Anda di halaman 1dari 5

.

2.1 Tes-pribadi

2.1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan: (a) instrumen aktif; (b) instrumen pasif
Berikan contoh masing-masing dan diskusikan manfaat relatif dari kedua kelas
instrumen.
2.2 Diskusikan keuntungan dan kerugian alat ukur dari tipe nol dan defleksi . Instrumen
tipe nol terutama digunakan untuk apa dan mengapa?
2.3 Jelaskan secara singkat karakteristik statis alat ukur.
2.4 Jelaskan perbedaan antara akurasi dan presisi dalam instrumen.
2.5 Tentukan sensitivity drift dan zero drift. Faktor-faktor apa yang dapatmenyebabkan
sensitivity drift dan zero drift dalam karakteristik instrumen?

Mengukur berarti mengubah (mengolah) dan membandingkan.


Suatu alat ukur harus mengasilkan perbandingan diantara besaran fisis yang akan diukur
dan satuan untuk besaran itu. Boleh dikatakan alatnya harus mengepaskan satuan (atau
pecahan dari satuan itu) pada besaran yang belum diketahui. Kebanyakan dari a1at
melaksanakan pengepasan ini secara otomatis dengan perto1ongan suatu
pembagian.skala. Besaran yang diamati dalam ha1 itu merupakan jarak pada skala itu.
Suatu pembagian skala yang tertera menyediakan kemungkinan diadakan interpolasi.
Dalam gambar 2 tertera suatu diagram kotak yang umum seka1i yang menunjukkan
berbagai fungsi dari suatu alat ukur.

detektor pengubah penguat output


I→ → → → →0

Gambar 2
Detektor mengambil sinyal yang akan diukur dan menyampaikannya kepada suatu deret
pengubah. Pengubah-pengubah ini mentransformir (mengo1ah) sinyalnya satu atau
beberapa ka1i menjadi besaran fisis yang lain, misalnya : besaran.yang gampang
dikuatkan atau dilemahkan. Penyerahan langsung kepada bagian ke1uaran (output) juga
mungkin. Sebagai besaran perantara sering dipergunakan tegangan 1istrik, karena dapat
diperkuat dan disalurkan sampai jarak jauh.
Bagian keluaran dapat berupa suatu jarum diatas pembagian skala, tetapi juga bintik
cahaya pada layar osiloskop ataukah tabung angka pada pembacaan digital.
Fungsi pindah (transfer function) P menghubungkan besaran I yang diukur dan
besaran 0 yang diamati daism proses ukur :
O=P*I
.
Fungsi pindah P dapat merupakan fungsi yang sangat sederhana ( misalnya kalau 0
berbanding 1urus dengan I ), tetapi pada umumnya P mempunyai bentuk operator
diferensial. Dalam ha1 ini ada relasi waktu tertentu diantara masukan I dan keluaran O.
Sistem ukur disebut sistem dinamis (cf bab. ASF), yang mempunyai jawaban (respons)
khas (cf .paragraf 7).
Sifat-sifat dari a1at secara keseluruhan ditententukan oleh kerjasama bagian-bagian
fungsi pindah. Fungsi pindah akan dibicarakan khusus dalam bab ASF.

- Penentuan massa dengan neraca berlengan dua.


Meskipun neraca-neraca yang modern pada umumnya memakai metoda konpemsasi
(cf. bagian 9.3), neraca biasa yang berlengan dua juga masih sering digunakan. Alat ini
merupakan contoh yang sangat nyata: satuan massa dipaskan pada massa yang sedang
ditentukan. Defleksi lengan dapat dipakai sebagai penunjuk interpolasi.
- Pengukuran suhu denqan termoelemen yang dihubungkan dengan meter tegangan
elektronis

Sinyal masuk I adalah perbedaan suhu Tl - T2 diantara dua titik sambung dari
termoelemen. Elemen adalah detektor dan juga mengubah masukan meniadi tegangan
listrik ( 10 - 100 µ V/ oC). Penguat didalam meter meninggikan tegangan ini sampai
menjadi cukup besar untuk menyalurkannya ke meter kumparan yang terdapat dalam alat
itu. Besaran keluaran (0) adalah defleksi pada skala meter. Dalam pendekatan yang
pertama alat ukur suhu ini adalah linear. Tetapi suatu pengukuran yang masih cukup kasar
sudah membuktikan bahwa sebetulnya alat ini bukan linear, hal yang mana disebabkan
oleh bagian deteksi. Kalau kita ingin memasang suatu skala suhu pada meter tadi,
memang tidak sama sekali linear.
Pengukuran arus tenaga dalam suatu berkas cahaya dengan pertolongan onggok
termo ( thermopile ) dan meter kumparan putar. Besaran fisis secara berturut-turut adalah
tenaga → kenaikan suhu → tegangan listrik → arus listrik → gaya → momen gaya →
defleksi

Gambar 4
Peta wilayah data (data domain map )
Oleh Malmstadt c.s system ukur dijelaskan dengan gambar dibawah ini.
5. Kepekaan
Suatu pengukuran ( alat ukur ) disebut peka kalau suatu perubahan yang kecil dari
besaran yang sedang diukur mengakibatkan suatu perubahan yang besar dalam hasilnya (
hasil pembacaan, keluaran ).
( kepekaan juga dapat didefinisikan sebagai perubahan masukan yang terkecil yang masih
dapat diamati pada keluaran system. Maka definisi ini adalah sinonim dengan
kemampuan deteksi minimal ).
Mengingat definisi kepekaan dapat ditulis sebagai ∆ O/∆ I.
Dalam praktek istiah kepekaan juga sering dipakai untuk inverse, yaitu untuk ∆ I/∆ O
Msalnya : osiloskap : volt / cm
mikrometer : mm/pembagian skala
temrokopel : volt / oC
Istilah yang digunakan untuk kepekaan sistem elektronis adalah factor penguat (gain)
Oleh karena dalam hal ini masukan dan keluaran mempunyai dimensi yang sama maka
kepekaan tidak punya dimensi.
Suatu sistem ukur disebut linear kalau kepekaannya tidak tergantung besarnya masukan
(input).

Anda mungkin juga menyukai