Anda di halaman 1dari 7

NAMA : IVA SEPTY WULANDARI

KELAS : PKB16

NIM : 16030194091

A. SUPERVISI KLINIS
1. Jelaskan pengertian supervisi klinis menurut beberapa para ahli !
Jawab : Menurut Weller (dalam Starratt, 1991:15) mengemukakan bahwa supervisi
klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran dengan melalui
siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual
yang insiatif terhadap penampilan mengajar. Sedangkan makna supervisi klinis
menurut Pidarta (2009:111) bahwa supervisi klinis sebagai suatu model supervisi
klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk meningkatkan
profesionalisme guru dengan mengoptimalkan kinerja guru dalam mengajar,
mendesain pembelajaran secara sistematis dan terarah, mulai dari persiapan sampai
pada evaluasi pembelajaran.
2. Sebutkan komponen apa saja yang terdapat dalam supervisi klinis !
Jawab :
 supervisi dilakukan antara pihak yaitu supervaisor dan guru dengan face to face,
 supervisi dilakukan secara langsung pada saat proses pembelajaran, supervisi
dapat mengetahui kualitas guru, keperibadiannya, wataknya dan bakatnya,
 adanya komunikasi antara guru dengan supervaisor dalam perencanaan, tentang
hasil supervisi maupun sebelum mengadakan supervisi agar kedua diskusi
merupakan umpan balik guru untuk meningkatkan kinerjanya dan bersifat
keberlanjutan sampai target optimal.
3. Sebutkan sasaran pembinaan supervisi klinis !
Jawab :
 dilaksanakan dalam suatu hubungan tatap muka antara supervisi dan guru yang
intim dan terbuka
 terpusat pada kebutuhan
 observasi dilakukan secara langsung dan cermat,
 data observasi terpusat pada tingkah laku aktual guru sewaktu mengajar dan
dideskripsikan secara rinci,
 analisis interperensi data hasil observasi dilakukan secara bersama, bukan
instruksi (Lasulo, 1995:6).
4. Jelaskan tujuan dari supervisi klinis !
Jawab : tujuan supervisi klinis adalah memberikan pembinaan terhadap guru untuk
membentuk berbagai keterampilan mengajar, menyempurnakan berbagai
kekurangan serta mengembangkan keterampilan mengajar yang harus berjalan
secara terpadu dan terintegrasi pada proses mengajar dan mutlak dikuasai dan
diterapkan oleh guru.
5. Sebutkan keterampilan apa saja yang harus dilakukan oleh guru dalam mengajar
sesuai dengan tujuan supervisi klinis tersebut !
Jawab :
 ketarampilan membuka dan menutup pelajaran,
 keterampilan mengelolah kelas,
 ketarmpilan bertanya,
 keterampilan menjelaskan,
 keterampilan memberi penguatan,
 keterampilan bervariasi,
 keterampilan memimpin diskusi kecil,
 keterampilan mengajar dikelompok kecil.
6. Bagaimana cara supervaisor menyeleksi berbagai sumber materi yang digunakan
oleh guru untuk mengajar ?
Jawab : Kegiatan menyeleksi ini dilakukan dengan cara bedah kurikulum dimulai
dengan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi
pelajaran yang dirumuskan oleh guru dalam silabus mata pelajaran yang menjadi
tanggung jawabnya. Dengan demikian seorang supervaisor hanya akan efektif
apabila mampu memahami persoalan belajar mengajar yang dihadapi oleh guru-guru
selanjutnya memberikan bimbingan profesional yang sesuai dengan kebutuhan dan
masalah yang dihadapi oleh guru.
7. Sebutkan prinsip-prinsip supervisi klinis menurut para ahli !
Jawab : Purwanto (1998:35) mengemukakan prinsip-prinsip supervisi klinis yaitu:
(a) dilakukan sesuai dengan kebutuhan guru,
(b) hubugan supervaisor dan guru didasarkan atas kerabat kerja,
(c) supervaisor ditunjang sifat keteladanan dan terbuka,
(d) dilakukan secara terus menerus,
(e) dilakukan melalui berbagai wadah yang ada,
(f) dipelancar melalui peningkatan koordinasi dan vertikal baik tingkat pusat
maupun daerah.
B. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
1. Jelaskan pengertian dari manajemen berbasis sekolah !
Jawab : Manajemen Berbasis Sekolah (School-Based Management) merupakan
salah satu model sistem pengelolaan sekolah yang memberikan kewenangan lebih
luas dan kekuasaan lebih banyak kepada institusi sekolah untuk mengurus kegiatan
sekolah sesuai dengan potensi, tuntutan, dan kebutuhan sekolah yang bersangkutan
tanpa bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.
2. Jelaskan apa arti dari multi combine dalam MBS !
Jawab : multi combine artinya MBS didorong dan didukung oleh berbagai pihak
yang saling melengkapi.
3. Bagaimana konsep dasar MBS ?
Jawab :
- Otonomi, dimaknai sebagai kewenangan sekolah dalam mengatur dan mengurus
kepentingan sekolah dalam mengatur dan mengurus kepentingan sekolah dalam
mencapai tjuan sekolah untuk menciptakan mutu pendidikan yang baik.
- Kemandirian, dimaknai sebagai langkah dalam pengambilan keputusan, tidak
tergantung pada birokrasi yang sentralistik dalam mengelola sumber daya yang
ada, mengambil kebijakan, mengambil strategi, dan metode dalam memecahkan
persoalan yang ada, sehingga mampu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan
dan dapat memanfaatkan peluang peluang yang ada.
- Demokratis, dimaknai sebagai keseluruhan elemen elemen sekolah yang
dilibatkan dalam menetapkan, menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi
pelaksanaan untuk mencapai tujuan sekolah demi memungkinkan tercapainya
pengambilan kebijakan yang mendapat dukungan dari seluruh elemen elemen
sekolah.
4. Jelaskan apa saja yang diperhatikan dalam konsep manajemen berbasis sekolah !
Jawab :
- Pengkajian konsep MBS terutama yang menyangkut kekuatan desentralisasi,
kekuatan atau kewenangan di tingkat sekolah, dalam system keputusan harus
dikaitkan dengan prorm dan kemampuan dalam peningkatan kinerja sekolah.
- Penelitian tentang program MBS berkenaan dalam desentralisasi kekuasaan dan
program peningkatan partisipasi (local stakeholders). Pendelegasian otoritas
penbilan keputusan dalam kaitannya dengan pemberdayaan sekolah, perlu
dibangun dengan efektifitas programnya.
- Strategi MBS harus lebih menekankan kepada elemen elemen manajemen
partisipasif. Kemampuan, informasi, dan imbalan yang memadai merupakan
elemen elemen yang menentukan efektivitas program Manajemen berbasis
sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah.
5. Apa saja keuntungan menggunakan penerapan MBS ?
Jawab :
- Secara formal MBS dapat memahami keahlian dan kemampuan orang orang yang
bekerja di sekolah.
- Meningkatkan moral guru
- Keputusan yang di ambil sekolah mengalami akuntabilitas. Hal ini karena
konstituen sekolah menglami andil yang cukup dalam setiap pengambilan
keputusan
- Menyesuaikan sumber keuangan terhadap tujuan intruksional yang
dikembangkan di sekolah
- Menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah. Keputusan yang di ambil
pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya seorang
pemimpin
- Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan fleksibilitas komunikasi tiap komunitas
sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah
6. Sebutkan apa saja manfaat MBS bagi sekolah !
Jawab :
a. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi
sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah dapat lebih mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya yang ada.
b. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan skala prioritas
c. Pengambilan keputusan lebih partisipatif terutama dalam hal :
- Menetapkan sasaran peningkatan mutu
- Menyusun rencana peningkatan mutu
- Melaksanakan rencana peningkatan mutu
- Melakukan evaluasi pelaksanaan peningkatan mutu
d. Penggunaan dana lebih efektif dan efisien sesuai dengan skala prioritasnya
e. Keputusan bersama lebih menciptakan transparasi dan demokrasi
f. Menumbuhkan persaingan sehat sehingga diharapkan adanya upaya inovatif
7. Jelaskan bagaimana ciri-ciri sekolah yang menerapkan prinsip-prinsip MBS ?
Jawab : Sekolah yang menerapkan prinsip prinsip MBS adalah sekolah yang harus
lebih bertanggung jawab (high responbility) kreatif dalam bertindak dan mempunyai
wewenang lebih (more authority) serta dapat dituntut pertanggungjawabannya oleh
yang berkepentingan/tanggung gugat (public accountability by stake holders).
C. PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas !
Jawab : Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan
oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pelaksanaan pembelajaran di
kelasnya (Suparno, 2008).
2. Jelaskan apa tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) !
Jawab : Tujuan PTK adalah memperbaiki kualitas proses pembelajaran, maka
kegiatan yang dilakukan haruslah berupa tindakan yang diyakini lebih baik dari
kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan. Dengan kata lain, tindakan yang diberikan
kepada siswa harus terlihat lebih efektif, efisien, kreatif dan inovatif. Atau dengan
kata lain adalah adanya hal yang berbeda dari yang biasa dilakukan guru dalam
praktik pembelajaran sebelumnya, karena yang sudah dilakukan dipandang belum
memberikan hasil yang memuaskan. Lebih lanjut menurut Kemmis dan Taggart
(1988), untuk mengetahui keberhasilan tindakan tersebut maka harus dilakukan
secara berulang-ulang (siklus), agar diperoleh keyakinan akan keampuhan dari
tindakan.
3. Jelaskan apa perbedaan PTK dengan penelitian eksperimen !
Jawab : Penelitian eksperimen hanya melihat bagaimana efektivitas dari perlakukan
saja, sedangkan PTK melihat keterlaksanaan dan kelancaran proses tindakan
(Suhardjono, 2005). Oleh karena itu yang dipentingkan dalam PTK adalah proses,
sedangkan hasil tindakan merupakan konsekuensi logis dari ampuhnya tindakan.
4. Jelaskan permasalahan apa saja yang dapat dilakukan dengan PTK !
Jawab :
a. Masalah belajar siswa di sekolah, seperti misalnya permasalahan pembelajaran di
kelas, kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran, miskonsepsi, misstrategi, dan
lain sebagainya.
b. Pengembangan profesionalisme guru dalam rangka peningkatan mutu
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program dan hasil pembelajaran.
c. Pengelolaan dan pengendalian, misalnya pengenalan teknik modifikasi perilaku,
teknik memotivasi, dan teknik pengembangan potensi diri.
d. Desain dan strategi pembelajaran di kelas, misalnya masalah pengelolaan dan
prosedur pembelajaran, implementasi dan inovasi penggunaan metode
pembelajaran (misalnya penggantian metode mengajar tradisional dengan metode
mengajar baru), interaksi di dalam kelas (misalnya penggunaan stretegi
pengajaran yang didasarkan pada pendekatan tertentu).
e. Penanaman dan pengembangan sikap serta nilai-nilai, misalnya pengembangan
pola berpikir ilmiah dalam diri siswa.
f. Alat bantu, media dan sumber belajar, misalnya penggunaan media perpustakaan,
dan sumber belajar di dalam/luar kelas.
g. Sistem assesment atau evaluasi proses dan hasil pembelajaran, seperti misalnya
masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen
penilaian berbasis kompetensi, atau penggunaan alat, metode evaluasi tertentu.
h. Masalah kurikulum, misalnya implementasi KBK, urutan penyajian meteri pokok,
interaksi antara guru dengan siswa, interaksi antara siswa dengan materi
pelajaran, atau interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar.
5. Jelaskan apa saja manfaat PTK !
Jawab :
a. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan bagi
para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran. Selain itu hasil-
hasil PTK yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah atau
makalah untuk berbagai kepentingan antara lain disajikan dalam forum ilmiah.
b. Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis
artikel ilmiah di kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung profesionalisme dan
karir pendidik.
c. Mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pendidik dalam satu
sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
d. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau
program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan
kelas.
e. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan,
dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping
itu, hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
f. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman,
menyenangkan, serta melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau
media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara
sungguh-sungguh.
6. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip yang digunakan oleh guru (peneliti) dalam
melaksanakan PTK !
Jawab :
1. Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak boleh
mengganggu atau menghambat kegiatan utama, misalnya bagi guru tidak boleh
sampai mengorbankan kegiatan pembelajaran. Siklus tindakan dilakukan dengan
mempertimbangkan keterlaksanaan kurikulum secara keseluruhan. Penetapan
jumlah siklus tindakan dalam PTK mengacu kepada penguasaan yang ditargetkan
pada tahap perencanaan, tidak mengacu kepada kejenuhan data/informasi
sebagaimana lazimnya dalam pengumpulan data penelitian kualitatif.
2. Masalah penelitian yang dikaji merupakan masalah yang cukup merisaukannya
dan berpijak dari tanggung jawab profesional guru di kelas.
3. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang lama,
sehingga berpeluang menggangu proses pembelajaran.
4. Metodologi yang digunakan harus terencana secara cermat dan taat azas PTK.
5. Permasalahan atau topik yang dipilih harus benar–benar nyata, mendesak,
menarik, mampu ditangani, dan berada dalam jangkauan kewenangan peneliti
untuk melakukan perubahan.
6. Peneliti harus tetap memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu–
rambu pelaksanaan yang berlaku umum.
7. Kegiatan PTK pada dasarnya merupakan kegiatan yang menggunakan siklus
berkelanjutan, karena tuntutan terhadap peningkatan dan pengembangan proses
pembelajaran akan menjadi tantangan sepanjang waktu.

Anda mungkin juga menyukai