Anda di halaman 1dari 31

METODE

NUMERIK
• Rafdi Altaf (3336180051)

• Shenantiasya Goldhand Christopher (3336180043)

• Alvin Nathanael (3336180045)

• Ara madiana (3336180012)

• Hani fadilah (3336180062)

• Vahlen paraditha (33361852)

• Elfrida yohanasa (3336180040)

• Bagus istigosah (3336180033)


Metode Analitik vs
Metode Numerik

– Metode analitik
– menghasilkan solusi eksak (error= 0)
– menghasilkan solusi dalam bentuk fungsi matematika
– Metode numerik
– menghasilkan solusi pendekatan
– menghasilkan solusi dalam bentuk angka
Peranan Komputer dalam
Metode Numerik

– Mempercepat perhitungan tanpa membuat kesalahan


– Mencoba berbagai kemungkinan yang terjadi akibat
perubahan parameter
– Contoh aplikasi : Mathlab, Mathcad, Mathematica dll
Mengapa perlu belajar
Metode Numerik

– Alat bantu yang ampuh (tidak dapat diselesaikan


secara analitik)
– Memudahkan dalam memahami aplikasi program
– Dapat membuat sendiri program komputer yang
tidak dapat diselesaikan dengan program aplikasi
– Menyederhanakan matematika yang lebih tinggi
menjadi operasi matematika yang mendasar
– Metode numerik merupakan alat untuk memecahkan masalah matematika yang
sangat handal. Banyak permasalahan teknik yang mustahil dapat diselesaikan secara
analitik, karena kita sering dihadapkan pada sistem-sistem persamaan yang besar,
tidak linear dan cakupan yang kompleks, dapat diselesaikan dengan metode numerik.
– Program paket numerik, misalnya MATLAB, MAPLE, dan sebagainya yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah matematika dengan metode numeric dibuat oleh orang
yang mempunyai dasar-dasar teori metode numerik.
– Banyak masalah matematika yang tidak dapat diselesaikan dengan memakai program
paket atau tidak tercakup dalam program paket. Oleh karena itu kita perlu belajar
metode numerik untuk dapat membuat program paket (software) untuk masalah
sendiri.
– Metode numerik merupakan suatu sarana yang efisien untuk mempelajari
penggunaan komputer.
Prinsip Perhitungan
Dalam Numerik

– Penggunaan metode/algoritma yang tepat sesuai kasus


“tidak ada algoritma untuk segalanya”
– Mencari solusi pendekatan yang diperoleh dengan cepat
dan error kecil
Tahap Pemecahan
Persoalan

– Pemodelan
– persoalan dunia nyata dimodelkan dalam persamaan matematika

– Penyederhanaan model
– penyederhanaan dari pemodelan sehingga solusinya akan lebih mudah
diperoleh
– Formulasi Numerik
– menentukan metode numerik yang dipakai
– menentukan algoritma dari metode numerik yang dipilih

– Pemrograman
– Operasional (uji coba)
– Evaluasi
Proses Penyelesaian
Masalah

Berlangsung dalam tahap:


– Perumusan secara tepat dari model matematis dan model
numeris
– Penyusunan metode untuk pemecahan masalah.
– Penerapan metode untuk menghitung dan mencari
jawaban.
Pemodelan

Perumusan model biasanya dilakukan:


– IDEALISASI
– APROKSIMASI

Pendekatan dilakukan sedemikian rupa shg hanya hal-hal


penting saja yang dimasukkan dalam model.
Pemodelan

IDEALISASI:
– menganggap ideal
– tidak mengenal ketidakpastian
– kurang sesuai dengan realita
Pemodelan

APROKSIMASI:
– Pendekatan atau penyederhanaan perumusan masalah
– Solusi pendekatan terhadap solusi eksak
– Gabungan dari keduanya
Pada umumnya metode numeris tidak
mengutamakan diperolehnya jawaban yang
eksak, namun mengusahakan perumusan
metode yang menghasilkan jawaban pendekatan
yang dapat diterima berdasar pertimbangan
praktis, tetapi cukup dapat memberikan solusi
atas persoalan yang dihadapi.
• Program (software) yang istimewa
tidak dapat menggantikan pilihan
metode yang buruk
• Program (software) yang buruk dapat
merusak metode yang baik
– Penyelesaian secara numeris hanya memberikan nilai
perkiraan yang mendekati nilai eksak dari penyelesaian
analitis
– Berarti dalam penyelesaian numeris tsb terdapat error
terhadap nilai eksak
Error/Kesalahan

– Walaupun kita berusaha untuk memperoleh


jawaban eksak, namun jawaban demikian
jarang diperoleh secara numeris
– Pada tiap langkah penyelesaian masalah, dari
formulasi hingga komputasi numerisnya, error
dan ketidakpastian dapat terjadi
Asal Error/Kesalahan

1. Asumsi-asumsi yang digunakan untuk mengubah


peristiwa real ke dalam model matematis
2. Kesalahan aritmatik dan programming
3. Ketidakpastian dalam data
4. dll.
Sampai berapa besar
error/kesalahan itu dapat ditolerir?
Angka Signifikan (AS)

– Konsep Angka Signifikan adalah bagaimana kita


menggunakan angka dan seberapa besar kita
mempercayainya.
– Angka signifikan adalah angka yang menyatakan besar nilai
dan tingkat keakuratan sebuah hasil pengukuran
– Konsep angka signifikan sering digunakan dalam kaitannya
dengan pembulatan
– Jumlah angka signifikan tidak termasuk angka nol yang
diperlukan untuk menulis poin desimal
Angka Signifikan (AS)

– Aturan angka signifikan adalah sebagai berikut :


– Setiap angka tidak nol adalah angka signifikan.
– Nol di antara tidak nol adalah angka signifikan.
– Nol di kiri digit tidak nol petama adalah angka signifikan.
– Jika suatu bilangan lebih besar dari 1, maka semua nol di
sebelah angka koma adalah angka signifikan.
– Jika bilangan lebih kecil dari 1, maka nol di akhir bilangan
dan terletak di antara digit tidak nol adalah angka signifikan.
– Untuk bilangan yang tidak mengandung koma desimal, nol-
nol di belakang mungkin desimal mungkin juga tidak.
Angka Signifikan (AS)

0,000123  mengandung 3 AS (nol bkn merupakan AS)


0,00123  mengandung 3 AS (nol bkn merupakan AS)
1,23 x 104  mengandung 3 AS (memakai notasi ilmiah)
1,230 x 104  mengandung 4 AS (memakai notasi ilmiah)
1,2300 x 104  mengandung 5 AS (memakai notasi ilmiah)
Angka Signifikan (AS)

Dua arti penting angka signifikan

“AS akan memberikan kriteria “AS memberikan pengabaian


untuk merinci seberapa dari angka signifikan sisa utk
keyakinan kita mengenai hasil besaran-besaran yang spesifik
pendekatan dalam metode
yang tidak bisa dinyatakan
secara eksak krn jumlah digit
numerik”
yang terbatas” 
(error/kesalahan
pembulatan/round-off-error)
Akurasi dan Presisi

Akurasi
Presisi
– Dekatnya sebuah angka
– Jumlah angka signifikan yg pendekatan atau pengukuran thd
menyatakan suatu besaran harga sebenarnya yagn hendak
dinyatakan
– Penyebaran dlm bacaan
Inakurasi (Tdk akurat)
berulang dari sebuah alatyg
– Simpangan sistematis dari
mengukur suatu perilaku fisik kebenaran
tertentu
Error/Kesalahan 
“mewakili dua hal yaitu tidak akurat dan tidak presisi dari
ramalan yang dilakukan”
Definisi Error/Kesalahan

– Error/Kesalahan Numerik  Adanya aproksimasi


Meliputi:
– Kesalahan pemotongan (truncation error)  saat
aproksimasi digunakan utk menyatakan suatu prosedur
matematika eksak.
– Kesalahan pembulatan (round-off error)  ketika angka2
aproksimasi dipakai utk menyatakan angka-angka pasti.

Sehingga, bisa dihubungkan:


Harga Sebenarnya = pendekatan + Error/Kesalahan
Definisi Error/Kesalahan

Error   = x – x*
Error absolut  a = |x – x*|
x  x*
Error absolut relatif   r  x
Jenis Error/Kesalahan

1. Error Bawaan (Inheren)


2. Error Pemotongan (truncation error)
3. Error Pembulatan (round-off error)
4. Error Pemrograman
Error Bawaan (Inheren)

– Merupakan kesalahan dari nilai data


(berhubungan dengan error pada data)
– Dapat terjadi karena salah menyalin data, salah
membaca skala,
– Kesalahan karena kurangnya pengertian atau
pemahaman mengenai data yang diukur
– Kadang disebut juga sebagai error eksperimen jika
terjadi saat eksperimen.
Error Pemotongan
(truncation error)

– Error pemotongan terjadi karena tidak dilakukannya


hitungan sesuai dengan prosedur matematis yang benar
– Error yang disebabkan oleh cara pelaksanaan prosedur
numeris
– Sebagai contoh suatu proses tak berhingga diganti dengan
proses berhingga.
Error Pemotongan
(truncation error)

– Error yang muncul akibat pemotongan proses


hitung tak hingga, misal deret Taylor, deret
MacLaurin
– Contoh
x3 x5 x7
sin x  x     ...
3! 5! 7!
x3 x5
sin x  x  
3! 5!
ERROR PEMBULATAN (round-
off error)

– error yang disebabkan oleh cara pelaksanaan prosedur


numeris
– Terjadi karena tidak diperhitungkannya beberapa angka
terakhir dari suatu bilangan
– Bilangan dibulatkan pada posisi ke-n dengan membuat
semua angka di sebelah kanannya menjadi nol.
– Contoh:
– 8632574 dibulatkan menjadi 8633000
– 3,1415926 dibulatkan menjadi 3,14
ERROR PEMBULATAN (round-
off error)

Contoh.
x = 0.378546x103 dibulatkan menjadi 3 desimal
x* = 0.379x103
Error a = x – x*
= 0.378546x103 – 0.379x103
= - 0.000454x103 = - 0.454
– error tanpa memperhatikan tanda positif atau negatif  error
mutlak
Error a = |x – x*|
= |0.378546x103 – 0.379x103|
Error Pemrograman

– Error pemrograman dapat terjadi saat penerapan metode


ke dalam software/program.
– Untuk itu program harus dibuat seteliti mungkin untuk
menghindarkan kesalahan dan perlu dilakukan
pemeriksaan sebelum aplikasi real.

Anda mungkin juga menyukai