Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

Mata Kuliah : Riset Operasi


Dosen Pengampu : Syahrizal Chalil, SE., M.Si

Disusun Oleh :

1. Isma Putri Cahya Saragih 7173510035


2. Ulfa Yuliette Hutabarat 7173210037

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, tugas ini dapat

terselesaikan. Laporan ini disusun atas dasar tugas Critical Book Report mata kuliah Riset

Operasi. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah Riset

Operasi. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca dimasa yang

akan datang.

Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat penulis

harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan informasi dari

tugas ini dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................4

B. Tujuan Penulisan ...........................................................................................4

C. Manfaat Penulisan .........................................................................................4

BAB II. RINGKASAN BUKU

1. BUKU PERTAMA ( UTAMA )

2.1 Identitas Buku ..............................................................................................5

2.2 Ringkasan Buku............................................................................................5

BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku..........................................................................................21

3.2 Kelemahan Buku .......................................................................................21

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................22

B. Saran ...........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................22

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Riset operasi (operation research) adalah penerapan metode ilmiah untuk memecahkan
masalah yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan sehingga penggunaan sumberdaya dapat
optimal dan efisien. Metode yang digunakan dalam riset operasi diantaranya adalah
pemodelan, teori probabilitas, simulasi, teori antrian, alokasi sumberdaya, jaringan kerja,
transportasi dan penugasan, pengendalian persediaan, serta analisis keputusan. Penerapan riset
operasi di bidang perpustakaan, informasi dan dokumentasi masih sangat sedikit.

Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan aplikasi berbagai metode riset operasi di
bidang tersebut masih perlu ditingkatkan. Metode atau teknik dalam upaya untuk
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia
yang tidak terhingga mutlak diperlukan.

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui pentingnya riset operasi. Serta menganalisis mengenai proses penggunaan
aplikasi Qm Excel salah satu media pembelajaran riset operasi.

1.3 Manfaat pengkritikan buku

1. Membantu mahasiswa memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang Riset
Operasi.

2. Memberikan informasi serta mengajarkan bagaimana penggunaan salah satu aplikasi riset
operasi yaitu Qm Excel dengan baik secara jelas.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 INDEKS BUKU

1. Buku Utama
a. Judul Buku : Pengantar Riset Operasi

b. Pengarang : Andi Wijaya

c. Penerbit : Mitra Wacana Media

d. Tahun terbit : 2013

e. Tempat terbit : Jakarta

f. Keterangan Buku : Edisi 3

g. ISBN : 978-602-7523-71-5

2.2 RINGKASAN BUKU

BAB 1 ( Pendahuluan )

1.1 Sejarah Perkembangan Riset Operasi


Asal muasal dari riset operasi tidak terlepas dari adanya perang dunia II. Melalui perang
adanya suatu kebutuhan, yaitu bagaimana mengalokasikan sumber-sumber daya yang
terbatas kepada berbagai setiap elemen operasi militer dalam kegiatan-kegiatannya secara
efektif. Pada tahun 1939, G.A Robert dan E.C. Wiliam mengembangkan pertama kali sistem
komunikasi untuk angkatan udara Inggris.

Pada tahun 1940, riset operasi digunakan oleh McClosky dan Trefthen dari Inggris.
Mereka mendapat tugas untuk menemukan suatu alat baru agar dapat mendeteksi kegiatan
musuh. Mulai saat itu ditemukan suatu alat yang dapat melakukan pendeteksian, yaitu radar.

5
1.2 Definisi Riset Operasi (Operation Research)
Meneurut Operation Research Society of Great Britain, operation research adalah
penerapan metode-metode ilmiah dalam masalah yang kompleks dan suatu pengelolaan
sistem manajemen yang besar, baik yang menyangkut manusia, mesin, bahan, dan uang
dalam industri, bisnis, pemerintahan, dan pertahanan. Definisi lain menurut Operation
Research Society of America (ORSA), Operation research berkaitan dengan pengambilan
keputusan secara ilmiah dan bagaimana membuat suatu model yang baik dalam merancang
dan menjalankan sistem yang melalui alokasi sumber daya yang terbatas.

1.3 Model-model Dalam Riset Operasi


Model merupakan suatu penyederhanaan dari permasalahan yang kompleks menjadi
lebih sederhana. Ada beberapa klasifikasi model dalam riset operasi yaitu :

1. Model iconic (Psychical)I


2. Model analog
3. Model matematik

BAB II ( Metode Grafik )


2.1 Konsep Dasar Linier Programming
Menurut Federick s. Hiller dan Gerald J. Lieberman, linier programming merupakan
suatu model matematis untuk menggambarkan masalah yang dihadapi. Linier berarti bahwa
semua fungsi matematis dalam model ini harus merupakan fungsi-fungsi linier. Pemrograman
merupakan sinonim untuk kata perencanaan. Dalam linier programming dikenal dua macam
fungsi, yaitu :

1. Fungsi tujuan
2. Fungsi kendala

Asumsi – asumsi dalam linier programming, menurut Fredrick S. Hiller dan Gerald J.
Lieberman, terdapat empat asumsi dalam linier programming, yaitu :

2. Proposionalitas 3. Divisibilitas
3. Aditivitas 4. Kepastian

6
3.2 Pengertian dan Langkah-langkah Metode Grafik
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memecahkan
permasalahan linier programming. Metode ini menggunakan pendekatan grafik dalam
pengambilan keputusannya, dimana seluruh fungsi kendala dibuat dalam satu sutu bagian
gambar kemudian diambil keputusan melalui grafik tersebut untuk menentukan nilai variabel
keputusan yang optimum.

BAB III ( Metode Simpleks )

3.1 Pengertian dan Langkah-langkah Metode Simpleks


Metode simpleks merupakan bagian dari linier programming yang digunakan sebagai alat
untuk memcahkan permasalahan yang menyangkut dua variabel keputusan atau lebih.
Metode ini menggunakan pendekatan tabel yang dinamakan tabel simpleks. Dalam
menganalisis apakah sumber-sumber daya telah digunakan secara penuh (habis
terpakai/scarce) atau berlebih (abundant) dapat menggunakan pendekatan tabel simpleks
optimal. Terdapat 12 langkah yang dapat dilakukan dibawah ini beberapa langkahnya yaitu :

1. Mengidentifikasikan variabel keputusan dan memformulasikan dalm simbol


matematis.
2. Mengidentifikasikan tujuan yang akan dicapai dan kendala-kendala yang terjadi.
3. Memformulasikan tujuan dan kendala ke dalam fungsi model matematis.

3.2 Penyederhanaan Tabel Simpleks


Untuk memgoperasikan setiap kasus yang menggunakan pendekatan simpleks
dibutuhkan tabel simpleks standar. Tabel simpleks standar tersebut dapat dimodifikasi
menjadi suatu tabel simpleks yang lebih sederhana dengan hanya memasukkan unsur-unsur
terkait dari tujuan dan kendala-kendalanya.

3.3 Penyimpangan Metode simpleks


1. Fungsi tujuan berbentuk minimasi
Secara umum bentuk normal metode simpleks untuk fungsi tujuan adalah maksimasi.
Akan tetapi tertutup kemungkinan fungsi tujuan berbentuk minimasi.
2. Kendala berbentuk ≥ dan =

7
Apabila kendala pertidaksamaan berbentuk ≥ dan =, maka penyelesaian metode
simpleks tersebut menggunakan teknik M. M merupakan suatu bilangan positif yang
nilainya sangat besar.

BAB IV ( Analisis Sensitivitas )

4.1 Pengertian Analisis Sensitivitas


Apabila permasalahan dalam linier programming telah diselesaikan dan telah
menghasilkan solusi optimal belum bearti permasalahan telah selesai. Masih terdapat
kemungkinan-kemungkinan yang dapat tejadi sebagai akibat perubahan-perubahan pada
bagian tertentu. Misalnya perubahan pada pembatas (kapasitas) kendala, koefisien pada
kendala, koefisien fungsi tujuan, penambahan variabel baru, dan penambahan kendala baru.
Salah satu perubahan dapat terjadi tentunya proses eksekusi tahapan dalam metode simpleks
akan kita lakukan kembali.

4.2 Perubahan Pada Koefisien Tujuan


1. Perubahan pada koefisien tujuan pada variabel dasar (basis)
Pada tabel simpleks optimal diatas, yang menjadi variabel dasar (basis) adalah variabel A
dan C, sedangkan yang bukan merupakan variabel dasar (basis) adalah B, S1, S2, dan S3.
Besarnya koefisien tujuan untuk variabel basis adalah 800 dan 600.

2. Perubahan pada koefisien tujuan pada bukan variabel dasar (non-basis)


Pada tabel sebelumnya yang menjadi variabel non-basis adalah variabel B, hal ini
dikarenakan keuntungan yang diperoleh dari memproduksi B tidak ekonomis. Apabila koefisien
dari B (C2) dinaikkan dalam jumlah tertentu maka ada kemungkinan variabel B akan diproduksi.

3. Perubahan koefisien tujuan dan pengaruhnya terhadap variabel dual


Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa perubahan koefisien tujuan baik yang dasar
atau bukan dasar dapat mempengaruhi besarnya variabel keputusan selama perubahan tersebut
tidak sesuai dengan apa yang telah di syaratkan. Perubahan pada koefisien tujuan berpengaruh
langsung terhadap perubahan variabel dualnya (walaupun perubahan koefisien tersebut masih
dalam rentang yang disyaratkan).

8
4.3 Perubahan Pada Pembatas Kanan Kendala
1. Perubahan pada pembatas kanan kendala
Perubahan pada pembatas kanan kendala membawa perubahan pada nilai variabelnya dengan
demikian nilai tujuan (Z) juga akan berubah.

2. Perubahan pada koefisien kendala


Apabila terdapat perubahan pada koefisien kendala, misalnya pada variabel B yang semula
memiliki koefisien 2,4, dan 6 berubah menjadi 3, 5, dan 4.

4.4 Penambahan Variabel Keputusan Yang Baru


Penambahan produk baru dengan menambahkan variabel keputusan yang baru dengan
menggunakan sumber daya yang ada sebelumnya dan tidak terdapat penambahan sumber daya
yang baru.

BAB V ( Teori Dualitas (prima-dual) )

5.1 Konsep Dasar dan Ketentuan Dualitas (Primal-Dual)


Konsep dualitas merupakan suatu konsep bagian dari linier programming yang sangat
penting dan menarik untuk dibahas. Konsep ini menyatakan dalam setiap permasalahan linier
programming mempunyai dua bentuk yang saling berhubungan dan keterkaitan. Bentuk pertama
(asli) dinamakan primal, sedangkan bentuk kedua adalah dual. Apabila dalam solusi optimum
pada tabel simpleks bentuk asli (primal) telah terpecahkan, maka tabel simpleks optimum
tersebut dapat juga menjawab permasalahan dualnya.

BAB VI ( Model Transportasi )

6.1 Pengertian Metode Transportasi


Metode transportasi adalah bagian dari linier programming yang digunakan untuk
mengatur dan mendtribusikan sumber-sumber yang menyediakan produk ke tempat-tempat yang
membutuhkan untuk mencapai efisiensi biaya tranportasi. Syarat dari metode transportasi adalah
besarnya kebutuhan (permintaan) sama dengan kapasitas, apabila kebutuhan tidak sama dengan

9
kapasitas maka untuk menyamakannya ditambahkan variabel dummy dengan biaya distribusi
sebesar 0 (nol).

6.2 Metode Transportasi Menggunakan Solusi Awal


1. Metode sudut barat laut (north west corner rules)
Langkah – langkah metode sudut barat laut :
a. membuat tabel transportasi
b. dimulai dari sel pada sudut kiri atas yang diisi dengan angka yang banyak dan
disesuaikan dengan kapasitas permintaan.
c. Lakukan langkah yang sama pada langkah b untuk mengisi sel-sel lain yang disesuaikan
dengan kapasitas dan permintaan sampai seluruh kapasitas dan permintaan terpenuhi.

2. Metode biaya terendah (least cost)


Langkah – langkah metode biaya terendah :
a. membuat tabel tranportasi
b. dimulai dari mengisi sel pada biaya terendah dengan angka sebanyak-banyaknya yang
disesuaikan dengan kapasitas dan permintaan.
c. Lakuka langkah yang sama dengan langkah b untuk mengisi sel-sel lain yang disesuaikan
dengan kapasitas dan permintaan sampai seluruh kapasitas dan permintaan terpenuhi.

3. Metode Vogel Approximation (VAM)


Lagkah – langkah metode Vogel Approximation (VAM) :
a. Cari dua biaya terendah dari masing – masing baris dan kolom.
b. Selisihkan dua biaya terendah tersebut.
c. Pilih selisih biaya terbesar pada baris/kolom tersebut.
d. Alokasikan produk sebanyak-banyaknya di sel yang memiliki biaya terendah pada
baris/kolom yang memiliki selisih terbesar tersebut.
e. Baris dan kolom yang telah diisi penuh tidak dapat diikutsertakan kembali dalam proses
perhitungan pencarian selisih biaya berikutnya.
f. Lakukan kembali pada langkah a sampai semua produk dialokasikan sesuai dengan
kapasits dan permintaan.

10
6.3 Metode Transportasi Menggunakan Solusi Optimal
Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk menguji solusi awal yang telah
dilakukan sebelumnya, baik menggunakan metode sudut barat laut, biaya terendah, maupun
VAM. Suatau kasus pengujian dengan menggunakan metode batu loncatan atau MODI dikatakan
telah optimal apabila sudah tidak ada lagi penghematan biaya (tanda negatif) pada proses
eksekusi menggunakan metode-metode tersebut.

1. Metode batu loncatan (stepping stone)


Langkah – langkah metode batu loncatan :
a. Mencari sel yang kosong.
b. Melakukan loncatan pada sel yang terisi.
c. Lakukan perhitungan biaya pada sel yang kosong tersebut, dimulai dari sel yang ksoong.
d. Perhitungan dilakukan dengan cara menghitung biaya, sel yang kosong deberi tanda
positif selanjutnya negatid, positif, negatif, dst.
e. Apabila semua telah bernilai positif berarti solusi awal yang elah dikerjakan sebelumnya
telah menghasilkan biaya transportasi minimum, tetapi apabila masih terdapat nilai
negatif, maka dicari nilai negatif terbesar.
f. Apabila terdapat negatif, alokasikan produk dengan meliht proses d, akan tetapi yang
dilihat adalah isi dari sel tersebut.
g. Lakukan langkah yang sama dengan mengulang dari langkah b sampai hasil pehitungan
biaya tidak ada yang bernilai negatif.

2. Metode MODI (Modified Distribution Method)


Langkah – langkah metode MODI :
a. Menghitung nilai indeks pada masing – masing baris dan kolom, dengan menggunakan
rumus Ri + Kj = Cij, dimana Ri merupakan nilai indeks pada baris i, Kj merupakan nilai
indeks pada kolom j dan Cij adalah biaya transportasi dari sumber i ke tujuan j.
b. Nilai indeks seluruh baris dan kolom diperoleh dengan menggunakan rumus diatas (Ri +
Kj = Cij).
c. Mencari sel – sel yang kosong atau sel yang belum terisi.

11
d. Menghitung besarnya nilai pada sel-sel kosong tersebut dengan menggunakan rumus Lij
= Cij – Ri – Kj.

6.4 Degenerasi dan Redundansi


Seperti telah dikemukakan di atas bahwa pengujian menggunakan solusi optimal baik
menggunakan batu loncatan maupun MODI harus memenuhi prsyaratan (m+n) – 1. Oleh karena
itu apabila dari hasil solusi awal belum memenuhi persyaratan tersebut maka eksekusi tidak
dapat dilakukan.

BAB VII ( Metode Penugasan )

7.1 Pengertian Metode Penugasan


Metode penugasan (assignment method) merupakan bagian dari linier programming yang
digunakan untuk mengalokasikan pekerjaan kepada subjek/orang tertentu diperoleh hasil yang
optimal (biaya yang minimal/ keuntungan yang maksimal/ waktu yang minimal, dan lain-lain).
Metode ini bersifat saling meniadakan, artinya apabila seseorang telah mengerjakan satu jenis
pekerjaan maka tidak dapat mengerjakan pekerjaan yang lain.

7.2 Model Umum Tabel Penugasan

Subjek merupakan orang yang mengerjakan pekerjaan tertentu. Objek merupakan


pekerjaan yang akan dikerjakan, dapat berupa jenis pekerjaan, mesin, dan lain-lain. tabel payoff
(C11 – Cmn ) merupakan hasil/ nilai yang terjadi dari pekerjaan tersebut, dapat berupa biaya,
waktu, pendapatan, dan lain-lain.

7.3 Masalah Penugasan Tidak Seimbang

Dalam masalah penugasan, seringkali dijumpai ketidak seimbangan antara jumlah baris dan
kolom. Jika terjadi demikian maka untuk memenuhi persyaratan tersebut baris/ kolom yang tidak
sesuai harus ditambahkan variabel dummy dengn nilai tiap sel adalah nol.

12
BAB VIII ( Analisis Jaringan Kerja )

8.1 Pengertian dan Penggambaran Jaringan Kerja


Menegenai jaringan kerja tidak terlepas dari suatu proyrk, karena mellaui suatu proyek
muncul jaringan kerja. Proyek adalah suatu kegiatan yang saling berkesinambungan dan
berhubungan antar satu kegiatan dengan kegiatan lain yang membutuhkan suatu perencanaan,
koordinasi, dan pengendalian. Hal ini dilakukan mengingat suatu proyek membutuhkan waktu
dan biaya sehingga dengan perencanaan, koordinasi, dan pengendalian yang baik maka suatu
proyek dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien.

8.2 Waktu Pengerjaan Proyek dan Jalur Kritis


Waktu pengerjaan proyek dapat dicari menggunakan pendekatan kejadian (lingkaran).
Pendekatan ini dilakukan denga membagi lingkaran menjadi tiga bagian, dimana setengah
lingkaran mengindikasikan penomoran dan seperempat bagian atas adalah waktu tercepat untuk
mengerjakan suatu kegiatan (earliest time/TE). Jalur kritis merupakan jalur terpanjang/ terlama
dalam penyelesaian proyek tersebut.

8.3 Program Evaluation and Review Technique (pert)


Penerapan metode ini mengalami kesuksesan, karena berhasil menyelesaikan proyek
lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan. Model PERT memusatkan perhatiannya pada waktu
penyelesaian yang bersifat probabilistik atau probabilitas yang diharapkan dari penyelesaian
suatu proyek dengan demikian penyelesaian utuk kasus ini menggunakan pendekatan statistik
(khususnya distribusi norma/ Z).

8.4 Critical Path Method (CPM)


CPM pertama kali disusun oleh perusahan Du Pont pada tahun 1957 untuk pembangunan
sebuah pabrik. Meskipun dikembangkan dalam kurung waktu yang hampir bersamaan tetapi
tujuan awal dari kedua model ini adalah berbeda. Model menggunakan pendekatan waktu dan
biaya dalam analisinya, sehingga CPM berusaha mengoptimalkan biaya suatu proyek dengan
mempersingkat waktu pengerjaan proyek.

13
8.5 Kombinasi Pert dan CPM
Proses pengkombinasian dari keduanya pada prinsip dan cara kerjanya adalah sama.
Langkah – langkah pengerjaan kombinasi anatara CPM dan PERT :

1. Membuat daftar kegiatan proyek


2. Mengurutkab satu kegiatan dengan kegiatan lain yang saling berhubungn
3. Memperkirakan waktu dan biaya suatu kegiatan
4. Menyusun jaringan kerja
5. Menentukan waktu penyelesaian proyek
6. Menentukan jalur kritisnya
7. Memastikan apakah proyek dikerjakan sesuai dengan yang diharapkan
8. Menentukan kegiatan yang dapat dipercepat dan biaya percepatannya
9. Memutuskan apakah akan menerima atau menolak proyek tersebut
10. Menentukan probabilitas waktu penyelesaian yang diharapkan dari suatu proyek
11. Menhitung waktu proyek dari probabiitas yang diharapkan

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku

2.3.1 Kelebihan Buku

a. Memiliki pembahasan yang cukup lengkap serta penyampaian materinya juga

cukup baik.

b. Setiap bab memiliki pengenalan terlebih dahulu apa yang akan dibahas didalam

materi pada setiap bab.

c. Terdapat langkah-langkah yang tepat mengenai pembahasan materi yang dibahas

yang memudahkan kita untuk mengetahui jawaban yang sulit untuk dimengerti.

d. Memiliki tujuan pada setiap pembahasan materi.

e. Adanya contoh soal serta pembahasan yang mempermudahkan kita untuk

mengerjakan soal berikutnya.

14
2.3.2 Kelemahan Buku

a. Terlalu banyaknya pembahasan mengenai tabel pada setiap materi sehingga kita

sebagai pembaca kesulitan untuk mengetahui bagian mana saja yang inti sari dari

pembahasan materi tersebut.

b. Masih terdapat kata-kata yang sulit untuk dimengerti, seperti pada bagian yang

terbagi-bagi dalam materinya yang terdapat pada buku ini tidak dijelaskan dengan

baik sehingga kita sebagai pembaca bingung bagaimana penggunaan rumus

tersebut.

c. Kesimpulan pada setiap pembahasan materi dijelaskan dengan baik sehingga kita

sebagai pembaca tidak bingung bagaimana penyelesaian terhadap soal yang

diberikan dalam buku tersebut.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengkritik buku ini dapat ditarik kesimpulan bahwa buku ini sudah baik

untuk digunakan. Buku ini memaparkan materi yang lengkap disertai dengan rumus dan tabel.

Buku ini juga menunjukkan studi kasus secara nyata agar pembaca langsung berpikir secara real.

Namun, buku ini juga memiliki kelemahan seperti bahasa atau pembahasan soal yang terlalu

rumit dan sulit untuk dipahami, karena buku ini merupakan buku pengantar riset operasi untuk

membantu dalam memahami konsep dan pengerjaan metode OR di riset operasi, sehingga

pembahasan di buku tersebut terlalu berbelit-belit. Secara keseluruhan buku ini layak untuk

dipakai mahasiswa agar lebih memahami konsep pengaplikasiannya. Buku ini juga bisa sebagai

pedoman dalam membuat dengan QM microsoft excel yang dipelajari oleh mahasiswa.

3.2 Saran

Sebaiknya buku tersebut menggunakan bahasa yang digunakan lebih mudah dipahami

pembaca daripada menggunakan bahasa keuangan yang terbelit-belit. Dan cover buku sebaiknya

menunjukkan aurah yang baik seperti pemberian warna yang terang dan gambar yang memukau

sehingga pembaca tertarik membacanya, sehingga dengan judul Anggaran ini yang lebih

menonjol tersebut para pembaca sudah tahu isi dari buku.

16
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya. Andi. Pengantar Riset Operasi Edisi 3.Jakarta,2013

17

Anda mungkin juga menyukai