Referensi :
1. Basic electrical Measurement
2. Electrical Measurement
3. Electric Teknology
4. Instrumentasi Elektronik & Teknik Pengukuran
5. Electrical Measurement & Measuring Instruments
6. William Golding
oleh : M. B. Stout
oleh : V. Popov
oleh : B. L. Theraja
oleh : W. D. Cooper
oleh : H. V. Satyarayana
MATERI :
Pendahuluan
Jenis Jenis Alat Ukur
Cara Cara Pengukuran Besaran Besaran Listrik & Magnet
Perhitungan Perhitungan Besaran Listrik Dan Magnet
Menentukan Lokasi Kesalahan
1. Trafo Arus
2. Trafo Tegangan
Pengukuran Impedansi Dengan System Jembatan Weatstone
Pengukuran Besaran Besaran Non Listrik
PENDAHULUAN
Pengukuran Besaran Listrik : Untuk Memungkinkan Pengukuran Maka Besaran Listrik
Ditransformasikan Melalui Suatu Phenomena Fisis Yang Akan Memungkinkan
Pengangamatan Melalui Panca Indra, Misalanya Besaran Listrik Seperti Arus Yang
Ditransformasikan Melaui Suatu Phenomena Fisis Kedalam Besaran Fisis.
Kebesaran
Listrik
Kebesaran
Mekanis
Besaran Listrik
Alat ukur listrik : Peralatan listrik yang bekerja atas dasar prinsip prinsip {misalnya :
Perubahan yang merupakan suatu rotasi melalui sumbu tertentu besar sudut rotasi
berhubungan dengan kebesaran arus listrik yang akan diamati, sehingga pengukuran
adalah pengukuran terhadap suatu perputaran dan besar sudut adalah menjadi kebesaran
listrik yang ingin diukur.}
Instrumen / peralatan : Sebuah alat untuk menentukan nilai atau kebesaran suatu
kuantitas atau variabel.
1. Macam-macam aalat ukur dibagi berdasarkan :
I.
II.
b).
III.
Cara pengukuran :
Alat ukur penunjuk adalah alat ukur yang menunjukkan besaran sesaat
Ciri-ciri : - mempunyai jarum penunjuk
- mempunyai skala
Alat ukur pencatat adalah alat ukur yang menunjukkan harga pada saat pengukuran
dan sebelumnya.
Ciri-ciri : - mempunyai kertas grafik
- mempunyai pena/alat tulis
Alat ukur integrasi adalah alat ukur yang menunjukkan hasil integrasi antara
besaran yang diukur dengan waktu
Contoh : - kWh meter
2. Ketetapan ( precicion)
: suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil
penggukuran yang serupa.
3. Sensitivitas ( sensitivity) : Perbandingan antara sinyal keluaran atau respons
instrument terhadap perubahan atau varibel yang diukur.
2
Hal- hal yang diperlukan dalam pemakaian untuk mengatasi kesalahan adalah :
Konstruksi
Pergeseran titik nol
Pengaruh medan magnet
Temperatur
Pemanasan sendiri
Umur
Rangkaian
Pemilihan alat ukur yang dipakai
Gesekan-gesekan
3
Contoh :
Sebuah voltmeter dengan resitivitas 1000 ohm/volt menunjukan pengukuran sebesar 100 volt
dengan skala 150 bila dihubungkan antara ujung-ujung sebuah tahanan yang besarnya tidak
diketahui [R] yang seri dengan suatu ammeter dimana ammeter menunjukan pengukuran 5
mA.
a). Berapa besar tahanan yang terbaca.
b). Berapa besar tahanan yang sebenarnya .
c). Berapa besar kesalahan karena efek pembebanan dari voltmeter [ nyatakan dalam
presentase ].
Penyelesaian :
(tahanan diabaikan)
= sensitivitas x skala
Rv = 1000
Rt =
c) % kesalahan =
% kesalahan =
i.
ii.
iii.
Metode yang sebenarnya untuk menghasilkan torka bergantung pada jenis alat ukur.
Deflecting Torque menyebabakan jarum penunjuk bergerak dari titik nol ketike alat ukur
tersebut dipakai.
CONTROLING TORQUE
Controling torque (Tc) adalah suatu momen gaya yang berfungsi menahan jarum penunjuk
tadi, sedangkan besar torka ini sama dengan torka defleksi hanya arahnya berlawanan. Untuk
mendapatkan torka ini dapat dipergunakan : Spring Control
-
Gravity Control
a) Spring Control
Spring Control biasanya dibuat dari bahan campuran : phosphor + bronze dengan
pergerakan jarum penunjuk maka pegas tersebut (spring) akan tergulung (terpintal)
kearah yang berlawanan. Jadi pintalan pada spring control akan berbanding langsung
dengan sudut defleksi.
Td I
Tc
Momen pengontrol sebanding dengan sudut defleksi, pegas akan memilki nilai putaran yang
agak besar sehingga perubahan kekakuan persatuan panjang dalam defleksi penuh adalah
kecil. Lagi pula tegangan pada pegas akan dibatasi oleh suatu nilai tertentu.
Pegas (spring) biasanya terbuat dari :
5
Tc = C
C=
b) Gravity control
Gravity control diperoleh dari hasil pengaturan pembebanan pada jarum penunjuk.
Dari gambar : Tc
-
sin
sin
Skala merupakan fungsi sinus [ () - 900], jarak bertambah relatif kecil untuk perubahan
yang diberikan oleh sudut. Pada saat bertambah dari titik nolnya. Akibatnya alat
6
gravity control mempunyai skala yang tidak seragam tetapi akan sesuai ( banyak ) pada
akhir yang lebih rendah.
Sebagai perbandingan terhadap spring control , kerugian pada gravitasi control :
-
Murah
Tidak dipengaruhi temperatur
Bahayanya tidak melar atau menjadi rusak
karena perubahan waktu
Contoh :
Pada suatu Ammeter, torka difleksi yang dihasilkan berbanding lurus dengan kuadrat arus
yang lewat. Jika arus 5 A menghasilkan defleksi 900 . berapa defleksi yang terjadi jika arus 3
A
Melalui Ammeter dan jika alat ukur yang dipakai : 1) Spring Control ; 2) Gravity Contol
Penyelesaian :
Td = I 2 maka :
( i ).
Spring control : Tc
1 = 900 (
( ii ).
I2
) = 32,40
Gravity control : Tc
Sin
sin
I 2 ,1 = arc sin
DAMPING TORQUE
Damping torque berfungsi untuk menjaga agar jarum penunjuk tidak banyak
berosilasi. Dapat dihasilkan dengan :
-
Gesekan udara
Adanya arus Eddy
Gesekan fluida ( jarang digunakan )
o --- Dua metode gesekan udara seperti pada gambar . 10 (a) dan 10 (b)
Pada gambar 10 (a), piston yang terbuat dari aluminium ringan menarik jarum
penunjuk alt ukur diatur agar berjalan / bergerak sekecil mungkin dalam kamar
udara yang tertutup salah satu ujungnnya. Luas penampang kamar udara berbentuk
lingkaran atau persegi. Ossilasi damping dipengaruhi oleh penekanan dan gaya
isap piston dalam kamar udara tertutup.
Pada gambar 10 (b), satu atau dua aluminium ringan dipasang pada pemutar
( poros) jarum penunjuk yang digerak dalam daerah tertutup berbentuk kotak
o --- Gesekan fluida sama dengan gesekan udara. Selayaknya lebih besar visikositas
kekentalan minyak, damping akan lebih efektif. Tetapi damping akibat minyak
tidak banyak di gunakan karena beberapa kerugian seperti penambalan minyak ke
objek, penggunanan alt ukur selalu dalam keadaan vertikal dan tidak dapat dipakai
pada alat ukur yang dapat dibawa bawa.
o --- Damping yang terbentuk arus Eddy dalah yang paling efisien dari ketiga cara
diatas. Arus Eddy adalah pengaruh audik bahan yang bersifat magnet dimana
piringannya menghasilkan arus Eddy.
Pada gambar ( 1 ) ditunjukkan sebuah piringan tipis penghantar tetapi tebuat dari bahan
non magnetik seperti tembaga atau aluminium dipasang pada poros yang membawa sitem
penggerak dan penunjuk alat ukur. Piringan diletakkan sedemikian sehingga pada saat
berotasi, tepinya akan memotong flux magnet antara kutub dan magnet tetap. Akibatnya
arus Eddy akan dihasilkan pada piringan dan akan menghasilkan gaya damping pada arah
yang berlawanan yang menyebabkannya [ Hukum Lenz].
Pada gambar disamping ditunjukkan jenis
kedua damping arus Eddy . biasanya dipakai
kumparan magnet tetap. Kumparan diputar
pada aluminium tipis yang ringan yang
menghasilkan arus Eddy ketika kumparan
bergerak pada daerah medan magnet tetap. Arah arus induksi gaya damping yang dihasilkan seperti pada gambar.
Jenis jenis alat ukur lainnya yang banyak dipakai untuk :
AMMETER dan VOLTMETER
(1) Jenis Besi Putar ( untuk AC / DC ) => Tipe tarik
> Tipe tolak
(2) Jenis Kumparan Putar :
a. Tipe magnet tetap : ( hanya untuk AC )
b. Electradynamik atau Tipe Dinamometer ( DC / AC )
(3) Jenis Hot Wire [ Kawat Panas] => untuk AC / DC
(4) Jenis Induksi ( hanya untuk AC ) :
a. Split Phasa type
b. Shaded Pole type
(5) Jenis Elektrostatik ( untuk voltmeter AC / DC )
WATTMETER
(6) Jenis Dinamometer
(7) Jenis Induksi
(8) Jenis Elektrostatik
(untuk AC / DC )
(untuk AC )
(untuk AC / DC )
ENERGI METER
(9) Jenis Elektrolistik ( untuk DC )
(10) MOTOR METER
a. Mercury Motor meter ( DC ). Dapat digunakan Ampere Hour meter /
Wh. Meter
(11)
Meter
c. Tipe Induksi ( AC )
Clock Meter ( sebagai Wh. Meter )
kumparan. Jika sebuah titik tertentu pada piringan kemudian kumparan dilalui arus akan
menyebabkan titik itu terdefleksi. Jumlah defleksi yang dihasilkan akan labih besar jika
arus yang dihasilkan medan magnet besar. Kesimpulannya adalah bagaimanapun arah
arus pada kumparan piringan besi akan selalu dimagnetisasi sedemikian rupa sehingga
tertarik ke dalam. Akibatnya, alat-alat ukur dapat digunakan pada AC / DC.
Perhatikan gambar penampang alat ukur. Ketika arus yang diukur melalui
kumparan atau solenoida e , medan magnet yang dihasilkan akan menarik desentricitet
piring ke arah dalam yang menyebabkan penunjuk berdefleksi pada skala kalibrasi.
Deflecting Torque
Terhadap garis yang tegak lurus arah H yang dihasilkan kumparan. Jadi deflaksi yang
dihasilkan sebesar akan sama atau serupa dengan arus yang melalui kumparan.
Maghnetiisasi piringan besi ialah perbandingan komponen H sepanjang sb. Piringan yaitu
sebanding dengan hoes[90-( -) ] atau H sin (+ ). Gaya tarik pada piring ke arah dalam
adalah sebanding dengan mH atau H2 sin (+ ). Jika permiabilitas basi diangap konstan
kemudian H I. akibatnya H I2 sin (+ ). Gaya tersebut dikerjakan pada jarak 1 dari poros
dan momen gaya defleksi;
Td = f x L cos(+ ) subsitusi nilai F kita peroleh:
Td
I2 sin( + ) x L cos(+ )
11
Td
= I2
Jika AC digunakan ,kemudian I2rms
Tetapi jika grafity control digunakan kemudian TC=K1sin
K.I2
sin 2 ( + ) = K1sin
Sin
sin 2 ( + )
yang lazim adalah piston ringan bergerak dalam ruangan udara tertutup.
Seperti terlihat pada gambar sepasang besi lnak ditempatkan dalam kumparan tetap salah
satunya
tidak dapat bergerak sedangkan B ditempatkan agar bebs bergerak melalui suattu
sumbu. Bila arus I yang akan diukur , dialirkan melalui kumparan tetep ini maka kumparan
tersebut menghasilkan medan magnet yang berbanding lurus dengan besar arus dan
mempunyai arah sejajar dengan sumbu pergerakkan. Kedua besi yaitu yang tetep maupun
yang bergerak di magnetisiar dan besarnya adalah berbanding lurus dengan arus I dengan
arah magnitisasi yang sama. Dengan demikian maka akan terdapat bahwa kutub-kutub yang
12
sama yaitu kutub2 utara dan utara ; kutub2 selatan dan selatan akan lebih berdekatan bila
dibandingkan dengan antara kutub2 utara dan selatan. Akibatnya adalah bahwa mereka saling
tolak-menolak ,dengan daya yang berbanding lurus dengan kuadrat arus, dan memberikan
kepada umbu pergerakan suatu rotasi, dengan demikian menghasilkan uatu momen gerak.
o Deflecting Torque
Deflecting Torque adalah sesuai dengan gaya tolak antara kedua besi (lempeng) yang
dimmagnitisasi.
Torka sesaat
Gaya tolak
m1 . m2
Karena tegangan kutub sebanding dengan kuat nedan magnet (H) kumparan maka;
H2 ( karena H sendiri adalah sebanding dengan arus anggap
Torka sesaat
I2
Akibatnya ,deflecting torque yang sebanding dengan torka rata-rata menyebabkan sebnding
dengan nilai rata2 I2 . Jika kita gesekan pada rangkaian AC, alay ukur akan menunjukkan nilai
efektif.
sumber kesalahan
Ada 2 jenis kesalahan yang mungkin pada alat ukur, pertama yang timbul pada dan dc dan
kedua hanya pada AC.
(1). Kesalahan Hysteresis : karena hyteresis pada bagian besi akan labih tinggi dari
system pergerakan pembacaan akan lebih tnggi untuk ilai
turun dan lebih rendah untuk nilai naik.
Hyteresis selalau dieliminasi dengan mengunakan mumetal atau permalloy yamg
dapat mengabaikkan kehilangan hyeteresis.
(2). Kesalahan stray field.
I. Perubahan frekuensi menghasilkan :
a. Perubahan impedansi kumparan, dan
b. Perubahan arus eddy.
Pertambahan impedansi kumparan sebagai akibat pertambahan frekuensi aruss bolakbalik adalah hal penting pada voltmeter. Untuk frekuensi yang lebih tinggi dari lainya
untuk kalibrasi, alat ukur akan memberikan nilai yang lebih rendah. Tetapi kesalahan ini
dapat diperbaiki dengan menghubungkan sebuah kapasitor yang [aralele dengan hambatan
dalamR alat ukur. Hal ini ditunjukkan bahwa impedansi seluruh rangkaian alat ukur
menjadi bebas frekuensi jika C = L / R2 , dimana C = kapasitas kapasitor.
Kebaikkan dan Keburukan
Alat ukur jenis besi putr adalah sederhana dan kuat dalam kontruksi, murah dan
dengan demikian mendapatkan pengunaan yang sangat besar, sebagai alat pengukur arus dan
tegangan pada frekuensi- frekuensi yang difaksi pada jarring- jarring distribusi kota-kota.
13
Suatu keuntunggan lain bahwa alat pengukur ini dapat vpula dibuat sebagai alat pengukur,
yang mempunyai sudut yang sangat besar.
DAERAH HASIL PENGUKURAN oleh SHUNT dan MULTIPLIER
(i)Ammeter
Arus skala
penuh (Ifs = i)
adalah
arus
yang melalui
alat ukur.
I I=
V
Vrs
i.x = Is . R s
Rs =
Rs =
(ii) Voltmeter
= i. r
(V-
i. Rm
V-ir = i. Rm
Rm =
Rm = Rl - r
Untuk rangkaian arus bolak-balik, untuk menggatasi gangguan frekuensi akibat adanya
induktansi pada alat ukur maka dipasang kapasitor yangdirangkai parallel.
C=
= 0,41
Contoh:
14
Suatu kumparan dari alat ukur voltmeter jenis besi putar dan daerah pengukuran V = 150 V, L
= 0,75 H. arus yang lewat pada alat ukur sebesar 0,05A pada pemakaian tegangan 150 V DC.
Beberapa penunjukkan pad alat ukur bila dipakai arus bolak-balik pada frekunsi 50Hz?
Penyelesaian;
(1) Untuk DC ; R =
= 2000 ohm
(2) Untuk AC : Z =
: X=2
=2(3,14)(500)(0,75)
X = 2355 ohm
Z=
Z=
Z = 3813,93 ohm
Iac = V/Z= (1500)/(3813,93)=0,039 A
Penunjukkan AC = 150 x
= 150 x
= 118 volt
VAC = 0,039(3813,93)=
Sebuah voltameter jenis besi pada putar dengan daerah pengukuran250 volt dilalui arus 0,05
A jika dihubungkan dengan tegangan 250 volt DC. Kumparan dengan induktansi 1 henry.
Tentukan penunjukkan pada voltameter jika dihubungkan dengan 250 volt 100 Hz arus bolakbalik!
Penyelesaian ;
(i) untuk DC
R=
= 5000 ohm
(ii) jika digunakan pada sumber AC, impedansi sebagai penganti tahanan;
F = 100 Hz
Z=
15
=24.8 Volt
Vac = Iac .R
Konstruksi
Sesuai dengan namanya alat ini terdiri dari magnet tetap dan kumparan yang
berbentuk empat persegi panjang yang di lilitkan pada alumunium ringan / tembaga ebelah
dalamnya sebagai inti besi (seperti gambar 10-6). Magnet batang U terbuat dari Alnico(Al
8%, Ni 14% Co 24%, Cu 3% dan sisanya Fe) dan mempunyai sebuah kutub besi lunak yang
ditempatkan melingkar. Diantara kutub magnet ditempatkan sepotong besi lunak berbentuk
silinder yang fungsinya ;
(i). Membuat medan magnet radial dan homogeny,
(ii). Menurunkan keenganan udara pada celah diantara kutub2 dan menaikkan fluks
magnetic.
Sekeliling inti adalah berbentuk persegi pnjang yang dililitkan pada kerangk alumunium
ringan hanya merupakan sokongan bagi kumparan bagi kumparan tetapi juga menyediakan
damping akibat induksi arus eddy (berfungsi sebagai peredam), sisi kumparan bekas
bergerak pada kedua celah udara diantara kutub dan inti seperti gbr10. Untuk mengontrol
pergerakkan kumparan dipengaruhi oleh pegas spiral campuran : phosphor dan leronze yang
satu ditempatkan diatas dan satu lagi dibawah yang ditambahkan untuk jalan arus yng masuk
16
kedalam dan keluar kumparan. Kedu pegas spiral ditempatkan dalam arah berlawanan untuk
menetalisir akibat perubahan temperature.
* DEFLECTING TORQUE*
Jika arus dilewatkan melalui kumparan, gaya elektomagnetik F akan dihasilkan pada kedua
sisi, seperti gbr 10-18.
Td = N.B.I.L ,Newton_meter.
Tc
I dan
defleksi.
Akibatnya alat ukur ini maempunyai skala yang sama rata (uniform). Disarming adalah gaya
elektromagnetik akibat arus induksi oleh eddy eurrent pada kerangka logam yng dililiti
kumparan. Karena kerangkanya bergerak bebas dalam mdan magnet, induki arus eddy
menjadi besar dan dampingnya sangat efektif.
Kebaikan dan Keburukan
Alat ukur jenis kumparan putar memiliki beberapa kebaikan2 :
a). Pemakaian daya yang rendah.
b). Memiliki daya yang sama rata dan dapat dirancang melebihi 270o.
c). Memiliki perbandingan yang tinggi (torque/berat).
d). Dapat dirubh dengan bantuan shunt untuk pemakain dengan daerah pengukuran yang
luas pada ammeter dan voltmeter.
e). Tidak terdapat kesalahan/kehilangan hysteresis.
17
(ii). Beberapa kesalahan adalah akibat umur spring central dan magnet permanen.
Alat ukur ini bianya digunakan untuk DC saja, tetapi kadang-kadang digunakan untuk
pengukuran arus bolak-balik dengan menghubungkan dengan penyearah atau dengan
fermocouple untuk pemakaian frekuensi yang lebih luas.
Alat ukur jenis kumparan putar magnet tetap dapat digunakan sebagai ammeter
(dengan bantuan tahanan shunt yang rendah) atau sebagai voltmeter(dengan bantuan
tahanan yang tinggi yng dihubungkn seri).
Prinsip Dari alat ukur jenis kumparan putar magnet tetap dapa diatur dengan kontruksi
berikut ini:
(i). Galvanometer DC yang dapat digunakan untuk mendeteksi arus DC yang sangat kecil.
(ii). Dengan eliminasi spring control alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur jumlah
kelistrikan yang melalui kumparan.metode ini digunakan untuk fluks meter.
(iii). Jika spring control dibuat dengan momen inersia yang besar maka dapat digunakan
sebagai. Galvanor salistik.
Daerah hasil pengukuran : Ammeter dan Voltameter
AMMETER
- Hubungan dengan tahanan bantu (shunt) : parallel,
- Hubungan dengan beban : seri,
- Penampang kumparan putarnya sangat kecil agar arus yang lewat kecil (baisanya
dalam miliamper = 30mA)
Beda potensialnya sama :
Vp = Vm
I p . R p = I m . Rm
...(1)
Atau
Ip =
I = Ip + Im.
(2)
18
I=
+ Im = Im (
I = n Im
+1)
n=
+1
+1
n1=
Rp =
Contoh ;
Im = 30 mA
n=100 Rm = 100 ohm
Rp =
n=
= 100
I=3A
Rp =
= 1 ohm
AMMETER MULTIRANGE
I.
yang
Posisi : 3.
Rm . Rsc = Ifc .R
IsR (Ra + Rb + Rc) = Ifc .r
2. Ish . RsR = Ifs . (Ra + r)
Ish . (Rb + Ra) = Ifs (Rc + r)
1. Ish . Rsh = Ifs (Rb + Ra + r)
Ish (Ra) = Ifs (Rb + Rc +r)
19
Contoh : pada gambar diatas jika Rm=100 , Im=0,5A. Daerah hasil pengukuran (range).
berturut-turut = 100mA, 10mA dan 1mA?
Ra + Rb + Rc = Rsh
Rsh =
n1 =
= 100
=2
Ra + Rb + Rc =
100
-
n2 =
Ra + R b = R s
= 20
Ra + R b =
Ra + R b =
= 19 Ra + 19 Rn Ra = 100
Ra =
; n3=
= 200
Ra =
199Ra - Rb Rc = 100 ..(3)
(1).
Ra + Rb + Rc = 100
(2). 100Ra + 19Rb Rc = 100 +
Ra = 1
Subsitusi : Ra -1 ; Rb = 9
Ra + Rb + Rc = 100
Rc = 90
VOLMETER
-
n=1+
V = n . Vm
Rs = Rm (n 1)
Contoh : batas ukur Im = 300 mA , Rm= 100 ohm akan dijadikan sebagai voltmeter dengan
batas
ukur 30 V. berapa Rs yang hrus dipasang ?
Vm = Im.Rm
= 10 x
Rs = Rm (n-1)
Rs = 100 (100-1)
Rs = 100
VOLMETER MULTIRANGE
I.
-
Diagram
sederhana ;
Posisi
voltmeter
multirange
II.
21
Contoh : Pada suatu voltmeter dengan daerah pengukuran : 0 10V, 0 100 V dan 0 - 100
V. arus skala penuh sebesar 1mA berapa besar tahanan bantu yang digunakan jika
tahanan dalam alat 100 0hm.
Penyelesian ;
= 10-3 (100) = 0,1 volt
= Ifs . Rm
v = 10 volt
Saklar: 10V
n1 =
= 200
Rs1 = (n-1) Rm = n1 . Rm
Rs1 = (200) . (100) = 20 K
Saklar:100V
Rs2 = (n2 1) Rm
n2 =
= 2000
n2 Rm
Rs2 = 200 k
Saklar 1000 V
n3 =
= 20000
Rs3 = (n3 1) R3
I3 R m
Rs3 = 2 m
SENSIVITAS VOLTMETER
Sensivitas voltmeter diyatakan dengan nilai :
S=
S=
,
(s.v)-Rm
22
ohm/volt
x 50k = 50k
-Tahanan voltmeter , Rv = s1.v => Rv
= 1000 . 50 = 50 k
= 25k
-Hasil pengukuran , v =
. 25k = 30 volt
- % kesalahan =
(ii)
. 100 % = 40 %
= 50 volt
= 1000000 = 1M
= 47,62 k
-Hasil pengukuran , v =
- % kesalahan =
. 47,62k
= 48,39 volt
. 100 % = 3,22 %
23
- Sumber
tegangan (baterai)
- Potensiometer
- Tahanan
- Meter (moving coil)
Im =
.......(1)
RT = Rm+R1+R2
I=
.......(2)
=>
Atau :
.RT =
= .
RT + RX
; Rx -
) RT
) (R1+R2+Rm)
Rx =
Bila : I = Im
I = Im/2
I =0
maka
maka
maka
Rx = 0
Rx = RT = Rm+R1+R2 >> (Skala tengah)
Rx =
24
kurva
(Kurva kalibrasi
Ohm-meter seri)
Hitung : R1 s/d R6 ?
Hitung : R1 s/d R6 ?
25
Hitung : R1 s/d R7 ?
E1= 1,5 v
E2 = 15 v
Hitung R1 s/d R9 ?
(i)
(ii)
>> R1 =
>> R2 =
: n=
= 2000
= 200
: n=
10
26
(iii)
(iv)
>> R3 =
(vi)
= 10
R4 = 19 (2. 103) = 18 k
: n=
= 100
(vii)
: n=
= 20
100
(v)
: n=
: n=
= 1000
(Rm+R7+Rz) =
( viii ).
(Rm+R9+R7+Rz) =
27
Pada jenis magnet permanen => medan magnet dihasilkan magnet permanen (Gaya
Elektromagnet)
Pada jenis dinamometer
=> medan magnet dihasilkan kumparan tetap (Gaya
Elektrodinamis).
Arus I menimbulkan medan magnet B. B memotong arus I2 [B k. I1]
Interaksi I2 dan Bmenimbulkan gaya F => F B . I2
F k . I 1 . I2
md F => md . I1 . I2
Akibat adanya gaya F akan menimbulkan momen gaya pada pegas yang
menyebabkan jarum bergerak kekanan.
MOMEN DEFLEKSI
(i)
Menurut hukum mekanika mengenai gerak putar bahwa energi yang menyebabkan gerak
putar ditentukan oleh perkalian momen putar dengan sudut putarnya.
Jadi;
dm1,2 =
d
: md = k I1.I2
: mc = Kf.
= harga efektif I1
= harga efektif I2
- Ammeter
- Voltmeter
- Wattmeter
- Ratiometer
AMMETER
30
VOLTMETER
WATTMETER
# Untuk DC
: I2 =
karena Z R maka I2 =
I1 . I2
# Untuk AC
: I2 =
vI1
; I1 = arus beban
I1 . I2 cos vI1
cos
*KESALAHAN WATT-METER :
31
% kesalahan =
100%
32
(ii)
= v. I cos
= v (I cos + Iv)
Pw
% Kesalahan =
= P+
x 100 %
33
tg
tg
pw
cos
Cos
= arc tg
(cos (
Zp
Pw
cos (
) = Pw
cos
cos (
Faktor koreksi : perbandingan antara daya sebenarnya terhadap daya yang dibaca oleh
wattmeter.
cos
=1
Faktor koreksi =
Kesalahan pada watt meter = daya yang terbaca daya yang sebenarnya.
=1
x daya wattmeter
34
=1
x daya wattmeter
% kesalahan =
x daya wattmeter
x daya wattmeter
x 100
(lagging 1
P= V I cos
Drop tegangan pada koponen arus diabaikan : Xv = 2nf.Lv
Zv = Rv + j Xv
| Zv | =
v = are tg
; Zv = |Zv|
Iv = |V|
|Zv|
= | Lv|
Phasa Diagram
IV
35
= 0 ----- Pw = P I cos
Pw = P
] x 100 %
=[
]x 100 % = [
=[
p = [ cos
p = (
- 1 ] x 100 %
+ tg
sin
x 100 %
karena
kesimpulan :
DRIVING TORQUE
=
sin
2= 2m sin (
F1
F2
m 0 F1 - F2
2 1
(
Atau = m0 = Kr
1=
e1=
1m cos
2-
2 1
2 1
MD =
2-
[sin
uraikan
MD =
[sin
; K2 =
37
MD = K2 .
m.
(i)
= 900
(ii)
= 00
Braking Tangue
e
; n = putaran piring
i= =
MB
MB
= MB
Bila putaran piring mencapai putaran konstan (N) kedua momen akan sama besar
MB = MD
N=f
N = e.p.t
;e
Contoh soal :
1. Suatu KWH-meter mempunyai konstanta 600 put/KWH. Digunakan untuk mengukur energi
pada suatu beban. Untuk beban tersebut, piring dari KWH meter berputar 5 putaran
dalam 20 detik. Berapa besarnya daya pada bahan tersebut.
Penyelesaian :
38
Piring KWH :
e = 600 putaran/Jam
p=
KW
10,2 rpm. Hitung kesalahan meter jika beban dipakai selama 12 jam = Fs = 1000 x 12
F = 12 KWH
Jumlah putaran untuk beban 1000
x 12 jam
N = 7344 Putaran
Energi yang dibaca (diukuroleh KWH-Meter)
Kesalahan (%) =
E=
= 12, 24 KWH
x 100 % =
Momen Defleksi
Md=
.......(2)
( cv2) = v2
39
Dimana
Md =k1 v2
Md =
; v =vm sin
sin2
.at =
Diperoleh : MD.av = k1 v2 ; v =
, harga df dari v
v2
B.i1
F2
B.i2
Md1
f1 cos
cos
K1
40
Md2
f2 cos
,
cos
K2
K1
cos
tg
i = 1msin
K2
= k. Tg
dimana k =
i 1m1 sin (
) ; i1 = 1m2 sin (
................ 1 -
cos
frekuensi meter
MEGG [Mega Ohm Meter]
Cos
meter
Kumparantetap dihanti dengan magnet permanen
meter
I1 =
I1 =
= 90
2 1
I1
tg
dan
; tg
= |I1| =
= |I2| =
Sehingga :
tg
tg
41
Frekuensi-Meter
- Type lidah getar
- Resonansi (elektradinamis)
Resonansi (Elektrodinamis)
Harga harga L1 dan C1 dipilih sedemikian rupa
sehingga arus i1 beresonansi pada frekuensi 52
HZ demikian juga harga L2 dan C2 dipilih
sehingga I2 geresonansi frekuensi 68 HZ
XL1 XL2
=(2
fr1=
52 Hz
Fr2 68 Hz
42
Dari kurva; jika frekuensi berubah, maka perbandingan I1 dan I2 akan berubah serta defleksi
(2) juga akan berubah.
F1
BI1
M1
I1cos
F2
BI2
M2
I2 cos(90
M1 = M2
I1cos
= I1cos (90
I1cos
= I2 sin
tg
tg
; I1 =
I2 =
tg
E = Tegangan rendah
tg
Rx
= Rx
(short circuit)
(tidak terjadi short cirkuit)
43
GOLVANOMETER
SI =
ket :
semakin<<<<semakinbesar
= defleksi (mm)
= arus (
Sv =
ket :
= defleksi ( mm )
= tegangan galvanometer (
I=
SR =
= S I(
Contoh :
44
Jawab :
. IT
IG =
IG = IG .2
= 2
=>
=2
Rg = 49 ohm
Tahanan total :
x 2500 ohm
RT = R 2
IT =
= 0,6 mA
=>
IG.1 =
. IT =
. 0,6
IG.1 = 1,2
SI =
125mm/
Jembatan Weatstone
45
VA = VA
, Rg=100 ; R1=
PENGUKURAN TAHANAN
1. Metode Volt-Ampermeter
Potensial drop dari yang mengalir melalui tahanan diukur dengan menggunakan alat
ukur volt dan ampere.
Bila dihubungkan ke titik a-b tegangan sebenarnya dari x dapat diukur, tetapi
pembacaan arus pada x maupun arus dalam Voltmeter pada saat alat ukur Ampermeter.
46
Bila pada titik c-b, pembacaan ampermeter hanya arus yang mengalir melalui x tetapi
voltmeter menunjukkan pembacaan voltage drop pada Ampermeter dan x. Jadi, harga tahanan
dari voltmeter dan amperemeter dapat diketahui dan ini tergantung dari harga tahanan yang
diukur.
2. Metode Substitusi
G
Rsh
Rc
= galvanometer
= tahanan shunt
dengan galvanometer
= tahanan kontrol untuk
mengatur arus
a) Arus yang melalui galvanometer ( Ig ) menghasilkan defleksi sebesar & pada meter, maka
arus I :
I =
Jika Ish = I Ig
(I - Ig) Rsh = Ig . Rg
=>
I . Rsh Ig . Rsh = Ig . Rg
I Rsh = Ig . Rg + Ig Rsh
I =
47
Maka :
Ig =
Ig
(b). Bila k pada posisi b, tahanan R diatur sedemikian rupa untuk menghasilkan arus Ig
yang sama atau defleksi sebesar maka pada akhirnya akan didapatkan x=R
.........(3)
48
.......................................(4)
..(7)
Maka harga x :
x=
49
i=
i= -e
; dQ = e dV
..(1)
v = - Re
; R = tahanan isolasi
atau
v + Re
50
dimana Zx = Rx +
= Rx -
Z 3 = R3 +
= R3 -
R1 (Rx -
) = R2 (R3 -
R1 Rx -
= R 2 R3 -
atau R1 . Zx = R2 . Z3
: R1Rx = R2R3
Rx =
Cx =
b. ANDERSON BRIDGE
51
Keseimbangan akan diperoleh mengatur R2,R3 dan R4, sedangkan r diatur untuk
menyempurnakan arus yang melewati detektor sama dengan nol sesudah Rl .R3
Jika dalam keadaan setimbang arus yang melewati D = 0 dan arus yang melewati r = Ic
Maka didapatkan :
I1 (R1 Jw L1) = I1 R2 + Ie . Y .(1)
I2R1 =
Ic (Y +
.. ...(2)
) = (I2-Ic)R4 ..(3)
) = B2R4
Atau : I2 = (
) +Ic . r ...(4)
R1 +
} . jwc
52
R1 +
(R1 +
R3{
} . jwc
53