INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KARANGANYAR
2022/2023
KATA PENGANTAR
Kelompok
ii
DAFTAR ISI
1
BAB I PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
Memberikan penjelasan komprehensif mengenai konsep dasar Critical Path Method
(CPM) dan Program Review and Technique (PERT), termasuk prinsip-prinsip utama,
langkah-langkah implementasi, dan logika di balik keduanya.
1.4 Manfaat
Mengetahui konsep dasar Critical Path Method (CPM) dan Program Review and
Technique (PERT)
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
4
Pada tahap penjadwalan, CPM menyediakan metode yang realistis dalam
menentukan bagaimana mencapai tujuan dari proyek dan untuk mengkomunikasikan
serta mendokumentasikan rencana proyek secara jelas dan ringkas. Tahap monitoring
membantu manajemen untuk fokus terhadap apa yang paling dibutuhkan.
Dalam pekerjaan proyek terdapat hubungan ketergantungan antara aktivitas satu
dan lainnya dengan cara digambarkan dalam diagram network, hal ini disebut
jaringan kerja (network planning). Begitupun dengan PERT yang juga menggunakan
jaringan kerja.
5
2.3 Tujuan CPM dan PERT
Berdasarkan definisi CPM dan PERT yang telah dipaparkan, tujuan dari kedua
metode tersebut adalah untuk merencanakan dan menjadwalkan suatu proyek serta untuk
mengawasi dan mengevaluasi. Sehingga dapat mengurangi penundaan pekerjaan,
mengurangi gangguan, dan mengurangi konflik produksi pada sebuah proyek (Dwinovi,
2012).
6
Ketiga estimasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Optimistic Time (a)
Kurun waktu optimistik adalah durasi yang tercepat untuk menyelesaikan suatu
kegiatan jika segala sesuatunya berjalan dengan baik. Durasi yang digunakan
hanya sekali dalam seratus kali kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dengan
kondisi yang hampir sama.
2. Most Likely Time (m)
Kurun waktu paling mungkin atau realistik adalah durasi yang paling sering terjadi
dibanding dengan yang lain bila kegiatan dilakukan berulang-ulang dengan kondisi
yang hampir sama.
3. Pessimistic Time (b)
Kurun waktu pesimistik adalah durasi yang paling lama untuk menyelesaikan
kegiatan, bila segala sesuatunya serba tidak baik. Durasi disini dilampaui hanya
sekali dalam seratus kali, bila kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang dengan
kondisi yang hampir sama
Selanjutnya ketiga perkiraan waktu itu dirumuskan menjadi satu angka yang disebut
(te) atau kurun waktu yang diharapkan (expected duration time). Dalam menentukan nilai
(te) dipakai asumsi bahwa kemungkinan terjadinya peristiwa optimistik (a) dan pesimistik
(b) adalah sama. Sedangkan kemungkinan terjadinya peristiwa paling mungkin adalah
empat kali lebih besar dari kedua peristiwa optimistik dan pesimistik sehingga apabila
dijumlah akan bernilai 6 (enam) sesuai dengan rentang kurva distribusi peristiwa yang
telah di standarkan. Sehingga didapat rumus sebagai berikut:
+4 +
=
6
Lalu varians waktu penyelesaian kegiatan dapat dihitung dengan rumus di bawah
ini:
−2
=( )
6
7
2.7 Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur kritis adalah sebuah rangkaian aktivitas-aktivitas dari sebuah proyek yang
tidak bisa ditunda waktu pelaksanaannya dan menunjukan hubungan yang saling
berkaitan satu dengan yang lain. Suatu proyek bisa menghasilkan lebih dari satu jalur
kritis. Semakin banyak jalur kritis dalam suatu proyek, maka akan semakin banyak
aktivitas yang harus diawasi secara intensif. Jalur kritis yang mempunyai akumulasi
durasi waktu yang paling lama akan digunakan sebagai estimasi waktu penyelesaian
proyek secara keseluruhan.
Dalam melakukan analisis jalur kritis, digunakan dua proses two-pass, terdiri atas
forward pass dan backward pass. ES dan EF ditentukan selama forward pass, LS dan LF
ditentukan selama backward pass. ES (Earliest Start) adalah waktu terdahulu suatu
kegiatan dapat selesai. LS (Latest Start) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat
dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek. LF (Latest
Finish) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak menunda waktu
penyelesaian keseluruhan proyek.
8
2.8 Langkah dasar CPM dan PERT
1. Identifikasi Kegiatan:
- Identifikasi semua kegiatan yang terlibat dalam proyek.
- Tentukan urutan logis kegiatan dan hubungan ketergantungan antara kegiatan.
2. Estimasi Waktu:
- Estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan.
- Estimasi waktu ini dapat mencakup estimasi optimis, pesimis, dan waktu
2. Estimasi Waktu:
- Estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan.
9
- Gunakan estimasi optimis, pesimis, dan waktu yang paling mungkin untuk
menghitung waktu yang diharapkan.
10
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL
11
BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan
CPM dan PERT memberikan keunggulan dalam merencanakan dan menjadwalkan
proyek dengan menggunakan diagram jaringan untuk memvisualisasikan alur kerja.
Identifikasi jalur kritis membantu fokus pada kegiatan kunci yang mempengaruhi waktu
penyelesaian proyek. PERT memberikan keleluasaan dalam menangani ketidakpastian
dengan menggunakan estimasi waktu yang lebih variatif..
4.2 Saran
Penggunaan CPM dan PERT tidak hanya dilakukan pada proyek besar namun dalam
setiap proyek yang memerlukan identifikasi banyak aktivitas yang saling terkait dalam
suatu proyek. Sehingga dapat mengestimasi waktu penyelesaian suatu proyek
berdasarkan sumber daya yang efektif dan efisien. Selebihnya, perlu ada tindak lanjut
untuk memenuhi tujuan CPM dalam optimasi dan estimasi biaya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Chinneck, John W. 2016. PERT for Project Planning and Schedulling. Practical Optimization:
a Gentle Introduction.
Chinneck, John W. 2016. Practical Optimization : a Gentle Introduction.
http://www.sce.carleton.ca/faculty/chinneck/po.html
Arianie, G. P., & Puspitasari, N. B. (2017). PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK
DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS SUMBER DAYA
PERUSAHAAN (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd).
Satyanegara, D., & Nurunnajmi, F. (2017). Penjadwalan Proyek Pembangunan Jaringan
Distribusi Listrik Perdesaan. Jurnal Organisasi Dan Manajemen.
Oka, J., & Kartikasari, D. (2019). Evaluasi Manajemen Waktu Proyek Menggunakan Metode
Pert Dan Cpm Pada Pengerjaan “Proyek Reparasi Crane Lampson” Di Pt Mcdermott
Indonesia.
13