Dosen Pengampuh :
Dr. Supardi, SE., MM., CSA., CRMP
Disusun Oleh :
1. Rexy Ardhana Putra 222010200016
2. Lola Astrid Pradina 222010200031
3. Dini Anjarwani 222010200034
4. Nisa’ Nur Khofifah 222010200035
5. Yesika Larasati 222010200063
Puji dan syukur penyususn panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Shalawat serta salam
semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penyusun bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang
telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada kami, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MENGANALISIS SEL-SEL
KERJA” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Secara khusus pembahasan dalam
makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dan
dipahami oleh para pembacanya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sumber Daya Manusia yang diberikan oleh dosen pengampu Bapak Dr. Supardi, SE., MM.,
CSA., CRMP sekaligus menjadi bahan diskusi kelompok dan memperdalam materi.
Kami telah berusaha untuk menyusun makalah ini sebaik mungkin, namun penyusun
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan
yang kami punya sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini di
masa mendatang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat memeberi
pengetahuan serta ilmu sebagai pembelajaran bagi pembacanya.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 7
B. Saran...................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA…….......................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi tata ruang adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi
operasi secara jangka panjang. Tata ruang memiliki banyak dampak strategis karena
tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas,
biaya, kualitas lingkungan kerja, kerjasama dengan pelanggan, dan citra perusahaan.
Tata ruang yang efektif dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Dalam strategi tata ruang salah satunya terdapat sel-sel
kerja. Sel-sel kerja merupakan pengaturan sementara mesin dan karyawan yang
berorientasi pada produk dalam fasilitas yang berorientasi dalam proses. Sel-sel kerja
memiliki ide yaitu untuk mengatur ulang orang dan mesin yang biasanya tersebar pada
departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu mengatur mereka dalam sebuah
kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian dalam membuat suatu
produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sel-Sel Kerja
Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan khusus
mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok
mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama dan memungkinkan tidak
hanya batch tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari produk yang sama) tetapi juga
sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja tertentu. Sel kerja dapat dilihat
sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang berorientasi pada proses. Walaupun
ide sel kerja pertama kali diperkenalkan oleh R. E. Flanders 18 pada tahun 1925, hanya
dengan meningkatnya penggunaan teknologi kelompok maka teknik tersebut semakin
teruji.
Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang
biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu
mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan
perhatian dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan.
Oleh karena itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang
sewaktu desain atau volume produk berubah. Pengaturan sel kerja digunakan di saat
volume memerlukan pengaturan khusus mesin dan peralatan. Dalam lingkungan
manufaktur, teknologi kelompokmengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik
sama dan kemungkinkan tidakhanya batch tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari
produk yang sama) tetapi juga sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja
tertentu. Sel kerja dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang
berorientasi pada proses.
Walaupun ide sel kerja pertama kali diperkenalkan oleh R. E. Flanders pada tahun
1925, hanya dengan meningkatnya penggunaan teknologi kelompok maka teknik
tersebut semakin teruji. Keunggulan sel kerja adalah:
1. Mengurangi persediaan bahan setengah jadi, karena sel kerja di-set untuk
menghasilkan keseimbangan aliran dari mesin ke mesin.
2. Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit karena berkurangnya persediaan bahan
setengah jadi yang diperlukan di antara mesin.
3. Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi karena adanya bahan
setengah jadi yang lebih sedikit, menyebabkan adanya pergerakan bahan yang
lebih cepat melalui sel kerja.
2
4. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung karena adanya peningkatan komunikasi
antar karyawan, aliran bahan yang lebih baik, dan penjadwalan yang lebih baik.
5. Meningkatkan partisipasi karyawan dalam organisasi dan produk karena
karyawan dapat menerima tanggung jawab yang lebih dan kualitas produk yang
dikaitkan secara langsung kepada mereka dan sel kerja mereka.
6. Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin karena adanya penjadwalan yang
lebih baik dan aliran bahan yang lebih cepat.
7. Mengurangi modal pada mesin dan peralatan karena tingkat pemanfaatan fasilitas
yang baik mengurangi jumlah mesin dan jumlah peralatan dan perangkat.
3
2.3 Mengisi dan Menyeimbangkan Sel Kerja
Jika sel kerja telah memiliki peralatan yang diperlukan dalam urutan yang benar,
tugas kita selanjutnya adalah mengisinya dengan staf dan menyeimbangkannya.
Produksi yang efisien dalam sel kerja membutuhkan pengisian staf yang tepat. Hal ini
melibatkan dua langkah. Contoh memperlihatkan dua langkah untuk pengisian sel
kerja
Pada contoh rumah sakit rawat jalan dengan enam departemen ini, CRAFT telah
menyusun ulang tata letak awalnya (a) dengan biaya sebesar $20.100 menjadi tata letak
baru dengan biaya sebesar $14.390 (b) CRAFT melakukan ini dengan pengujian
departemen secara berpasangan dan sistematis untuk melihat apakah memindahkan
mereka menjadi saling berdekatan satu sama lain akan menurunkan biaya total.
1. Menentukan waktu takt yaitu laju produksi barang yang dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan pelanggan.
2. Menentukan jumlah operator yang dibutuhkan. Artinya kita bagi waktu operasi
total dalam sel kerja dengan waktu takt.
4
Pendekatan : Hall menggunakan Persamaan (9-2) dan (9-3), serta mengembangkan
diagram keseimbangan kerja untuk membantu menentukan waktu untuk setiap operasi
dalam sel kerjanya dan waktu totalnya. Jawaban : Waktu takt = (8jam x 60 menit)/600
barang = 480/600 = 0,8 menit = 48 detik. Maka, kebutuhan pelanggan adalah satu
cermin setiap 48 detik. Diagram keseimbangan kerja menunjukkan dibutuhkan 5
operasi untuk waktu operasitotal 140 detik. Karyawan dibutuhkan = Waktu operasi total
yang dibutuhkan/Waktu tak terfokus.
5
pekerja pada fasilitas dan pekerja pada fasilitas permanen yang
yang pada awalnya yang pada awalnya memproduksi produk
berorientasi pada proses berorientasi pada proses atau komponen pada
secara sementara. secara permanen. fasilitas ang berorientasi
pada produk.
Contoh: Contoh: Contoh:
Sebuah job shop dengan Manufaktur Pabrik yang
mesin dan pekerja yang penyongkong pipa di memproduksi mekanisme
kendali yang unik galangan kapal. jendela mobil.
sejumlah 300 unit.
Tabel 2.4.1 Perbedaan Sel Kerja, Pusat Kerja yang terfokus dan Pabrik Terfokus
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas, dapat kami simpulkan bahwa:
1. Sel-sel kerja merupakan pengaturan sementara mesin dan karyawan yang
berorientasi pada produk dalam fasilitas yang berorientasi dalam proses.
2. Sel kerja dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang
berorientasi pada proses.
3. Ide sel kerja pertama kali diperkenalkan oleh R. E. Flanders 18 pada tahun 1925.
4. Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang
biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu
mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil.
5. Salah satu contoh mengisi sel kerja yaitu pada Perusahaan Stephen Hall di
Dayton yang membuat cermin mobil.
B. Saran
Setelah makalah yang berjudul “Menganalisis Sel-Sel Kerja” terselesaikan, diharapkan
dapat bermanfaat bagi pembaca agar lebih mengetahui dan memahami dari sel-sel kerja
yang biasa diterapkan dalam suatu perusahaan. Karena sel-sel kerja dapat
memaksimalkan tujuan dan kinerja dari suatu perusahaan.
7
DAFTAR PUSTAKA