Anda di halaman 1dari 17

LINEAR

PROGRAMMING
Dosen :
Ailsa Azalia, S.T.P.,M.T.P
PENGERTIAN
LINEAR
PROGRAMMING
• Program Linear adalah metode optimasi untuk
menemukan nilai optimum dari fungsi tujuan
linear pada kondisi batas-batas tertentu.
• Sebuah model matematis yang bersifat umum yang
digunakan untuk mengalokasikan faktor produksi atau
sumber daya yang jumlahnya terbatas secara optimal,
sehingga dapat menghasilkan laba maksimal atau
biaya minimal
Fungsi-Fungsi Dalam Program
Linear

Fungsi Tujuan (objective function)


Fungsi Kendala (contrains or subject
to)
. Fungsi Status (status function)
Fungsi-Fungsi Dalam Program Linear
1. Fungsi Tujuan (objective function)
Fungsi yang menyatakan tujuan yang akan dicapai, dapat
berupa laba maksimal atau biaya minimal

2. Fungsi Kendala (contrains or subject to)


Fungsi yang menyatakan batasan atau kendala dari faktor
produksi yang dimiliki
Simbol yang digunakan : <, >, =
3. Fungsi Status (status function)
Fungsi yang menyatakan bahwa setiap variabel yang terdapat di
dalam model programasi linear tidak boleh negatif
Asumsi Dasar Program Linear
1. Certainty
Angka yang diasumsikan dlm f.tujuan dan
f.kendala secara pasti diketahui dan tidak berubah
selama waktu dipelajari

2. Proporsionality
Alokasi sumber daya dengan goal yang ingin
dicapai harus proporsional
Asumsi Dasar Program Linear
3. Additivity
Total dari semua aktivitas adalah sama dengan jumlah dari aktivitas
individual

4. Divisibility
Jumlah produk yang akhirnya direkomendasikan dalam kondisi
optimum, dapat berupa pecahan dan
bilangan bulat

5. Non-negatif variable
Semua variabel bukan negatif, bisa nol atau positif (negatif dalam
kuantitas fisik a/d mustahil)
Fungsi Matematika untuk
Masing-masing Fungsi
1. Fungsi Tujuan
Maks. Laba Z = c1x1 + c2x2 + … + cnxn
2. Fungsi Kendala
a11x1 + a12x2 + … + a1nxn < b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn < b2
.. .. .. ..
.. .. .. ..

am1x1 + am2x2 + … + amnxn < bn


3. Fungsi Status
x1 ; x2 ……………….. Xn > 0
Metode-Metode dalam Linear Programming
Metode
Programasi Linear

Metode Aljabar Metode Grafik

Simpleks Primal Simpleks M-Besar

Simpleks Dual Simpleks Dua Fase


Perbedaan Metode Solusi
Karakteristik pada Simpleks
formulasi masalah Grafis Simpleks Big – M

Jumlah 2 >2 >2


Variabel

Jenis fungsi tujuan maksimisasi dan maksimisasi dan maksimisasi dan


minimisasi minimisasi minimisasi

Jenis fungsi kendala semua bentuk Pertidak-samaan Pertidaksamaan


bertanda “ < “ bertanda “ > “ atau
persamaan “=“
METODE GRAFIK

metode digunakan untuk


permasalahan dengan jumlah
variabel sebanyak dua,
dengan tanda
pertidaksamaan pada fungsi
kendala bebas (≥,≤,=)
Contoh Soal
Sebuah perusahaan pabrikasi hendak memproduksi 2 buah produk, yaitu x1 dan x2
yang masing-masing memberikan laba bersih sebesar Rp.4000, - dan Rp.5000,-
per unitnya. Untuk membuat kedua produk tersebut diperlukan 2 buah bahan baku
(bb), yaitu bb-A dan bb-B. Bahan baku A tersedia maksimal 12 ton dan bahan
baku B tersedia tidak boleh lebih dari 24 ton.

Setiap unit produk x1 memerlukan 1 ton bb-A dan 4 ton bb-B. Sedang setiap unit
produk x2 memerlukan 3 ton bb-A dan 3 ton bb-B.
Buatlah formulasi persoalan tersebut, dan hitunglah berapa komposisi jumlah bb-
A dan bb-B yang digunakan agar perusahaan mendapatkan keuntungan
maksimal ?
Matriks Persoalan
Produk Produk Tanda
Uraian kapasitas
X1 X2 Kendala

Bb-A 1 3 < 12

Bb-B 4 3 < 24

Laba 4 5 - -
(000 Rp)
Formulasi Persoalan
x1 = Jumlah produk x1
X2 = Jumlah produk x1

F. Tujuan : Maks. Laba Z = 4x1 + 5x2

F. Pembatas : x1 + 3x2 < 12 ( bb-A )


4x1 + 3x2 < 24 ( bb-B )

F. Status : x1 ; x2 > 0
Penyelesaian Aljabar Analitik
x1 + 3x2 < 12
Jika x1 = 0 x2 = 4
Jika x2 = 0 x1 = 12

4x1 + 3x2 < 24


Jika x1 = 0 x2 = 8
Jika x2 = 0 x1 = 6
Grafik
8 (8,0)

(4,0)
4
( 4, 2 2/3)

Daerah
2 Feasible

(6,0) (12,0)
0 2 4 6 8 10 12 14

Jadi, untuk mendapatkan laba maks, perusahaan harus memproduksi 4


unit produk x1 dan 2 2/3 unit produk x2, (4 x 4.000) + (2 x 5.000)
Sehingga di dapat laba maksimal sebesar Rp.29.333
Latihan Soal
Ail’s Cakery hendak memproduksi 2 buah produk baru yaitu Red Velvet Croissant dan Greentea
Croissant yang masing-masing memberikan laba bersih sebesar Rp.6000, - dan Rp.5000,- per unitnya.
Untuk membuat kedua produk tersebut diperlukan 2 buah bahan baku, yaitu Tepung Terigu Grade A
dan Tepung Terigu Grade B. Bahan baku pertama tersedia maksimal 16 ton dan bahan baku B tersedia
tidak boleh lebih dari 32 ton.

Setiap unit produk Red Velvet Croissant memerlukan 1 ton Tepung Terigu Grade A dan 3 ton Tepung
Terigu Grade B. Sedang setiap unit produk Greentea Croissant memerlukan 3 ton Tepung Terigu
Grade A dan 5 ton Tepung Terigu Grade B

Buatlah formulasi persoalan tersebut, dan hitunglah berapa komposisi jumlah Tepung Terigu Grade A
dan Tepung Terigu Grade B yang digunakan agar perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal ?

Anda mungkin juga menyukai