DISUSUN OLEH
:
RAIHANA NURFITRAH
1411142003
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Metode
numerik secara umum merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di jurusan
pendidikan matematika maupun matematika murni. Metode Numerik dianggap penting
karena mengajarkan mahasiswa memecahkan suatu kasus dengan memakai berbagai
cara dan permodelan. Terlebih, dalam mata kuliah ini juga mengharuskan mahasiswanya
untuk cekatan dan aktif dalam memaksimalkan teknologi. Sebelum komputer digunakan
untuk penyelesaian komputasi, beberapa metode telah dilakukan, namun masih memiliki
kendala-kendala. Metode yang digunakan antara lain:
a. Metode Analitik, solusi ini sangat berguna namun terbatas pada masalah sederhana.
Sedangkan masalah real yang kompleks dan nonlinier tidak dapat diselesaikan.
b. Metode Grafik,
kompleks. Kendalanya bahwa metode ini tidak akurat, sangat lama, dan banyak
membutuhkan waktu.
c. Kalkulator dan Slide Rules, penyelesaian numerik secara manual. Cara ini cukup lama
dan mungkin bisa terjadi kesalahan pemasukan data.
Metode numerik merupakan suatu metode untuk menyelesaikan masalahmasalah matematika dengan menggunakan sekumpulan aritmatik sederhana dan
operasi logika pada sekumpulan bilangan atau data numerik yang diberikan. Metode
komputasi yang digunakan disebut algoritma. Proses penyelesaiannya mungkin
memerlukan puluhan bahkan sampai jutaan operasi, tergantung pada kompleksitas
masalah yang harus diselesaikan, tingkat keakuratan yang diinginkan dan seterusnya.
Ada beberapa alasan mengapa mempelajari metode numerik, yaitu:
1) Metode numerik merupakan alat untuk memecahkan masalah matematika yang
sangat handal. Banyak permasalahan teknik yang mustahil dapat diselesaikan secara
analitik, karena kita sering dihadapkan pada sistem-sistem persamaan yang besar, tidak
linear dan cakupan yang kompleks, dapat diselesaikan dengan metode numerik.
2) Program paket numerik, misalnya MATLAB, MAPLE, dan sebagainya yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah matematika dengan metode numerik dibuat oleh orang
yang mempunyai dasar-dasar teori metode numerik.
3) Banyak masalah matematika yang tidak dapat diselesaikan dengan memakai program
paket atau tidak tercakup dalam program paket. Oleh karena itu kita perlu belajar
metode numerik untuk dapat membuat program paket (software) untuk masalah sendiri.
4) Metode numerik merupakan suatu sarana yang efisien untuk mempelajari
penggunaan komputer. Belajar pemrograman secara efektif adalah menulis program
komputer. Metode numerik mengandung bagian yang dirancang untuk diterapkan pada
komputer, misalnya membuat algoritma.
5) Metode numerik merupakan suatu sarana untuk lebih memahami matematika. Karena
fungsi metode numerik adalah menyederhanakan matematika yang lebih tinggi dengan
operasi-operasi hitungan dasar.
Tahap-tahap dalam menyelesaikan masalah matematika secara numerik
dengan memakai alat bantu komputer secara umum adalah:
1) Pemodelan
2) Pemilihan metode (algoritma) numerik
3) Pemrograman (koding)
4) Dokumentasi
5) Penafsiran hasil.
Dengan mempelajari metode numerik diharapkan mahasiswa mampu menangani sistem
persamaan besar ketaklinieran dan geometri yang rumit,yang dalam masalah rekayasa
tidak mungkin dipecahkan secara analitis. Selain itu, mahasiswa diharapkan mengetahui
secara
singkat
merancang program sendiri sesuai permasalahan dihadapi pada masalah rekayasa dan
dapat menangani masalah rekayasa yang tidak dapat ditangani secara analitis.
Di samping itu, metode numerik
cocok untuk
menggambarkan
ketangguhan dan
keterbatasan komputer menangani galat (error) suatu nilai hampiran (aproksimasi) dari
masalah serta menyediakan sarana memperkuat pengertian matematika mahasiswa.
Karena salah satu kegunaannya adalah menyederhanakan matematika yang lebih tinggi
menjadi operasi-operasi matematika yang mendasar.
Dalam sebuah laporan yang berjudul Metode Numerik oleh Drs. Heri Sutarno tertulis
bahwa metode numerik merupakan alat untuk memecahkan masalah matematika yang
sangat handal. Banyak permasalahan teknik yang mustahil dapat diselesaikan secara
analitik, karena kita sering dihadapkan pada sistem-sistem persamaan yang besar, tidak
linear dan cakupan yang kompleks, dapat diselesaikan dengan metode numerik.
Menurutnya, banyak masalah matematika yang tidak dapat diselesaikan dengan
memakai program paket atau tidak tercakup dalam program paket. Oleh karena itu kita
perlu belajar metode numerik untuk dapat membuat program paket (software) untuk
masalah sendiri. Metode numerik merupakan suatu sarana yang efisien untuk
mempelajari penggunaan komputer. Belajar pemrograman secara efektif adalah menulis
pada
komputer,
misalnya
membuat
algoritma.
Tahap-tahap
dalam
BAB II
GALAT
Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan
analitis matematis. Sehingga dasar pemikirannya tidak keluar dari dasar pemikiran
analitis, hanya saja teknik perhitungan yang mudah merupakan pertimbangan dalam
pemakaian metode numerik. Mengingat bahwa algoritma yang dikembangkan dalam
metode numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan
muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan. Dengan kata lain
perhitungan dengan metode numerik adalah perhitungan yang dilakukan secara
dV
dt
v
t
V ( ti+1 ) V (ti)
ti+1ti
Contoh lain yaitu pengambilan beberapa suku awal dari deret Taylor :
f (n)(xi)
n!
f ' '(xi)
2!
(xi+1-xi2) +
(xi+1-xi)n + Rn
Dengan Rn = +
f ( n+1 ) (c )
( n+1 ) !
(xi+1-xi)n+1 dimana c
f (xi+1) f ( xi ) ,
Hampiran orde-1 :
'
[xi, xi+1].
(xi+1-xi)3+ ...
Hampiran orde-2 :
''
f ( xi )
f ( xi+1 ) f ( xi )+f ( xi ) ( xi+1xi )+
(xi+1xi)2
2!
'
Contoh 2.1
Diberikan fungsi
f (x)
berturut-turut yaitu :
''
2
f ( x )=0,24 x 0,18 x0,20
Dimana subskrip s menunjukkan bahwa tingkat besaran dari nilai yang diperiksa
sama sekali tidak diperhatikan. Salah satu cara untuk menormalkan galat
terhadap nilai eksak, yaitu L
Galat Relatif =
NIlai eksakHampiran
Nilai Eksak
Galat Relatif dapat juga dikalikan dengan 100% agar dapat dinyatakan sebagai
s=PersenGalat Relatif =
Dicatat bahwa metode numerik, nilai eksak hanya akan diketahui jika fungsi
yang ditangani dapat diselesaikan secara eksak. Jika tidak demikian, maka
alternatifnya setelah menormalkan galat dengan menggunakan hampiran terbaik
yang tersedia dari nilai eksak, yaitu terhadap hampiran itu sendiri, seperti yang
dirumuskan oleh
h=
Galat Hampiran
100
Hampiran
BAB III
PENCARIAN AKAR
3.1 Akar-Akar Persamaan
Akar atau pembuat nol dari suatu fungsi adalah nilai-nilai dari variabel bebas
yang membuat fungsi bernilai nol. Sebagai contoh penyelesaian untuk fungsi
kuadratik
f ( x )=ax 2 +bx+c=0
diberikan oleh
b b 4 ac
x=
2a
2
, yaitu :
Selesaikan persamaan
x 6=0
f (x)
NN
Toleransi keakuratan:
Hitung:
xn=
n N
, misalnya =10
dan
h ,
an+bn
2
xn
an+1=an,bn+1=xn
a).
Jika
f ( an ) .f ( xn ) <0,
maka
b).
Jika
f ( an ) . f ( xn ) >0
, maka
c).
Jika
f ( an ) . f ( xn ) =0
.
Berhenti
an+1= xn,bn+1=bn
Hitung:
h =
xn
x nx n1
100 ,n 1
xn
sedemikian sehingga
f (xn ) 0
Menggunakan Microsoft Excel, dapat kita lakukan perhitungan literasi sebagai berikut :
Iterasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
f(an)*f(x
a(n)
b(n)
Xn
f(an)
f(xn)
n)
Galat
3,000
4,000
3,500
3,000
6,250
0
0
0
0
0 18,7500
3,500
4,000
3,750
6,250
8,062
0
0
0
0
5 50,3906
6,6667
3,750
4,000
3,875
8,062
9,015
0
0
0
5
6 72,6885
3,2258
3,875
4,000
3,937
9,015
9,503
0
0
5
6
9 85,6837
1,5873
3,937
4,000
3,968
9,503
9,751
5
0
8
9
0 92,6724
0,7874
3,968
4,000
3,984
9,751
9,875
8
0
4
0
2 96,2933
0,3922
3,984
4,000
3,992
9,875
9,937
4
0
2
2
6 98,1358
0,1957
3,992
4,000
3,996
9,937
9,968
2
0
1
6
8 99,0652
0,0978
3,996
4,000
3,998
9,968
9,984
1
0
0
8
4 99,5319
0,0489
Idenya adalah menghitung akar (yang merupakan titik ujung interval baru) yang
merupakan absis untuk titik potong antara sumbu x dengan garis lurus yang melalui
kedua titik yang absisnya adalah titik-titik ujung interval lama. (Lihat Gambar 3.2) Rumus
untuk mencari akar adalah sebagai berikut. Diasumsikan bahwa fungsi f(x) adalah
kontinu pada interval [an, bn], dan f(an).f(bn) < 0. Garis yang melalui titik (an, f(an)) dan
(bn,f(bn)) mempunyai persamaan
yf ( an )=
f ( bn )f ( an )
( xan ) .
bnan
Garis memotong sumbu x jika y = 0, sehingga diperoleh titik absis sebagai hampiran
akar yaitu
xn=an
bnan
f ( an ) .
f ( bn ) f ( an )
Proses untuk metode posisi palsu adalah seperti metode bagi dua tetapi penghitungan
xn menggunakan rumus (3.1).
Contoh 3.3
Selesaikan persamaan
x 6=0
Iterasi
1
2
3
4
5
an
bn
f(an)
f(bn)
xn
f(xn)
Galat
3,000
4,000
3,000
10,00
2,571
0
0
0
00
4
0,6122
2,571
4,000
0,612
10,00
2,478
4
0
2
00
3
0,1418
3,7594
2,478
4,000
0,141
10,00
2,456
3
0
8
00
4
0,0338
0,8909
2,456
4,000
0,033
10,00
2,451
4
0
8
00
1
0,0081
0,2135
2,451
4,000
0,008
10,00
2,449
1
0
1
00
9
0,0019
0,0513
xn=g ( x n1 ) ,n=1,2
dengan menggunakan tebakan awal x0. Ilustrasi grafis untuk penyelesaian xn diberikan
oleh Gambar 3.3
Contoh 3.4
Gunakan metode iterasi titik tetap sampai lima iterasi untuk menyelesaikan
2
x 5 x7=0
kasus 1
Iterasi
xn-1
1
2
3
1,5000
9,6667
5,7241
KASUS 2
Iterasi
xn-1
1
2
3
kasus 3
Iterasi
xn
9,6667
5,7241
6,2229
xn
1,5000
13,7500
-99,5625
xn-1
1
2
Galat
Galat
13,7500
-99,5625
-10503,0664
xn
1,5000
7,6250
84,4828
68,8755
8,0148
89,0909
113,8104
99,0521
Galat
7,6250
1,1172
80,3279
582,5175
2,5000
9,1250
72,6027
Diasumsikan bahwa fungsi f(x) adalah kontinu. Idenya adalah menghitung akar yang
merupakan titik potong antara sumbu x dengan garis singgung pada kurva di titik
x n1
x n1 , f
f ' (x n1 )
yf ( X n1 )( xx n1 )
Karena itu diperoleh akar hampiran dengan mengambil y=0, yaitu
xn=x n1
f (x n1)
f ' (x n1)
, sehingga garis
Maksimum Iterasi N
Toleransi Keakuratan:
x n1
Hitung: Xn =
Hitung: Xn =
n N
Xn
misalnya
dan
= 10-3
h ,
f ( x n1 )
f ' ( x n1 )
x n x n1
xn
x 100 %
sedemikian sehingga
f (xn) 0
ITERAS
I
XN-1
F(XN)
F'(XN)
1,5000
-12,2500
-4,6250
37,5156
-2,0000
14,2500
-1,9923
6,9310
-8,9846
-1,2209
0,5951
-7,4418
-1,1409
0,0064
-7,2819
-1,1401
0,0000
-7,2801
XN
4,6250
1,9923
1,2209
1,1409
1,1401
1,1401
GALAT
132,43
24
132,14
09
63,184
9
7,0089
0,0770
0,0000
x 6=0
dengan
f ' (x)
f ' (x n1 )
x
( n1)
x n1 , f
x
( n1)
x n1 , f
f ' (x n1 )
, kemiringan garis di
x
( n2)
x n2 , f
, dan