Anda di halaman 1dari 20

PENGUKURAN

Pengertian Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu usaha untuk
mendapatkan informasi deskriptif-kuantitatif dari
variabel-variabel suatu zat atau benda yang diukur
misalnya panjang 1 [m] atau massa 1 [kg], dsb
Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu
besaran dengan besaran lain yang sejenis secara
eksperimen dengan salah satu besaran dianggap sebagai
standar, pembanding digunakan suatu alat bantu (alat ukur)
misal : mengukur panjang meja dengan penggaris (panjang
meja sebagai besaran, penggaris sebagai alat ukurnya)

Sistim Satuan dalam Pengukuran


Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai
ukuran tersebut.
Satuan adalah batasan skala ukuran yang digunakan untuk menyatakan nilai
ukuran tersebut

Besaran dikelompokkan menjadi :


Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai
tanpa memiliki arah.
Contoh: massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu,
kelajuan dan jarak.
Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah.
Contoh: gaya, berat, kuat arus, kecepatan, percepatan dan
perpindahan.

Berdasarkan Satuan, besaran dikelompokkan menjadi


dua, yaitu:
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah
ditetapkan lebih dahulu dan tidak tersusun atas besaran
lain. Besaran pokok terdiri dari : panjang, massa, waktu,
suhu, kuat arus, kuat cahaya, dan jumlah zat

Besaran Turunan merupakan kombinasi dari satuansatuan besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah
luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan
panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar
keduanya merupakan satuan panjang, etc.

Aplikasi Sistem Pengukuran


Recording, digunakan untuk mengukur suatu
besaran
Monitoring, digunakan untuk memberi informasi
yang dapat digunakan untuk melakukan
tindakan selanjutnya
Control System, digunakan untuk memberi
informasi ke feedback system pada sistem close
loop suatu control system

Istilah dalam Pengukuran


Instrumen (alat ukur) : sebuah alat untuk menentukan nilai suatu
kuantitas atau variabel
Accuracy (ketelitian) : harga terdekat suatu pembacaan instrumen
yang mendekati harga sebenarnya dari variabel yang diukur
Precision (ketepatan) : suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan
hasil pengukuran yang serupa, yang menunjukkan perbedaan hasil
pada pengukuran2 secara berurutan
Sensitivity (sensitivitas) : perbandingan antara respons instrumen
terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur
Resolution (resolusi) : perubahan terkecil dalam nilai yang diukur pada
saat instrumen akan memberi respons
Error (kesalahan) : penyimpangan variabel yang diukur dari harga/nilai
yang sebenarnya

Accuracy & Precision


Accuracy menyatakan tingkat kesesuaian atau kedekatan hasil
pengukuran terhadap harga sebenarnya sedang Precision
menyatakan tingkat kesamaan di dalam sekelompok
pengukuran atau dari sejumlah instrumen

Angka Signifikan
Angka angka penting yang diperlukan untuk menyatakan
ketepatan/ presisi suatu pengukuran, semakin banyak angka
angka penting maka ketepatan pengukuran semakin besar
Contoh :
dalam pembacaan resistansi didapatkan harga R = 68 [ohm]
berbeda dengan pembacaan harga R = 68,0 [ohm]
Berarti dalam pembacaan untuk R = 68 [ohm]
mempunyai ketepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan
R = 68,0 [ohm]

ELEMEN PENGUKURAN

Keterangan

Simple Instrument Model

Control System

Instrument Models with Amplifier, ADC and


Computer

Kesalahan dalam Pengukuran


Tiga jenis kesalahan dalam pengukuran yaitu :
Gross errors ( kesalahan umum) hal ini disebabkan oleh
kesalahan manusia misalnya kesalahan dalam membaca alat ukur,
penyetelan yang tidak tepat, penggunaan instrumen yang tidak
sesuai, dan penaksiran yang salah
Systematic errors (kesalahan sistematis) hal ini disebabkan oleh
kekurangan instrumen itu sendiri, seperti adanya kerusakan atau
pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakainya
Random errors (kesalahan yang tidak di sengaja) hal ini
disebabkan oleh penyebab penyebab yang tidak dapat langsung
diketahui dan terjadinya secara acak

Gross Errors
Contoh : sebuah voltmeter dengan sensitivity 1000 [ohm/V]
membaca 100 [V] pada skala 150 [V] bila dihubungkan diantara
ujung ujung sebuah tahanan yang tidak diketahui, dalam
hubungan seri dengan sebuah milli amperemeter. Bila milli
amperemeter membaca 5 [mA], tentukan :
a)Tahanan yang terbaca
b)Nilai tahanan aktual dari nilai tahanan yang diukur
c)Kesalahan akibat pembebanan voltmeter
Penyelesaian :
V
a) RT T
IT
100 [volt ]
5 [mA]
20 [k]

b)

RV 1000 [ V ] 150 [V ]
150 [k]
sehingga
RX

RT RV
RV RT

20 150

150 20
23,05 [k]

c) % kesalahan

RX RT
100%
RX

13,23 %

Amati untuk penggunaan pengukuran pada pembacaan milli


amperemeter 800 [mA] dan voltmeter menunjukkan 40 [V] pada
skala 150 [V]
Penyelesaian :
a)

V
RT T
IT

b)

40 [volt ]
800 [mA]

50 []

RV 1000 [ V ] 150 [V ]
150 [ k]
sehingga
RT RV
RX
RV RT
0,05 150
149,95
50,1 []

c)

% kesalahan

RX RT
100%
RX

0,2 %

Systematic Errors
a) Instrumental errors : jenis kesalahan ini tidak dapat dihindari
karena terjadinya disebabkan kelemahan dari struktur
mekanisnya , selain itu adalah sebab tidak terjaganya kalibrasi
dengan benar
b) Environmental errors : : jenis kesalahan ini disebabkan karena
faktor lingkungan seperti suhu, tekanan, kelembaban, medan
magnetic maupun medan elektrostatic
c) Static errors : jenis kesalahan ini disebabkan oleh batasan
hukum hukum fisika yang berlaku pada instrumen tersebut
d) Dinamic errors : jenis kesalahan ini disebabkan oleh
ketidakmampuan instrumen untuk memberikan respon yang
cukup jika terjadi perubahan perubahan variabel yang diukur

Random Errors
Kesalahan yang terjadi diluar kesalahan umum maupun kesalahan
sistematik. Cara membetulkan hasil pengukuran adalah dengan
memperbanyak data pembacaan kemudian dianalisa secara statistik
( statiscal analysis)
selanjutnya pelajari dalam materi statistik, untuk :

Probability of Errors
Distribusi kesalahan normal : pengukuran yang dibaca
mengandung kesalahan kesalahan acak yang bisa positif atau
negatif dengan kemungkinan yang sama / simetris terhadap nilai
nol
Kesalahan yang mungkin (Probable Error) r = 0,6745
Dengan deviasi standar :
2

n 1

dan d deviasi

Contoh : pengukuran sebuah tahanan sebanyak sepuluh kali


memberikan 101,2 []; 101,7 []: 101,3 []: 101,0 []: 101,5 []:
101,2 []: 101,3 []: 101,4 []: 101,3 []: 101,1 [] dengan
menganggap bahwa yang ada hanya kesalahan acak, tentukan :
a) Nilai rata rata b) deviasi standar c) kesalahan yang mungkin
Penyelesaian :
a) Nilai rata rata ,

b) Deviasi standar,

x
x
n

1013,0

101,3 []
10

d2

n 1

0,36
0,2 []
9

c) Kesalahan yang mungkin, r = 0,6745 . 0,2 = 0,1349

Limiting/Guarantee Errors
Merupakan batas batas penyimpangan dari nilai rencana yang
ditetapkan pada sebuah instrumen
Misal : diketahui nilai sebuah tahanan adalah 500 [ohm] 10 %
berarti pabrik menjamin bahwa nilai tahanan tersebut berada
diantara nilai 450 [ohm] ~ 550 [ohm]
Contoh : (untuk menghitung disipasi daya di dalam sebuah tahanan
dengan menggunakan persamaan P = I R )
Arus yang melalui sebuah tahanan 100 0,2 [ohm] adalah 2,00
0,01 [A] dengan menggunakan persamaan P = I R , tentukan
kesalahan batas untuk disipasi dayanya !
Penyelesaian :
I = 2,00 0,01 [A] = 2,00 [A] 0,5 %
R = 100 0,2 [ohm] = 100 [ohm] 0,2 %
Kesalahan batas /limiting errors untuk disipasi daya dalam P = I R
adalah (2 x 0,5 %) + 0,2% = 1,2 %
Jadi P = I R = (2,00) x 100 = 400 [watt] 1,2 % = 400 4,8
[watt]

Anda mungkin juga menyukai