Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RESMI PERCOBAAN TEKNIK

PENGUKURAN DAN KALIBRASI

PENGUKURAN KARAKTERISTIK
STATIK DARI ALAT UKUR
THERMOCOUPLE, THERMOMETER
AIR RAKSA, DAN INFRARED LASER
THERMOMETER DENGAN VARIASI
SUHU

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7

Aldianivo Nur Faiz Hermawan


NRP 10211600000062

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI


Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2019

1
LAPORAN RESMI PERCOBAAN TEKNIK
PENGUKURAN DAN KALIBRASI

PENGUKURAN KARAKTERISTIK
STATIK DARI ALAT UKUR
THERMOCOUPLE, THERMOMETER
AIR RAKSA, DAN INFRARED LASER
THERMOMETER DENGAN VARIASI
SUHU

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7

Aldianivo Nur Faiz Hermawan


NRP 10211600000062

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN INDUSTRI


Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2019

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga dapat
menyelesaikan laporan resmi percobaan Sistem
Pengukuran dan Kalibrasi dengan baik.
Adanya percobaan ini sangat bermanfaat bagi kita
semua khususnya untuk mengetahui nilai-nilai karakteristik
statik dari termometer. Untuk itulah kami
mempersembahkan sebuah laporan resmi percobaan Teknik
Pengukuran dan Kalibrasi (TPK) dengan harapan dapat
membantu sebagai bahan referensi bagi mahasiswa.
Kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dosen Pengajar mata kuliah Teknik Pengukuran dan
Kalibrasi (TPK)
2. Asisten Laboratotrium Pengukuran
3. Seluruh teman-teman yang mengambil mata kuliah
pengayaan ini
membantu kelancaran tersusunnya laporan resmi ini.
Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua yang membacanya serta kami mengharapkan kritik
dan saran demi kemajuan susunan laporan yang lebih baik
lagi.

Surabaya, 09 April 2019

3
ABSTRAK

Laporan resmi ini berisi tentang Karakteristik


Statik dari sebuah alat ukur. Penjelasan sifat-sifat
Karakteristik statik suatu alat yang meliputi range (span),
linieritas, sensitivitas, histerisis, efek lingkungan terdapat
pada Bab 2 menjelaskan alat dan bahan yang digunakan
pada saat praktikum dan langkah-langkah praktikum. Bab 3
menjelaskan data hasil pengukuran, analisa data, dan juga
pembahasan praktikum. Terakhir pada Bab 4 disimpulkan
semua hasil praktikum yang telah dilakukan berdasarkan
teori-teori yang ada.

Kata kunci: Karakteristik Statik

4
ABSTRACT

This paper report contains the Static Characteristics of a


measuring instrument. Explanation of the properties of static
characteristics of a device which includes range (span),
linearity, sensitivity, hysteresis, environmental effects found in
Chapter 2 describes the tools and materials used at the time
of practicum and practicum steps. Chapter 3 describes the
measurement data, data analysis, and also practicum
discussion. Finally, in Chapter 4, all the practicum results
have been concluded based on existing theories.

Keywords: Static Characteristics

5
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................2
Abstrak....................................................................................5
Abstract...................................................................................6
Kata Pengantar.......................................................................4
Daftar Isi..................................................................................7
Daftar Gambar........................................................................8
Daftar Tabel............................................................................9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..........................................................10
1.2 Rumusan Masalah....................................................11
1.3 Tujuan........................................................................11
1.4 Sistematika Laporan................................................11
BAB II METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan.........................................................13
2.2 Cara Melakukan Percobaan....................................13
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Data...............................................................14
3.2 Pembahasan................................................................14
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................20
4.2 Saran............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Grafik Hasil Percobaan 1................................15


Gambar 3.2 Grafik Hasil Percobaan 2................................16
Gambar 3.3 Modying............................................................19
Gambar 3.4 Interfering Input...............................................19

7
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Hasil Percobaan 1....................................... 14


Tabel 3.2 Data Hasil Percobaan 2....................................... 14

8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran merupakan suatu proses membandingkan


antara objek ukur dengan alat ukur. Sehingga dapat besaran
yang didapat dari suatu pengukuran dapat diwakilkan dalam
bentuk angka - angka yang dapat memudahkan pengamatan
dan pengolahan lebih lanjut. Di dalam dunia industri proses ini
digunakan untuk mencari nilai dari suatu besaran misalnya
pengukuran massa, temperatur, kecepatan, laju reaksi,
hambatan listrik, dan lain-lain. Pengukuran tersebut bertujuan
untuk menjaga kualitas suatu produk agar sesuai dengan
stándar baku. Sebagai contoh dalam pembuatan resistor,
pengukuran dilakukan untuk menentukan nilai hambatan dari
resistor beserta toleransinya.
Dalam pengukuran tidak mungkin mendapatkan true
value mutlak dari input instrumen yang diukur. Karakteristik
statis dan dinamis dari suatu alat ukur menyebabkan terjadinya
error dalam pengukuran. Error juga disebabkan oleh faktor
dari luar yang mempengaruhi keakuratan alat ukur seperti
pengaruh lingkungan. Meskipun error dalam pengukuran tidak
dapat dihindari, tetapi bisa diminialisir. Salah satu caranya
dengan melakukan kalibrasi alat ukur. Kalibrasi merupakan
serangkaian operasional yang dibentuk dalam kondisi yang
spesifik untuk menentukan hubungan antara nilai output dari
alat ukur dengan nilai ideal yang sesuai dengan standar. Oleh
karena itu perlu diketahui karkteristik statis dari alat ukur.

9
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah pada pelaksanaan praktikum
pengukuran dan kalibrasi ini adalah :
1. Alat ukur yang digunakan yaitu thermocouple dan
termometer air raksa.
2. Objek pengukuran hanya menggunakan air aquades.

Dengan adanya batasan masalah ini diharapkan hasil


akhir atau tujuan dari praktikum ini dapat dicapai dengan baik.
1.3 Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum pengukuran dan
kalibrasi ini bertujuan untuk
1. Menentukan nilai – nilai karaktersitik statik
pengukuran, yaitu range, span, sensitivitas,
hysteresis, linearitas, dan non-linearitas
2. Menganalisa karakteristik alat ukur thermocouple,
termometer air raksa, dan infrared laser
thermometer.
3. Menganalisis pengaruh efek lingkungan terhadap
karakteristik statik sistem pengukuran.
1.4 Sistematika Laporan
Pembahasan laporan praktikum ini akan dibagi menjadi
lima Bab dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang, batasan
masalah, tujuan, dan sistematika laporan
Bab II Metodologi Percobaan
Bab ini menjelaskan tentang alat dan bah serta
prosedut percobaan
Bab III Analisa Data dan Pembahasan

10
Bab ini membahas analisa data serta
pembahasannya
Bab IV Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan
saran praktikum

11
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan


Peralatan dan bahan yang digunakan pada percobaan ini
antara lain :
1. Aquades
2. Kompor Listrik
3. Gelas Beker
4. Thermocouple, Termometer Air Raksa, dan Infrared
Thermometer.
5. Sarung Tangan
6. Stopwatch atau timer

2.2 Prosedur Percobaan


Langkah-langkah untuk melakukan percobaan ini
adalah :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Pilih salah satu alat ukur yang akan digunakan
(thermocouple,..., ...).
3. Bersihkan alat yang akan digunakan (gelas beker).
4. Masukkan air demin sebanyak 300 ml ke dalam gelas
beker.
5. Atur kompor listrik sesuai standar adjustable yang
sudah ditentukan.
6. Letakkan gelas beaker pada kompor listrik, nyalakan
Timer/stopwatch.
7. Ukur suhu air dengan perubahan suhu per menit (60
detik) selama 5 menit, ambil nilai suhu sebanyak 3
kali/menit.
8. Ambil gelas beker dari kompor listrik lalu dinginkan.
9. Ukur suhu air dengan perubahan suhu per menit/60
detik selama 5 menit.
10. Catan hasil pengukuran dalam tabel yang dudah
disediakan dibahas pada bab selanjutnya

12
BAB III
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisa Data


Berikut ini adalah data hasil percobaan karakteristik
dinamik sistem pengukuran menggunakan termometer:
1. Percobaan saat suhu thermometer dinaikkan hingga
mencapai 45ᵒC
Tabel 3.1 Hasil Data Percobaan 1

Pergeseran Naik
Temperatur / Suhu Terukur
No Waktu Termometer
Thermocouple Rata-Rata
Air Raksa

1 1 Menit 27 27 27
2 2 Menit 28 29 28.5
3 3 Menit 29 30 29.5
4 4 Menit 31 32 31.5
5 5 Menit 34 35 34.5
6 6 Menit 37 39 38
7 7 Menit 41 44 42.5
8 8 Menit 45 46 45.5

2. Percobaan saat suhu thermometer di turunkan


Tabel 3.2 Hasil Data Percobaan 2

Pergeseran Naik

13
Temperatur / Suhu Terukur
No Waktu Termometer
Thermocouple Rata-Rata
Air Raksa

1 1 Menit 44 44 44
2 2 Menit 41 39 40
3 3 Menit 41 39 40
4 4 Menit 41 37 39
5 5 Menit 41 35 38
6 6 Menit 41 35 38
7 7 Menit 38 34 36
8 8 Menit 36 34 35

Dari table diatas diperoleh hasil berupa grafik berikut ini:


a. Grafik 1, percobaan suhu thermometer pada 45ᵒC

Gambar 3.1 Grafik Hasil Percobaan 1


b. Grafik 2, percobaan suhu thermometer saat di turunkan

14
Gambar 3.2 Grafik Hasil Percobaan 2

3.2 Karakteristik static dari percobaan 1


3.2.1 Range input dan output
menyatakan jangkauan pengukuran sebuah insturmen.
Sedangkan span adalah selisih nilai maksimum dan minimum
yang dapat diukur oleh alat.
 Input
237 ˚C : 8 Menit = 29.6 ˚C
 Output
221˚C : 8 Menit = 27.6 ˚C
3.2.2 Span
Span adalah selisih antara nilai maksimum dan minimum
yang dapat diukur oleh alat, kedua alat ukur yang dipakai
memiliki nilai span yang berbeda – beda yaitu :
1. Thermocouple
Input Range ( °C ) =
°C
2. Termometer Air Raksa

15
Input Range ( °C ) =
°C

3.2.3 Linieritas
Pengukuran yang ideal adalah jika hubungan antara input
pengukuran (nilai sesungguhnya) dengan output pengukuran
(nilai yang ditunjukkan alat ukur) adalah berbanding lurus, dan
bisa dinyatakan dengan rumus berikut :

. K=

K=19/17
K=1.17

= 49-1.17.32
= 49-37.44
= 11.56

Oideal=1.17+11.56
Eideal = 11,56T + 1,17

3.2.4 Non Linieritas


Dari grafik hasil percobaan 1 dapat diperoleh nilai non
linieritas sebagai berikut :
N(T) = E(T) - Eideal
= 1,8667T – 29,33 – (11,56T + 1,17)
= - 9,933T – 30,5

3.2.5 Hysterisis
Hysteresis adalah perbedaan pembacaan yang terjadi
pada titik ukur yang sama saat pengukuran naik (rising) dan

16
pengukuran turun (falling). Hysteresis dapat dihitung dengan
mencari selisih antara pengukuran naik dan pengukuran turun
dikalikan dengan setengah.
Hysteresis= Tnaik – Tturun x ½
Pada titik ukur 45 ., adalah pada data 1
Hysteresis = 49 .- 46 .= 3
Pada titik ukur 49 ., adalah pada data 2
Hysteresis = 49 .- 45 .= 4

3.2.6 Efek Lingkungan


Secara umum, output (O) tidak bergantung hanya pada
sinyal input (I) tetapi juga bergantung pada input dari lingkungan
seperti suhu, tekanan atmosfer, kelembaban, tegangan suplai, dan
sebagainya. Ada dua tipe input dari lingkungan, yaitu modifying
input dan interfering input. Dengan perhitungan sebagai berikut :
Dari data percobaan 2 yaitu penurunan suhu yang di
pengaruhi oleh efek lingkungan dengan rumus sebagai berikut :
O = KI + + N(I) + KMIMI + KIII
IM menyebabkan sensitivitas linear sistem berubah. K
adalah sensitivitas pada kondisi standar kelika I M = 0. Jika input
diubah dari nilai standar, maka I M mengalami penyimpangan dari
kondisi standar. Sensitivitas berubah dari K menjadi K+ K M IM,
dimana KM adalah perubahan kepekaan terhadap perubahan unit
IM.
II menyebabkan zero bias berubah. a adalah zero bias
pada kondisi standar ketika II = 0. Jika input diubah dari nilai
standar, maka II mengalami penyimpangan dari kondisi standar.
Zero bias berubah dari a menjadi a+ K III , dimana KI adalah
perubahan zero bias untuk unit perubahan di II.

17
Gambar 3.3 Modyifing

Gambar 3.4 Interfaring input

18
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada percobaan dapat di tarik kesimpulan bahwa range
yang terdapat pada pengukuran percobaan ini adalah sebesar 31
- 45 . Sedangkan Hysteresis adalah perbedaan pembacaan
yang terjadi pada titik ukur yang sama saat pengukuran naik
(rising) dan pengukuran turun (falling). Hysteresis yang terdapat
pada percobaan 1 ini adalah megukur suhu pada temperature 31
dan 45 , saat titik ukur suhu mencapai 45 pengukuran naik
dan pengukuran turun terjadi perubahan perbedaan suhu yang
terukur, yaitu 5 pada data 1 dan 2 pada data 2. Selisi inilah
yang dinamakan hysteresis. Pengukuran nilai lineritas percobaan
ini memnujukan bahawa suhu yang terukur pada thermocouple
dengan kalibratornya yaitu thermometer air raksa merupakan
pengukuran yang ideal. Untuk thermometer air raksa sendiri
penurunnya dan penaikannya relatif lebih lama daripada
thermocouple dikarenakan terhambat dan memerlukan waktu
yang lebih lama untuk turunnya. Percobaan pengukuran ini
merupakan percobaan pengukuran yang ideal.
4.2 Saran
Pada percobaan ini untuk outputnya lebih ditentukan lagi
nilai input dan nilai ouput untuk mempermudah perhitungan.
Serta dalam modul lebih di perjelasa lagi. Untuk dapat
mendapatkan data yang sesuai dengan yang diiginkan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Bentley, John P. Principle of Measurement System.2005.Pearson


Education Limited:Engla

20
21

Anda mungkin juga menyukai