Anda di halaman 1dari 32

PENGUKURAN TEKNIK

Oleh : Citra Zaskia Pratiwi, ST, MT

Prodi Mekanisasi Perikanan


Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
Materi

Kesalahan Pengukuran 01
02 Karakteristik Statik

Karakteristik Dinamik 03
KESALAHAN
PENGUKURAN
Kesalahan Pengukuran (1)
Kesalahan pengukuran dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kesalahan acak

Kesalahan acak = pembacaan – rata rata pembacaan

2. Kesalahan sistematik

Kesalahan sistematik = rata rata pembacaan – nilai sebenarnya


Kesalahan Pengukuran (2)
Kesalahan Pengukuran (3)
Contoh :

Pada sebuah uji kalibrasi, 10 pengukuran menggunakan voltmeter digital telah


dilakukan terhadap tegangan sebuah baterai yang mempunyai nilai sebenarnya
Sebesar 6,11 V. Pembacaan pengukuran adalah sebagai berikut

5,98 ; 6,05 ; 6,10 ; 6,06 ; 5,99 ; 5,96 ; 6,02 ; 6,09 ; 6,03 ; 5,99

Tentukan kesalahan sistematik dan kesalahan acak maksimum karena voltmeter


tersebut
Kesalahan Pengukuran (4)
Solusi :

Rata-rata tegangan = (5,98+6,05+6,10+6,06+5,99+5,96+6,02+6,09+6,03+5,99)/10


= 6,03 V

Kesalahan sistematik = rata rata pembacaan – nilai sebenarnya


= 6,03 – 6,11
= -0,08 V

Kesalahan acak maksimum = pembacaan terkecil – rata rata pembacaan


= 5,96 – 6,03
= -0,07 V
KARAKTERISTIK STATIK
Karakteristik Statik (1)
Karakteristik statik suatu alat ukur adalah karakteristik yang harus diperhatikan
Apabila alat tersebur digunakan untuk mengukur suatu kondisi yang tidak
berubah karena waktu atau hanya berubah secara lambat laun

Ketelitian (Akurasi) dan Ketepatan (Presisi) :


 Pengukuran yang hasilnya dekat satu sama lain adalah teliti
 Pengukuran yang hasilnya mendekati nilai yang benar adalah tepat
 Pengukuran dapat menghasilkan output yang :
- Tidak teliti dan tidak tepat
- Teliti tapi tidak tepat
- Tidak teliti tapi tepat
- Teliti dan tepat
Karakteristik Statik (2)

•Contoh :
Empat robot industri diprogram
untuk menempatkan komponen 1 2
di titik tertentu di atas sebuah
meja. Titik target adalah di pusat
lingkaran seperti pada gambar.
Hasilnya adalah sebagai berikut

Keterangan :
1 = Tidak teliti dan tidak tepat 3 4
2 = Teliti tapi tidak tepat
3 = Tidak teliti tapi tepat
4 = Teliti dan tepat
Ketepatan (1)
Ketepatan (2)
Contoh :

Sebuah alat ukur tekanan dengan rentang ukur 0 – 10 bar disebut memiliki
Ketepatan ±1 % FS (Full Scale)

Kesalahan maksimum yang mungkin terjadi pada setiap pengukuran adalah


0,1 bar (1% dari 10 bar)
Karakteristik Statik (3)
Toleransi :
 Kesalahan maksimum yang dapat terjadi pada pengukuran
 Berkaitan erat dengan ketepatan
 Contoh : sebuah resistor yang diambil secara acak dari kumpulan resistor
dengan tahanan 1000 dan toleransi 5% mungkin memiliki nilai
sebenarnya diantara 950 hingga 1050

Rentang atau span :


 Nilai minimum dan maksimum dari besaran yang dapat dikur oleh instrument
tersebut
Karakteristik Statik (4)
Kemampuan ulangan (Repeatability) :
 Kemampuan instrument untuk menghasilkan output yang tepat secara berulang
ulang

Linieritas :
 Hubungan input dan output dari sebuah transduser linier dapat dinyatakan
dengan persamaan garis linier

Dimana y adalah output transducer, x input dari transducer, m adalah


kemiringan kurva (fungsi transfer), c adalah offset
Karakteristik Statik (6)
Liniearitas :
 Sebuah system pengkuran diharapkan memiliki hubungan linier antara
input dan output yang berarti bahwa perubahan dalam output proporsional
dengan perubahan nilai yang diukur (measurand)
 Penyimpangan dari liniearitas yang benar disebut “kesalahan linieritas”

Sensitifitas :
 Sensitifitas adalah perbandingan antara perubahan besar output terhadap
besar nilai yang diukur
Δ𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑆𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠=
Δ 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Sensitifitas dan Non Liniearitas
Karakteristik Statik (7)
Contoh :

Sebuah thermometer tahanan platinum


Memiliki hubungan input output seperti tabel
di samping. Tentukan sensitifitas pengukuran
dalam C
Karakteristik Statik (8)

Solusi :

Jika nilai-nilai tersebut diplot pada sebuah grafik terdapat hubungan garis
lurus untuk perubahan temperature sebesar C terdapat perubahan
Tahanan sebesar 7 maka :

Sensitifitas pengukuran =
Sensitifitas pengukuran = = 0,233
Karakteristik Statik (9)
Threshold :
 Ketika input kepada instrument naik secara bertahap dari nilai 0, input harus
mencapai suatu nilai minimum tertentu sebelum terjadi perubahan pada
output instrument maka nilai minimum tersebut disebut “threshold”

Resolusi :
 Batas nilai terendah dimana perubahan besaran input yang diukur
menyebabkan perubahan pada output instrumen
Karakteristik Statik (10)
Sensitifitas terhadap gangguan :

 Zero drift atau bias : efek dimana pembacaan nol dipengaruhi oleh perubahan
kondisi lingkungan. Dapat diperbaiki dengan kalibrasi

 Sensitivity drift: suatu nilai dimana sensitifitas instrument dalam pengukuran


bervariasi terhadap konsisi lingkungan misalnya temperatur
Efek Gangguan
Karakteristik Statik (11)
Contoh :
Sebuah timbangan pegas dikalibrasi di lokasi yang bertemperatur 20°C
dan memiliki karakteristik defleksi/beban sebagai berikut :

Ketika digunakan di lingkungan bertemperatur 30°C karakteristik


Defleksi/beban menjadi sebagai berikut :
Karakteristik Statik (12)
Tentukan zero drift dan sensitivity drift per °C perubahan pada temperatur
lingkungan !

Solusi :

Pada suhu 20°C karakteristik defleksi/beban adalah garis lurus,


Sensitifitas = 20 mm/kg

Pada suhu 30°C karakteristik defleksi/beban adalah garis lurus,


Sensitifitas = 22 mm/kg
Karakteristik Statik (13)

Zero drift (bias) = 5 mm (defleksi tanpa beban)


Sensitivity drift = 2 mm/kg

Zero drift/°C = 5/10 = 0,5 mm/°C


Sensitivity drift/°C = 2/10 = 0,2 (mm per kg)/°C
Karakteristik Statik (14)
Histeresis :
 Fungsi transfer berbeda saat diberikan input yang nilainya meningkat
dengan input yang nilainya menurun
 Disebabkan oleh gesekan internal, longgar yang terjadi pada mekanisme
instrument
 Bisa juga disebabkan fenomena fisik (efek magnetik misalnya)

Dead space :
 Rentang nilai input dimana tidak terjadi perubahan pada nilai output
Histeresis dan Dead Space
Dead Space
Kalibrasi Statik

 Input yang diuji divariasikan pada rentang ukur yang ditentukan yang
menyebabkan output bervariasi pada rentang tertentu pula

 Hubungan input/output terjadi dan diplot pada suatu grafik

 Tujuan akhirnya adalah menentukan ketepatan pengukuran


KARAKTERISTIK DINAMIK
Karakteristik Dinamik
 Karakteristik dinamik instrument pengukuran menjelaskan perilaku yang
terjadi antara saat besaran yang diukur berubah dan saat pembacaan
pengukuran mencapai nilai yang tetap
 Suatu instrument pengukuran linier akan memiliki hubungan antara input dan
output untuk t > 0 sebagai berikut :

Dimana adalah besaran yang diukur, adalah pembacaan output


adalah konstanta
REFERENSI
Mohammad Safarudin. Karakteristik Pengukuran dan Instrumentasi.
Jurusan Teknik Mesin STT Mandala

Andy Nugraha dan Muhammad Nizar Ramadhan. 2018. Pengukuran Teknik


dan Instrumentasi. Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Thank you

Anda mungkin juga menyukai