Programming
Latar Belakang
1. Perusahaan memproduksi/menjual lebih dari satu macam produk, dengan
proporsi tertentu;
2. Perusahaan memiliki keterbatasan sumber daya;
3. Masalahnya : Bagaimana proporsi produk yang harus diproduksi/dijual untuk
memperoleh keuntungan maksimum atau biaya minimum ?
Produk A Produk B
Harga jual per unit 10.000 15.000
Biaya variabel per unit 4.000 7.000
Margin kontribusi per unit 6.000 8.000
Konsumsi jam mesin per unit 3 jam 6 jam
4. Jika perusahaan memiliki 24.000 jam mesin, bagaimana proporsi produk yang
harus dijual?
• Jika hanya salah satu yang harus dijual :
Produk A B
4.000 x Rp 6.000,- = Rp
Marjin Kontribusi 8.000 x Rp 6.000,- = Rp 48.000.000,-
32.000.000,-
• Objective function
– a linear relationship reflecting the objective of an operation
– most frequent objective of business firms is to maximize profit
– most frequent objective of individual operational units (such as a production or packaging department) is to
minimize cost
• Constraint
– a linear relationship representing a restriction on decision making
Formulasi Model
Fungsi Tujuan (Objectives)
Max/min z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn
subject to:
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn (≤, =, ≥) b1
a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn (≤, =, ≥) b2
:
am1x1 + am2x2 + ... + amnxn (≤, =, ≥) bm
xj = decision variables
bi = constraint levels
Fungsi Batasan
cj = objective function coefficients (Constraints)
Decision variables
x1 = number of bowls to produce
x2 = number of mugs to produce
• Penyelesaian dengan :
1. Pendekatan Matematika
2. Pendekatan Grafis
Pendekatan Matematika
5x2 = 40
x2 = 8
x1 + 2x2 = 40
x1 + 2(8) = 40
x1 = 24
Pendekatan Matematika
z 4024 508
z 960 400 1360
50
40
30
20 Optimal Solution
10 Feasible Set
8
x1 2 x2 40 Labor constraint
X1
0 10 20 24
30 40 50
Contoh 2
Sebuah perusahaan membuat dua macam produk pada dua departemen produksi. Data
sbb:
Kebijakan Manajemen :
Produk A hanya bisa dibuat sebanyak-banyaknya 90 unit per minggu, sedangkan produk
B tidak ditentukan. Margin kontribusi per satuan masing-masing produk adalah Produk
A Rp 2.000 dan Produk B Rp 2.500. Berapa satuan Produk A dan Produk B yang harus
diproduksi agar diperoleh margin kontribusi maksimum?
Fungsi Tujuan
b. Fungsi Batasan
• Produk A hanya diproduksi sebanyak-banyaknya 90 unit/mg
• Departemen 1 memiliki kapasitas 500 Jam kerja Langsung per minggu. Setiap
unit produk A memerlukan 5 JKL dan produk B 2,5 JKL
• Departemen 2 memiliki kapasitas 600 Jam kerja Langsung per minggu. Setiap
unit produk A memerlukan 3 JKL dan produk B 5 JKL
Cara Matematis :
160
Garis Batasan Produk A, A< 90
Produk B
120
40 Feasible
Set
Produk A
Latihan
PT Sayang Anak memproduksi dua jenis mainan yang terbuat dari kayu, yang
berupa boneka dan kereta api.
• Boneka dijual dengan harga Rp 27.000/lusin yang setiap lusinnya memerlukan biaya material sebesar
Rp 10.000 serta biaya tenaga kerja sebesar Rp 14.000.
• Kereta api dijual seharga Rp 21.000/lusin memerlukan biaya material sebesar Rp 9.000 dan biaya
tenaga kerja sebesar Rp 10.000
• Untuk membuat boneka dan kereta api ini diperlukan dua kelompok tenaga kerja, yaitu tukang kayu
dan tukang poles. Setiap lusin boneka memerlukan 2 jam pemolesan dan 1 jam pekerjaan kayu,
sedangkan setiap lusin kereta api memerlukan 1 jam pemolesan dan 1 jam pekerjaan kayu
• Meski pun pada setiap minggunya perusahaan ini dapat memenuhi seluruh material yang
diperlukan, jam kerja yang tersedia hanya 100 jam untuk pemolesan dan 80 jam untuk pekerjaan kayu
• Dari pengamatan pasar selama ini dapat dikatakan bahwa permintaan akan kereta api tidak terbatas,
tetapi untuk boneka tidak lebih dari 40 lusin yang terjual setiap minggunya
Bagaimanakah formulasi dari persoalan di atas untuk mengetahui berapa lusin
jenis mainan masing-masing yang harus dibuat setiap minggu agar diperoleh
keuntungan yang maksimum?