Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 3

Nama Anggota:
1. Anjellia Noor Ratditiyan (21312241008)
2. Nur Amal Fadila (21312241014)
3. Putri Luthfiani (21312241016)
4. M. Fahrezy (21312244076)

SEMANGKA TANPA BIJI

A. Karakter yang diinsersi/transformasi,


Dalam menghasilkan buah semangka tanpa biji digunakan hormon khusus
yang disebut hormon kolkisin. Hormon kolkisin ini merupakan hormon yang
diperoleh dari ekstrak tumbuhan Colchium autumnale, dimana hormon ini merupakan
penghambat dalam pembelahan sel dan digunakan untuk menghasilkan sel poliploid
buatan yang mengakibatkan pemisahan sel terganggu dan memberikan efek
pertumbuhan tanaman yang abnormal. Dimana dalam penggunaannya hormon
kolkisin ini perlu dilakukan pengenceran menggunakan alkohol 70%(Kiru, 2017).
B. Teknik insersi
Menurut Prof. Dr. Hitoshi Kihara, teknik membuat tanaman semangka tanpa
biji adalah dengan menyilangkan semangka tetraploid dengan semangka diploid
(semangka berbiji). Untuk mendapatkan semangka tetua tetraploid harus melalui
pelipatgandaan jumlah kromosom (Mutasi Duplikasi). Hasil kedua persilangan ini
akan mendapatkan jenis semangka triploid (semangka tanpa biji) yang mempunyai
daya vitalitas rendah. Perkecambahan benih semangka triploid memerlukan suhu
udara yang cukup tinggi (lebih dari 290C) agar perkecambahannya dapat terjamin.
Mungkin pada awalnya semangka akan tumbuh dengan tidak normal, seiring
berjalannya waktu tanaman semangka akan tumbuh dengan kuat. Daya kecambah
rata-rata semangka tanpa biji ini adalah 27,5-85% dengan bentuk kotiledon yang lebih
kecil dari semangka diploid.
C. Lembaga/negara yang produksi
Semangka dikenal berasal dari Afrika, merupakan buah yang digemari
masyarakat karena rasanya manis, renyah dan menyegarkan. Daerah penanamannya
menyebar ke seluruh pelosok dunia termasuk wilayah Indonesia. Banyaknya daerah
penanaman dikarenakan daya adaptasi yang luas, umur produksi yang singkat sekitar
60 - 75 hari, sehingga dapat dijadikan alternatif pola gilir dengan tanaman lain
(Sunyoto, dkk. 2010: 2).
Daerah penanaman dan produksi semangka tersebar luas dari wilayah Indonesia
bagian barat sampai wilayah Indonesia bagian timur. Di propinsi D.I. Yogyakarta,
semangka ditanam di lahan pasir pantai. D.I. Yogyakarta memiliki kawasan lahan
pasir pantai seluas±8.250ha yang membentang sepanjang ±110km (Sunyoto, dkk.
2010: 2). Diantaranya yaitu PT. East West Seed Indonesia di Bengaris, Kota Palangka
Raya, Lembaga Desa di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, dan masih banyak
lagi yang lainnya.
Semangka tanpa biji banyak dibudidayakan dan diproduksi di negara-negara
seperti Cina, Jepang, India dan negara-negara sekitarnya. Sentra penanaman di
Indonesia terdapat di Jawa Tengah (D.I. Yogyakarta, Kabupaten Magelang dan
Kabupaten Kulonprogo), di Jawa Barat (Indramayu, Karawang), di Jawa Timur (
Banyuwangi, Malang) dan di Lampung, dengan rata-rata produksi 30 ton/ha/tahun
(Surya, dkk. 2014).
D. Gambar sketsa beserta deskripsi prosedurnya
Buah-buah tanpa biji dapat dihasilkan dari tanaman triploid melalui penyilangan
tanaman tetraploid dengan diploid, kultur endosperma/ radiasi tepungsari secara in
vitro dan rekayasa genetika (genetic engineering) atau dari tanaman diploid (normal)
dengan perlakuan ZPT, stress tepungsari, zat kimia/ antibiotik dan lingkungan/
tanaman.
Penyilangan Tanaman Tetraploid dengan Diploid
Tanaman tetraploid (2n=4x) adalah tanaman yang mempunyai jumlah kromosom
kelipatan empat dari kromosom dasarnya (4n), biasanya merupakan hasil dari
perlakuan zat kimia colchicine atau oryzalin untuk menggandakan jumlah
kromosomnya. Tanaman diploid (2n=2x) adalah tanaman normal yang biasanya
jumlah kromosomnya kelipatan dua dari kromosom dasarnya (2n). Persilangan kedua
tanaman tersebut akan menghasilkan tanaman triploid (2n=3x) yang jumlah
kromosomnya kelipatan tiga dari kromosom dasarnya (3n). Tanaman triploid
memberikan keuntungan, yaitu pertumbuhannya lebih cepat, buahnya lebih besar,
tidak berbiji dan lebih produktif (Sukamto, 2011: 550-551).

E. Teknik insersi untuk tumbuhan.


Terdapat beberapa cara untuk melakukan metode insersi di antaranya:
1. Microprojectile bombardment (penembakan dengan peluru mikro)
Metode ini, dilakukan dengan menembakkan partikel emas yang membawa DNA
asing ke dalam sel tumbuhan. Partikel tersebut, melewati dinding sel tumbuhan
kemudian memasuki inti sel (tempat transgen menyatu ke dalam kromosom
tumbuhan), contoh hasil transformasi genetik, yaitu golden rice.
2. Agrobacterium-mediated transformation (metode transformasi dengan bantuan
Agrobacterium)
Agrobacterium-mediated transformation adalah suatu metode pengubahan
genetik (transformasi genetik) pada tanaman yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan dari Agrobacterium tumefaciens. Metode ini telah
berkembang menjadi sebuah metode baku dan diterapkan di
laboratorium-laboratorium di seluruh dunia. A. tumefaciens pada habitat aslinya
merupakan bakteri penyebab penyakit tumor crown gall pada tanaman dikotil. A.
tumefaciens secara alami memiliki kemampuan mengubah susunan genetik
inangnya dengan cara memindahkan (transfer) suatu materi genetik dari
plasmidnya ke dalam genom tanaman inangnya. Rekayasa genetik yang
dilakukan pada plasmid A. tumefaciens tetap dapat ditransfer ke dalam genom
dan dapat diekspresi di dalam sel tanaman inangnya.
3. Electroporation (elektroporasi)
Elektroporasi merupakan metode yang menggunakan kejutan listrik untuk
memperbesar pori-pori membran sel sehingga dapat meningkatkan permeabilitas
membran. Untuk melakukan metode ini, sel harus terlebih dahulu ditumbuhkan
pada media hingga mencapai masa di sekitar pertengahan fase log. Lalu sinyal
elektrik akan menginduksi pembesaran pori-pori membran sehingga molekul
yang berukuran kecil seperti DNA dapat masuk. Efisiensi dari metode ini
berbanding terbalik dengan peningkatan ukuran plasmid.
4. Silicon carbide-mediated transformation (transformasi dengan media karbid
silikon)
Teknologi transfer gen di mana suspensi sel tanaman inang dicampur
dengan serat karbid silikon yang mengandung DNA plasmid dari gen interes,
kemudian dimasukkan ke dalam tabung mikro dan dilakukan pemutaran dengan
vortex. Serat silikon karbida berfungsi sebagai jarum injeksi mikro (micro
injection) untuk memudahkan perpindahan DNA ke dalam sel tanaman. Metode
ini telah digunakan dan menghasilkan tanaman jagung transgenik yang fertil.

Anda mungkin juga menyukai