Anda di halaman 1dari 42

Kesalahan Dalam Pengukuran

DESY K
Angka Penting
• Angka penting menunjukkan ketepatan
pengukuran yang diperoleh dengan menyatakan
banyaknya angka-angka yang berarti (angka
signifikan).
• Angka penting memberikan informasi yang
sebenarnya mengenai besaran atau ketepatan
pengukuran.
• Makin banyak angka-angka yang berarti, maka
ketepataan pengukuran semakin baik
Contoh
• Hasil pengukuran sebuah tahanan R dinyatakan :

• 68 Ω artinya hasil pengukuran lebih mendekati 68


daripada 67 Ω dan 69 Ω
• 68,0 Ω artinya hasil pengukuran lebih mendekati 68,0
daripada 67,9 Ω dan 68,1 Ω
Nilai Rata-Rata Pengukuran
• Jika pengukuran dilakukan secara berulang kali
dan tidak saling tergantung maka hasil
pengukuran dinyatakan dalam nilai rata-rata
dari semua pembacaan dan simpangan
terbesar large devition) dari nilai rata-rata
tersebut.
• Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang mendekati harga
sebenarnya.
Rumus
• Nilai Rata-rata

• Simpangan Terbesar (d1)

• Simpangan Minimum (d2)


• Rangkuman Kesalahan

• Contoh :
• Pengukuran tegangan pada sebuah beban
listrik didapatkan data 117,02 volt; 117,11
volt; 117,08; volt; 117,03 volt. Tentukan
(a) tegangan rata-rata,
(b) rangkuman kesalahan
• Penyelesaian:
• Rangkuman Kesalahan Rata-Rata d adalah:
Ketentuan Angka Penting
1. Semua angka yang bukan nol merupakan angka
penting. Contoh : 6,89 ml memiliki 3 angka
penting. 78,99 m memiliki empat angka penting

2. Semua angka nol yang terletak diantara bukan nol


merupakan angka penting. Contoh : 1208 m
memiliki 4 angka penting. 2,0067 memiliki 5
angka penting. 7000,2003 ( 9 angka penting ).

3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka


bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan
tanda desimal adalah angka penting. Contoh :
70000, ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda
desimal adalah angka penting. Contoh:
23,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan
nol yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh : 0,0000352 (3 angka penting).
Aturan Pembulatan
• Jika angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan adalah 4

atau lebih kecil, maka angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya

ditiadakan. Contoh (1) : 75,494 = 75,49 (angka 4 yang dicetak tebal

ditiadakan). Contoh (2) : 1,00839 = 1,008 (kedua angka yang dicetak


tebal ditiadakan)

• Jika angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan adalah 5

atau lebih besar, maka angka tersebut dan seluruh angka di bagian

kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang dipertahankan bertambah

satu.
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan

• Apabila anda melakukan operasi


penjumlahan atau pengurangan, maka
hasilnya hanya boleh mengandung satu
angka taksiran (catatan : angka tafsiran
adalah angka terakhir dari suatu angka
penting).
• Contoh :
Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g
(jumlahkan seperti biasa, selanjutnya
bulatkan hasilnya hingga hanya terdapat
satu angka taksiran)
Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya =
297,1
Aturan Perkalian dan Pembagian
• 1. Pada operasi perkalian atau pembagian, hasil yang
diperoleh hanya boleh memiliki jumlah angka penting
sebanyak bilangan yang angka pentingnya paling sedikit.
• Contoh :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x 2,2 cm
(petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau pembagian dengan
cara biasa. Kemudian bulatkan hasilnya hinga memiliki angka
penting sebanyak salah satu bilangan yang memiliki angka penting
paling sedikit)

Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka penting)


• 2.Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan
penting dengan bilangan eksak/pasti hanya boleh
memiliki angka penting sebanyak jumlah angka
penting pada bilangan penting.
• Contoh : hitunglah operasi perkalian berikut ini : 25
x 8,95

Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm (tiga angka


penting) agar sama dengan banyak angka penting
pada bilangan penting 8,95
Kesalahan Dalam Pengukuran
• Tidak ada komponen atau alat ukur yang
sempurna, semuanya mempunyai kesalahan
atau ketidak-telitian. Maka menjadi penting
pemahaman tentang kesalahan dan bagaimana
meminisasi kesalahan. Beberapa kesalahan
dalam pengukuran muncul dan seringkali
terbagi dalam beberapa kategori, yaitu
 
Jenis-Jenis Kesalahan
1. Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan
karena
manusia.
Contoh : kesalahan paralak, kesalahan penaksiran, kesalahan
pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat, pemakaian
instrumen yang tidak sesuai.
2. Kesalahan sistematis adalah kesalahan yang disebabkan
oleh kekurangan pada instrumen itu sendiri.
Contoh : ketegangan pegas yang tidak tepat, kalibrasi yang tidak
sesuai, perawatan, penggunaan dan penanganan instrument yang
tidak benar, kerusakan atau adanya bagianbagian yang aus dan
pengaruh lingkungan terhadap peralatan
3. Kesalahan yang tak disengaja (random error)
adalah kesalahan yang penyebabnya tidak
secara langsung dapat diketahui.
Contoh : Kesalahan yang disebabkan oleh pengaruh
kondisi lingkungan : temperature, tekanan, dan
kelembaban yang tinggi, atau listrik statis, medan
elektromagnetik yang kuat.
Penyebab Kesalahan Pengukuran (Error)

1. Kesalahan pemakaian alat ukur


2. Kekeliruan dalam menyalin data
3. Salah membaca skala
4. Kesalahan pembulatan (round-off error)
5. Salah menentukan tingkat ketelitian
6. dll
Kesalahan Dalam Pengukuran
1. Kesalahan umum ( General/Gross/Human
Error) adalah Kesalahan akibat faktor manusia, misal :
·    kesalahan pembacaan
·    penyetelan yang tidak tepat
·    pemakaian alat yang tidak sesuai
·    kesalahan penaksiran
Dapat dihindari dengan :
-    pemilihan yang tepat
-    perawatan
-    kalibrasi
-    faktor koreksi
2. Kesalahan Lingkungan ( Environmental
Error )
Kesalahan akibat faktor lingkungan, seperti :
·   perubahan suhu, tekanan, kelembaban
·    medan magnet, listrik
Dapat dihindari dengan :
-    penyegelan
-    ketepatan pemakaian dalam lingkungan
yang diijinkan
-    pemakaian pelindung medan magnet
dan listrik
3. Kesalahan acak ( Random Error )
Kesalahan yang penyebabnya tidak dapat
langsung diketahui ( perubahan terjadi secara
acak ) dan biasanya terjadi dalam pengukuran
secara periodik. Dapat dianalisa dengan cara –
cara statistik.
Kesalahan Relatif
• Merupakan perbandingan antara besarnya
Pegukuran terhadap harga yang sebenarnya.
• Bila harga pembacaan adalah M dan harga
sebenarnya adalah T maka kesalahannya adalah :
e = [(M-T)/T]*100%
Satuan yang dinyatakan dalam persentase
• Besar kecilnya error menunjukkan presisi dari
alat ukur.
Kesalahan yang Mungkin Terjadi dalam
Pengukuran
• Karena konstruksi yang besarnya ditentukan oleh
pabrik atau berdasarkan kelas alat ukur tersebut
• Karena pembacaan jarum penunjuk, disebabkan
karena jarum penunjuk kurang runcing, bayangan
jarum penunjuk (kesalahan paralax)
– Karena letak alat ukur
– Karena metode pengukuran
– Karena temperatur
– Karena ketidakpastian rangkaian
– Karena kesalahan lain
Contoh
• Dua Multimeter dengan merek dan model
yang sama telah dikalibrasi sehingga keduanya
dapat memberikan hasil pengukuran dengan
ketepatan yang sama.
• Kedua Multimeter digunakan untuk mengukur
tegangan sebuah tahanan/resitor ternyata
memberikan hasil yang berbeda.
• Hasilnya berbeda karena ketelitian kedua
Multimeter berbeda sama sekali.
• Untuk menentukan Multimeter mana yang
menghasilkan kesalahan, diperlukan
perbandingan terhadap voltmeter standar.
• Ketepatan terdiri dari dua karakteristik, yaitu :
1. Kesesuaian (conformity)
2. Angka penting (jumlah angka yang berarti)

Misalnya sebuah tahanan besarnya 1.384.572 ohm


• setelah diukur dengan Multimeter secara
konsisten
• dan berulang-ulang menghasilkan 1,4 mega ohm.
Mengapa demikian?
• Terjadi hasil pembacaan yang salah karena
sebetulnya yang dilakukan adalah
memperkirakan pembacaan skala yang
menurut pembacaan secara konsiten
menghasilkan 1,4 mega ohm.
• Dalam hal ini hasil yang diberikan adalah
pembacaan yang lebih mendekati harga yang
sebenarnya berdasarkan penaksiran.
Analisis Statistik
• Karena adanya kesalahan-kesalahan dalam
pengukuran, maka hasil pengukuran
memberikan hasil yang tidak tepat.
• Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
mendekati data sebenarnya maka digunakan
Analisis statistik.
• Biasanya diperlukan banyak data pengukuran
untuk dianalisis.
Rumus Statistik
• Nilai Rata-Rata

• Deviasi adalah penyimpangan hasil


pengukuran terhadap harga rata-rata
Catatan :
Jumlah deviasi sama
dengan nol
Deviasi Rata-Rata
• Adalah Jumlah aritmatika dari harga absolute
masing-masing deviasi dibagi dengan jumlah
pengukuran.
• Deviasi rata-rata dapat digunakan untuk
menunjukkan kepresisian instrument
pengukuran dimana harga yang rendah
menunjukkan kepresisian yang tinggi
Deviasi Standar (S)
• Adalah Tingkatan harga yang bervariasi mengenai harga rata-
rata

• untuk angka-angka yang kecil (n < 30) bilangan penyebutnya


sering dinyatakan sebagai n – 1, untuk memperoleh harga
yang lebih akurat pada standat deviasi
Contoh
Hasil pengukuran seperti dalam Tabel di bawah.
Daftar 50 pembacaan tegangan
• Gambar menunjukkan pembacaan terbanyak adalah 100 Volt.
Sedang nilai lainnya berada hampir simtetri pada kedua sisi 100 V.
• Grafik menggambarkan bentuk kurva. Jika bentuk kurva makin
sempit maka hasil pengukuran Grafik JumlahPembacan Tegangan
nilai sebenarnya yg paling mungkin adalah nilai tengah atau hasil
rata-rata.

Grafik Jumlah Pembacan Tegangan


Kesalahan yang Mungkin Terjadi
Adapun kemungkinan bentuk kurva distribusi kesalahan
adalah :
• Kemungkinan kesalahan-kesalahan yang kecil lebih
besar dari pada kemungkinan kesalahan-kesalahan
besar.
• Kesalahan-kesalahan besar sangat mustahil
• Terdapat kemungkinan yang sama bagi kesalahan
positif dan negatif sehingga kemungkinan suatu
kesalahan yang diberikan akan simetris terhadap
harga nol.
• Secara statistik untuk kesalahan yang mungkin
dinyatakan dengan rumus :
r = ± 0.6745 σ
Contoh :
Pengukuran sebuah tahanan sebanyak 10 kali
diperoleh hasil sebagai berikut : 101.2, 101.7,
101.3, 101.0, 101.5, 101.3, 101.2, 101.4, 101.3,
101.1 Ω. Dengan menganggap bahwa yang ada
hanya kesalahan acak, tentukan :
(a) nilai rata-rata,
(b) deviasi standar,
(c) kesalahan yang mungkin
• Penyelesaian
Kesalahan Batas (Limiting Errors)
• Batas-batas penyimpangan dari nilai yang ditetapkan
disebut kesalahan batas (limiting error) atau
kesalahan garansi (guarantee error).
• Misalnya nilai tahanan adalah 500Ω ±10 %, maka
pabrik menjamin bahwa nilai tahanan tersebut
berada diantara 450 Ω dan 550 Ω.
• Pabrik tidak menetapkan deviasi standar atau
kesalahan yang mungkin, tetapi menjanjikan bahwa
kesalahan tidak akan lebih besar dari batas-batas
yang telah ditetapkan.
Contoh :
Ketelitian sebuah voltmeter 0 – 150 V, dijamin
sampai 1 % skala penuh. Tegangan yang diukur
oleh voltmeter adalah 83 V. Tentukan limiting
error dalam persen!
Penyelesaian :
• Besar Kesalahan batas (Limiting error) :
0,01 x 150 V = 1,5 V
• % kesalahan pada penujukkan voltmeter :
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai