Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP CRITICAL PATH METHOD DAN PROJECT


EVALUTION AND REVIEW TECHNIQUE

DISUSUN OLEH

Baiahqi Hakim (1905032001)


Ruben Simaremare (1905032038)
Salam Simbolon (1905032019)

Kelompok 5
EL-6C

PRODI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua
sehingga makalah Manpro Kelistrikan Gedung dengan judul Konsep CPM dan
PERT dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan waktu yang di targetkan.

Makalah yang singkat dan sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi
tuntutan serta tugas dari Mata kuliah Manpro Kelistrikan Gedung. Makalah ini
tentu saja tidak akan selesai jika tanpa adanya bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, kami mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

Tentu saja tidak ada gading yang tidak retak.Dengan sepenuhnya, kami
menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan sekalipun
sudah dikerjakan oleh banyak orang . Maka dari itu, semua bentuk kritik dan saran
yang membantu sangat kami harapkan dan tentu saja akan kami terima dengan
senang hati. Dengan begitu, akan menjadi suatu pelajaran berharga untuk kami
supaya bisa menulis makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga
laporan praktikum ini bisa memberikan manfaat untuk semua pembaca dan bisa
membantu meningkatkan pendidikan bangsa Indonesia.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i


DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3
2.1 Critical Path Method (CPM) ................................................................................... 3
A. Pengertian........................................................................................................... 3
B. Manfaat .............................................................................................................. 4
C. Langkah-Langkah ................................................................................................. 4
D. Kelebihan dan kekurangan .................................................................................. 5
E. Jenis-Jenis............................................................................................................ 6
F. Penggunaan Metode Jalur Kritis Dalam Manajemen Proyek ................................. 7
G. Definisi Istilah-istilah Dalam Metode Jalur Kritis .................................................. 7
H. Cara Menentukan Metode Jalur Kritis ................................................................. 8
2.2 Program Evaluation and Review Tehnique( PERT ) ............................................... 10
A. Pengertian......................................................................................................... 10
B. Manfaat ............................................................................................................ 11
C. Langkah-langkah................................................................................................ 11
D. Kelebihan dan kekurangan ................................................................................ 12
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 13
3.1 Simpulan ............................................................................................................. 13
3.2 Saran ................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 15

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang
berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu
dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan
dengan jelas. Salah satu perbedaan tugas kegiatan proyek dengan kegiatan
operasional, yaitu pada kegiatan proyek terdapat bermacam-macam kegiatan yang
memerlukan berbagai disiplin ilmu, di samping intensitas kegiatan di dalam
periode siklus yang berubah-ubah. Untuk itu perlu dilakukan penyusunan jadwal
kegiatan dalam proyek agar proyek dapat diselesaikan dalam batas waktu yang
telah ditentukan.

Salah satu cara penyusunan jadwal kegiatan adalah dengan metode jaringan kerja
(Network Planning). Metode jaringan kerja dibagi menjadi 3 macam, yaitu
Metode Jalur Kritis (Critical Path Method, CPM), Teknik dan Evaluasi Proyek
(Project Evaluation and review Technique, PERT) dan Metode Diagram Preseden
(Preseden Diagram Method, PDM). Ketiga metode tadi mempunyai perbedaan,
yaitu metode CPM menggunakan satu angka penuh waktu, metode PERT
menggunakan tiga angka kemungkinan waktu, sedangkan metode PDM
menggunakan satu angka penentu waktu dan dilengkapi dengan konstrain. Dalam
hal ini yang akan dibahas adalah mengenai CPM (Critical Path Method). Karena
CPM lebih efisien dan efektif untuk manajemen proyek, baik untuk perencanaan
dan pengendalian waktu, biaya dan pengelolaan proyek.

Metode CPM merupakan suatu metode untuk merencanakan dan mengendalikan


proyek-proyek yang didasarkan pada jaringan kerja dan merupakan sistem yang
paling banyak dipergunakan diantara semua sistem lain yang memakai prinsip
pembentukan jaringan. Karena dengan menggunakan jalur kritis maka para
perencana mampu melakukan analisis dengan teliti mengenai pengaturan waktu
serta urutan logika dari semua operasi yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
proyek.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, maka pokok permasalahan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengoptimalkan waktu dan biaya pelaksanaan proyek


pembangunan gedung?
2. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam mengoptimalkan
pelaksanaan sebuah proyek

1
1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Melakukan analisis pelaksanaan proyek pembangunan gedung dengan


metode CPM.
2. Mengetahui durasi optimum.
3. Mengetahui besar biaya akibat percepatan waktu pelaksanaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Critical Path Method (CPM)

A. Pengertian
Metode jalur kritis (CPM) merupakan alogaritma berbasis matematika yang
membuat jadwal kelompok aktivitas-aktivitas proyek yang menentukan jalur kritis
atas aktivitas-aktivitas tertentu.

Gambar 2.1 Critical Path Method (CPM)

CPM merupakan salah satu alat paling penting dalam manajemen proyek modern.
Metode ini dikembangkan tahun 1950-an oleh Morgan R. Walker dari DuPont dan
James E. Kelley, Jr. dari Remington Rand. Di saat yang hampir bersamaan, Booz
Allen Hamilton dan angkatan laut AS juga mengembangkan Program Evaluation
and Review Technique. Beberapa penjelasan tambahan mengenai Critical Path
Method (CPM) adalah sebagai berikut :

1) Menentukan jalur kritis yang ditentukan oleh analisis jaringan yang


melakukan perhitungan mulai awal, selesai lebih awal, mulai terlambat,
dan selesai terlambat untuk semua aktivitas tanpa memperhatikan
keterbatasan sumber daya dengan menganalisis lintasan maju dan lintasan
mundur pada jadwal jaringan.

3
2) Menentukan jalur kritis aktivitas pekerjaan yang ditandai dengan jalur
terpanjang dengan durasi yang lama penyelesaiannya. Oleh karena itu,
jalur kritis akan menentukan waktu penyelesaian secara total.
3) Teknik ini juga akan otomatis menghasilkan jadwal yang disebut “float”.
Float ada pada setiap aktivitas yang tidak kritis.
4) CPM yang dibangun atas suatu jaringan yang dihitung dengan cara
tertentu dan dapat pula dengan perangkat lunak sehingga menghasilkan
suatu rangkaian pekerjaan yang kritis.

B. Manfaat
CPM memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek,


2) Memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek,
3) Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang penting diperhatikan dalam
menjaga jadwal penyelesaian proyek

C. Langkah-Langkah
Berikut merupakan langkah-langkah dalam perencanaan proyek menggunakan
metode CPM :

1) Tentukan rincian kegiatan.


Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah proyek,
tambahkan informasi durasi dan identifikasikan prasyarat kegiatan
sebelumnya yang harus terselesaikan terlebih dahulu.
2) Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan.
Beberapa kegiatan akan dapat dimulai dengan sangat tergantung pada
penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus diidentifikasi
dan digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan busur.
3) Susun perkiraan waktu penyelesaian untuk masing-masing kegiatan.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dapat
diestimasi dengan menggunakan pengalaman masa lalu atau perkiraan dari
para praktisi. CPM tidak memperhitungkan variasi waktu penyelesaian,
sehingga hanya satu perkiraan yang akan digunakan untuk memperkirakan
waktu setiap kegiatan.
4) Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan).

4
Jalur kritis adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui
jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang
terletak pada jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian
proyek secara keseluruhan otomatis juga akan tertunda. Pada jalur selain
jalur kritis, akan ditemui waktu longgar/waktu toleransi (slack time) yaitu
sejumlah waktu sebuah kegiatan dapat ditunda tanpa menunda
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
5) Update Diagram CPM.
Pada saat proyek berlangsung, waktu penyelesaian kegiatan dapat
diperbarui sesuai dengan diperolehnya informasi dan asumsi baru. Sebuah
jalur kritis baru mungkin akan muncul, dan perubahan bentuk jaringan
sangat mungkin harus dilakukan. Keterbatasan CPM adalah digunakannya
satu angka perkiraan waktu penyelesaian bagi setiap kegiatan. Jika
memang dibutuhkan perencanaan proyek yang lebih kompleks, metode
PERT dengan tiga varian waktu perkiraan akan dapat memberikan
aternatif perkiraan waktu penyelesaian proyek yang lebih terbuka.

D. Kelebihan dan kekurangan


Critical Path Method cocok digunakan pada proyek-proyek yang terdiri dari
beragam aktivitas atau tugas. Meski begitu, terdapat kelebihan dan kekurangan
dari metode yang satu ini.

a) Kelebihan

Berikut Beberapa kelebihan dari Critical Path Method adalah :

1) Membantu project manager memberikan waktu minimum untuk


menyelesaikan proyek.
2) Membantu menetapkan jadwal dan menyesuaikan sumber daya yang
diperlukan.
3) Membantu membuat prioritas tugas.
4) Menghindari hilangnya fokus dalam mengerjakan banyak tugas dalam
proyek.
5) Mendapat gambaran kegiatan yang dapat berjalan paralel satu sama
lain.
6) Mengidentifikasi elemen paling penting dalam proyek.

5
7) Membantu menentukan cara mencapai tujuan.

b) Kekurangan
Sementara kekurangan dari Critical Path Method adalah :
1) Tidak terlalu efektif bila proyek terlalu besar dan kompleks.
2) Kurang cocok diterapkan bila banyak improvisasi dalam proyek.
3) Dalam beberapa proyek, mengidentifikasi jalur mana yang paling kritis
mungkin akan terasa sulit.
4) CPM diterapkan dengan asumsi bahwa kamu mengetahui waktu pasti
yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas dalam proyek, namun dalam
praktiknya kadang tidak semudah itu.

E. Jenis-Jenis
Representasi visual dari alur kerja dalam Critical Path Method merupakan cara
paling efektif untuk menunjukkan timeline, tugas dan pelaksanaan yang
diharapkan. Terdapat beberapa cara berbeda untuk merepresentasikan tugas
tersebut saat menggunakan critical path method, yaitu :

1) Project Evaluation and Review Technique (PERT) : Pendekatan ini


menggabungkan elemen ketidakpastian, fokus pada waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dan memungkinkan penjadwalan
dengan detail yang minimal.
2) Flowchart : Ini adalah representasi langkah demi langkah dari proses yang
digunakan untuk menyelesaikan tugas dengan panah yang mengarahkan
kamu di sepanjang jalur.
3) Work breakdown structure: Pendekatan ini memakai struktur pohon untuk
mewakili hierarki tugas dengan tiap elemen proyek dipecah menjadi
kelompok tugas individu.
4) Activity on node diagram: Metode diagram ini menampilkan prioritas
aktivitas menggunakan node yang dihubungkan oleh panah untuk
menunjukkan arah alur kerja melalui proses.

6
F. Penggunaan Metode Jalur Kritis Dalam Manajemen Proyek
Metode jalur kritis digunakan dalam manajemen proyek untuk membuat jadwal
proyek dan membantu manajer proyek membuat hubungan antar kegiatan secara
kronologis dalam proyek. Metode jalur kritis meliputi :

1) Mengidentifikasi setiap kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan


proyek dan ketergantungan di antara kegiatan-kegiatan tersebut
2) Memperkirakan durasi kegiatan pada proyek
3) Menghitung jalur kritis berdasarkan durasi dan ketergantungan tugas untuk
mengidentifikasi kegiatan kritis
4) Berfokus pada perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian kegiatan kritis
5) Menetapkan pencapaian dan hasil proyek

G. Definisi Istilah-istilah Dalam Metode Jalur Kritis


Supaya dapat memahami konsep jalur kritis dengan baik, alangkah baiknya
memahami berbagai istilah yang digunakan dalam CPM, yaitu :

1) Waktu mulai paling cepat atau Earliest Start (ES) : waktu paling cepat dari
suatu kegiatan dapat dimulai pada proyek. Untuk menentukan ES harus
mengetahui hubungan ketergantungan antar kegiatan atau ada tidaknya
kegiatan lain sebelum kegiatan tersebut dimulai.
2) Waktu mulai paling lambat atau Latest Start (LS) : waktu di mana kegiatan
dapat dimulai sebelum mengganggu jadwal proyek secara keseluruhan.
Sama pentingnya dengan waktu selesai paling lambat. Dengan adanya
gambaran yang jelas tentang waktu ini, proyek dapat dijawalkan dengan
baik untuk memenuhi deadline.
3) Waktu selesai paling cepat atau Earliest Finish (EF) : kegiatan paling cepat
yang dapat diselesaikan berdasarkan durasi dan ES.
4) Waktu selesai paling lambat atau Latest Finish (LF) : kegiatan paling
lambat yang dapat diselesaikan berdasarkan durasin dan LS.
5) Float adalah istilah yang menggambarkan berapa lama suatu kegiatan
dapat ditunda tanpa mempengaruhi jadwal yang direncanakan pada
proyek. Kegiatan di jalur kritis tidak memiliki float. Jika suatu kegiatan
memiliki nilai lebih besar dari nol, maka kegiatan tersebut dapat ditunda
tanpa mengganggu waktu penyelesaian proyek.

7
H. Cara Menentukan Metode Jalur Kritis
Berikut ini langkah-langkah dalam menentukan jalur kritis serta komponen-
komponen apa saja yang diperlukan dalam tahapannya :

1) Buat list/daftar dari setiap kegiatan proyek : perhatikan struktur uraian


kerja atau WBS dari proyek untuk mengumpulkan semua kegiatan pada
proyek.
2) Identifikasi logika ketergantungan : tentukan hubungan antar kegiatan
dengan kegiatan lainnya, kegiatan mana yang bergantung pada kegiatan
yang lain sebelum bisa dimulai.
3) Menyusun network planning diagram : setelah menentukan hubungan
antar kegiatan, maka dapat setiap kegiatan yang saling berhubungan
dengan yang lain sesuai dengan urutan kegiatan
4) Memperkirakan alur waktu : tentukan durasi setiap kegiatan.
5) Gunakan aturan jalur kritis : aturan ini terbagi menjadi dua yaitu aturan
hitungan maju (forward pass) dan aturan hitungan mundur (backward
pass).
6) Forward Pass : Diperlukan diagram jaringan dan durasi setiap kegiatan
untuk menentukan waktu paling cepat dimulainya kegiatan (ES) dan waktu
paling cepat selesainya kegiatan (EF). Berdasarkan konsepnya ES suatu
kegiatan sama dengan EF pendahulunya (predecessor), dan EF-nya
ditentukan oleh rumus EF = ES + D (D adalah durasi kegiatan). EF dari
kegiatan terakhir mengidentifikasi perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan keseluruhan proyek.
7) Backward Pass : Dimulai dengan menentukan waktu paling cepat
selesainya kegiatan (EF) pada kegiatan terakhir sebagai waktu paling
lambat selesainya kegiatan (LF) yang artinya pada kegiatan terakhir LF
kegiatan sama dengan EF. Dengan demikian rumus yang digunakan untuk
mencari LS adalah LS = LF – D (D adalah durasi kegiatan). Waktu paling
lambat selesainya kegiatan (LF) sama dengan waktu paling lambat
dimulainya kegiatan (LS) pada kegiatan setelahnya (successor).
8) Identifikasi Float dari setiap kegiatan : float adalah waktu dimana suatu
kegiatan yang mungkin mengalami penundaan tanpa mempengaruhi durasi

8
kegiatan pada proyek secara keseluruhan. Terdapat dua jenis float yaitu
Free Float dan Total Float.
9) Free Float : adalah lamanya waktu suatu kegiatan dapat ditunda tanpa
memengaruhi tugas berikutnya. Free Float dapat dihitung dengan
menggunakan rumus FF = EF – ES – D.
10) Total Float: adalah lamanya waktu yang di mana suatu kegiatan dapat
ditunda tanpa mempengaruhi tanggal akhir proyek. Total Float dapat
dihitung dengan rumus TF = LF – ES – D.
11) Identifikasi jalur kritis: rangkaian kegiatan dengan nilai float = 0
merupakan jalur kritis
12) Melakukan revisi selama eksekusi: Terus perbarui diagram jaringan jalur
kritis saat ketika jalur kritis dipercepat karena akan muncul jalur kritis
lainnya pada diagram jaringan ketika dilakukan percepatan pada jadwal
(crashing).

9
2.2 Program Evaluation and Review Tehnique( PERT )

A. Pengertian
PERT merupakan metode untuk mempercepat waktu penyelesaian suatu proyek
atau paling tidak selesai tepat pada waktunya (completion of projects on time).
Jadi PERT merupakan metode untuk penjadwalan (scheduling) dan penganggaran
(budgetting) berbagai sumber (resources), antara lain waktu, tenaga, dan biaya
guna mencapai suatu perkerjaan (job). Misalnya proyek dapat selesai pada waktu
yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal.

Gambar 2.2 Program Evaluation Review Technique

PERT pada dasarnya merupakan metode yang berorientasi pada waktu, yang
berarti metode PERT akan berakhir dengan menentukan penjadwalan waktu.
Metode PERT termasuk teknik penjadwalan karena PERT terdiri dari tiga
tahapan, yaitu: perencanaan, penjadwalan, dan pengontrolan/ pengawasan.Tujuan
akhir dalam tahap penjadwalan ialah membentuk time chart yang dapat
menunjukan waktu mulai dan selesainya setiap kegiatan serta hubungannya satu
sama lain dalam proyek. Jadwal harus mampu menunjukkan kegiatan -kegiatan
yang kritis dlihat dari segi waktu yang memerlukan perhatian khusus kalau proyek
harus selesai tepat pada waktunya.

10
B. Manfaat
PERT memberikan manfaat sebagai berikut :

1) Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu


proyek
2) Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu
pekerjaan.
3) Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang
lebih baik untuk kelancaran proyek
4) Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa
jalur kegiatan

C. Langkah-langkah
Berikut merupakan langkah-langkah dalam perencanaan proyek menggunakan
metode PERT :

1) Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya


(milestone).Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda
kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk
mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel
agar lebih mudah dalam memahami dan menambahkan informasi lain
seperti urutan dan durasi.
2) Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah
direncanakan. Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi
aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa
yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
3) Membuat suatu diagram jaringan (network diagram). Setelah mendapatkan
urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram dapat dibuat.
Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan
berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram PERT
biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik
tempuh dilambangkan dengan simbol panah.

11
D. Kelebihan dan kekurangan
Program Evaluation and Review cocok digunakan pada proyek-proyek yang
terdiri dari beragam aktivitas atau tugas. Meski begitu, terdapat kelebihan dan
kekurangan dari metode yang satu ini.

a). Kelebihan
Berikut Beberapa kelebihan dari Program Evaluation and Review
1) Berguna pada tingkat manajemen proyek.
2) Secara matematis tidak terlalu rumit.
3) Menampilkan secara grafis menggunakan jaringan untuk
menunjukkan hubungan antar kegiatan.
4) Dapat ditunjukkan jalur kritis, jalur yang tidak ada slack nya atau
halangan.
5) Dapat memantau kemajuan proyek.
6) Dapat diketahui waktu seluruh proyek akan diselesaikan.
7) Mengetahui apa saja kegiatan kritis yaitu kegiatan yang akan
menunda proyek jika terlambat dikerjakan.
8) Mengetahui probalilitas proyek selesai pada waktu tertentu.
9) Mengetahui jumlah uang yang dibelanjakan sesuai rencana sesuai
dengan proyek tersebut.
10) Efisiensi jumlah sumberdaya yang ada dapat menyelesaikan proyek
tepat waktu.
b). Kekurangan
Berikut Beberapa kekurangan dari Program Evaluation and Review
1) Kegiatan proyek harus didefinisikan dengan jelas.
2) Hubungan antar kegiatan harus ditunjukkan dan dikaitkan.
3) Perkiraan waktu cenderung subyektif oleh perancang PERT
4) Terlalu focus pada jalur kritis, jalur yang terlama dan tanpa hambatan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan masalah dari
penulisan ini yaitu masalah optimasi waktu dan biaya pada jaringan kerja Critical Path
Method (CPM) dan Preceden Diagram Method (PDM). Kesimpulan – kesimpulan
tersebut antara lain adalah :

1. Komponen – komponen kegiatan proyek dapat disusun menjadi mata rantai


dengan urutan yang sesuai dengan logika ketergantungan, yaitu jaringan kerja.
Dengan menyusun jaringan kerja, kita dapat mengidentifikasi komponen kegiatan
yang berada pada lintasan kritis yaitu kegiatan yang akan berpengaruh terhadap
waktu penyelesaian proyek.
2. Pemendekan durasi dengan menambah tenaga kerja dan jam kerja (lembur)
merupakan cara pemendekan durasi proyek yang sering dipakai karena sederhana
dan tambahan biaya yang diperlukan relatif kecil dibandingkan cara-cara lain.
3. Percepatan durasi proyek pada waktu pelaksanaan proyek sebaiknya dilakukan
pada saat yang lebih dini agar kita tidak kehilangan kesempatan untuk
memperpendek durasi proyek pada kegiatan yang mempunyai kenaikan biaya
langsung (nilai cost slope) yang kecil.

3.2 Saran
1. Untuk proyek yang berskala besar, jaringan kerja PDM (Preceden Diagram
Method ) dianggap lebih efektif dan sederhana, karena mempunyai kemampuan
menjelaskan secara detail antar kegiatan yang mempunyai keterkaitan berbeda.
2. Pemendekan durasi proyek dengan menambah jam kerja (lembur) harus
memperhitungkan penurunan produktivitas kerja karena pada kenyataannya
sangat sulit mempertahankan produktivitas kerja yang tetap baik.
3. Pemendekan durasi proyek dengan menambah tenaga kerja harus
memperhatikan apakah daya tampung tempat untuk lahan bekerja mencukupi.
Bila tenaga kerja terlalu padat, tempat untuk lahan bekerja menjadi tidak leluasa
dan kurang aman bagi pekerja sewaktu bekerja sehingga menyebabkan
penurunan produktivitas kerja.

13
4. Selain lama waktu kerja dan kepadatan tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja
juga tergantung dari lokasi, kondisi alam, kelompok kerja, dll. Dengan demikian,
pemendekan durasi (crashing) harus mempertimbangkan faktorfaktor yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek sehingga diperoleh perencanaan
durasi dan biaya proyek yang optimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://manajemenproyekindonesia.com/?p=7230

https://lingkarlsm.com/apa-itu-cpm-critical-path-method/

https://www.ekrut.com/media/critical-path-method-adalah

https://www.sisipil.com/critical-path-method/

https://mychartguide.com/what-is-pert/

https://tugasmahasiswateknik99.blogspot.com/2019/04/kelebihan-dan-kekurangan-
pert.html

15

Anda mungkin juga menyukai