Pengertian Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu usaha untuk
mendapatkan informasi deskriptif-kuantitatif dari
variabel-variabel suatu zat atau benda yang diukur
misalnya panjang 1 [m] atau massa 1 [kg], dsb
Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu
besaran dengan besaran lain yang sejenis secara
eksperimen dengan salah satu besaran dianggap sebagai
standar, pembanding digunakan suatu alat bantu (alat ukur)
misal : mengukur panjang meja dengan penggaris (panjang
meja sebagai besaran, penggaris sebagai alat ukurnya)
Besaran Turunan merupakan kombinasi dari satuansatuan besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah
luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan
panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar
keduanya merupakan satuan panjang, etc.
Angka Signifikan
Angka angka penting yang diperlukan untuk menyatakan
ketepatan/ presisi suatu pengukuran, semakin banyak angka
angka penting maka ketepatan pengukuran semakin besar
Contoh :
dalam pembacaan resistansi didapatkan harga R = 68 [ohm]
berbeda dengan pembacaan harga R = 68,0 [ohm]
Berarti dalam pembacaan untuk R = 68 [ohm]
mempunyai ketepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan
R = 68,0 [ohm]
ELEMEN PENGUKURAN
Keterangan
Control System
Gross Errors
Contoh : sebuah voltmeter dengan sensitivity 1000 [ohm/V]
membaca 100 [V] pada skala 150 [V] bila dihubungkan diantara
ujung ujung sebuah tahanan yang tidak diketahui, dalam
hubungan seri dengan sebuah milli amperemeter. Bila milli
amperemeter membaca 5 [mA], tentukan :
a)Tahanan yang terbaca
b)Nilai tahanan aktual dari nilai tahanan yang diukur
c)Kesalahan akibat pembebanan voltmeter
Penyelesaian :
V
a) RT T
IT
100 [volt ]
5 [mA]
20 [k]
b)
RV 1000 [ V ] 150 [V ]
150 [k]
sehingga
RX
RT RV
RV RT
20 150
150 20
23,05 [k]
c) % kesalahan
RX RT
100%
RX
13,23 %
V
RT T
IT
b)
40 [volt ]
800 [mA]
50 []
RV 1000 [ V ] 150 [V ]
150 [ k]
sehingga
RT RV
RX
RV RT
0,05 150
149,95
50,1 []
c)
% kesalahan
RX RT
100%
RX
0,2 %
Systematic Errors
a) Instrumental errors : jenis kesalahan ini tidak dapat dihindari
karena terjadinya disebabkan kelemahan dari struktur
mekanisnya , selain itu adalah sebab tidak terjaganya kalibrasi
dengan benar
b) Environmental errors : : jenis kesalahan ini disebabkan karena
faktor lingkungan seperti suhu, tekanan, kelembaban, medan
magnetic maupun medan elektrostatic
c) Static errors : jenis kesalahan ini disebabkan oleh batasan
hukum hukum fisika yang berlaku pada instrumen tersebut
d) Dinamic errors : jenis kesalahan ini disebabkan oleh
ketidakmampuan instrumen untuk memberikan respon yang
cukup jika terjadi perubahan perubahan variabel yang diukur
Random Errors
Kesalahan yang terjadi diluar kesalahan umum maupun kesalahan
sistematik. Cara membetulkan hasil pengukuran adalah dengan
memperbanyak data pembacaan kemudian dianalisa secara statistik
( statiscal analysis)
selanjutnya pelajari dalam materi statistik, untuk :
Probability of Errors
Distribusi kesalahan normal : pengukuran yang dibaca
mengandung kesalahan kesalahan acak yang bisa positif atau
negatif dengan kemungkinan yang sama / simetris terhadap nilai
nol
Kesalahan yang mungkin (Probable Error) r = 0,6745
Dengan deviasi standar :
2
n 1
dan d deviasi
b) Deviasi standar,
x
x
n
1013,0
101,3 []
10
d2
n 1
0,36
0,2 []
9
Limiting/Guarantee Errors
Merupakan batas batas penyimpangan dari nilai rencana yang
ditetapkan pada sebuah instrumen
Misal : diketahui nilai sebuah tahanan adalah 500 [ohm] 10 %
berarti pabrik menjamin bahwa nilai tahanan tersebut berada
diantara nilai 450 [ohm] ~ 550 [ohm]
Contoh : (untuk menghitung disipasi daya di dalam sebuah tahanan
dengan menggunakan persamaan P = I R )
Arus yang melalui sebuah tahanan 100 0,2 [ohm] adalah 2,00
0,01 [A] dengan menggunakan persamaan P = I R , tentukan
kesalahan batas untuk disipasi dayanya !
Penyelesaian :
I = 2,00 0,01 [A] = 2,00 [A] 0,5 %
R = 100 0,2 [ohm] = 100 [ohm] 0,2 %
Kesalahan batas /limiting errors untuk disipasi daya dalam P = I R
adalah (2 x 0,5 %) + 0,2% = 1,2 %
Jadi P = I R = (2,00) x 100 = 400 [watt] 1,2 % = 400 4,8
[watt]