PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
BAB II
ISI
2.1. Kewiraniagaan
A. Definisi Wiraniaga
Kata wiraniaga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti orang yang
melakukan penjualan produk secara langsung kepada konsumen atau pembeli. Kewiraniagaan
(salesmentship) berarti keahlian dalam berwiraniaga yang juga merupakan erpaduan antara
seni berkomunikasi dan keahlian menawarkan ide dengan cara meyakinkan pihak lain untuk
menerima dan membeli produk yang ditawarkannya. Kelompok wiraniaga biasa disebut
sebagai gugus penjualan (sales force).
B. Kreativitas dan Inovasi Kunci Keberhasilan Wiraniaga
Rahasia keberhasilan seorang wiraniaga terletak pada kesediaan untuk senantiasa
mengetahui kebutuhan orang dengan melakukan pengamatan dan memperhatikan setiap
orang dilingkungan tempat ia berada dan memenuhinya. Untuk itu seorang wiraniaga dituntut
untuk kreatif. Kata kreatif dapat dihubungkan sebagai berikut:
karena dengan menurunnya semangat akan berdampak menurunnya target hasil kerja
yang telah ditetapkan.
Analisis yang sistematis
Sebelum mengawali suatu proyek atau pekerjaan yang berorientasi hasil diperlukan
analisis yang sistematis agar agar segala sesuatu yang berhubungan dengan target
dapat diprediksi. Analisis meliputi jangka waktu yang harus ditetapkan, biaya yang
diperlukan, jumlah dan jenjang profesi personel yang akan ditugasi melakukan proyek
atau pekerjaan, dan kemungkinan hasil akhir yang akan dicapai, serta dampa, baik
positif maupun negative, yang dapat terjadi karena pelaksanaan proyek atau
pekerjaan.
Terbuka untuk menerim saran dari pihak lain
Untuk mengembangkan pengetahuan tentang rasa ingin tahu, ketrbukaan sikap
untuk menerima saran dan masukan dari pihak lain merupakan cara yang lebih efisien
dan efektif menyadari bahwa setiap orang mempunyai kelebihan dalam pengetahuan
dan pengalaman tertentu, sikap terbuka merupakan akses bagi pengetahuan yang
memperkaya wawasan.
Inisiatif yang menonjol
Keberanian menawarkan suatu inisiatif pada saat kritis dalam suatu kondisi sangat
diperlukan dalam kehidupan organisasi. Inisiatif ialah upaya untuk melaksanakan
suatu pekerjaan atau mewujudkan suatu ide.
Pikiran yang terkonsentrasi
Memutuskan pikiran pada suatu hal bukan hal yang mudah, untuk dapat
melakukannya orang harus belajar. Pada umumnya pikiran orang disibukkan dengan
berbagai masalah yang saling tumpang tindih sehingga sukar untuk menetapkan
urutan pemecahannya. Mengosentrasikan pikiran dapat dipelajari, dan tingkat
keberhasilannya ditentukan oleh kemampuan memilih problem dalam tata urutan
berdasar urgensi.
C. Fungsi Kreativitas
Kreativitas adalah pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan afektivitas
dan efisiensi pada suatu system.
Ada dua aspek penting dalam kretivitas:
1. Proses
Proses yang berorientasi ujuan, yang didesain untuk mencapai solusi suatu
problem.
2. Manusia
Manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi.
Proses Inkubasi
Alam bawah sadar orang kreatif memungkinkan mereka untuk dapat merinci dengan
seksama informasi yang mereka dapatkan selama tahap persiapan. Proses inkubasi ini
sering terjadi pada saat mereka terlibat dalam aktivitas yang tidak sepenuhnya
berhubungan dengan subjek suatu pokok permasalahan. Menjauhkan diri dari suatu
permasalahan dan membiarkan pikiran bawah sadar menyelesaikannya memberikan
kesempatan kepada kreativitas untuk berkembang. Langkah-langkah yang penting dalam
hal ini meliputi:
Melakukan aktivitas yang tidak memerlukan energy pikir, misalnya
membrsihkan halaman rumah,memotong rumput atau mengecet rumah.
Melakukan latihan secara rutin.
c.
Pengalaman Ide
Tahap proses kreatif ini sering kali dianggap sebagai tahap yang paling
menyenangkan, karena merupakan saat ditemukannya solusi atau ide yang dicari oleh
seseorang. Seperti halnya pada tahap inkubasi,ide baru dan inovatif sering kali muncul
pada saat seseorang sedang sibuk dengan sesuatu yang tidak berhubungan dengan
masalah perusahaan,pekerjaan atau pengawasan. Ada beberapa cara dapat dapat
dilakukan untuk mempercepat terjadinya pengalaman ide:
Memikirkan impian tentang suatu rencana.
Mengembangkan hobi.
Bekerja dilingkungan yang nyaman, misalnya mengerjakan sesuatu pekerjaan
ditaman.
Mencatat setiap ide yang muncul.
Mengatur waktu istirahat ketika melakukan pekerjaan.
d.
Cerdas. Kreatif tidak berhubungan langsung dengan tingkat kecerdasan yang luar
biasa (brilliant).
Lebih peduli pada arti dan implikasi suatu problem daripada terhadap rincian yang
rumit.
F. Lingkungan Kreatif
Kreativitas dapat berkembang dalam suatu lingkungan yang tepat. Tak ada perusahaan
yang mempunyai manajer dan pemilik yang kreatif jika lingkunga yang mendukung
berkembangnya kreativitas tidak terbentuk. Ciri-ciri lingkungan kreatif adalah sebagai berikut
:
Rasa takut yang tidak berlebihan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan
pekerjaan.
Penerapan teknik yang menumbuhkan ide dengan anjuran dan tukar pikiran.
Sumber daya pembiayaan, manajerial, personel, dan waktu yang memadai untuk
mencapai sasaran.
G. Inovasi
Inovasi adalah suatu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat
dipasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ideyang baik. Suatu gagasan murni memegang peranan
penting, dan pikiran yang kreatif mengembangkannya menjadi gagasan berharga. Meskipun
demikian, terdapat perbedaan yang signifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari
spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran, riset, pemgalaman, dan kerja yang
disempurnakan. Hal yang lebih penting, wirausahawan yang psospektif harus mempunyai
keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian
inovasi adalah suatu kombinasi fisik untuk menciptakan suatu gagasan yang baik dan
keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.
besar. Seorang wirausahawan adalah seorang pemburu yang mengorganisir, mengelola, dan
mengasumsikan segala risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan
keuntungan.
Selain sifat-sifat kewirausahaan tersebut di atas, diperlukan kemampuan manajerial
untuk mengorganisir sebuah perusahaan, mengembangkan strategi operasi, mendapatkan
dana untuk modal usaha, dan mengelola aktivitas bisnis. Pengetahuan teknis juga diperlukan
untuk mewujudkan ide. Misalnya, seorang wirausahawan mempunyai ide yang baik tentang
program computer tetapi dia tidak memiliki pengetahuan yang rinci tentang hal itu, idenya
yang tidak mungkin akan terwujud.
C. Pengembangan Kepribadian
Seseorang tidak akan pernah mengalami perkembangan tanpa menggunakan upaya
pikir dan fisik untuk menciptakan suatu rekayasa positif demi suatu perubahan. Seorang
wirausahawan senantiasa berupaya melakukan inovasi untuk memperbaiki suatu keadaan.
Dalam melakukan pencarian hal-hal yang baru dia selalu memperhatikan efektivitas dan
efisiensi, serta kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan.
Seorang wirausahwan memiliki beberapa ciri kepribadian sebagai berikut :
D. Profil Wirausahawan
Selain kepribadian sebagaimana disebutkan di atas, cirri seorang wirausahawan juga
ditunjukkan dengan profil pribadi sebagai berikut :
Mengejar prestasi
Rendah hati
Wirausahawan mendapatkan kepuasan dalam lambang-lambang keberhasilan
yang di luar dirinya. Mereka senang usaha yang mereka bangun dipuji orang, namun mereka
menolak apabila pujian ditujukan kepada diri mereka. Itulah alas an mengapa kita sering
menjumpai wirausaha yang meskipun sukses dalam bisnis, tetapi tampil bersahaja, misalnya
berkendaraan mobil yang tidak tergolong mewah atau bahkan mobil bekas.
Bersemangat
Wirausahawan secara fisik senantiasa tampak lincah dan berbadan sehat. Mereka
mampu bekerja melebihi jam kerja rata-rata yang dilakukan orang lain ketika merintis usaha.
Untuk itu mereka selalu berupaya menjaga stamina.
Wirausahawan adalah orang yang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi
dan tidak meragukan kecakapan dan kemampuannya. Mereka berfikir bahwa tindakan
mereka akan mampu mengubah kejadian dan percaya bahwa mereka adalah pemimpin bagi
diri mereka sendiri. Mereka melawan pendapat yang mengatakan bahwa kejadian lain dapat
mempengaruhi dorongan untuk mencapai prestasi dan kesuksesan.
Sifat kewirausahawan
Mengejar prestasi
memecahkan
Rendah hati
Bersemangat
Percaya diri
Menghindari sifat cengeng
Kepuasan diri
Bersifat boros
Ada beberapa wirausahawan yang lebih mengutamakan modal tetap dariipada modal
lancar. Misalnya, mereka lebih memilih membeli mabel dan perlengkapan kantor baru
daripada yang bekas. Ini menyebabkan modal kerja yang sedianya untuk mengoperasikan
perusahaan menjadi terbatas yang pada saatnya menyebabkan timbulnya persoalan. Misalnya,
seorang pelanggan meningkatkan pesanannya hingga dua kali lipat dari biasanya, tetapi sang
wirausahawan mungkin tidak mempunyai uang kontan untuk menambah sediaan guna
memenuhi pesanan dalam jumlah yang lebih besar.
BAB III
KESIMPULAN