Anda di halaman 1dari 4

A.

PEMBAHASAN

Indonesia adalah negara yang menyimpan berbagai macam potensi. Baik potensisumber daya alam
maupun sumber daya manusia. Dalam hal ini, kami akan membahastentang potensi sumber daya
manusia. Di Indonesia, banyak orang yang memiliki inovasi danide kreatif dalam menciptakan sebuah
produk baru. Namun, kurangnya permintaan pasarterhadap produk tersebut membuat inovasi
cemerlang ini melemah.Konsumen di Indonesia, cenderung membeli dan mengkonsumsi produk dari
luarnegeri. Padahal, banyak produk Indonesia yang tidak kalah bagus. Untuk membuktikanhipotesa
kami, kalian bisa melihat barang-barang yang kalian gunakan dan kemungkinan besar banyak produk
yang berasal dari luar negeri.Indonesia mengalami kendala mengenai produk dalam negeri yang kalah
saingdengan produk luar negeri.Indonesia seharusnya bisa menjadi pusat perdagangan diIndonesia
sendiri tanpa harus membeli produk dari luar negeri.Indonesia kalah dalam bersaing di dunia
perdagangan disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemakaian produk
lokal.Karena kebanyakan dari masyarakat Indonesia lebih banyakmengkonsumsi atau menggunakan
produk luar dari pada dalam. Serta, gaya mewah yangterjadi apabila memakai produk luar. Tingkat
gengsi yang tinggi pun merupakan faktorutama penyebab hal ini terjadi .Padahal, apabila konsumen
Indonesia lebih memilih untuk membeli danmengkonsumsi produk dalam negeri ,hal ini akan
meningkatkan produksi unit kecilmenengah (UKM) sehinnga ukm akan berkembang dan menjadi
perusahaan besar hal iniakan meningkatkan produksi. Dalam melakukan produksi, perusahaan pasti
membutuhkantenaga kerja.Sehingga tingkat pengangguran di Indonesia dapat di tekan seminimal
mungkin.Dengan demikian, taraf hidup masyarakat akan meningkat. Dengan banyaknya
masyarakatIndonesia yang memiliki pengangguran dan memiliki pekerjaan maka hal
iniakanmeningkatkan pajak sehingga devisa negara akan meningkat. Dengan meningkatnyadevisa
negara pembangunan dan kesejaterahan akan semakin merata.

1. Mengapa produk kita kurang diminati di pasar sendiri :

a) Dari segi mutu produk : dalam mutu produk yang dijual di pasar di Indonesia banyak produsen yang
menjual produknya yang mempunyai mutu kualitas nomor2, dan mutu kualitas yang nomor 1 malah
dijual dipasaran luar negeri. Hal ituakan memicu konsumen dalam negeri enggan untuk membeli produk
dalamnegeri, memang benar harganya lebih murah tetapi untuk keamanandankenyamanan apalagi segi
keawetan produk itu pasti rendah, padahalmasyarakat sudah pintar dalam memilih barang untuk
dibelinya, tidak mengapalebih mahal asal kualitas lebih bagus.

b) Dari segi layanan purna jual : sudah menjadi rahasia umum bila layanan purna jual produk local tidak
member services yang memuaskan kepada pelanggan ataukonsumen, apabila konsumen mempunyai
keluhan terhadap produk yang dibelimalah dibuat bingung harus menghubungi siapa, biasanya produk
lokal tidakmencantumkan nomor customer care ataupun tidak mencantumkan garansi dalam
produknya.

c) Dari segi pengemasan produk hingga memilih segmentasi pasar yang baik dantepat : memang ada
produk dalam negeri yang kualitasnya bagus malah tampilanluarnya monoton atau kemasannya kurang
menarik peminat untuk membeli, biasanya konsumen terpancing oleh kemasan luar produk jadi bisa
dikatakan produk local sebagian besar kurang mempunyai variasi variasi dalam barang barang yang
dijualnya, atau modelnya pun kurang mengikuti trend perkembangan jaman sekarang. Dan biasanya
produsen kurang jeli untuk melihat dan memilihsegmentasi pasar, biasanya produsen kurang
memperhatikan apakah produknyacocok untuk kalangan kelas ekonomi atas, menengah keatas,
ataupun kalanganmenengah kebawah. Pemerintah juga tidak boleh lepas tangan, dalam hal ini peran
pemerintah sebagai teladan sangat diharapkan. Karena bagaimana mungkinmasyarakat diminta untuk
mencintai produk dalam negeri kalau pejabat pemerintahan sendiri ternyata lebih senang memakai
produk - produk luar negeri.

2. Faktor penyebab produk dalam negeri kurangdiminati.

a) Kurangnya Mutu Produk Dalam Negeri Dibandingkan Dengan ProdukImpor:Disebabkan karena


adanya proses belajar orang Indonesia yang hanya mengandalkan pengalaman tanpa memahami
penguasaan konsep yang benar darihal tersebut maka kualitas orang Indonesia menjadi rendah dan
berdampakkepada sistem produksi yang dihasilkan agar barang yang dihasilkan menjadimurah dan
banyak konsumen yang membeli maka produsen menurunkan mutu produknya, ini yang membuat
produk-produk dalam negeri menjadi lebih rendahmutunya jika dibandingkan dengan produk-produk
yang diproduksi negara-negara maju.

b) Kurangnya Kesadaran dan Kebanggaan Untuk Menggunakan Produk Dalam Negeri:Karena menurut
para konsumen produk luar negeri, yang membuat produk dalam negeri terpuruk adalah tidak
sebandingnya harga dengan kualitas produk dalam negeri. Alasan mereka bahwa produk dalam negeri
memilikikualitas rendah tetapi dipatok dengan harga yang cukup tinggi. Berbeda dengan produk luar
negeri yang mereka anggap sebanding antara kualitas dan harganya.Walaupun memiliki harga yang
relatif lebih mahal, tetapi mereka tidak seganmengorbankan uang yang lebih banyak untuk barang
tersebut.

c) Kurangnya Perhatian Pemerintah Pada Produk Dalam Negeri:Jika pejabat publik,yang seharusnya jadi
panutan, justru lebih suka menggunakan produk luarnegeri, bagaimana bisa meminta masyarakat
mencintai produk negeri sendiri?Demikian pula produsen, jika mereka sendiri lebih mencintai produk
luar negeri, bagaimana mungkin mengharapkan konsumen Indonesia mencintai produk buatan mereka?
Pemerintah maupun asosiasi pengusaha, harus menerapkanstandardisasi produk. Sebelum produk
dalam negeri dipasarkan, harus memenuhistandar kualitas tertentu. Standar kualitas produk untuk
pasar dalam negeridengan produk untuk ekspor haruslah sama. Artinya, mereka harus memberi
nilaiatau penghargaan yang samabagi konsumen di tanah air dengan konsumen diluar negeri. Jangan
karena hanya untuk kebutuhan lokal, lantas menganggapremeh soal kualitas. Seolah-olah kualitas pas-
pasan sudah cukup untukkonsumen lokal. Hal ini merupakan sebuah kekeliruan yang sangat besar.

3. Dampak yang ditimbulkan akibat kurangnya minat akan produk dalam negeri yaitu:Produksi nasional
menurun (Khususnya produk usaha kecil dan menengah).

1. Pebangunan terhambat.

2. Lapangan kerja semakin sedikit.


3. PHK terjadi dimana mana.

4. Pengangguran meningkat.

5. Kesejahteraan masyarakat memburuk.

Perlu ditekankan disini imbas dari hal tersebut yang sangat dirasakan ujung-ujungnya adalah
memburuknya kesejahteraan masyarakat yang mana ini sangat bertolakbelakang sekali dengan prinsip
ekonomi kerakyatan yang dianut oleh bangsaIndonesia.

4. Solusi untuk Meminimalisasi Supaya Produk Nasional Tidak Kalah Saing olehProduk Impor yaitu:
Berdasarkan dampak di atas perlu segera dicarikan solusi supaya produk dalam negeri tetap bertahan,
perekonomian Indonesia membaik juga demikesejahteraan masyarakat kita. Solusi ini ditujukan untuk
pemerintah agar cepat dantepat dalam mengambil tindakan. Solusi tersebut adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan daya saing agar dapat berkompetisi dengan produk impor terutama produk impor dari
China . Caranya adalah dengan memperbaiki masalahinfrastruktur. Karena mustahil bagi Indonesia
untuk bersaing dengan China bilatidak ditopang dengan infrastruktur yang memadai.

b. Mengeluarkan kebijakan safeguard Kebijakan safeguard disisni yaitu pengenaanBea Masuk Tindakan
Pengamanan (BMTP). Strategi ini dilakukan jika memang pemerintah tidak mampu berkompetisi dengan
beberapa sektor perdagangan luarnegeri sehingga produk impor tidak terlalu banyak di negara kita.

c. Solusi complementary Seperti apa yang dikatakan oleh A Prasetyantoko (analiskebijakan dari Center
for Financial Policy Studies), Indonesia perlumemperhatikan struktur produksi dan ekspor mana yang
berbeda dari negara luar.Jadi apa yang tidak di produksi di negara luar, maka produk itu dapat dijadikan
produk ekspor andalan Indonesia ke negara luar. Itulah yang disebut dengansolusi complementary atau
kebijakanperdagangan yang saling melengkapi antaraIndonesia dengan negara luar.

d. Solusi voluntary export restraint (VER) Dengan VER, Indonesia dapat memintanegara luar untuk
secara sukarela membatasi ekspornya ke Indonesia. Caranyaadalah dengan meminta negara luar
mencabut subsidi ekspor dan membeli lebih banyak lagi dari Indonesia.

e. Standarisasi bagi sebuah produk. Dengan penerapan standarisasi bagi sebuah produk diharapkan
mutu dari suatu produk terjamin, sehingga masyarakat kitaakan lebih percaya terhadap produk yang
dihasilkan dari dalam negerinya sendiri.Dengan penerapan tindakan ini diharapkan dapat
meminimalisasi pasokan barang barang impor sejenis.

f. Turunkan pajak ekspor semaksimalnya, dan perketat masuknya barang imporyang tentunya dengan
harga yg demikian murah dapat menghancurkan industridalam negeri yang baru bertumbuh.

g. Perketat pengawasan dana asing yang masuk ke negeri ini. Jangan sampai perusahaan- perusahaan
nasional kita ‘dikerjai’ kembali oleh investor2 asing. Butuh kejelasan porsi kepemilikan usaha
Domestik/Foreign, dan sedikit ketegasanterhadap pemindahan dana usaha ke luar negeri.

5. Kendala yang Dihadapi Pemerintah dalam Mencapai Produk Nasional Supaya TidakKalah Saing yaitu :
1. Kurangnya pengawasan terhadap ekspor-impor barang Hal ini menyebabkan barang ekspor-impor
leluasa masuk ditambah lagi adanya petugas yangmenyalahgunakan kewenangannya (ada petugas yang
disogok).

2. Minimnya minat masyarakat untuk berwirausaha

3. Kurangnya pelatihan kepada masyarakat mengenai wirausaha

4. Kurang adanya kejelasan mengenai kepemilikan usaha domestik atau asing.

Produk dalam negri kurang diminati oleh pasar sendiri karena banyak produsen produsenlebih
mementingkan ekspor dibandingkan produk yang akan dipasarkan di dalam negri yangmenyebabkan
hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap produdalam negri dan berbagaisebab lainnya. Hal ini dapat
diperbaiki dengan bantuan pemerintah, dan peningkatan kesadaran diri masyarakat untuk bangga akan
menggunakan produk dalam negeri.

Perlu ada nya cara untuk mengembalikan rasa kepercayaan terhadap produk dalam negriagar produk
dalam negri dapat menjadi produk utama di negara nya sendiri. Dengan memmbeli produk dalam negri
kita telah membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat kita sendiri. Kita juga telah membantu
dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Produk dalam negri juga tak kalah dengan produk luar negri. Kalau di amerika mereka punya Barbie di
Indonesia kita memiliki mualaf ‘cinderella’ . Boneka ini merupakan bonekaBarbie yang menggunakan
berbagai aksesoris yang menggunakan batik. Boneka ini merupakan boneka yang dibuat oleh para
narapidana. Dengan membeli boneka ini kita telah membantumeningkatkan kreatifitas para narapidana
dan membantu 4 organisasi sosial yang ada diIndonesia.

Dari salah satu contoh produk Indonesia dapat disimpulkan banyak manfaat yang kita peroleh dengan
membeli produk Indonesia. Marilah membeli produk Indonesia. Denganmembeli produk Indonesia kita
telah membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia,meningkatkan kesejaterahan,
meningkatkan kreatifitas bagi pemilik unit kecil menengah ( UKM), menyediakan lapangan kerja bagi
masyarakat Indonesia. Produk Indonesia tidaklah kalahdengan produk luar negri jadi ayo cintai produk-
produk Indones

Anda mungkin juga menyukai