Anda di halaman 1dari 21

1

A. JUDUL PROGRAM
”SEGO NJAMOER” SEBAGAI ALTERNATIF PEMENUHAN
KEBUTUHAN KONSUMSI MAKANAN BERGIZI, MURAH, DAN
PRAKTIS BAGI MAHASISWA DENGAN PENGEMASAN ALA NASI
ONIGIRI JEPANG (PENERAPAN PADA KAMPUS INSTITUT
TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA)

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Mahasiswa merupakan generasi muda bangsa yang menjadi tulang
punggung masa depan bangsa nantinya. Mereka adalah civitas akademika
yang aktif melakukan kegiatan di kampus, baik yang bersifat akademik
maupun non akademik. Padatnya kegiatan tersebut seringkali menyita banyak
waktu mahasiswa, sehingga mempengaruhi pola makan mereka. Pola makan
yang tidak teratur dengan mengkonsumsi jenis makanan yang praktis dan
ekonomis cenderung dilakukan oleh mahasiswa akibat padatnya aktifitas
tersebut. Bahkan ada sebagian mahasiswa yang tidak sempat makan sebelum
beraktifitas di kampus, meskipun di dalam kampus banyak terdapat kantin
atau pedagang kaki lima yang menjual beraneka jenis makanan. Beberapa hal
yang menjadi alasan mahasiswa ialah porsi makanan yang disajikan para
pedagang makanan terlalu banyak sehingga membutuhkan waktu yang banyak
untuk menghabiskannya, waktu penyajian yang lama, dan harga yang relatif
mahal untuk ukuran kalangan mahasiswa tertentu.
Mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
sebagian besar berasal dari luar daerah, mereka tinggal di rumah kos atau
kontrakan dengan uang saku per bulan yang pas-pas an sehingga dapat
disadari bahwa dari ketiga alasan di atas, masalah harga makanan menjadi
alasan utama mengapa banyak mahasiswa mengurangi frekuensi makannya.
Dari hasil kuisioner yang disebar secara acak kepada 250 orang mahasiswa di
lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, menunjukan lebih dari 72%
mahasiswa memiliki frekuensi makan hanya 2 kali sehari. Alasan utama yang
mereka kemukakan ialah untuk menghemat uang kiriman bulanan dari orang
tua. Dengan mengurangi porsi makan diharapkan dapat lebih menghemat
2

uang. Namun tidak sedikit pula yang mengatakan karena padatnya jadwal
kuliah mulai pagi hingga sore sehingga tidak sempat untuk makan.
Pola makan yang kurang teratur dengan frekuensi makan yang kurang
sebenarnya merupakan kondisi yang mengkhawatirkan bagi kesehatan
mahasiswa sendiri. Aktifitas yang padat tentunya banyak menguras energi dan
pikiran, sehingga dibutuhkan suplai makanan yang cukup memenuhi
kebutuhan gizi tubuh. Apabila kebutuhan gizi tubuh kurang terpenuhi,
mahasiswa akan mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuhnya yang
rendah. Hal ini justru dapat merugikan mahasiswa sendiri dan secara tidak
langsung menghambat aktifitas mereka. Apalagi sebagian besar dari mereka
tinggal di rumah kos atau kontrakan yang notabene jauh dari orang tua,
sehingga apabila mereka sakit mereka juga akan kesulitan untuk memperoleh
perawatan yang baik, Oleh karena itu perlu dicarikan solusi dengan cara
menyediakan makanan bagi mahasiswa yang praktis (cepat saji) dengan harga
yang sangat terjangkau serta memiliki nilai gizi yang tinggi.

C. PERUMUSAN MASALAH
Usulan Program Kreatif Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dengan judul
diatas dalam rangka memecahkan permasalahan :
1. Bagaimana menjadikan “Sego nJamoer” sebagai sarana untuk
menyediakan kebutuhan makanan bergizi, sehat dan ekonomis bagi
mahasiswa dengan kemasan yang praktis?

2. Bagaimana melatih ketrampilan wirausaha mahasiswa dengan


usaha ini?

3. Bagaimana dapat membuat peluang usaha “Sego nJamoer” menjadi


usaha part time bagi mahasiswa umum.
D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan Program Kreatif Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dengan judul


diatas adalah :
1. Menjadikan “Sego nJamoer” sebagai pemenuhan makanan bergizi,
sehat dan ekonomis bagi mahasiswa dengan kemasan yang praktis.
3

2. Melatih keterampilan wirausaha mahasiswa.

3. Dapat membuat peluang usaha “Sego nJamoer” menjadi usaha part


time bagi mahasiswa umum.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Program ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi kebutuhan pangan
mahasiswa yang praktis, ekonomis dan menyehatkan, sehingga pola makan
mahasiswa bisa teratur dan sehat. Selain itu, diharapakan dari usaha “Sego
nJamoer” ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memiliki tambahan
pemasukan keuangan (part time) untuk memenuhi kebutuhannya. Dikarenakan
dalam proses untuk memperluas wilayah penjualan dibutuhkan sumber daya yang
besar, sehingga mahasiswa dapat menjasi pegawai usaha “Sego nJamoer” ini. Hal
ini juga akan sangat menguntungkan pihak mahasiswa yang ingin memiliki uang
saku tambahan untuk keperluan kuliah.

F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan program ini adalah untuk :
 Menyediakan makanan bergizi, sehat dan ekonomis bagi
mahasiswa dengan kemasan yang praktis sehingga dapat meningkatkan
tingkat kesehatan dan produktivitas kerja mahasiswa.
 Media untuk mengaplikasikan kemampuan wirausaha, manajerial
dan mengembangkanjiwa entrepeunership.
 Sebaga sarana untuk memperbaiki frekuensi pola makan sehat
mahasiswa.
 Sebagai sarana part time bagi mahasiswa umum.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


1. Konsep Produk
Dalam kegiatan ini akan dilakukan usaha dengan konsep yang
diberi nama “Sego nJamoer”, yang dalam penerapannya nanti telah
dimodifikasi dengan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Adapun menu utama sebagai ciri khas yang akan disajikan dalam usaha ini
ialah nasi jamur yang dikombinasi dengan jamur sebagai bahan utama.
4

Nasi ini dikemas secara sederhana dan praktis dengan konsep pengemasan
seperti nasi Onigiri khas jepang, Dengan pengemasan seperti ini, pembeli
dapat mengkonsumsi makanan ini dengan praktis, cepat, tapi tetap
memiliki nilai gizi yang tinggi.

Gambar 1. Nasi Onigiri Khas Jepang


Jamur dipilih sebagai menu utama karena memiliki rasa yang lezat
dan mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi seperti asam amino
essensial, vitamin, dan mineral lain yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Selain itu, hal yang paling penting ialah harganya terjangkau mahasiswa,
yakni bisa sampai setengah dari harga makanan di warung atau kantin.
Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi
cukup baik. Komposisi kimia yang terkandung tergantung jenis dan tempat
tumbuhnya. Dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35
persen protein. Dibanding beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen),
ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada
jamur, sekitar ada sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang
istimewa 72 persen lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung
berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin
dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis
mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-
24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan
kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.
Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa
riboflavin, asam Nicotinat, Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih
5

terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian


dari Beta Glucan Health Center menyebutkan bahwa jamur tiram
(Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur
tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung protein (19-30
persen), karbohidrat (50-60 persen), asam amino, vit B1 (thiamin), B2
(riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C dan
mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai
antitumor, menurunkan kolesterol, dan antioksidan.
Para peneliti dari Ujagar Group (India) menyampaikan, bahwa
jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus dengan alasan: 100
persen sayuran dan bersih; mengandung protein tinggi dan kaya vitamin-
mineral; rendah karbohidrat, lemak dan kalori; bagus untuk liver, pasien
diabetes, dan menurunkan berat badan; berserat tinggi membantu
pencernaan; antiviral dan antikanker; mudah memasaknya dan mudah
dicerna; dan jamur tiram merupakan jamur yang paling enak rasanya
dibanding jamur pangan lainnya.
Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri
Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein
5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17
persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung
45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15
mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C. Jamur
juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu
menyembuhkan anemia.
Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya
serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B,
dan besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17
gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg,
dan Zn 0,2 mg.
Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan
proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0
gram dan Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur
6

masih lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur


merupakan bahan pangan masa depan.
(http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid1030678870,22766,)
Konsep ini diberi nama ”Sego nJamoer”, selain karena berbahan
dasar nasi dan jamur, istilah ini juga sudah familiar di kalangan mahasiswa
surabaya yang notabene biasa menggunakan istilah bahasa jawa. “Sego
nJamoer” berasal dari bahasa Jawa yaitu Sego yang berarti nasi dan
Jamoer adalah ejaan lama untuk jamur. Secara filosofis, Sego nJamoer ini
tidak hanya diartikan makanan yang berbahan dasar nasi dan jamur, tetapi
juga bisa diartikan juga sebagai nasi yang sudah basi dan akhirnya
menjamur. Tentunya yang dijual bukanlah nasi yang benar-benar
menjamur, ini hanya sebuah istilah jawa yang dahulu biasa dipakai oleh
para orang tua untuk menasehati anaknya untuk cepat makan agar
makanan yang telah dimasak tidak segera basi/ menjamur. Biasanya para
orang tua mengucapkan seperti ini, ”ayo le, ndang maem, engko sego ne
selak njamur lho”. Jadi secara filosofis, penggunaan istilah ini
dimaksudkan untuk memberikan stimulus secara tidak langsung kepada
orang yang melihat tulisan tersebut untuk menyegerakan makan. Selain
itu, istilah ini sangat eye catching sehingga membuat orang yang melihat
tertarik untuk sekedar melihat atau bahkan membeli produk makanan ini.

2. Kondisi Umum Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember


Dilingkup Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya terdiri
dari + 28.000 mahasiswa, dengan aktifitas akademik dan kemahasiswaan
yang cukup padat. Apabila melihat kondisi lingkungan sekitar Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dalam perfektif yang lebih sempit
maka disana bisa ditemukan banyak sekali para mahasiswa yang
melakukan aktifitas sehari-hari. Baik dalam melakukan perkuliahan
maupun dalam melakukan aktifitas keorganisasian. Jadi aktifitas
mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya bisa
dibilang cukup tinggi. Setiap harinya aktifitas mahasiswa mulai dari pagi
hingga sore bahkan sampai larut malam apabila praktikum sudah dimulai.
7

Hal inilah yang membuat mahasiswa mengurangi frekuensi makan.


Sebenarnya fasilitas warung dan kantin di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya ini cukup banyak, namun bagi mahasiswa makan di
tempat tersebut kurang efisien waktu dan dari segi harga dirasa cukup
mahal meskipun jika dibandingkan dengan harga di pasaran sebenarnya
sudah lebih murah. Selain itu salah satu faktor yang menyebabkan
mahasiswa mengurangi frekuensi makan adalah banyaknya kebutuhan
hidup mahasiswa, sehingga memaksa mereka untuk hidup lebih hemat
Oleh karena itu, mahasiswa cenderung mencari makanan yang
praktis, murah dan menyehatkan. Hal ini untuk mendukug aktifitas yang
padat. Maka “Sego nJamoer” yang akan diusahakan merupakan salah satu
alternatif untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi makan mahasiswa.
karena produk tersebut memiliki 4 kelebihan yaitu : murah, cepat,sehat,
dan bergizi.
3. Gambaran Potensi Usaha dan Peluang Pasar
”Sego nJamoer” merupakan bentuk usaha baru yang memiliki
potensi pasar yang besar di lingkungan kampus Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya. Potensi pasar yang dimaksud adalah
besarnya jumlah mahasiswa yang ada di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya, yaitu sekitar 28.000 mahasiswa. Harga satuan untuk
tiap”sego nJamoer” yaitu Rp 1.500 dengan keuntungan bersih tiap
kemasan yaitu Rp 500. Jika diasumsikan hanya ada 5 persen yang akan
menjadi konsumen (sekitar 1.400 mahasiswa), kemudian dikonversikan
dengan angka keuntungan, maka akan didapatkan keuntungan sebesar +
Rp 700.000. Disamping itu, bila ditinjau dari segi bahan baku,
penyediaannya sangat mudah dan murah karena daerah Surabaya banyak
dijual sayur mayur dengan harga murah di pasar tradisional, juga telah ada
mitra produsen jamur didaerah mojokerto yang tidak jauh dari Surabaya
(hanya 50km) sehingga dapat diperoleh bahan baku dengan harga yang
jauh lebih murah. Dari harga normal Rp 10.000,- per kg, dari mitra
tersebut dapat diperoleh jamur dengan harga hanya Rp 7.000,- per kg.
8

Kondisi ini akan menguntungkan bagi usaha ”sego nJamoer” untuk


kedepannya.
Dengan gambaran usaha diatas, maka terbuka suatu peluang usaha
dimana dengan usaha “Sego nJamoer” akan mampu mengatasi
permasalahan yang dialami oleh mahasiswa selama ini. Seperti yang sudah
dijelaskan diatas bahwa mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember
memiliki aktivitas yang padat baik diorganisasi maupun akademik.
Sehingga membutuhkan makanan yang sehat, bergizi, ekonomis dan
praktis. Dari quesioner yang disebarkan kepada 250 mahasiswa secara
acak didapatkan hasil (Lampiran 1) :
1. Alokasi uang makan per hari : a. kurang Rp 5.000 sebanyak 21 %,
b. Rp 5.000 – Rp 7.000 sebanyak 35 %, c. Rp 8.000 – Rp 10.000
sebanyak 34 %, d. Rp 10.000 – Rp 15.000 sebanyak 15 %, dan e.
Lebih dari Rp 15.000 sebanyak 4 %.
2. Frekuensi makan mahasiswa dalam satu hari yaitu : a. 2 kali
sebanyak 72 % mahasiswa, b. 3 kali sebanyak 16 %, dan yang lebih
dari 3 kali sehari yaitu 3 %. Dan sisanya memiliki pola makan tidak
teratur, yaitu antara 1 sampai 3 kali.

Kemudian, rata-rata mahasiswa memilih makanan yaitu karena


mengenyangkan, murah, dan menyehatkan.Dari hasil tersebut merupakan
peluang pasar yang sangat lebar untuk usaha “Sego nJamoer” ini. Hal ini
sesuai karena pada usahan “Sego nJamoer” dijual makanan yang relatif
murah, yaitu Rp 1.500 per kemasan yang praktis dan sehat.

3. Gambaran Strategi Usaha


Dalam usaha “Sego nJamoer” ini, proses produksi dilakukan di
daerah Gebang. Hal ini dikarenakan daerah Gebang merupakan daerah
produksi yang dekat dengan kampus ITS dan pasar tradisional. Sistem
manajemen terbagi atas bagian produksi, bagian pemasaran, dan bagian
pengendalian mutu. Produk ”Sego nJamoer” ini dikemas seperti nasi
Onigiri khas Jepang. Jadi kepraktisan dan kandungan gizi produk menjadi
andalan dalam strategi pemasaran.
9

Metode pemasaran yang dilakukan terdiri dari 2 jenis pemasaran.


Yang pertama melalui direct selling yaitu penjualan secara langsung
kepada konsumen. Tempat pemasaran yaitu di tempat-tempat strategis di
lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Selain itu
produk juga ditawarkan kepada karyawan dan dosen di Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya. Sedangkan yang kedua adalah undirect
selling yaitu dengan menitipkan produk di sekretariat – sekretariat
organisasi, diseluruh lembaga di Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya. Selain itu dalam sistem pemasaran ini juga menggunakan sistem
delivery order, yang merupakan sistem layanan antar dengan fasilitas sms.
Strategi pemasaran, dilakukan dengan menyebarkan lefleat dan
brosur yang berisi tentang keunggulan dan manfaat produk serta
pentingnya pola makan yang sehat. Selain itu pengadaan leafleat ini juga
bertujuan sebagai media edukasi bagi mahasiswa yang kurang paham
tentang pentingnya pola makan sehat. Untuk memberikan promosi yang
efektif, dilakukan juga metode sms promo, jadi para calon konsumen dapat
langsung mengetahui program promosi yang dilakukan.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


1. Survey Tempat
Pada tahap ini dilakukan identifikasi tempat yang sesuai dan strategis
sebagai tempat penjualan “Sego nJamoer”. Selain itu dilakukan proses perizinan
dengan pihak kampus dan kerjasama dengan pihak himpunan serta BEM.
2. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program dilaksanakan sesuai dengan gambaran usaha yang
telah dijelaskan sebelumnya. Pelaksanaan dilakukan selama 4 bulan atau
menyeswuaikan daengan waktu yang disediakan oleh DIKTI.
3. Evaluasi Pelaksanaan Program
Dalam tahap ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu, evaluasi mingguan,
evaluasi bulanan, dan enaluasi akhir kegiatan.
a. Evaluasi mingguan
10

Evaluasi dilakukan dalam satu minggu untuk mengetahui keuntungan atau


kerugian dari produksi yang dilakukan dalam minggu tersebut.
b. Evaluasi bulanan
Dalam kegiatan ini akan dilakukan pembandingan yang diperoleh dari
evaluasi tiap-tiap minggu dan dari evaluasi tersebut dijadikan dasar
perencanaan bulan berikutnya, termasuk melakukan penambahan atau
perubahan menu makanan.
c. Evaluasi akhir kegiatan
Pada evaluasi ini akan dilakukan penyebaran quesioner untuk mengetahui
respon dari pasar, khususnya mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui efektifitas manfaat dan kemudahan konsumsi dari produk.
Dalam tahap ini akan dilakukan dan dilanjutkan analisa finansial untuk
menentukan kelayakan usaha untuk diteruskan pada masa mendatang
setelah diselesaikannya program PKMK ini.
11

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM


No. Uraian Kegiatan Tahun 2010
Bulan
I II III IV
1. Survey tempat
2. Pelaksanaan kegiatan
3. Evaluasi kegiatan bulanan
4. Penyebaran quesioner
5. Penyusunan laporan awal
6. Revisi laporan
7. Penyelesaian laporan akhir
12

J. RANCANGAN BIAYA
1. Biaya Alat
Mesin/ alat Jumlah Harga per unit Harga
(buah) (Rp) total (Rp)
Baskom 2 4.000 8.000
Wajan besar 2 150.000 300.000
Wajan sedang 1 35.000 35.000
Timbangan 1 100.000 100.000
Sepeda kayuh 2 700.000 700.000
Saringan 2 7.000 14.000
Sutil 2 5.000 10.000
Jepit gorengan 2 5.000 10.000
Grobak tetap 1 900.000 1.800.000
Kompor gas 2 200.000 200.000
Tabung elpiji 2 350.000 700.000
Tenda 150.000 300.000
Total 4.177.000

2. Biaya Bahan Makanan (5 kali produksi)


Bahan Kebutuhan/ Kebutuhan/ Harga Total
hari bulan satuan
Bumbu jamur ¼ ukuran resep Rp 500.000 Rp 125.000
Tepung terigu 6 kilogram 30 kilogram Rp 5.100 Rp 153.000
Jamur tiram 3 kilogram 15 kilogram Rp 10.000 Rp 150.000
Sayur 4 kilogram 20 kilogram Rp 1.500 Rp 30.000
Beras 10 kilogram 50 kilogram Rp 5.000 Rp 250.000
Total Rp 708.000

3. Biaya Lain-lain
Pengeluaran Harga @ satuan Total biaya/ bulan (Rp)
1. Promosi pemasaran Rp 1.900.000
2. Penulisan laporan Rp 100.000
3. Foto kopi dan Rp 100.000
penjilidan
Total Rp 2.100.000
13

Rekapitulasi biaya
Jenis Jumlah
1. Biaya alat Rp 4.177.000
2. Biaya bahan makanan Rp 708.000
3. Biaya lain-lain Rp 2.100.000
Total Rp 6.985.000
14

Lampiran 1
Quesioner
Pada bulan selain ramadhan
1. Dalam satu hari, berapa jumlah uang yang anda alokasikan sebagai uang
makan ?
a. < Rp 5.000
b. Rp 5.000 – Rp 7.000
c. Rp 8.000 – Rp 10.000
d. Rp 10.000 – Rp 15.000
e. > Rp 15.000
2. Berapa kali anda makan dalam satu hari ?
a. 2 kali
b. 3 kali
c. Lainnya ......................
Alasan : ............................................................................................................
3. Alasan anda memilih makanan ? (boleh diisi lebih dari satu)
a. Mengenyangkan
b. Murah
c. Menyehatkan
d. Enak rasanya
Lain-lain....................................................................................................
15

Lampiran 2
Analisa Usaha Pembuatan Nasi Kepal
“ Sego nJamoer”
Biaya Tetap ( Fixed Cost )
Uraian Jumlah Harga Besarnya Penyusutan (Rp)
Satuan (Rp)
(Rp.)
Peralatan :
Baskom(1,5th) 2 buah 5.000 10.000 2.000

Wajan Besar (2th) 1 buah 120,000 120.000 15.000

Wajan sedang (2th) 1 buah 35,000 35,000 5.000

Timbangan (5th) 1 buah 100,000 100,000 5,000


Saringan (1,5th) 2 buah 7,000 14,000 2,000
Sutil (2th) 2 buah 15,000 30,000 4,000
Jepit gorengan (1,5th) 2 buah 5,000 10,000 20,000
Kompor Gas (3th) 1 buah 200,000 200,000 40,000
Tabung Elpiji (3th) 1 buah 250,000 250,000 15,000
Meja Panjang (2th) 2 buah 150,000 300,000 30,000
Total 1,069,000 138,000
Biaya bahan makanan
Biaya bahan makanan dialokasikan untuk biaya bahan pokok dan bahan
penunjang. Analisis biaya bagian ini berdasarkan target luaran yang diharapkan
yaitu penjualan omset penjualan tiap hari 200 bungkus dan perhitungannya
berdasarkan waktu bulanan.
Tabel 2. tabel biaya bahan makanan/ bulan
Bahan Kebutuhan/ Kebutuhan/ Harga Total
hari bulan satuan
Bumbu jamur 1/8 ukuran resep Rp 500.000 Rp 62.500
Tepung terigu 2.5 kilogram 50 kilogram Rp 6.000 Rp 300.000
Jamur tiram 1.5 kilogram 30 kilogram Rp 10.000 Rp 300.000
Beras 8 kilogram 160 kilogram Rp 6.000 Rp 960.000
Minyak 3 liter 30 liter Rp 7.000 Rp 210.000
Bawang Goreng ½ kilogram 10 kilogram Rp 4.000 Rp 40.000
Total Rp1.872.500
Biaya Operasional perbulan = Rp. Rp1.872.500

Biaya lain-lain
Biaya lain-lain merupakan biaya untuk pengeluaran listrik/ gas, upah
tenaga kerja, dan biaya lain-lain.
16

Tabel 3. table biaya lain-lain


Pengeluaran Harga @ satuan Total biaya/ bulan (Rp)
Listrik/ gas Rp 300.000
Upah 2 tenaga kerja Rp 25.000 / hari/ orang Rp 1.000.000
Lain-lain Rp 1.000.000
Total Rp 2.300.000

a. Total Biaya Produksi = biaya penyusutan alat + biaya bahan makanan +


biaya lain-lain.
= Rp. 138.000 +( Rp1.872.500 x 3)+ Rp 2.300.000 = Rp 8.055.500
b. Hasil usaha
Penjualan “sego nJamoer” = jumlah produk x waktu penjualan x harga jual
= 4000 x 1 bulan x Rp. 1,500
= Rp. 6,000,000
Total penjualan = Rp. 6,000,000
Penjualan per 3 bulan = Rp. 6,000,000 x 3 bulan
= Rp. 18,000,000
Penjualan per 3 bulan = 4.000 x 3
= 12000 buah

c. HPP (Harga Pokok Penjualan)


Harga Pokok Penjualan =
Total cost per 3 bulan
Total produksi per 3 bulan
= Rp. 8.055.500
12.000
= Rp. 671,29 Rp. 672
d. Analisis Biaya Manfaat
Keuntungan = Hasil usaha – Total biaya produksi
= Rp. 18,000,000– Rp. 8.055.500
= Rp. 9.944.500
Keuntungan per bulan = Rp. 9.944.500 : 3
= Rp. 3.314.833.33 = 3.314.800
e. BEP (Break Even Point)
17

BEP terjadi bila TC=TR


BEP = biaya operasional (per 3 bulan) / harga
Sego nJamoer
= Rp. 5.617.500
Rp. 1.500
= 3745 bungkus
f. Pay Back Periode =
Investasi + Biaya Operasional
Laba Bersih + Penyusutan
= Rp. 1.872.500 + Rp. 5.617.500
Rp. 9.944.500 + Rp. 138,000
= 0.74 dalam 3 bulan

CASH FLOW (ALIRAN DANA TUNAI)


Untuk memudahkan inventarisasi pendapatan dan pembiayaan rencana
pelaksanaan usaha ini, maka dapat ditabelkan sebagai berikut :
No. Bulan ke 0 1 2 3
18

A. Pemasukan tunai
1 Penjualan produk 0 6,000,000 12.000.000 18.000.000
2 Pengembalian modal 0 0 0 0
kerja
3 Nilai sisa 0 0 0 0
Jumlah pemasukan tunai 6.000.000 12.000.000 18.000.000
B. Pengeluaran tunai
1 Investasi ( pembelian alat) 1,069,000 0 0 0
2 Modal kerja 500.000 0 0 0
3 Promosi 400.000 0 0 0
4 Pemeliharaan alat 0 0 0 0
5 Gaji pegawai 1.000.000 1.000.000 1.000.000
6 Listrik 300.000 300.000 300.000
Jumlah pengeluaran tunai 1.969.000 1.300.000 1.300.000 1.300.000
C Dana tunai (A-B) -1.969..000 2.731.000 8.731.000 14.731.000
D Kumulatif dana tunai -1.969..000 2.731.000 11.462.000 26.193.000

Dari tabel di atas, secara kumulatif usaha ini dapat dilihat keuntungannya
pada bulan ke dua dan ke tiga

J. BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA


1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Fista Rachma Danianta
b. NIM : 2408100068
c. Fakultas/Program Studi : Teknologi Industri/ Teknik Fisika
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 Jam/minggu
TTD
19

Fista Rachma Danianta


NRP. 24 08 100 016
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Ardiono Oryza
b. NIM : 2409100019
c. Fakultas/Program Studi : Teknologi Industri/ Teknik Fisika
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 Jam/minggu
TTD

Ardiono Oryza
NRP. 24 09 100 019

a. Nama Lengkap : Mahendra Ega Higuitta


b. NIM : 2408100054
c. Fakultas/Program Studi : Teknologi Industri/ Teknik Fisika
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 Jam/minggu
TTD

Mahendra Ega Higuitta


NRP. 24 08 100 054
20

a. Nama Lengkap : Muhammad Baarik Khoiruman


b. NIM : 2408100016
c. Fakultas/Program Studi : Teknologi Industri/ Teknik Fisika
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 Jam/minggu
TTD

M. Baarik Khoiruman
NRP. 24 08 100 056

a. Nama Lengkap : Dega Adi Pratama


b. NIM : 3308100075
c. Fakultas/Program Studi : FTSP/ Teknik Lingkungan
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 12 Jam/minggu
TTD

Dega Adi Pratama


NRP. 33 08 100 075
21

NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING


1. Nama Lengkap dan Gelar : Katherin Indriawati, ST ,MT
2. NIP : 132 276 195
3. Jabatan Fungsional : Lektor / III-c
4. Jabatan Struktural : Kepala Seksi Tugas Akhir Jurusan Teknik
Fisika FTI – ITS
4. Fakultas/Program Studi : Fakultas Teknologi Industri/Teknik Fisika
5. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
6. Bidang Keahlian : Estimation and Filtering, Prediction and
Monitoring, Data Signal Processing,
Statistical Process Control
7. Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/minggu

TTD

(Katherin Indriawati, ST ,MT)


NIP. 132 276 195

Anda mungkin juga menyukai