Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM HIDRAULIKA

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS CENDERAWASIH

LAPORAN

PRAKTIKUM HIDROLIKA

Disusun oleh
Kelompok 3

1. Abdul Rahman ( 20170611014009 )


2. Dinda Prasetyaningrum ( 20170611014011 )
3. Ivander Stevy Sampe ( 20170611014113 )
4. Jhony Asmuruf ( 20170611014015 )
5. Melysa Muabuai ( 20170611014153 )
6. Meshel Marinto ( 20170611014029 )
7. Reynhart A Ramandey ( 20170611014075 )
8. Prana Manggedong ( 20170611014017 )
9. Daniel Kogoya ( 201706110140 )

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA
2019

1
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

LEMBAR PENGESAHAN

Praktikum Hidrolika adalah bagian integrasi dari mata kuliah Mekanika Fluida dan Hidrolika
yang merupakan mata kuliah keilmuan dan keterampilan berkarya di dalam Kurikulum Strata-1
Program Studi Teknik Sipil. Laporan ini merupakan bagian dari Praktikum Hidrolika yang telah
dilaksanakan pada tanggal 2 s/d 5 April di Laboratorium Mekanika Fluida & Hidrolika Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik UNCEN - Jayapura.

Laporan ini disusun oleh Kelompok Praktikan 3, yang terdiri dari :


1. Abdul Rahman ( 20170611014009 )
2. Dinda Prasetyaningrum ( 20170611014011 )
3. Ivander Stevy Sampe ( 20170611014113 )
4. Jhony Asmuruf ( 20170611014015 )
5. Melysa Muabuai ( 20170611014153 )
6. Meshel Marinto ( 20170611014029 )
7. Reynhart A Ramandey ( 20170611014075 )
8. Prana Manggedong ( 20170611014017 )
9. Daniel Kogoya ( 201706110140 )

Jayapura, 18 Juni 2019


Telah diperiksa dan disetujui:

Koordinator Lab Pelaksana Praktikum,


Mekanika Fluida & Hidrolika,

Herlina Sanggamele, ST.,MT Deliana Mangisu, ST,MT

Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Sipil,

Dr.Bahtiar, ST., MT

2
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

3
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………........................................................ 2
KARTU ASISTENSI…………………..................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................ 3
DAFTAR ISI........................................................................................................... 4
LAPORAN PERCOBAAN....................................................................................
Percobaan – 1 : Percobaan Hidrobanch ..................................................... 7
Percobaan – 2 : Tekanan Hidrostatis.......................................................... 13
Kesimpulan : Hidrobanch ....................................................................... 23
Hidrostatis......................................................................... 23
DOKUMENTASI…………………....................................................................... 24

4
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

KARTU ASISTENSI LAPORAN PRAKTIKUM


Kelompok Praktikum: 03

A. Kontrol Keaktifan Praktikan


Asistensi
No Stambuk Nama Prak LS Ket
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7

B. Asistensi Laporan
Tanda Tangan
No Tanggal Catatan Perbaikan
Asisten

5
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

Tanda Tangan
No Tanggal Catatan Perbaikan
Asisten

C. Laporan Selesai Tanggal: ………………………………………………..

Pelaksana Praktikum, Asisten,

Deliana Mangisu, ST,MT ………………………..

6
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

A. ALIRAN DI BAWAH PINTU

A.1. TUJUAN PERCOBAAN


Mengamati aliran didasarkan atas pemakaian persamaan Bernouli untuk aliran di bawah
pintu.

A.2. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Flume beserta perlengkapanya (Meja hidrobank)
2. Model pintu angkat/sorong
3. Alat ukur
4. Penggaris / roll meter
5. Waterpass

y0 He
y

y1

ycr

Sket Percobaan Aliran di bawah pintu

7
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

A.3. TEORI

Besarnya debit Q (m3/dt) yang lewat dibawah pintu :

Q=Cd×b× y× √2 gHe
dimana :
Cd = Koefisien debit
b = Lebar bukaan pintu (m)
ycr = tinggi bukaan pintu (m)
y0 = tinggi air di depan pintu terhadap as bukaanm (m)
y = tinggi air di hulu (sebelum pintu sorong) (m)
y1 = tinggi air di hilir ( setelah pintu sorong ) (m)
He = tinggi energi di depan pintu = y0 + V2 / 2g (m)
V = Kecepatan aliran di depan pintu (m/dt)

Ada dua macam aliran yang dapat terjadi lewat di bawah pintu. Pertama aliran bebas,
dapat dilihat dengan terjadinya loncatan air di belakang pintu. Kedua aliran tidak bebas,
dimana loncatan air tidak terjadi dan tinggi muka air di belakang pintu > tinggi bukaan pintu
(pintu tenggelam).
Untuk aliran bebas berlaku persamaan debit di atas. Sedang untuk aliran tidak bebas,

persamaan di atas tidak berlaku, harus diturunkan dari persamaan Bernoulli.

A.4. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Atur dasar flume dalam kedudukan horisontal (sesuaikan dasar meja hidrobank).
2. Letakkan model pintu sorong pada flume yang akan digunakan (dilakukan oleh petugas).
3. Ukur dimensi bukaan pintu ( dalam percobaan ini bukaan pintu selalu tetap untuk
semua debit )
4. Alirkan air lewat pintu dengan debit tertentu dan buat kondisi aliran bebas dengan cara
mengatur tinggi bukaan tail gate.
5. Ukur tinggi muka air di depan dan di belakang pintu tersebut. Masing-masing dilakukan
5 kali.
6. Ukur debit percobaan ini.

8
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

A.5. TUGAS
1. Merekap data hasil pratikum
2. Membuat kesimpulan

PERCOBAAN 1

Penghalang Segitiga Tanpa Bukaan

19,2 cm

11,8 cm

Panjang lintasan : 40 cm
Waktu on off : 8 detik
Waktu air : 7,9 detik
Waktu aliran
Tinggi kritis : 10.3 cm
Titik jatuh
Panjang : 18.6 cm
Lebar : 14.8 cm
Debit : 7 L
Volume air
Tinggi : 8,8 cm
Lebar : 22.3 cm
Panjang : 44.8 cm

9
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
PERCOBAAN 2

Penghalang Segitiga Dengan Bukaan 6 cm

19,2 cm

11,8 cm

Panjang lintasan : 40 cm
Waktu on off : 8 detik
Waktu air : 7,1 detik
Waktu aliran
Tinggi kritis : 10.6 cm
Titik jatuh
Panjang : 18 cm
Lebar : 15 cm
Debit : 5.8 L
Volume air
Tinggi : 7.5 cm
Lebar : 22.3 cm
Panjang : 44.8 cm

10
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
PERCOBAAN 3

Penghalang Persegi Panjang Tanpa Bukaan

10 cm

12 cm

Panjang lintasan : 40 cm
Waktu on off : 8 detik
Waktu air : 4,17 detik
Waktu aliran
Tinggi kritis : 8.7 cm
Titik jatuh
Panjang : 19.1 cm
Lebar : 15.7 cm
Debit : 5.6 L
Volume air
Tinggi : 7 cm
Lebar : 22.3 cm
Panjang : 44.8 cm

11
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
PERCOBAAN 4

Penghalang Persegi Panjang Dengan Bukaan 8 cm

10 cm

12 cm

Panjang lintasan : 40 cm
Waktu on off : 8 detik
Waktu air : 4,81 detik
Waktu aliran
Tinggi kritis : 9.1 cm
Titik jatuh
Panjang : 19.4 cm
Lebar : 13.8 cm
Debit : 8.7 L
Volume air
Tinggi : 10.2 cm
Lebar : 22.3 cm
Panjang : 44.8 cm

12
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

B. TEKANAN HIDROSTATIS

B.1. Tujuan
a. Mencari besarnya gaya hidrostatis pada bidang vertikal.
b. Mencari hubungan antara tinggi muka air dan massa beban pada alat gerak.

B.2. Teori

Gambar 2.1 Gaya fluida pada sebuah bidang

Pada gambar di atas p = g.h dan h = y.sin ∅


dF = p.dA = g.y.sin ∅dA
F = g. sin ∅.∫ y.dA = g. sin ∅.yc.A .................................................................(3)

Dengan cara yang sama,


hc = y c sin Φ ,

F =
γ.h c . A .........................................................................................................(4)
Gaya momen pada sumbu OX :

dM = y.dF = γ . y .sin φ .dA

M = ∫ y .dF =
γ .sin φ ∫ y 2 .dA

=
yp. F =
γ .sin φ. IOX

13
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

I
Di mana OX = momen inersia pada sumbu OX, m4.
γ .sin φ.I OX γ .sin φ . IOX I OX
y p= = =
F γ .sin φ. y c . A y c . A ..................................................................(5)

I OX = y 2c . A +I c ....................................................................................................(6)
Subtitusikan persamaan (5) ke dalam persamaan (6) :
2
A . y c +I c I
y p= = y c+ c
yc . A y c . A .................................................................................. (7)

a. Kondisi elevasi air berada di atas tepi atas dari quadrant

Gambar 2.2 Elevasi muka air berada di atas tepi atas quadrant

Dari gambar 2.2 : F x Y = W x L ........................................................................(8)

hc = [ ]
Ro −Ri
2
+h

Pada kondisi ini F =


ρ.g.hc . A

=
ρ.g.
[( ) ]
Ro −R 1
2
+h . A
.........................................................(9)

14
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

Subtitusi F dari persamaan (9) ke dalam persamaan (8)


WxL
Y=
ρ.g. ( Ro −Ri
2 )
+h . A
.....................................................................................(10)
h p =Y −( Ri −h )
WxL
h p= −( Ri −h )
ρ.g. [ R o −Ri
2 ]
+h . A
......................................................................(11)

b. Kondisi elevasi air berada di bawah tepi atas dari quadrant

Gambar 2.3 Elevasi muka air berada di bawah tepi atas quadrant

Pada kondisi yang ditunjukkan gambar 2.3 :

hc =
1
2[ o i ]
( R −R ) −h =
R o −Ri h
2

2 [ ]
F=ρ.g.hc . A , maka :

F=ρ . g
[( ) ]
R o −Ri h
2
− .A
2
..................................................................................(12)
Di mana : h = jarak muka air dari tepi atas quadrant, m

A = luas yang terendam, m2 = [ ( R o−Ri )−h ] xw


w = lebar quadrant, m

15
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

Subtitusi F dari persamaan (12) ke dalam persamaan (8) :


WxL
Y=
ρ.g. ( Ro −Ri h
2

2 )( ( R −R )−h) xw
o i
................................................................(13)
h p =Y −( Ri −h )
WxL
−( Ri +h )

=
ρ. g
2 (
Ro −Ri h
2 )
− . (( R o −Ri ) −h ) xw
...............................................(14)

B.3. Alat-Alat
a. Meja hidraulika (lihat gambar 1.2)
b. Alat peraga Tekanan Hidrostatis
c. Beban
d. Mistar

Gambar 2.4 Alat peraga tekanan hidrostatis

B.4. Prosedur Percobaan


1. Letakkan alat peraga tekanan hidrostatis pada meja hidrolika dan atur agar alat terletak
benar-benar datar.

16
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2. Setel posisi dari counter balance weight, W0 (kondisi alat peraga belum terisi air) sampai
lengan timbangan berada dalam keadaan seimbang.

3. Isi alat peraga dengan air sampai di atas tepi atas quadrant atau hampir pada posisi
penuh(menyebabkan kondisi timbangan tidak berada dalam keadaan seimbang).
4. Tambahkan beban W secara perlahan-lahan sampai lengan timbangan berada dalam
keadaan seimbang kembali.
5. Ukur kedalaman air atau jarak h bersamaan dengan nilai beban W.
6. Ubah elevasi air dengan memutar drain valve dan ulangi langkah 4 dan 5.
7. Hitung hp untuk menentukan posisi dari pusat tekanan dengan menggunakan persamaan
(11) atau (14).
8. Bandingkan nilai pusat tekanan yang dihasilkan dari langkah 7 dengan nilai teoritis di
persamaan (7).

B.5 Perhitungan

1. Kondisi elevasi air berada di atas tepi atas quadrant


Dari hasil percobaan didapatkan :
 Lengan momen (L) = 23,2 cm = 0,232 m
 Lebar Quadrant (w) = 7,5 cm = 0,075 m
 Jari-jari Luar (Ro) = 20 cm = 0.2 m
 Jari-jari Dalam (Ri) = 10 cm = 0.1 m
 Beban (m) = 200 gr = 0,2 kg
 Elevasi air (h) = 10,3 mm = 0,0103m
kg
 ρ = 1000 3
m
 W=m×g
= 0,2 × 9,81
= 1,962 N

Perhitungan hp(aktual)
WxL
h p (aktual )= −( R i−h )
ρ. g . ( R o −Ri
2 )
+h . A
1 ,962 Nx 0 , 232m
h p (aktual )= −(0,1−0 , 0103 )m
kg m 0,2 m−0,1 m
1000 3 x 9 , 81 2
m dtk 2 ( )
+0 , 0103 m . ( 0,2m−0,1m ) .0 , 075 m

= 0,01290 m

17
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

= 12,9mm

Perhitungan hp(teoritis)
A . y 2c +I c I
y p= = y c+ c
yc . A y c. A
Pada kondisi ini, luasan daerah terendam berada pada posisi vertikal, sehingga :
2
A . y c +I c I
hp= =hc + c
hc . A hc. A

Di mana :
A=( Ro−Ri ) w= ( 0,2m−0,1m ) x0 ,075 m=7,5 x10−3 m2

hc = ( R o−R i
2 ) (+h=
0,2 m−0,1 m
2 )
+0 , 0103 m=0 , 0603 m
3
w ( R o −Ri ) 0 , 075m ( 0,2 m−0,1 m)
3
I c= = =6 , 25 x 10−6 m4
12 12
Ic
h p (teoritis )=h c +
hc . A
−6 4
6 , 25 x 10 m
=0 , 0603 m+
0 ,0603 mx ( 7,5 x 10−3 m2 )
=0,07412m
=74 ,12mm
h p(teoritis)−h p (aktual )
x100
Persentase perbedaan dari hp adalah:
h p (teoritis )
74,12−12,9
x100
= 74,12
= 82,60 %

Berat Beban Persentase


h hp(aktual) hp(teoritis)
No W Perbedaan
mm mm mm
Newton %
1 1,962 10,3 12,9 74,12 82,60
2 2,943 10,2 64,35 74,04 13,09
3 3,4331 10,1 90,27 73,97 -22,04

18
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

Aktual Teoritis Presentase


NO m hp Ph F A hc Ic hp Ph F Perbedaan
(gr) (mm) (N/݉ ଶ) (N) ݉ଶ ݉ ݉ସ (mm) (N/݉ ଶ) (N) (%)
1 200 12.9 126.55 0.95 0.0075 0.0603 0.00000625 74.12 727.12 5.45 82.60
2 300 64.35 631.27 4.73 0.0075 0.0602 0.00000625 74.04 726.33 5.45 13.09
3 350 90.27 885.55 6.64 0.0075 0.0601 0.00000625 73.97 725.65 5.44 -22.04

2. Kondisi elevasi air berada di atas tepi bawah quadrant


Dari hasil percobaan didapatkan :
 Lengan momen (L) = 23,2 cm = 0,232 m
 Lebar Quadrant (w) = 7,5 cm = 0,075 m
 Jari-jari Luar (Ro) = 20 cm = 0.2 m
 Jari-jari Dalam (Ri) = 10 cm = 0.1 m
 Beban (m) = 50 gr = 0,05 kg
 Elevasi air (h) = 3,6 mm = 0,0036 m
kg
 ρ = 1000 3
m
 W=m×g
= 0,05 × 9,81
= 0,4905 N

Untuk menghitung hp(aktual) gunakan persamaan (11):


WxL
h p (aktual )= −( R i−h )
ρ. g . (
R o −Ri h
2
+ .A
2 )
0 , 4905 Nx 0 ,232 m
h p (aktual )= −(0,1+0 . 0036)m
kg
1000 3 x 9 , 81 2
m dtk 2 (
m 0,2 m−0,1 m 0 , 0036
+
2 )
. ( (0,2 m−0,1 m) −0 .0036 ).0 ,075 m

= −0,07031 m
= −70 ,31mm

Untuk menghitung hp(teoritis) gunakan persamaan (7):


2
A . y c +I c I
y p= = y c+ c
yc . A y c. A
Pada kondisi ini, luasan daerah terendam berada pada posisi vertikal, sehingga :

19
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2
A . y c +I c I
hp= =hc + c
hc . A hc. A

Di mana :
−3 2
A=( ( Ro −R i )−h ) w=( (0,2m−0,1m )−0 , 036) x 0 , 075 m=7 , 23 x 10 m

hc = ( R o−R i
2
+ = ) (
h 0,2 m−0,1 m 0 .0036
2
3
2
+
2 )
=0 , 0482m

w ( ( Ro −Ri ) −h ) 0 , 075 m( ( 0,2m−0,1m )−0 ,0036 )3 −6 4


I c= = =5 ,599 x 10 m
12 12
Ic
h p (teoritis )=h c +
hc . A
−6 4
5 , 599 x 10 m
=0 , 0482 m+
0 , 0482 mx ( 7 , 23 x 10−3 m2 )
=0,06426 m
=64 ,26 mm
h p(teoritis)−h p (aktual )
x100
Persentase perbedaan dari hp adalah:
h p (teoritis )
64,26−70,31
x100
= 64,26
= 209,41%

2. Kondisi air berada di atas tepi bawah quadrant


Berat Beban Persentase
h hp(aktual) hp(teoritis)
No W Perbedaan
mm mm mm
Newton %
1 0,4905 3,6 -70,31 64,26 209,41
2 0,981 3,6 -37,03 64,27 157,62
3 1,962 3,7 29,55 64,2 53,97

Aktual Teoritis Presentase


NO m hp Ph F A hc Ic hp Ph F Perbedaan
(gr) (mm) (N/݉ ଶ) (N) ݉ଶ ݉ ݉ସ (mm) (N/݉ ଶ) (N) (%)
1 50 -70.31 -689.74 -5.17 0.00723 0.0482 0.00000559 64.26 630.39 4.73 209.41
2 100 -37.03 -363.26 -2.72 0.00723 0.0482 0.00000559 64.27 630.49 4.73 157.62
3 200 29.55 289.89 2.17 0.00722 0.04815 0.00000558 64.2 629.80 4.72 53.97
20
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

C.PINTU UKUR SEGI TIGA

C.1. Teori Percobaan

Salah satu penerapan praktis dari konsep aliran melalui bendung bermercu tajam (ambang
tajam) yaitu pengukuran debit aliran saluran terbuka dengan menggunakan bendung (weir)
atau ambang tajam sebagai pintu ukur.
Dalam praktek umumnya digunakan pintu ukur bentuk segi empat, bentuk segi tiga, dan
bentuk trapezium. Untuk pengujian di laboratorium, pintu ukur tersebut dipasang pada
sebuah bak hidrolis (hydraulic bench) yang dilengkapi dengan pompa sirkulasi air. Makin
besar debit air yang dialirkan, makin besar pula pengaliran yang melalui pintu, demikian pula
sebaliknya sehingga dengan mengetahui geometri (dimensi) pintu serta saluran di hulu pintu
dan mengukur tinggi muka air di atas mercu pintu, dapat dihitung besarnya debit aliran.
Untuk kalibrasi alat, harus ditentukan terlebih dahulu koefisien pengaliran setiap pintu (Cd)
yang merupakan perbandingan antara debit aktual dan debit teoritis melalui pintu ukur.

Pintu Ukur Segitiga

21
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
Perhatikan gambar diatas, geometri pintu ukur segi tiga ditentukan oleh besarnya sudut antara
kedua kaki segi tiga dan tinggi total pintu.

C.2 Maksud dan Tujuan Percobaan


 Menentukan koefisien pengaliran melalui pintu ukur segitiga
 Mengukur debit dengan pintu ukur segitiga

C.3 Alat dan Bahan yang Digunakan


 Hydraulic Bench
 Stopwatch
 Pintu ukur segitiga
 Alat ukur tinggi muka air (point gauge)
 Mistar ukur

C.4 Prosedur Percobaan


1. Pasang pintu ukur segitiga pada hidrolik bench
2. Hidupkan pompa dan alirkan air dari bak penampung ke dalam bak pengaliran hingga
melimpah melalui pintu
3. Diamkan beberapa saat hingga pengaliran konstan dan ukur tinggi muka air
4. Catat waktu yang dibutuhkan untuk menampung volume aliran tertentu melalui pintu.
5. Lakukan pengukuran dan pencatatan untuk beberapa variasi debit

22
LABORATORIUM HIDRAULIKA
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH

D. KESIMPULAN
D.1 Hidro Bench
Dari hasil pratikum yang kita lakukan kita dapat memahami dengan detik yang berbeda
volume suatu aliran dapat berbeda dan kecepatan aliran berbeda.
D.2 Hidro Statis

23

Anda mungkin juga menyukai