LISTRIK
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Teknik Elektro merupakan ilmu pengetahuan yang
didasarkan pada eksperimen.
Dalam eksperimen dilakukan : pengamatan,
pengukuran, menganalisis dan membuat laporan
hasil eksperimen
Untuk memperoleh data yang akurat dalam
eksperimen diperlukan pengukuran dan penulisan
hasil pengukuran dalam satuan yang benar serta
seuai dengan aturan penulisan angka penting.
PENGUKURAN
Membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan.
Misal : mengukur Arus Listrik dengan Multimeter,
didapat besar arus = 123.6 mA.
Arus merupakan besaran, 123.6 adalah nilai dari
pengukuran dan mA adalah satuan.
Untuk mendapatkan pengukuran yang baik, maka perlu
diperhatikan :
1. Aspek pengukuran
2. Pemilihan instrument yang sesuai.
BEBERAPA ASPEK PENGUKURAN
Ketelitian
Harga terdekat yang paling
mendekati harga sebenarnya dari
variabel yang diukur, yang dapat
dibaca instrumen.
Ketepatan
Suatu ukuran kemampuan untuk
mendapatkan hasil pengukuran
serupa.
LANJUTAN …
Kepekaan / Sensitivitas :
Perbandingan antara sinyal keluaran/respon
instrumen terhadap perubahan masukan/ variabel
yang diukur
Resolusi
:
Perubahan terkecil dalam nilai yang diukur yang
mampu ditanggapi alat ukur
KETELITIAN
Batas ketelitian : skala terkecil dari alat ukur
Ketidakpastian dalam pengukuran adalah
perbandingan batas ketelitian dengan nilai benda
yang diukur.
Dirumuskan;
Contoh:
3,2514 + 0,215 = 3,4664 , ditulis 3,466
3,2515 - 0,215 = 3,0365 , ditulis 3,036
(826 ± 5) + (628 ± 3) = 1454 ± 8
(826 ± 5) - (628 ± 3) = 198 ± 8
LANJUTAN …
Contoh:
3,14 (3 angka penting) x 2 (1 angka penting)
= 6,28 , ditulis 6 ( 1 angka penting )
28,68 (4 angka penting) : 1,3 (2 angka penting)
= 22,0615 , ditulis 22 (2 angka penting )
LANJUTAN …
Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak
diragukan nilainya), yang diperoleh dengan membilang.
Contoh: Banyaknya siswa dalam kelas 40 orang
3. Kesalahan Acak :
Disebabkan oleh gangguan yang bersifat tidak pasti atau
bersifat acak.
Misal : kesalahan pengukuran kuat arus listrik
disebabkan gangguan tegangan listrik yang tidak stabil,
gangguan kondisi cuaca yang mempengaruhi pembacaan
alat ukur.
LANJUTAN …
Kesalahan acak dapat dikurangi dengan mengulang-
ulang pengukuran (minimal 3 kali pengukuran ).
Jika kesalahan acaknya kecil maka dapat dikatakan
pengukurannya teliti.
KESALAHAN MUTLAK, RELATIF DAN
PROSENTASE KESALAHAN
Kesalahan mutlak :
perbedaan numerik nilai sesungguhnya terhadap nilai
pendekatan yang diberikan, atau yang diperoleh dari
hasil perhitungan atau pengukuran.
Kesalahan relatif :
kesalahan mutlak dibagi nilai eksakt.
Kesalahan mutlak :
Jembatan : Et = 10.000 – 9.999= 1 cm
Paku : Et = 10 – 9 = 1 cm
Prosentase Kesalahan :
Jembatan : et = 1/10.000 * 100%= 0,01%
Paku : et = 1/10 * 100% = 10%
Kesimpulan :
“Hasil Pengukuran Jembatan lebih baik dari hasil
pengukuran paku”
CONTOH SOAL
Sebuah Voltmeter dengan kepekaan 1000 ohm/Volt
membaca 100 V pada skala 150 V bila dihubungkan
diantara ujung-ujung sebuah tahanan yang besarnya
tidak diketahui. Tahanan ini dihubungkan secara seri
dengan sebuah miliampermeter.
Bila miliampermeter membaca 5 mA, tentukan :
A. Tahanan yang terbaca
B. Nilai tahanan aktual dari tahanan yang diukur
C. Prosentase Kesalahan pengukuran yang diakibatkan efek
pembebanan Votlmeter
ANALISIS STATISTIK
TERHADAP DATA PENGUKURAN
Nilai Rata-rata (arithmetic mean)
Penyimpangan terhadap nilai rata-rata/Deviasi :
Selisih antara suatu pembacaan terhadap nilai rata-rata.
Penyimpangan rata-rata (deviasi rata-rata) :
Merupakan indikasi ketepatan instrumen yang digunakan
untuk pengukuran. Makin rendah deviasi rata-rata,
ketepatan instrumen makin tinggi
Standar Deviasi (root mean square – rms) :
Akar dari penjumlahan semua kuadrat masing-masing
deviasi, dibagi banyaknya pembacaan
HOMOGEN DAN HETEROGEN DATA
I. 50,50,50,50,50
II. 30,40,50,60,70
III. 20,30,50,70,80
Tetapi ada data yang terpusat (homogen) dan ada data yang
menyebar (heterogen)
JANGKAUAN
r = nilai maksimum – nilai minimum
Contoh :
Resistor , dijamin dalam suatu prosentase tertentu dari nilai
yang tertera
Voltmeter 1 – 150 V , dijamin sampai 1 %. Bila tegangan
yang terukur adalah 83 V, maka kesalahan batasnya adalah
((1% x 150) / 85) x 100% = 1.81 %. Ini menunjukkan
pentingnya melakukan pengukuran sedekat mungkin ke skala
penuh.