Anda di halaman 1dari 84

LOGO

PENGUKURAN
DAN
ANGKA PENTING

Basry Yadi Tang, S.Si., M.Sc

basrytang@yahoo.co.id
Pendahuluan
Dalam melakukan pengukuran selalu
dimungkinkan terjadi kesalahan.
x – ∆x < x < x + ∆x
Dengan x menyatakan nilai terbaik
sebagai nilai yang benar dan ∆x
menyatakan kesalahan hasil
pengukuran yang disebabkan
keterbatasan alat, ketidakcermatan,
perbedaan waktu pengukuran, dsb.
Harus benar-benar memahami jenis
alat ukur yang digunakan dan
ketelitian dari masing-masing alat
ALAT UKUR
BESARAN POKOK
Besaran pokok Alat ukur

1. Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup


2. Massa Neraca (timbangan)

3. Waktu Stop Watch

4. Suhu Termometer

5. Kuat arus listrik Amperemeter

6. Jumlah molekul Tidak diukur secara langsung *

7. Intensitas cahaya Light meter


8. Sudut Datar Tidak diukur secara langsung *
9. Sudut Ruang Tidak diukur secara langsung *
MISTAR
Mistar digunakan untuk mengukur suatu panjang
benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.
JANGKA SORONG
Jangka sorong digunakan untuk mengukur
suatu panjang benda mempunyai batas
ketelitian 0,1 mm. Namun ada juga yang
memiliki ketelitian 0,05 mm.
MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur
suatu panjang benda mempunyai batas
ketelitian 0,01 mm.
NERACA
Neraca digunakan untuk mengukur massa
suatu benda. Ketelitian neraca ohaus adalah
0,1 gram.
STOPWATCH
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu
mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.
TERMOMETER
Termometer digunakan untuk mengukur suhu
Tingkat ketelitian termometer analog adalah 0,1 0C
AMPEREMETER
Amperemeter digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik (multimeter)
Tingkat ketelitian dari amperemeter adalah
0.01 mA
Jumlah Zat, Sudut Datar & Sudut Ruang

 Alat Ukur untuk jumlah zat tidak diukur secara


langsung melainkan menggunakan alat bantu
berupa neraca dan tabel massa atom relatif zat.
 Alat ukur untuk sudut datar dan sudut ruang
biasanya menggunakan alat bantu mistar
ataupun busur derajat dan menggunakan
perbandingan trigonometri.
ALAT UKUR
BESARAN TURUNAN
SPEEDOMETER
Speedometer digunakan untuk mengukur kelajuan
DINAMOMETER
Dinamometer digunakan untuk mengukur
besarnya gaya.
HIGROMETER
Higrometer digunakan untuk mengukur
kelembaban udara.
OHM METER dan VOLT METER
 Ohm meter digunakan untuk mengukur tahanan
( hambatan ) listrik
 Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan
listrik.
 Ohm meter, Voltmeter dan Amperemeter biasanya
digabung menjadi satu disebut sebagai multimeter.
BAROMETER
Barometer digunakan untuk mengukur
tekanan udara luar.
HIDROMETER
Hidrometer digunakan untuk mengukur berat
jenis larutan.
MANOMETER
Manometer digunakan untuk mengukur
tekanan udara tertutup.
KALORIMETER
Kalorimeter digunakan untuk mengukur
besarnya kalor jenis zat.
KESALAHAN PENGUKURAN
Besaran fisika tidak dapat diukur secara
pasti dengan setiap alat ukur. Hasil
pengukuran selalu mempunyai derajat
ketidakpastian.
Kesalahan pengukuran dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu kesalahan sistematis
dan kesalahan acak.
KESALAHAN SISTEMATIS
Kesalahan sistematik adalah kesalahan
pengukuran yang disebabkan oleh ketidaktepatan
sistem pengukuran tersebut. Kesalahan
sistematik ini dapat dihindari, diprediksi, dan
diperkirakan, sehingga kesalahan sistematik dapat
dikurangi atau dihilangkan.
Sumber kesalahan sistematis antara lain:
 Kesalahan Alat
 Kesalahan Pengamatan
 Kesalahan Lingkungan
 Kesalahan Teoretis
KESALAHAN ACAK
Kesalahan acak adalah kesalahan dalam
pengukuran yang memungkinkan nilai-nilai
dari besaran yang diukur menjadi tidak
konsisten ketika pengukuran tersebut
diulang.
Sumber kesalahan acak sering tidak dapat
dihindari. Misalnya getaran gedung, fluktuasi
listrik, gerak-gerak molekul udara, dan
gesekan pada setiap bagian alat yang
bergerak.
Kesalahan acak dihasilkan dari
ketidakmampuan pengamat untuk mengulangi
pengukuran secara presisi.
Ada metode statistik baku untuk mengatasi
kesalahan acak, metode ini dikenal juga
sebagai metode perhitungan Ralat
Istilah dalam Pengukuran
Ketelitian adalah suatu ukuran yang menyatakan
tingkat pendekatan dari nilai yang diukur
terhadap nilai benar sebenarnya.

Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih


dapat dikenal oleh instrumen atau alat ukur.

Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran


kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang sama.
AKURASI ATAU KETELITIAN
HASIL PENGUKURAN
Pengukuran yang akurat merupakan bagian penting dari
fisika, walaupun demikian tidak ada pengukuran yang
benar-benar tepat. Ada ketidakpastian yang berhubungan
dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari
sumber yang berbeda.
ANGKA PENTING
 Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari
hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka
penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur)
dan satu angka terakhir yang ditafsir atau
diragukan.
 Angka eksak atau pasti adalah angka yang sudah
pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh
dari kegiatan membilang (menghitung).
Ketentuan Angka Penting :
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka
penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka penting.
78,99 m memiliki empat angka penting

2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol


merupakan angka penting. Contoh : 1208 m memiliki 4
angka penting. 2,0067 memiliki 5 angka penting.
7000,2003 ( 8 angka penting ).

3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka


bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda
desimal adalah angka penting. Contoh : 70000,00 ( 7
angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan
nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal
adalah angka penting. Contoh: 23,50000 (7 angka
penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan
nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal
adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 (2
angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol
yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh :
0,0000352 (3 angka penting).
Aturan Pembulatan Angka Penting

Angka-angka yang lebih besar dari 5 dibulatkan


ke atas. Contoh: 2,566 dibulatkan menjadi 2,57.
Angka-angka yang lebih kecil dari 5 dibulatkan
ke bawah (ditiadakan). Contoh: 2,563 dibulatkan
menjadi 2,56.
Angka- angka yang sama dengan 5 berlaku,
angka 5 dibulatkan ke atas jika angka
sebelumnya genap dan 5 dibulatkan ke bawah
(ditiadakan) jika angka sebelumnya ganjil.
Contoh:
 2,565 dibulatkan menjadi 2,57.
(6 merupakan angka genap)
 2,575 dibulatkan menjadi 2,57.
(7 merupakan angka ganjil)
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan
 Apabila melakukan operasi penjumlahan atau
pengurangan, maka hasilnya hanya boleh
mengandung satu angka taksiran (catatan : angka
tafsiran adalah angka terakhir dari suatu angka
penting atau angka yang terdapat dibelakang
tanda desimal).
Contoh :
Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g
(jumlahkan seperti biasa, selanjutnya
bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat
satu angka taksiran)
Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1
Hasil penjumlahan atau pengurangan angka penting hanya
boleh mengandung satu angka taksiran (bila lebih harus
dibulatkan sesuai dengan aturannya).

2,234 485,78
2,0343 + 362 -
4,2683  4,268 123,78  124
Aturan Perkalian dan Pembagian

1. Pada operasi perkalian atau pembagian,


hasil yang diperoleh hanya boleh memiliki
jumlah angka penting sebanyak bilangan
yang angka pentingnya paling sedikit.
Contoh :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x
2,2 cm
(petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau
pembagian dengan cara biasa. Kemudian bulatkan
hasilnya hinga memiliki angka penting sebanyak
salah satu bilangan yang memiliki angka penting
paling sedikit)

Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka


penting)
Pada perkalian atau pembagian, banyaknya angka penting
hasil operasi tsb sama dgn angka penting yang paling sedikit,
selebihnya dibulatkan.

5,24
2,5 x 38 : 0,05 = 760  800  8x102
13,100  13
2. Hasil perkalian atau pembagian antara
bilangan penting dengan bilangan
eksak/pasti hanya boleh memiliki angka
penting sebanyak jumlah angka penting
pada bilangan penting.
Contoh : hitunglah operasi perkalian
berikut ini : 25 x 8,95

Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm (tiga


angka penting) agar sama dengan banyak
angka penting pada bilangan penting 8,95
Aturan Pemangkatan dan Penarikan Akar

Pada pemangkatan atau penarikan akar, banyaknya angka


penting hasil operasi tersebut sama dengan angka penting
yang dipangkatkan atau diakarkan, selanjutnya dibulatkan.
a. 252 = 625  620  6,2 x 102
b. 1232 = 15129  15100  1,51 x 104
c. √5625 = 75  75,00
d. √18 = 4,24264  4,2
e. √57 = 7,55  7,6
Tugas
1. 1,2500  ...... Angka Penting
2. 0,0025  ...... Angka Penting
3. 130,5010  ...... Angka Penting
4. 12,36542  ...... AP  dibulatkan: ……
5. 15.524  ...... AP  dibulatkan: ……
6. 1 + 23,50 = ………  dibulatkan: .........
7. 125 x 42 = ………  dibulatkan: .........
8. 2 : 125 = ………  dibulatkan: .........
9. 132 =............  dibulatkan: ……
10. 𝟔𝟐𝟓= ………  dibulatkan: .........
Pembacaan Mistar
Cara Pembacaan Mistar
Rumus Jangka Sorong
Jangka Sorong = Skala Utama + (Skala Nonius x Ketelitian)
Membaca Jangka Sorong

1. Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yang tepat terbaca


sebelum angka nol skala nonius pada jangka sorong.
2. Tentukan angka dari skala nonius yang berimpit/segaris dengan
skala utama, kemudian kalikan dengan angka ketelitian alatnya.
3. Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala
nonius.
Membaca Jangka Sorong

 Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu skala utama.


Pada gambar terlihat skala nonius terletak diantara skala
2,2 cm dan 2,3 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap
bernilai 2,2 cm.
 Langkah kedua, menentukan skala nonius. Skala nonius
yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 4. Jadi
Skala nonius 4 x 0,01 cm = 0,04 cm.
 Langkah ketiga, menjumlahkan skala tetap dan skala
nonius. Hasil pengukuran = 2,2 cm + 0,04 cm = 2,24 cm.
 Jadi, hasil pengukuran diameter silinder sebesar 2,24 cm.
Jangka Sorong Digital
Bagian Bagian Mikrometer Sekrup

Rumus Mikrometer Sekrup


Mikrometer Sekrup = Skala Utama + (Skala Putar x Ketelitian)
Cara Membaca Mikrometer Sekrup

1. Dalam membaca Skala utama lihatlah angka terakhir yang tidak


ditutupi oleh pemutar. Misal angka terakhirnya 4 maka nilai skala
utamanya 4 mm.
2. Dalam membaca Skala nonius lihat angka yang ditunjuk oleh skala
utama(yang berada pada tengah-tengah). satu garisnya bernilai 0,01
mm. dimana x-nya angka yang ditunjukknya. misal angka yang
ditunjuknya 35 maka nilainya 35×0,01 mm
Neraca Ohauss
Stopwatch
Termometer
Amperemeter
Light Meter
Bagian Bagian Light Meter
LOGO

Basry Yadi Tang, S.Si, M.Sc

Anda mungkin juga menyukai