Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN

NETWORK PLANNING

Disusun oleh :
Cellodia Bazay (P21331120013)
Diva Aulia Fitriyani (P21331120019)
Elvira Putri Sunansyah (P21331120023)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES JAKARTA II 2020/2021
Daftar Isi

Halaman Judul…………………………………………………………………………………….I
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….II
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….……………………..1
Latar Belakang………………………………………………………………………………….1
Rumusan Masalah………………………………………………………………………………1
Tujuan…………………………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….3
Pengertian Network Planning…………………………………………………………………..3
Komponen Network Planning……………………………………………………………,...….3
Fungsi Network Planning……………………………………………………….…….………..4
Penyusunan Network Planning…………………………………………………………………5
BAB III PENUTUP………………………..……………………………………………………..6
Kesimpulan……………………………………………………………………………………..6
Saran……………………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………7

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan proyek dalam organisasi pada umumnya dilakukan untuk mencapai tujuan
khusus, aktivitasnya ditentukan dengan jelas kapan dimulai dan kapan berakhir, serta adanya
pembatasan dana untuk menjalankan aktivitas proyek tersebut. Manajemen proyek tidak
dapat melaksanakan kegiatan proyek sebelum diadakannya perundingan atau kontrak kerja
yang merupakan kegiatan yang terjadi diantara pemberi perintah dan pelaksana proyek
sehingga ada kesepakatan antara dua belah pihak. Dengan adanya kontrak kerja maka
pelaksanaan proyek dapat segera dilaksanakan.

Keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan sering kali disebabkan kurang


terencananya kegiatan proyek serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan
proyek tidak efisien, hal ini akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas
pekerjaan, dan membengkaknya biaya pelaksanaan. Keterlambatan penyelesaian proyek
sendiri adalah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena hal ini dapat merugikan kedua
belah pihak baik dari segi waktu maupun biaya. Dalam kaitannya dengan waktu dan biaya
produksi, perusahaan harus dapat seefisien mungkin dalam penggunaan waktu di setiap
kegiatan atau aktivitas, sehingga biaya dapat diminimalkan dari rencana semula. Tujuan
manajemen proyek adalah melakukan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan waktu dan
biaya yang telah ditetapkan supaya penyelesaian proyek tepat waktu. Untuk keperluan ini,
manajemen proyek dapat menerapkan perencanaan jaringan kerja (network planning).

Jika dalam pengerjaan suatu proyek tidak menerapkan perencanaan jaringan kerja (network
planning), maka pelaksanaan suatu proyek tersebut tidak dapat diselesaikan tepat waktu
karena lamanya pengerjaan tidak ada target waktu yang ditetapkan atau direncanakan dengan
begitu akan memakan biaya yang lebih besar lagi karena waktu pengerjaannya yang terlalu
lama. Dan itu merupakan masalah bagi perusahaan yang dapat menciptakan nama baik
perusahaan itu menjadi tercemar tidak baik karena tidak dapat menyelesaikan proyek sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Network Planning ?
2. Apa komponen yang terdapat pada Network Planning ?
3. Apa fungsi dari Network Planning ?
4. Bagaimana cara menyusun Network Planning ?
1
1.3Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menyebutkan komponen dari Network Planning
2. Dapat menyebutkan fungsi dari Network Planning
3. Dapat membuat Network Planning

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Network Planning

Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang manager
untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengawasi aktivitas pekerjaan suatu proyek dengan
menggunakan pendekatan atau analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang digambarkan dalam
bentuk simbol dan diagram.
• Menurut Fahmi (2014), network planning merupakan suatu kondisi dan situasi yang
dihadapi oleh seorang manajer dengan menempatkan analisis pada segi waktu (time) dan
biaya (cost) sebagai latar belakang (background) dalam setiap membuat keputusan,
khususnya keputusan yang berkaitan dengan jaringan.
• Menurut Nurhayati (2010), network planning adalah suatu alat yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek.
• Menurut Muhardi (2011), network planning adalah suatu perencanaan dan pengendalian
proyek yang menggambarkan hubungan kebergantungan antara setiap pekerjaan yang
digambarkan dalam diagram Network.
• Menurut Dimyati dan Dimyati (2006), network planning merupakan rencana jaringan
kerja yang memperlibatkan seluruh aktivitas yang terdapat di dalam proyek serta logika
ketergantungan antar satu dengan lain.

2.2 Komponen Network Planning

Komponen yang diperlukan untuk menyusun network:

1, Urutan pekerjaan yang logis


Pekerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan yang lain dimulai
dan pekerjaan apa yang kemudian mengikutinya.
2. Taksiran waktu penyelesaian mempercepat setiap pekerjaan
Biasanya memakai waktu rata-rata berdasarkan pengalaman. Kalau proyek itu baru sama
sekali biasanya diberi slack atau kelonggaran waktu.
3. Biaya untuk mempercepat setiap pekerjaan
Ini berguna bila pekerjaan-pekerjaan yang ada di jalur kritis ingin dipercepat agar seluruh
proyek selesai. Misalnya: biaya-biaya lembur biaya menambah tenaga dan sebagainya.
4. Sumber-sumber
Tenaga, equipment dan material yang diperlukan

3
2.3 Fungsi Network Planning

Fungsi dari Network Planning adalah sebagai berikut :


1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan efisien.
3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia.
4. Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-
keterlambatan.
5. Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya.
6. Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.

2.4 Penyusunan Network Planning

Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2011), langkah-langkah penyusunan diagram jaringan


kerja (network planning) adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan visi (vision) dan tujuan (goals) dari proyek, visi dan tujuan proyek akan
menjadi dasar perumusan kegiatan.
2. Mengidentifikasi pekerjaan yang harus diselesaikan pada proyek yang bersangkutan.
3. Mengidentifikasi urutan pelaksanaan pekerjaan sehingga pengerjaan berlangsung secara
sistematis.
4. Mengidentifikasi waktu pengerjaan setiap pekerjaan yang ada.
5. Membuat diagram pengerjaan proyek.
6. Menetapkan jalur kritis proyek.
7. Menghitung standar deviasi jalur kritis proyek.
8. Menghitung probabilita penyelesaian proyek sesuai yang diminta oleh pemilik proyek.
9. Menghitung biaya nyata proyek.
10. Mengevaluasi alternatif percepatan yang mungkin.

Menurut menurut Dimyati dan Dimyati (2011), untuk menggambar dan membaca network
diagram yang menyatakan logika ketergantungan, perlu diketahui hubungan antar simbol dan
kegiatan yang ada dalam sebuah proyek. Adapun hubungan atau ketergantungan antar simbol
dan kegiatan network planning adalah sebagai berikut:

1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai.

4
2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai.

3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J.

4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan N
sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai.

5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Network Planning merupakan suatu perpaduan pemikiran yang logis,digambarkan dengan suatu
jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan memungkinkan pengolahan secara analitis.
Network Planning memperlihatkan hubungan kegiatan antara yang satu dengan kegiatan yang
lainnya sehingga jadwal kegiatan akan disusun secara terperinci dan berurutan untuk mencapai
tujuan, yaitu mengusahakan efisiensi waktu dalam pelaksanaan suatu proyek dan
mengifisiensikan penggunaan biaya-biaya yang dikeluarkan.

3.2 Saran

Menurut kelompok kami network planning sangat disarankan untuk dipakai dalam berorganisasi
karena sangat membantu dalam merancang sebuah kegiatan, agar kita bisa menentukan kapan
memulai dan mengakhiri sebuah kegiatan dengan mengetahui lama dari sebuah kegiatan yang
kita rancang. Dengan mempelajari network planning kita juga dapat membuat
sebuah perancangan yang efektif dan juga secara berurutan, dimulai dari kegiatan satuhingga
kegiatan yang terakhir.

6
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.


Nurhayati. 2010. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Muhardi. 2011. Manajemen Operasi: Suatu pendekatan kuantitatif untuk
pengambilan keputusan. Bandung: Refika Aditama.
Dimyati, Tjutju Tarliah dan Dimyati, Ahmad. 2011. Operations Research: Model-
model Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Handoko, Hani. 2010. Manajemen Personalia & Sumber daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE UGM.
Haming, M. dan Nurnajamuddin, Mahmud. 2011. Manajemen Produksi, Modern
Operasi, Manufaktur dan Jasa. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai