MAKALAH STATISTIKA
Disusun oleh:
Kelompok I
Ahmad Syukron Arba’i 23020117130047
Armita Rachma Ayu Pramudiani 23020117140049
Yehezkiel Bobby Slamet 23020117140046
Putri Muhibah Zenati 23020117140055
Bagas Setyadi 23020117140056
Rani Widya Pramesthi 23020117140060
Raden Muhammad Mukhlis Fikri 23020117140064
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini dijelaskan cara melakukan pembulatan terhadap angka yang
diperoleh dari hasil perhitungan dalam statistik. Dalam perhitungan akan banyak
hasil – hasil yang berbentuk bilangan decimal yang panjang, hingga kita
dengan jumlah digit decimal yang panjang tersebut dituliskan dalam laporan
penelitian, bukannya kejelasan yang di dapat namun justru kebingungan bagi orang
1. Jika angka yang akan dibulatkan diikuti angka kurang dari 5, maka angka
Contoh :
pembulatan
2. Jika angka yang akan dibulatkan diikuti angka lebih dari 5, maka angka
Contoh :
pembulatan
3. Jika angka yang akan dibulatkan diikuti angka 5 namun setelah angka 5
tersebut ada angka selain nol maka angka yang akan dibulatkan tersebut
ditambah 1
Contoh :
pembulatan
4. Jika angka genap mendahului 5, maka angka tersebut tetap, tetapi jika
Contoh :
pembulatan
1.2. Angka Penting
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang
terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu
angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Bila kita mengukur panjang suatu
benda dengan mistar berskala mm (mempunyai batas ketelitian 0,5 mm) dan
melaporkan hasilnya dalam 4 angka penting, yaitu 114,5 mm. Jika panjang benda
tersebut kita ukur dengan jangka sorong (jangka sorong mempunyai batas ketelitian
0,1 mm) maka hasilnya dilaporkan dalam 5 angka penting, misalnya 114,40 mm,
dan jika diukur dengan mikrometer sekrup (Mikrometer sekrup mempunyai batas
ketelitian 0,01 mm) maka hasilnya dilaporkan dalam 6 angka penting, misalnya
113,390 mm. Ini menunjukkan bahwa banyak angka penting yang dilaporkan
banyak angka penting yang dapat dilaporkan, makin teliti pengukuran tersebut.
Tentu saja pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup lebih teliti dari jangka
2. Semua angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting.
3. Angka nol yang terletak disebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting,
4. Semua angka nol yang digunakan untuk menentukan letak desimal bukan
ditentukan oleh jumlah angka penting yang paling sedikit oleh masing-masing
bilangan.
c) Pemangkatan dan penarikan akar banyaknya angka penting pada setiap operasi
d) Pembulatan hasil yaitu jika angka yang dibulatkan lebih dari 5 maka dibulatkan
ke atas sedangkan jika kurang dari 5 maka dibulatkan ke bawah. Sedangkan jika
angka yang dibulatkan tepat 5, maka dilihat dari angka sebelum angka 5
tersebut, jika angka sebelumnya ganjil maka dibulatkan ke atas dan jika angka
Contoh :
1.3. Komputasi
hasil dari perkalian berdasarkan angka penting yang terdapat pada angngan, untuk
bilangan tersebut ditulis sesuai dengan jumlah bilangan angka penting yang tidak
Contoh :
menjadi 15
data kedalam beberapa kelas. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
distribusi frekuensi.
a. Kelas
Hasil perhitungan tidak harus disajikan secara mentah, apabila dari rumus
membulatkannya.
b. Interval kelas
Interval kelas adalah jarak antara satu kelas dengan kelas sebelumnya atau
setelahnya. Menentukan interval kelas perlu diketahui jumlah jangkauan yaitu jarak
antara angka data terbesar dengan yang terkecil, lalu menggunakan rumus
𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛
Interval kelas =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Batas kelas dibedakan menjadi dua yaitu batas kelas atas dan batas kelas
Kelas Frekuensi
31-40 3
41-50 6
51-60 5
61-70 7
71-80 9
Misal pada tabel diatas, kelas ketiga yaitu 51-60 memiliki batas kelas bawah
Tepi kelas adalah batas kelas yang nyata. Tepi batas kelas terletak diantara
batas kelas bawah suatu kelas dengan batas kelas atas kelas sebelumnya.
Dimisalkan pada table diatas, bila digambarkan tepi batas kelas terletak diantara
50 50,5 51
Titik tengah merupakan rata-rata dari jumlah batas kelas atas dan bawah
pada suatu kelas kemudian dibagi 2. Titik tengah sebagai penaksir data asli yang
juga dapat dinyatakan dalam presentase dengan hasil bagi frekuensi masing-masing
1.6. Histogram
sistem salib sumbu. Sumbu mendatar (sumbu X) menyatakan interval kelas (tepi
bawah dan tepi atas masing-masing kelas) dan sumbu tegak (sumbu Y)
menyatakan frekuensi.
Dibawah ini adalah contoh tabel distribusi frekuensi hasil pengukuran
Σ𝑓 = 50
16
14
12
10
Frekuensi
0
139,5 144,5 149,5 154,5 159,5 164,5 169,5
Tinggi badan
1.7. Poligon frekuensi
Perbedaan antara polygon dan histogram terletak pada batas dan bentuk grafik.
balok balok sedangkan pada polygon berbentuk garis yang menghubungkan titik
31-40 2
41-50 7
51-60 8
61-70 21
71-80 27
81-90 19
91-100 9
Total 90
Nilai Statistika Mahasiswa Teknologi Pangan
UNDIP
30
25
20
15
10
0
30.5 40.5 50.5 60.5 70.5 80.5 90.5
Histogram Poligon
1.8. Ogive
Ogive adalah grafik yang menunjukkan data yang disusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi komulatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Siagian dan Sugiarto (2006)
yang menyatakan bahwa ogive merupakan suatu gambaran data variabel dalam bentuk
tabel distibusi frekuensi komulatif. Ogive sendiri memiliki 2 jenis yaitu ogive positif dan
ogive negatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Puspitaningtyas (2017) yang menyatakan
bahwa ogive dibedakan menjadi 2, yaitu ogive positif dan ogive negatif.
Berikut contoh tabel penilaian terhadap sisiwa:
f = 35 f = 35 29,5 35 0
Grafik Ogive
40
35
30
25
Nilai
20 Ogive Negative
15 Ogive Positive
10
5
0
1,5 5,5 9,5 13,5 17,5 21,5 25,5 29,5
BAB II
1. Pembulatan Angka
2. Angka Bermakna
3. Komputasi
Tentukan :
a. Tepi atas dan bawah kelas ke-4
b. Titik tengah kelas ke-1
c. Batas bawah dan batas atas kelas ke-5
d. Frekuensi relatif kelas ke-3
e. Frekuensi kelas ke-6
Jawab :
a. Tepi atas kelas ke-4 = 84,5
Tepi bawah kelas ke-4 = 78,5
61+66
b. Titik tengah kelas ke-1 =
2
127
=
2
= 63,5
c. Batas bawah kelas ke-5 = 85
Batas atas kelas ke-5 = 90
8
d. Frekuensi relatife kelas ke-3 = × 100%
40
= 20%
e. Frekuensi kelas ke-6 =4
5. Histogram, Poligon dan Ogive
Buatlah histogram, polygon dan ogive dari distribusi data tinggi badan
Jawaban :
0
140.5 145.5 150.5 155.5 160.5 165.5 170.5
Histogram Poligon
Ogive yang menunjukkan Tinggi Badan
Mahasiswa Teknologi Pangan
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
140.5 145.5 150.5 155.5 160.5 165.5 170.5
Series1 Series2
DAFTAR PUSTAKA
Awwaludin, J., L.F.N. Sudarnoto dan Y.A. Nugraheni. 2008. Statistika Pendidikan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Siagian, D. dan Sugiarto. 2006. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.