Anda di halaman 1dari 33

Materi 3: Hasil Pengukuran, Angka Penting,

dan Sumber Ralat


Kompetensi Dasar

Mahasiswa mempunyai pemahaman terkait dengan


hasil ukur dan teori rambat ralat dalam pengukuran
yang mencakup Pengertian ralat, sumber-sumber ralat,
dan penentuan dan penulisan hasil ukur kaitannya
dengan angka penting
Istilah dalam Pengukuran
• Instrumen (alat ukur) : sebuah alat untuk menentukan nilai suatu kuantitas atau
variable
• Accuracy (ketelitian) : harga terdekat suatu pembacaan instrumen yang mendekati
harga sebenarnya dari variabel yang diukur
• Precision (ketepatan) : suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang serupa, yang menunjukkan perbedaan hasil pada pengukuran2
secara berurutan
• Sensitivity (sensitivitas) : perbandingan antara respons instrumen terhadap
perubahan masukan atau variabel yang diukur
• Resolution (resolusi) : perubahan terkecil dalam nilai yang diukur pada saat
instrumen akan memberi respons
• Error (kesalahan) : penyimpangan variabel yang diukur dari harga/nilai yang
sebenarnya
Accuracy & Precision

• Accuracy menyatakan tingkat kesesuaian atau


kedekatan hasil pengukuran terhadap harga
sebenarnya
• Precision menyatakan tingkat kesamaan di dalam
sekelompok pengukuran atau dari sejumlah
instrumen
Angka Signifikan
• Angka – angka penting yang diperlukan untuk menyatakan
ketepatan/ presisi suatu pengukuran, semakin banyak angka –
angka penting maka ketepatan pengukuran semakin besar
• Contoh :
dalam pembacaan resistansi didapatkan harga R = 68 [ohm]
berbeda dengan pembacaan harga R = 68,0 [ohm]
Berarti dalam pembacaan untuk R = 68 [ohm]
mempunyai ketepatan yang lebih rendah dibandingkan
dengan R = 68,0 [ohm]
Hasil Pengukuran
 Semua hasil pengukuran merupakan angka penting.
 Angka penting memuat angka pasti dan satu angka
taksiran
 Angka taksiran ditentukan dari setengah skala terkecil
 Angka penting juga dipengaruhi spesifikasi alat yang
digunakan
Angka Penting
1. Digit bukan nol yang paling kiri adalah digit yang paling
bermakna atau paling penting(most significant). Contoh:
123,4 ; 0,123
2. Jika tidak terdapat tanda desimal, maka digit bukan nol
yang paling kanan adalah digit yang paling tidak
bermakna atau paling tidak penting (least significant).
Contoh: 123 ; 1240
Angka Penting
3. Jika terdapat tanda desimal, maka digit paling kanan
adalah digit yang paling tidak bermakna atau paling
tidak penting(least significant) walaupun bukan angka
nol. Contoh: 123,45 ; 123,051
4. Semua digit di antara paling penting (most) dan tidak
penting least, adalah digit bermakna atau penting.
Contoh: 32579 dan 0,04756.
Pembulatan Angka
• Melakukan pembulatan angka dalam sains berbeda dengan dalam
matematika.
• Aturan pembulatannya adalah jika angkanya:
 >5 → dibulatkan ke atas
 <5 → dibulatkan ke bawah
 = 5, berlaku:
•Jika angka sebelumnya ganjil, dibulatkan ke atas
•Jika angka sebelumnya genap, dibulatkan ke bawah
Operasi Matematis dalam AP
 Banyak angka penting (AP) dalam hasil perkalian atau
pembagian bilangan-bilangan penting sama dengan banyak
angka penting dari bilangan yang memiliki angka penting
paling sedikit.
 Hasil penjumlahan atau pengurangan bilangan-bilangan
penting hanya boleh mengandung satu angka taksiran.
 Hasil memangkatkan atau menarik akar suatu bilangan
penting hanya boleh memiliki angka penting sebanyak
angka penting dari bilangan yang dipangkatkan atau ditarik
akarnya.
2.45 cm + 1.2 cm = 3.65 cm
dibulatkan menjadi 3.6 cm
7.432 cm + 2 cm = 9.432 cm
dibulatkan menjadi 9 cm
56.78 cm x 2.45 cm = 139.111 cm2
dibulatkan menjadi 139 cm2
75.8 cm x 9.6 cm = ....
dibulatkan menjadi ….
Model Penyajian Hasil Akhir Pengukuran

X = χ ± ∆X
• Model penyajian hasil ditulis nilai rata-rata (χ) dan ralatnya (∆X)
• Nilai rata-rata dapat berupa nilai tunggal pengukuran; nilai rata-
rata pengamatan; ataupun nilai rata-rata berbobot, bergantung
metode yang dilakukan
• Ralat pengukuran juga dapat berupa deviasi biasa; deviasi
standar; maupun deviasi berbobot
• Bentuk penyajian akhir ada 2 model, yaitu penyajian mutlak
dan relatif, dengan masing-masing punya kelebihan dan
kekurangannya
X = ( χ ± ∆X )
GRAVITASI: g = ( 9,82 ± 0,02 )m/s2

MAKIN KECIL NILAI RALAT MUTLAK


MENUNJUKKAN BAHWA PENELITIAN MENGHASILKAN
KETEPATAN MAKIN TINGGI
• Misal pengukuran menghasilkan nilai
L = (6,400 ± 0,005) mm
akan berbeda maknanya jika disajikan
L = (6,40 ± 0,05) mm
penyajian pertama lebih tinggi ketepatannya
dibanding penyajian kedua
X = ( χ ± ∆X/χ )
NILAI TEGANGAN : V = ( 5 ± 1% ) Volt

MAKIN KECIL RALAT RELATIF DISAJIKAN DALAM PENGUKURAN


MENUNJUKKAN MAKIN TINGGI KETELITIAN PENGUKURAN YANG
DICAPAI ALAT UKURNYA
• Misal pengukuran menghasilkan nilai
V = (5,00 ± 0,05) Volt
• Penyajian relatif menjadi
V = (5,00 ± 1%) Volt
• Bila dipergunakan untuk mengukur yang lebih besar lagi
dengan hasil : V = (10,00 ± 0,05) Volt
• Penyajian relatif menjadi
V = (10,00 ± 0,5%) Volt
dikatakan bahwa pengukuran kedua lebih teliti dibanding yang
pertama
Angka Ber-arti & Metode Pembulatan

Pengertian
ANGKA “PENTING”
ATAU
ANGKA “BER-ARTI”

ADALAH : SEMUA ANGKA YANG SUDAH PASTI DITAMBAH SATU ANGKA


YANG MULAI MERAGUKAN
X = 3,1428 ± 0,0007
NILAI BESARAN (X) DISAJIKAN DENGAN 5 ANGKA PENTING
3,14285... ± 0,01

PADA ANGKA 3,14285 ,ANGKA 4 MULAI DIRAGUKAN


APALAGI ANGKA 2; 8; DAN ANGKA 5, SANGAT MERAGUKAN
SEDANGKAN ANGKA 3,1 PASTI KEBERADAANNYA
SEHINGGA PENYAJIAN HASIL AKHIR MENJADI
3,14 0,01
Beberapa catatan
• Makin tinggi ketepatan pengukuran ( makin kecil
ralat mutlak), makin besar jumlah angka berarti
yang dapat dituliskan pada penyajian nilai akhir
• RALAT 10% memberi ‘hak’ atas dua angka berarti;
RALAT 1% memberi ‘hak’ atas tiga angka berarti;
RALAT 1‰ memberi ‘hak’ atas empat angka berarti;
Sumber Ralat / Ketidakpastian Pengukuran

Pada suatu pengukuran akan


selalu terdapat ketidakpastian
yang bersumber dari kesalahan
maupun ketidakpastian dalam
pengukuran.
Nilai Ketakpastian / Ralat

Nilai yang muncul karena adanya keterbatasan


ketelitian pengukuran
Ralat dapat dipandang sebagai:
• Keadaan atau perilaku kesalahan  dihilangkan
• Nilai Ketakpastian  tidak dapat dihindari, karena
selalu ada keterbatasan  usaha untuk
memperkecil
Jenis Ralat
Ralat Sistematik:
Ralat yang muncul dari serentetan pengukuran yang
dilakukan dengan cara yang sama dan menghasilkan nilai
yang sama  dapat dihilangkan

Ralat Acak (random):


Ralat yang muncul dari serentetan pengukuran yang
dilakukan dengan cara yang sama tetapi menghasilkan nilai
yang berbeda  hanya dapat diperkecil
Sumber Ralat
 Definisi: Sumber-sumber yang menyebabkan munculnya kesalahan
dalam pengukuran sehingga timbul nilai ketakpastian (ralat)
 Sumber-sumber ralat ini dipelajari dengan tujuan menghilangkan
kesalahan sehingga nilai ketakpastian dapat diperkecil
 Terdapat empat jenis sumber ralat:
1. Subyek (Pengamat/Pelaku Pengukuran)
2. Obyek (Obyek yang diukur dan lingkungan pengukuran)
3. Alat (alat ukur, alat yang berkaitan dengan obyek dan alat
penunjang)
4. Metode (model teori, Metode pengukuran, teknik pengukuran)
Sumber Ralat : Subyek

• Pemakaian alat dengan cara yang salah


• Keterbatasan fisik pengamat (misal menggunakan
kacamata)
• Efek psikologis (harapan hasil sesuai dengan dugaan)
• Adanya waktu reaksi (misal pada pengukuran waktu)
• dll
Sumber Ralat : Obyek

• Pengaruh faktor luar/lingkungan (misal suhu,


tekanan, dll)
• Obyek berubah karena pengaruh alat ukur (misal
adanya kapasitor dalam probe pada osciloscope,
deformasi benda akibat penggunaan mikrometer, dll)
• Obyek tidak seuniform yang diperkirakan
• dll
Sumber Ralat : Alat
• Salah pengkalibrasian
• Mempunyai watak non linear
• Dipengaruhi faktor luar (misal: sensitivitas voltmeter
berubah karena suhu, meter-meter listrik dipengaruhi
oleh medan magnet, dll)
• Dll
• Ingat! Kalibrasi alat ukur sangat penting untuk menjamin
hasil ukur yang diperoleh sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
Sumber Ralat : Metode
• Model teori terlalu sederhana
• Rumus-rumus pendekatan yang mengabaikan variabel
fisis tertentu atau suku-suku orde yang lebih tinggi
• Pembulatan perhitungan
• Metode percobaan yang kurang tepat
• Teknik pengukuran (misal cara pembacaan meter,
penggunaan meter, dll)
• dll

Anda mungkin juga menyukai