Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 4

Kelas 5F
Nama Anggota :
1. Ghofan Muthofin (1910631050073)
2. Ratnasari Meliana (1910631050026)
3. Riayanti Agustin (1910631050161)
4. Sintya Bela (1910631050106)

1. Pendekatan
Metode numerik digunakan untuk menyelesaikan persoalan dimana perhitungan secara
analitik tidak dapat digunakan. Metode numerik berangkat dari pemikiran bahwa
permasalahan dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang
dapat dipertanggung-jawabkan secara analitik. Metode numerik ini disajikan dalam bentuk
algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah.
Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan analisis
matematis. Sehingga dasar pemikirannya tidak keluar jauh dari dasar pemikiran analitis,
hanya saja pemakaian grafis dan teknik perhitungan yang mudah merupakan pertimbangan
dalam pemakaian metode numerik. Mengingat bahwa algoritma 4 yang dikembangkan
dalam metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan
muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan. Dengan kata lain perhitungan
dalam metode numerik adalah perhitungan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk
terus- menerus diperoleh hasil yang main mendekati nilai penyelesaian exact.

2. Kesalahan
Dengan menggunakan metode pendekatan semacam ini, tentunya setiap nilai hasil
perhitungan akan mempunyai nilai error (nilai kesalahan). Dalam analisa metode numerik,
kesalahan ini menjadi penting artinya. Karena kesalahan dalam pemakaian algoritma
pendekatan akan menyebabkan nilai kesalahan yang besar, tentunya ini tidak diharapkan.
Sehingga pendekatan metode analitik selalu membahas tingkat kesalahan dan tingkat
kecepatan proses yang akan terjadi.
3. Angka Bena/ angka signifikan
Bilangan terdiri dari dua macam yaitu bilangan "eksak (pasti)" dan bilangan "aproksimasi
(pendekatan)", bilangan aproksimasi tersebut dinyatakan dengan bilangan yang
mempunyai derajat ketelitian.
Angka-angka yang menyatakan suatu bilangan (dalam hal ini merupakan bilangan
aproksimasi) agar bisa digunakan secara yakin disebut angka-angka signifikan.
Angka bena atau angka signifikan dapat diartikan sebagai angka penting/berarti
yang dapat diartikan sebagai tingkat ketelitian suatu alat ukur.

4. Pembulatan dan Pemotongan

Seringkali kita ingin menyingkat penulisan bilangan-bilangan yang begitu besar, dan hal
tersebut dapat dilakukan dengan memotong sampai berapa angka dari bilangan itu yang
kita inginkan. Dan proses pemotongan bilangan itulah yang disebut pembulatan.

Untuk membulatkan suatu bilangan sampai ke n angka signifikan, hilangkan


setiap bilangan yang ada disebelah kanan angka ke n, jika bilangan yang dihilangkan
tersebut :

(a) kurang dari 5 (setengah satuan), maka angka ke n tidak berubah (tetap ).
(b) lebih besar dari 5 (setengah satuan), maka angka ke n bertambah satu (satu satuan).
(c) tepat 5 (setengah satuan), maka angka ke n bertambah satu (satu satuan) bila angka ke
n
5. Akurasi dan Presisi
Akurasi Atau Akurat Mengacu Pada Dekatnya Nilai Suatu Bilangan Atau Pengukuran
Terhadap Harga Sebenarnya Yang Hendak Dinyatakan. Jadi pada intinya Akurasi Adalah Hasil
Pengukuran Yang Mendekati Nilai Sebenarnya.
Contoh :
• Tinggi Sebenarnya 165 Cm
• Ukur Di klinik 164,8 Cm
Kepresisian dari suatu sistem pengukuran , disebut juga reproduktifitas (reproducibility) atau
pengulangan (repeatability), adalah sejauh mana pengulangan pengukuran dalam kondisi yang
tidak berubah mendapatkan hasil yang sama. jadi pada intinya Presisi Adalahh Hasil
Pengukuran Itu Berdekatan (Jaraknya Sngat Dekat).
Contoh :
• Tinggi Sebenarnya 165 Cm
• Ukuran Di klinik 1 Tingginya 163 cm
• Ukuran Di klinik 2 Tingginya 164 Cm

6. Galat Pembulatan
Hasil perhitungan dengan metode numerik yang disajikan dengan komputer pada
umumnya menggunkan bilangan riil, sehingga semua bilangan riil yang dihasilkan tidak
tersajikan secara keseluruhan. Keterbatasan komputer dalam menyajikannya menimbulkan
suatu galat yang disebut dengan galat pembulatan. Pembulatan itu sendiri merupakan
pengurangan cacah digit pada suatu nilai hampiran dengan cara membuang beberapa digit
terakhir. Pengulangan pembulatan tidak disarankan dalam komputasi numerik karena berakibat
pada membesarnya nilai galat.
Kesalahan pembulatan atau galat pembulatan bersumber dari fakta bahwa komputer
hanya mampu menyimpan sejumlah angka signifikan tertentu dalam proses kalkulasi. Untuk
kebutuhan proses kalkulasi maka dilakukan pemotongan terhadap banyaknya digit pada sebuah
bilangan. Dalam isitilah komputer dikenal dengan truncation tetapi untuk membedakan dengan
istilah galat pemtongan maka pemotongan dalam hal ini disebut dengan chopping.
Galat pembulatan adalah galat yang timbul akibat pembulatan bilangan. Biasanya
terjadi karena keterbatasan memori atau ketelitian pada alat komputasi yang dipakai. Sebagai
contoh ilustrasi, misalkan kita menggunakan komputer/kalkulator dengan kemampuan
2
menyimpan sampai 5 angka desimal. Jika kita ingin menyimpan bilangan = 0,666666…,
3

maka bilangan tersebut disimpan menjadi 0,66667.

• Panduan umum aturan pembulatan dalam melakukan kalkulasi manual:


i. Pada saat melakukan pembulatan, digit yang signifikan disimpan dan yang tidak signifikan
dibuang. Digit terakhir yang disimpan akan dibulatkan ke atas apabila digit pertama yang
dibuang lebih dari 5. Untuk kasus lainnya, digit terakhir yang disimpan tetap dan tidak akan
berubah. Apabila digit pertama yang dibuang adalah angka 5 atau 5 yang diikuti oleh 0 maka
digit terakhir yang disimpan dinaikkkan menjadi 1 hanya jika ia ganjil.

ii. Untuk operasi penjumlahan dan pengurangan, pembulatan sedemikian sehingga digit
terakhir yang disimpan dalam jawaban, sesuai dengan digit terakhir disimpan yang paling
signifikan dalam bilangan-bilangan yang sedang ditambahkan atau dikurangkan. Penting
mengingat bahwa satu digit dalam kolom ke 100 lebih signifikan dibanding satu digit pada
kolom ke 1000.

iii. Untuk perkalian dan pembagian, pembulatan sedemikian sehingga jumlah angka signifikan
dari hasil setara dengan jumlah angka signifikan terkecil yang termuat dalam besaran dalam
operasi tersebut. Contoh 1.8 (catatan: banyaknya angka signifikan pada hasil akhir mengacu
pada besaran yang dicetak miring) 0,062 x 4,8 = 0,30816 dibulatkan menjadi 0,31.
iv. Penggabungan operasi aritmetika, meliputi dua kasus umum yaitu: (perkalian atau
pembagian) ± (perkalian atau pembagian) (penambahan atau pengurangan) x ÷ (penambahan
atau pengurangan) Dalam kedua kasus, pengoperasian di dalam kurung didahulukan dan
hasilnya dibulatkan sebelum diikuti oleh operasi berikutnya, dan tidak hanya membulatkan
hasil akhir. Contoh 1.9 (catatan: banyaknya angka signifikan mengcau pada angka yang dicetak
miring).

7. Galat Pemotongan
Kesalahan yang dihasilkan dari penggunaan suatu aproksimasi (metode numerik)
pengganti prosedur matematika (analitis) eksak disebut dengan galat pemotongan truncation
error. Galat ini disebabkan oleh penggunaan aproksimasi sebagai pengganti formula eksak.
Artinya ekspresi matematik yang kompleks diganti dengan bentuk yang lebih sederhana.
Adapun metodenya bergantung pada metode komputasi yang digunakan, hal ini yang
mengakibatkan galat ini disebut juga sebagai galat metode.
Sebagai contoh ilustrasi, misalkan ingin dihitung
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Akurasi_dan_presisi
Rikayanti. 2014. Diktat Perkuliahan Metode Numerik. Bandung
Wahyudin. (1987). Metode Analisis Numerik. Bandung: TARSITO

Anda mungkin juga menyukai