Anda di halaman 1dari 9

Modul 01: Pengukuran Volume

Modul 01: Pengukuran Volume


TF3101 Laboratorium Teknik Fisika III
Nama: 13319060 - David H. Asisten: 13318002 - Elbert T. L.
Kelompok: 01 Tanggal: Senin, 6 September 2021

1 Pendahuluan

Pada praktikum ini akan dilakukan pengukuran besaran volume menggunakan 2 buah sensor,
yaitu sensor potensiometer dan tekanan. Pengukuran dilakukan secara jarak jauh dari rumah
masing-masing praktikan dengan mengoperasikan sistem remote kamera dan HMI berbasis
web pada http://iot1.tf.itb.ac.id/. Hasil pengukuran kedua sensor tersebut kemudian diolah
sehingga menjadi besaran volume yang benar.

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:

• Mengetahui berbagai karakteristik statik dari suatu sistem pengukuran


• Mengetahui perbedaan antara perangkat sensor dan transduser
• Mengetahui metode untuk melakukan adjustment data hasil pengukuran

2 Studi Pustaka
Pada praktikum kali ini akan dilakukan pengukuran suatu besaran fisis, yaitu volume
menggunakan dua buah sensor. Dalam konteks pengukuran, sensor dapat didefinisikan
sebagai suatu perangkat yang berinteraksi secara langsung dengan proses yang diamati dan
sensitif terhadap stimulus besaran fisika yang ingin diukur. Disamping itu, dalam pengukuran
digunakan juga istilah transduser. Transduser merujuk pada suatu perangkat yang memiliki
efek transduksi, yaitu suatu mekanisme konversi suatu besaran fisis menjadi besaran fisis
lain. Semua sensor adalah transduser, namun tidak semua transduser merupakan sensor
karena transduser dapat difungsikan sebagai aktuator.

Kit pengukuran volume yang digunakan pada praktikum kali ini adalah gabungan dari dua
buah sensor, potensiometer geser dan sensor tekanan MPX5700DP, dengan mikro-prosesor
ESP-32. Kedua sensor ini bekerja dengan menghasilkan suatu sinyal analog berupa tegangan
yang akan diubah menjadi bacaan digital oleh ADC ESP-32. Dengan menggeser
potensiometer, kita mengubah nilai resistansinya sehingga dapat menghasilkan sinyal analog

1
Modul 01: Pengukuran Volume
apabila dihubungkan dengan suatu rangkaian pembagi tegangan. Sedangkan sensor tekanan
MPX5700DP secara langsung menghasilkan output berupa sinyal analog proporsional
terhadap tekanan yang diukur.

3 Alat dan Bahan


Tabel 1 Alat dan Bahan

No Item Banyak Keterangan

1 Komputer / Laptop 1
Disediakan peserta
2 Koneksi internet 1

3 Kit IOT ukur volume 1

4 HMI IOT ukur volume 1

5 Sistem remote kamera 1

6 HMI remote kamera 1

4 Hasil dan Analisis

Seperti yang telah disebutkan pada bagian studi Pustaka, pada praktikum ini akan digunakan
sensor potensiometer dan tekanan. Bacaan digital yang dapat kita lihat pada HMI telelab
merupakan hasil dari serangkaian proses pengubahan sinyal seperti pada gambar berikut:

Gambar 1 Aliran Sinyal Sistem Pengukuran menggunakan Sensor Tekanan

Pada datasheet komponen MPX5700DP dicantumkan juga persamaan untuk memperoleh


nilai tegangan output dari tekanan yang diterima, yaitu:

𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑆 ∗ (0.0012858 ∗ 𝑃 + 0.04) ± 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟


𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉𝑆 = 5.0 𝑉𝑑𝑐
2
Modul 01: Pengukuran Volume

4.1 Kalibrasi Statik 1 dan Adjustment


Pada percobaan pertama ini kita mencocokkan hasil pengukuran yang didapat secara manual
(melihat skala pada pompa melalui kamera) terhadap hasil pengukuran sensor potensiometer
dan tekanan. Awalnya diberikan perintah “.TS 1000” (periode tiap pengukuran 1000 mikro
sekon), “.NS 10” (akan merata-rata 10 hasil pengukuran saat OP maupun DC), dan “.NA 1”
(hanya melakukan 1 kali pengulangan saat mode OP maupun DC). Setelah menginput OP 0
sampai OP 100, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2 Data Mentah Percobaan Kalibrasi Statik

Data yang ada pada kolom V(mL) adalah hasil pengukuran secara manual dengan melihat
skala pada pompa melalui kamera. Nilai yang didapat pada kolom V1 dan V2 masih berupa
angka digital hasil ubahan ADC ESP-32. Untuk mengubah angka-angka tersebut menjadi
suatu nilai besaran volume, akan dilakukan regresi antara nilai V(mL) dengan nilai V1(AD)
dan V2(AD). Berikut plot regresi dan persamaan yang diperoleh:

Gambar 2 Plot Hubungan Nilai V1(AD) terhadap V(mL)

3
Modul 01: Pengukuran Volume
Persamaan linear yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai volume dari sensor
potensiometer:
𝑉1(𝑚𝐿) = −0.012 ∗ 𝑉1(𝐴𝐷) + 64.904

Gambar 3 Plot Hubungan Nilai V2(AD) terhadap V(mL)

Persamaan eksponensial yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai volume dari sensor
tekanan:
𝑉2(𝑚𝐿) = 54.719𝑒 −0.0006 ∗ 𝑉2(𝐴𝐷)

Dengan menggunakan kedua persamaan yang diperoleh, maka kita dapat melakukan
adjustment pada data mentah yang kita ambil dari HMI telelab sehingga didapat nilai besaran
volume dari kedua sensor sebagai berikut:

Tabel 3 Data Hasil Adjustment

Dari data-data tersebut kemudian dapat dihitung nilai error dari hasil pengukuran kedua
sensor sebagai berikut:

4
Modul 01: Pengukuran Volume
Tabel 4 Perbandingan Nilai Error V1 dan V2

Untuk data hasil pengukuran yang menggunakan sensor tekanan, kami memilih untuk
menggunakan jenis konverter eksponensial karena didapat nilai R2 yang paling besar.
Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperkecil nilai error, diantaranya
adalah dengan menggunakan alat ukur yang sesuai (sebagai contoh tidak menggunakan
sensor untuk tekanan bernilai besar pada percobaan berskala kecil), penggunaan kamera
dengan resolusi yang lebih baik, atau dengan menggunakan alat ukur dengan ketelitian yang
lebih baik pula.

4.2 Uji OP dan Uji DC Sweep


Pada percobaan uji OP kita akan menguji seberapa presisi pengukuran dari kedua sensor
dengan menggerakkan aktuator menuju posisi tertentu sebanyak 20 kali. Untuk itu, diberikan
perintah “.NA 20” dan “.TA 1000” supaya sistem melakukan pengukuran sebanyak 20 kali
pengulangan dengan delay 1 detik. Dengan menginput perintah “OP 50”, maka didapat 20
buah data yang setelah dilakukan adjustment dan perhitungan standar deviasi menjadi sebagai
berikut:

5
Modul 01: Pengukuran Volume
Tabel 5 Data Hasil Percobaan Uji OP

Dari data tersebut, dapat kita lihat bagaimana nilai standar deviasi menggambarkan
karakteristik presisi dari sensor, sedangkan nilai error menggambarkan karakteristik akurasi
dari sensor. Apabila dibandingkan, kita dapat melihat bahwa sensor potensiometer lebih
akurat namun kurang presisi, sedangkan sensor tekanan lebih presisi namun kurang akurat.
Berdasarkan karakteristik statiknya, pengukuran yang lebih baik adalah yang hasilnya presisi
namun kurang akurat (sensor tekanan), karena seharusnya akurasi dari suatu alat ukur dapat
diperbaiki dengan upaya kalibrasi. Di sisi lain, adjustment dapat memperbaiki karakteristik
linearitas. Akan lebih baik apabila sensor tekanan dikalibrasi ulang sehingga hasil
pengukurannya semakin mendekati nilai sebenarnya.

Pada uji DC-Sweep, dilakukan pengukuran dengan menggerakkan aktuator dari posisi awal
ke posisi akhir dan kembali ke posisi awal. Untuk itu, diberikan input “.NA 1” dan “.ND 20”,
serta perintah “DC 20 80” untuk memulai mengambil data. Kemudian dilakukan adjustment
pada data yang diperoleh sehingga didapat hasil sebagai berikut:

6
Modul 01: Pengukuran Volume
Tabel 6 Hasil Pengukuran Uji DC-Sweep

Dari hasil pengukuran DC-Sweep tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran
menggunakan potensiometer memiliki nilai histeresis yang lebih besar daripada pengukuran
menggunakan sensor tekanan.

5 Kesimpulan

• Suatu sensor memiliki beberapa karakteristik statik, diantaranya:


o Range o Ketelitian / Resolusi
o Span o Linearitas
o Offset / Bias o Histeresis
o Akurasi o Dead Zone
o Presisi o Sensitivitas

7
Modul 01: Pengukuran Volume
• Dalam konteks pengukuran, sensor dapat didefinisikan sebagai suatu perangkat yang
berinteraksi secara langsung dengan proses yang diamati dan sensitif terhadap
stimulus besaran fisika yang ingin diukur. Sedangkan transduser merujuk pada suatu
perangkat yang memiliki efek transduksi, yaitu suatu mekanisme konversi suatu
besaran fisis menjadi besaran fisis lain. Semua sensor adalah transduser, namun tidak
semua transduser merupakan sensor karena transduser dapat difungsikan sebagai
aktuator.
• Ketika kita melakukan pengukuran volume dengan potensiometer geser dan sensor
tekanan, nilai output yang kita terima tidak langsung berupa nilai besaran volume,
namun suatu sinyal analog yang diubah menjadi angka digital oleh ADC dari ESP-32.
Untuk mendapatkan nilai volume, maka diperlukan suatu konversi / adjustment
dengan cara melakukan regresi antara data sensor dengan data pengukuran manual.
Setelah itu baru didapat 2 buah parameter gain dan offset / faktor (apabila persamaan
eksponensial) yang diperlukan untuk menyusun baik persamaan linear [y=ax+b],
eksponensial [y=a*exp(bx)], maupun logaritmik [y=a*ln(x)+b].

6 Referensi

Bentley, John P. Principles of measurement systems. Pearson education, 2005.

Fraden, Jacob. Handbook of modern sensors. Vol. 3. New York: Springer, 2010.

Freescale Semiconductor. MPX5700 Datasheet, 2012


Available at: https://www.nxp.com/docs/en/data-sheet/MPX5700.pdf

8
Modul 01: Pengukuran Volume

7 Lampiran

Link spreadsheet M.S. Excel:

https://itbdsti-
my.sharepoint.com/:x:/g/personal/13319080_mahasiswa_itb_ac_id/EanqKs_5zIhBg1sbQ
DJAmFABK7wfvsKENdGujexrmSqOyw?e=jqdE1H

Screenshot HMI Telelab:

Anda mungkin juga menyukai