Anda di halaman 1dari 19

Ada beberapa pendapat yang menyatakan tentang kreatifitas.

Siapakah mereka yang berpendapat?

Mereka yang menyatakan tentang kreatifitas adalah :

1.Campbel (1995)

2.Olsen (1989:11)

3.Utami Munandar (1992)

4.Issenberg ( 1993:4)

5.Mayesky (1990)

6.Seefeldt (1994:419)

vBagaimana kreatifitas menurut Campbel?

Jika anda melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan hal yang sifatnya baru dan berguna,
serta dapat dimengerti, itulah yang disebut kreatifitas menurut Campbel.

Baru artinya :

ØBersifat inovasi

ØBelum ada sebelumnya

ØSegar

ØMenarik dan aneh

Berguna artinya :

ØDapat memberikan kepuasan

ØPraktis

ØMemudahkan

ØMemperlancar

Dapat dimengerti artinya dapat dibuat pada lain kesempatan.

vBagaimana kreatifitas menurut Olsen?

Menurut Olsen, kreativitas adalah kemampuan untuk berkreasi.


Sedangkan kata kreasi itu sendiri berasal dari kata kreatif .

Kreatif terdiri dari dua unsur, yaitu :

·kefasihan

ðmengacu terhadap kemampuan melakukan sesuatu atau berpikir secara lancar dan memuaskan.

·Keluwesan

ðMunculnya diferensiasi gagasan dalam menyelesaikan masalah.

vBagaimana kreatifitas menurut Utami Munandar?

Kreatif : kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi.

vBagaimana dalam Issenberg?

Issenberg menyatakan :

Kreatifitas sebagai proses berpikir dan merespon yang meliputi :

§Menghubungkan dengan pengalaman sebelumnya

§Merespon stimulus

Proses berpikir dan merespon tersebut menghasilkan kombinasi yang unik.

Stimulus yang direspon yaitu objek, simbol, ide, orang, atau situasi.

vBagaimana pernyataan Mayesky?

May (dalam Mayesky,1990) menyatakan bahwa kreatifitas adalah proses membawa sesuatu yang
baru pada manusia.

Tetapi sayangnya pendapat May ini kurang diterima oleh para ahli.

vBagaimana pendapat Seefeldt?

Menurut Seefeldt, kreatifitas merupakan kekuatan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan
orisinil.

Kreatifitas tidak hanya sebatas pemikiran, tetapi harus menghasilkan.

Kreatifitas ditandai adanya :

·Kelancaran dalam menghasilkan

·Hal baru yang dibuat bersifat orisinil


·Orangnya berpikir fleksibel.

Ciri-ciri pokok orang kreatif :

1.Memiliki kelincahan mental

ðBerpikir divergen

ðPikirannya tidak bisa diam

ðBerpikir tentang sesuatu yang dialaminya dan tidak mau hanya sekedar menerima.

2.Fleksibilitas konseptual

ðJika memiliki suatu konsep akan selalu memperbaiki sampai benar-benar yakin

ðTidak mau bekerja sekedarnya.

3.Orisinilitas

ðTidak meniru pikiran / konsep orang lain

4.Suka pada hal-hal yang kompleks

5.Cakap dalam berbagai hal.

Orang kreatif memungkinkan mempunyai ciri-ciri :

-Suka bekerja keras

-Berpikir mandiri

-Pantang menyerah.

Ciri sampingan orang kreatif :

-Kurang memperdulikan yang dipikirkan orang lain

-Kadang mengalami kekacauan psikologis.

Kesimpulan :

Orang dikatakan kreatif jika memiliki pemikiran orisinil, rasa ingin tahu, kerja keras, lincah dan
fleksibel dalam berpikir, serta kemandirian.

Apakah sikap kreatifitas dapat dicapai secara instan?

Jawabnya : TIDAK
Mengapa?

Karena kreatifitas itu berkembangnya melalui beberapa tahapan.

Ada 5 tahap perkembangan kreatifitas, yaitu :

1.Persiapan

Hal-hal yang perlu dipersiapkan :

a.Minat terhadap objek tertentu

b.Dasar pengetahuan

c.Mempelajari latar belakang masalah

d.Seluk beluk priblematik masalah.

2.Konsentrasi

3.Inkubasi

ðTahap mengambil waktu untuk melepaskan diri dari kesibukan perkara.

4.Iluminasi

ðtahap memperoleh gagasan, pemecahan masalah, cara kerja dan jawaban baru.

5.Verifikasi / produksi

Misalnya :

-meyakinkan orang

-mengajak orang merencanakan dan menjalankan ide gagasan kita.

Taukah anda? Kreatif ternyata memiliki proses yang disusun berupa tahapan-tahapan. kreatif juga
memiliki peranan yang penting dalam keseharian kita. Kreatif atau biasa disebut juga dengan kreativitas
sebagai salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan. Kreativitas memiliki pengertian suatu
aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai suatu bentuk permasalahan
dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis (selalu dipandang menurut kegunaannya). Berdasar definisi
tersebut, proses kreatifitas bukan hanya sebatas menghasilkan sesuatu yang bermanfaat saja, meskipun
sebagian orang kreatif menemukan beberapa penemuan.
Berdasarkan sejarah psikologi kognitif, Wallas (dalam Solso, 2008) menjelaskan bahwa ada 4 tahapan di
dalam proses kreatif, yaitu:

1.Persiapan, Memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk memecahkannya.

2.Inkubasi, Masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah
dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lainnya.

3.Iluminasi, memperoleh insight (pemahaman yang mendalam) dari masalah tersebut.

4.Verifikasi, menguji pemahaman yang telah didapat dan membuat solusi.

Model 4 tahapan proses kreatif Wallas telah memberikan sebuah kerangka konseptual untuk
menganalisa kreativitas.

Tahapan pertama, yakni Persiapan dalam hal ini ialah dengan membuat formulasi suatu masalah dan
mencoba untuk memecahkannya. Contohnya ialah saat kita dihadapkan pada suatu masalah untuk
menyebrangi sungai agak lebar dengan arus yang cukup deras, kita memiliki beberapa pemecahan untuk
menyebranginya. Kita mempunyai waktu untuk menyebranginya dengan mencobakan dari apa yang kita
fikirkan untuk jalan keluarnya.

Tahapan kedua, Inkubasi tahap ini mengapa ide-ide kreatif tidak muncul pada suatu periode dimana kita
juatru tidak memikirkan masalah tersebut? pada umumnya jawaban pragmatis untuk pertanyaan
tersebut adalah bahwa sebagian besar waktu yang kita milki dalam kehidupan kita, kita habiskan dengan
hal-hal yang kurang menuntut kita untuk berfikir kreatif seperti jalan-jalan, menonton tv, berjemur.

Posner (1973) memberikan beberapa hipotesis mengenai tahap inkubasi . salah satu tahap inkubasi.
Salah satu pernyataan mengenai tahap inkubasi bahwa tahap ini dapat membebaskan kita dari fikiran-
fikiran melelahkan akibat proses pemecahan masalah. Melupakan masalah yang berat dalam sementara
waktu dapat membantu kita menemukan ide-ide baru yang lebih sesuai untuk memecahkan masalah
tersebut. dapat kita ketahui yang dinamakan “functional fixedness” (ketetapan fungsional) dapat
menghambat proses pemecahan masalah. Tahap inubasi juga membantu kita dalam proses kreatif,
karena tahap ini sebenarnya kita dpat memecahkan masalah tanpa kita sadari. Hal tersebut yang
dikemukakan oleh William James, yaitu “ kita belajar berenang pada musim dingin dan bermain ice-
skate pada musim panas”. Jadi, menghentikan proses pemecahan masalah untuk sementara waktu
dapat membantu kita untuk menyusun kembali pemikiran-pemikiran kita terhadap masalah yang kita
hadapi.

Tahap ketiga yakni tahap Iluminasi atau pencerahan, tahapan ini tidak memicu terjadinya iluminasi.
Pada saat iluminasi terjadi, jalan terang menuju permasalahan mulai terbuka. Seseorang akan
merasakan sensasi kegembiraan yang luar biasa, karena pemahaman meningkat, semua ide muncul, dan
ide-ide tersebut saling melengkapi satu sama lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan, semua
trobosan ide kreatif muncul pada tahap ini, penemuan telepon, alur sebuah cerita dan lain-lain
merupakan contoh bagaimana tahap iluminasi memenuhi pikiran seseorang.

Tahapan akhir ialah tahap verifikasi, setelah sebuah ide/solusi diperoleh, maka ide atau solusi tersebut
harus diuji. Tahapan ini tahap untuk menguji sebuah produk hasil proses kreatif untuk membuktikan
legitimasinya. Tahap verifikasi pada umumnya lebih singkat daripada tahapan sebelunya, karena tahap
ini hanya menguji dan meninjau kembali hasil perhitungan seseorang, atau dapat juga untuk melihat
apakah penemuan berhasil. Tetapi dalam berbagai kasus diperlukan waktu untuk melakukan penelitian
lebih lanjut atau peninjauan ulang. (Solso, R.L. dkk, (2008). Psikologi kognitif. jakarta: erlangga)

Alasan kenapa kita harus membiasakan disiplin diri sejak dini? Karena disiplin itu sangat
penting untuk membentuk karakter dan menumbuhkan rasa tanggung jawab. Karena salah satu
faktor kesuksesan seseorang juga dipengaruhi oleh kedisiplinan, pertanyaannya bagaimana
cara untuk memulai mendisiplinkan diri? Jawabannya adalah dimulai dari hal hal kecil seperti
bangun tidak tidur kesiangan, dan disiplin diri juga berwal dari kebiasaan contohnya kita biasa
bangun pagi dan tidak kesiangan itu kita sudah disiplin terhadap bangun tidur. Dan mulailah
dengan hal kecil yang positif untuk membiasakan diri menjadi lebih baik untuk menjadi terbiasa
dalam mendisiplinkan diri. Dan inilah 5 alasan kenapa kita harus membiasakan disiplin diri sejak
dini.

1. Menumbuhkan rasa tanggung jawab

Ketika kita belajar membiasakan untuk disiplin disaat itulah rasa tanggung jawab perlahan
tumbuh dan terbentuk. Mengapa demikian? Karena disaat kita membiasakan berdisiplin diri
disitulah rasa tanggung jawab terhadap  kewajiban kita itu muncul. Dan setelah kita terbisa
disiplin diri, rasa tanggung jawab itu akan menjadi karakter untuk menjadi pribadi yang lebih
bertanggung jawab.

2. Menghargai waktu

Poin kedua adalah menghargai waktu, menghargai waktu itu sangat penting karena ketika kita
berdisiplin dan menghargai waktu kita akan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap waktu.
Dan menumbuhkan pola hidup yang teratur, pola hidup yang teratur adalah wujud dari
tanggung jawab kita terhadap waktu. Dan seseorang yang sukses juga berawal dari
menghargai waktu, menghargai waktu adalah salah satu pondasi yang menhantarkan
seseorang kepada kesuksesan.

3. Pola hidup yang teratur

Poin ketiga adalah pola hidup menjadi lebih teratur. Ya, dengan disiplin dan menghargai waktu
pola hidup pun jadi lebih teratur, dan dengan berdisiplin kita bisa memanfaatkan waktu dengan
baik. Dengan pola hidup yang teratur kita akan terhindar dari kata malas, mengapa demikian
karena kita selalu mengerjakan sesuatu dengan tepat waktu dan dengan pola hidup yang
teratur kita juga akan bisa lebih menghargai waktu.

4. Salah satu pondasi untuk meraih kesuksesan

Poin keempat, disiplin adalah salah satu pondasi untuk meraih kesuksesan. Orang yang sukses
lebih berdisiplin terhadap segala hal, terutama dalam menghargai waktu. Kebanyakan orang
suka membuang buang waktu, padahal waktu itu sangat penting ketika kita menghargai waktu
dan mengisi waktu dengan hal yang positif itu akan menghantarkan kita kepada kesuksesan.

5. Salah satu faktor kesuksesan

Disiplin adalah salah satu faktor kesuksesan, karena kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh
kedisiplinan dan disiplin juga adalah pondasi untuk mencapai kesuksesan, dengan disiplin pola
hidup kita akan lebih teratur. Seseorang yang sukses pasti berdisiplin diri karena itulah mereka
meraih kesuksesan. Misalnya seorang atlet bulu tangkis harus disiplin terhdap latihan untuk
melatih dan meningkatkan kemampuannya dalam olah raga bulu tangkis, dan seorang pelajar
harus disiplin terhadap belajar untuk mencapai hasil atau nilai yang memuaskan. Itu semua
harus didasari dengan berdisiplin diri.

Jadi membiasakan disiplin diri itu sangat penting untuk membentuk karakter yang lebih
bertanggung jawab, dan aberdisiplin diri juga akan membuat kita lebih menghargai waktu.
Disiplin adalah salah satu pondasi yang akan menghantarkan seseorang meraih kesuksesan.
Disiplin merupakan hal yang sulit dilakukan oleh sebagian orang, banyak alasan atau dalih yang
membuat kita malas untuk mereset ulang kehidupan kita dan menjalankan sesuai dengan aturan-
aturan berdisiplin baru. Namun jika sudah terbiasa menerapkan disiplin dalam hidup, maka karakter
kita akan terbentuk dengan sendirinya, dan mengantarkan kita pada kesuksesan.

Sebenarnya apa saja makna disiplin dalam hidup kita, dan apa pentingnya penerapan disiplin itu?
Kami akan rangkumkan jawabannya untuk Anda.

1. Disiplin Membuat Tugas Kita Selesai Tepat Waktu

Hal pertama yang wajib kita pahami mengenai disiplin adalah: Disiplin tidak pernah menjadi suatu
batasan, namun sejatinya disiplin membantu kita untuk menyelesaikan tugas (baik itu besar maupun
kecil) sesuai dengan batasan waktu yang ada.

Dalam hal ini, Anda dapat mulai membiasakan diri untuk menetapkan batasan waktu pada apa yang
Anda lakukan, sekalipun itu terlihat tidak perlu. Anda akan melihat sendiri bahwa metode ini akan
membawa stabilitas dan struktur yang pasti dalam kehidupan kita.

Memang awalnya butuh pengorbanan, namun saat sudah fasih menerapkannya, maka semua akan
terasa ringan, sementara tugas-tugas kita akan selesai sesuai dengan target, bahkan melebihinya.
2. Disiplin Memberi Anda Kekuatan untuk Mengendalikan Hidup

Misalkan saja Anda membuat tujuan sederhana dalam jangka pendek, menengah, dan juga
panjang. Tujuan tersebut dapat berupa latihan kebugaran, diet, menabung, menyelesaikan
membaca novel, bahkan mengatur waktu berkencan bersama pasangan.

Setelah berhasil mempertahankan tekad untuk melakukan tugas-tugas berat tersebut, dan benar-
benar melakukannya, Anda akan menemukan diri sendiri menjadi lebih kuat. Tidak ada lagi rasa
bosan atau pun penyesalan karena melewatkan sesuatu di hari ini.

Anda akan bersemangat menantikan hari esok sambil membuat daftar rencana yang harus
dikerjakan untuk esok hari. Semakin banyak gol, semakin banyak tantangan, semakin terlatih pula
Anda untuk hidup disiplin.

Yang menarik adalah, Anda akan merasa ketagihan untuk membuat rincian tugas yang harus
diselesaikan hari ini,besok, dan juga jangka waktu panjang. Jangan pernah meragukan
kemampuan  Anda dalam hal ini sebelum Anda mencobanya lebih dulu.

3. Disiplin Membawa Kebahagiaan

Sekolah atau pekerjaan yang membelenggu mungkin akan menghadapkan kita pada rasa jenuh
serta kekuatan fisik yang menurun. Tetapi lain halnya jika Anda memiliki sikap disiplin tinggi dari
dalam diri. Hal tersebut secra otomatis akan memberi kekuatan mental, dan hati yang tertantang
untuk menyelesaikan semua rintangan dengan baik.

Tidak ada lagi kata bosan atau rasa berat yang Anda rasakan saat bangun pagi, namun justeru
perasan senang karena hari ini Anda akan mulai menyelesaikan tantangan baru.
4. Disiplin Mengajarkan untuk Memulai di Waktu yang Tepat.

Ada kalanya kita menalami kegagalan. Namun dengan adanya disiplin dalam diri, maka kegagalan
tersebut tidak akan pernahmenjadi sebuah batu sandungan. Sebaliknya, hal tersebut akan
menantang kita untuk memulai dan mencoba lagi.

Membuat sebuah perencanaan baru yang lebih matang, serta melakukannya pada waktu yang
tepat. Kapan harus bekerja, kapan harus belajar, kapan pula waktunya bermain dan bersenang-
senang.

Dengan disiplin dalam diri, kita akan terus berusaha meningkatkan hasil yang kita peroleh
sebelumya. Tidak pernah menyerah, hingga batas akhir dan mendapatkan apa yang kita cita-citakan
dalam hidup.

5. Disiplin Melekat pada Perencanaan Hidup Kita

Selama kita menjalankan gaya hidup disiplin, kita tidak akan merasa terganggu atau tertekan,
karena disiplin dan tujuan hidup kita akan berjalan beriringan. Disiplin hanyalah melekat pada
perencanaan hidup kita. Maka secara otomatis,  jika kita tidak memiliki perencaan hidup, maka tidak
akan ada disiplin yang kita kerjakan.
Dan sebaliknya, memiliki rencana besar dalam hidup tanpa sebuah kedisiplinan untuk
mewujudkannya, akan membawa kita dalam sebuah kesia-siaan belaka, sama halnya dengan
bermimpi tanpa terbeban untuk melakukan suatu tindakan demi mewujudkannya menjadi nyata.

6. Disiplin Merupakan Lambang Kesetiaan pada Diri Sendiri

Lambat laun disiplin yang kita jalankan setiap harinya akan berubah menjadi gaya hidup positif kita.
Ketika kita mau bangun lebih pagi di setiap harinya, menyelesaikan tugas-tugas sedini mungkin,
tetap menghubungi kawan-kawan lama, atau sekedar menjaga barang-barang tetap berada pada
tempatnya.

Tidak hanya itu, namun gaya hidup disiplin akan menjadi pengingat kita tentang hubungan dengan
kedua orang tua dan juga keluarga besar. Bayangkan saja, bagaimana hidup kita jika kita tidak
memiliki disiplin dalam diri? Betapa banyak yang akan kita lupakan, dan betapa kita akan
mengalami kehilangan tak terkira.

Sekali lagi, disiplin tidak pernah menjadi sebuah batasan dalam hidup. Para penentangnya kerap
berpendapat bahwa manusia haruslah hidup bebas tanpa ada sekat-sekat yang mengaturnya.
Melakukan banyak hal yang kita mau, pergi kemana saja dan kapan saja, atau tidak terbeban
dengan tugas-tugas lainnya.

Well, justru dengan disiplin itulah kita dapat melakukan lebih banyak lagi, sebab semuanya sudah
diatur secara otomatis oleh sistem yang bekerja di dalam otak kita. Dan hebatnya lagi, hal tersebut
terjadi dengan lebih baik lagi.

Ketika kita menjalankan sebuah disiplin dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran, maka tidak
ada kata berat atau pun tidak mampu melakukannya. Sebaliknya, disiplin akan terasa
menyenangkan, lebih memudahkan kita, dan membuat kita nyaman dengan diri sendiri.

Disiplin hanya akan melekat pada rencana kita dan jadwal yang telah kita susun. Gaya hidup disiplin
penting untuk diterpakan karena mampu memastikan apa yang kita inginkan dalam hidup ini,
tercapai pada waktu yang tepat.
Disiplin merupakan hal yang sulit dilakukan oleh sebagian orang, banyak alasan atau dalih yang
membuat kita malas untuk mereset ulang kehidupan kita dan menjalankan sesuai dengan aturan-aturan
berdisiplin baru. Namun jika sudah terbiasa menerapkan disiplin dalam hidup, maka karakter kita akan
terbentuk dengan sendirinya, dan mengantarkan kita pada kesuksesan.

Sebenarnya apa saja makna disiplin dalam hidup kita, dan apa pentingnya penerapan disiplin itu? Kami
akan rangkumkan jawabannya untuk Anda.

1. Disiplin Membuat Tugas Kita Selesai Tepat Waktu

Hal pertama yang wajib kita pahami mengenai disiplin adalah: Disiplin tidak pernah menjadi suatu
batasan, namun sejatinya disiplin membantu kita untuk menyelesaikan tugas (baik itu besar maupun
kecil) sesuai dengan batasan waktu yang ada.

Dalam hal ini, Anda dapat mulai membiasakan diri untuk menetapkan batasan waktu pada apa yang
Anda lakukan, sekalipun itu terlihat tidak perlu. Anda akan melihat sendiri bahwa metode ini akan
membawa stabilitas dan struktur yang pasti dalam kehidupan kita.

Memang awalnya butuh pengorbanan, namun saat sudah fasih menerapkannya, maka semua akan
terasa ringan, sementara tugas-tugas kita akan selesai sesuai dengan target, bahkan melebihinya.

2. Disiplin Memberi Anda Kekuatan untuk Mengendalikan Hidup

Misalkan saja Anda membuat tujuan sederhana dalam jangka pendek, menengah, dan juga panjang.
Tujuan tersebut dapat berupa latihan kebugaran, diet, menabung, menyelesaikan membaca novel,
bahkan mengatur waktu berkencan bersama pasangan.

Setelah berhasil mempertahankan tekad untuk melakukan tugas-tugas berat tersebut, dan benar-benar
melakukannya, Anda akan menemukan diri sendiri menjadi lebih kuat. Tidak ada lagi rasa bosan atau
pun penyesalan karena melewatkan sesuatu di hari ini.

Anda akan bersemangat menantikan hari esok sambil membuat daftar rencana yang harus dikerjakan
untuk esok hari. Semakin banyak gol, semakin banyak tantangan, semakin terlatih pula Anda untuk
hidup disiplin.

Yang menarik adalah, Anda akan merasa ketagihan untuk membuat rincian tugas yang harus
diselesaikan hari ini,besok, dan juga jangka waktu panjang. Jangan pernah meragukan kemampuan
Anda dalam hal ini sebelum Anda mencobanya lebih dulu.

3. Disiplin Membawa Kebahagiaan

Sekolah atau pekerjaan yang membelenggu mungkin akan menghadapkan kita pada rasa jenuh serta
kekuatan fisik yang menurun. Tetapi lain halnya jika Anda memiliki sikap disiplin tinggi dari dalam diri.
Hal tersebut secra otomatis akan memberi kekuatan mental, dan hati yang tertantang untuk
menyelesaikan semua rintangan dengan baik

Tidak ada lagi kata bosan atau rasa berat yang Anda rasakan saat bangun pagi, namun justeru perasan
senang karena hari ini Anda akan mulai menyelesaikan tantangan baru.

4. Disiplin Mengajarkan untuk Memulai di Waktu yang Tepat.

Ada kalanya kita menalami kegagalan. Namun dengan adanya disiplin dalam diri, maka kegagalan
tersebut tidak akan pernahmenjadi sebuah batu sandungan. Sebaliknya, hal tersebut akan menantang
kita untuk memulai dan mencoba lagi.

Membuat sebuah perencanaan baru yang lebih matang, serta melakukannya pada waktu yang tepat.
Kapan harus bekerja, kapan harus belajar, kapan pula waktunya bermain dan bersenang-senang.

Dengan disiplin dalam diri, kita akan terus berusaha meningkatkan hasil yang kita peroleh sebelumya.
Tidak pernah menyerah, hingga batas akhir dan mendapatkan apa yang kita cita-citakan dalam hidup.

5. Disiplin Melekat pada Perencanaan Hidup Kita

Selama kita menjalankan gaya hidup disiplin, kita tidak akan merasa terganggu atau tertekan, karena
disiplin dan tujuan hidup kita akan berjalan beriringan. Disiplin hanyalah melekat pada perencanaan
hidup kita. Maka secara otomatis, jika kita tidak memiliki perencaan hidup, maka tidak akan ada disiplin
yang kita kerjakan.

Dan sebaliknya, memiliki rencana besar dalam hidup tanpa sebuah kedisiplinan untuk mewujudkannya,
akan membawa kita dalam sebuah kesia-siaan belaka, sama halnya dengan bermimpi tanpa terbeban
untuk melakukan suatu tindakan demi mewujudkannya menjadi nyata.

6. Disiplin Merupakan Lambang Kesetiaan pada Diri Sendiri

Lambat laun disiplin yang kita jalankan setiap harinya akan berubah menjadi gaya hidup positif kita.
Ketika kita mau bangun lebih pagi di setiap harinya, menyelesaikan tugas-tugas sedini mungkin, tetap
menghubungi kawan-kawan lama, atau sekedar menjaga barang-barang tetap berada pada tempatnya.

Tidak hanya itu, namun gaya hidup disiplin akan menjadi pengingat kita tentang hubungan dengan
kedua orang tua dan juga keluarga besar. Bayangkan saja, bagaimana hidup kita jika kita tidak memiliki
disiplin dalam diri? Betapa banyak yang akan kita lupakan, dan betapa kita akan mengalami kehilangan
tak terkira.

Sekali lagi, disiplin tidak pernah menjadi sebuah batasan dalam hidup. Para penentangnya kerap
berpendapat bahwa manusia haruslah hidup bebas tanpa ada sekat-sekat yang mengaturnya.
Melakukan banyak hal yang kita mau, pergi kemana saja dan kapan saja, atau tidak terbeban dengan
tugas-tugas lainnya.
Well, justru dengan disiplin itulah kita dapat melakukan lebih banyak lagi, sebab semuanya sudah diatur
secara otomatis oleh sistem yang bekerja di dalam otak kita. Dan hebatnya lagi, hal tersebut terjadi
dengan lebih baik lagi.

Ketika kita menjalankan sebuah disiplin dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran, maka tidak ada
kata berat atau pun tidak mampu melakukannya. Sebaliknya, disiplin akan terasa menyenangkan, lebih
memudahkan kita, dan membuat kita nyaman dengan diri sendiri.

Disiplin hanya akan melekat pada rencana kita dan jadwal yang telah kita susun. Gaya hidup disiplin
penting untuk diterpakan karena mampu memastikan apa yang kita inginkan dalam hidup ini, tercapai
pada waktu yang tepat.

Bagaimana Cara Membangun Disiplin Diri?

Pertama, mulailah dengan memotivasi diri Anda sendiri. ...

Kedua, membuat target yang ingin dicapai dalam waktu tertentu. ...

Ketiga, biasakan untuk tidak menunda segala tugas Anda. ...

Keempat, memiliki tekad dan komitmen yang kuat. ...

Kelima, action (lakukan) dari sekarang

JIWA, SEMANGAT DAN NILAI-NILAI JUANG 1945 (JSN'45)

smpn19.semarangkota.go.id - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik


Indonesia, kami menyampaikan Jiwa, Semangat dan Nilai Nilai Juang 1945 sebagai berikut:

1. Sejarah Perkembangan JSN 45

Jiwa, semangat dan nilai – nilai (JSN) kejuangan bangsa Indonesia tidak lahir seketika tetapi merupakan
proses perkembangan sejarah dari zaman ke zaman dimana embrio nilai dari JSN itu sudah ada dari
jaman kerajaan, hanya saja belum dimunculkan dan dirumuskan. Setelah tercapainya titik kulminasi atau
titik puncak pada tahun 1945 nilai – nilai JSN disepakati sebagai dasar, landasan, kekuatan dan daya
dorong bagi para pendiri Republik Indonesia.
Untuk memperoleh gambaran tentang JSN 45 yang berkembang pada setiap zamannya yang dibagi
dalam periodisasi sebagai berikut :

Periode I : Masa sebelum Pergerakan Nasional

Pada periode ini beberapa agama yang tersebar seperti: agama Budha, Hindu, Islam dan Kristen yang
kemudian dianut oleh penduduk setempat dengan penuh kerukunan. Jiwa, semangat dan nilai – nilai
kejuangan sudah mulai timbul yaitu dengan kesadaran harga diri, jiwa yang merdeka, ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, kerukunan hidup umat beragama serta kepeloporan dan keberanian.

Periode II : Masa Pergerakan Nasional

Rasa harga diri bangsa yang tidak mau dijajah menggugah semangat dan perlawanan seluruh
masyarakat terhadap penjajah untuk berusaha merebut kembali kedaulatan dan kehormatan bangsa.
Sejak itu timbulah jiwa, semangat dan nilai - nilai kejuangan, nilai harkat dan martabat manusia, jiwa dan
semangat kepahlawanan, kesadaran anti penjajah atau penjajahan, kesadaran persatuan dan kesatuan
perjuangan.

Pada akhir penjajahan Jepang pada tanggal 1 Juni 1945, IR. Soekarno menyampaikan pokok – pokok
pikirannya tentang falsafah bangsa dan Negara yang dinamakan PANCASILA dalam sidang BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Perlu diketahui bahwa tahap perjuangan
antara Kebangkitan Nasional dan akhir masa penjajahan Jepang merupakan persiapan kemerdekaan.
Jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan semakin menggelora.

Periode III : Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan

Titik kulminasi perjuangan kemerdekaan tercapai dengan Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus
1945. Lahirnya Negara Republik Indonesia menimbulkan reaksi dari pihak Belanda yang ingin menjajah
Indonesia kembali. Hal tersebut menyebabkan bangsa Indonesia kembali mengalami perjuangan yang
dahsyat dalam segala bidang baik melalui perjuangan senjata, bidang politik maupun diplomasi.
Perjuangan ini melahirkan nilai - nilai operasional yang memperkuat jiwa, semangat dan nilai - nilai
kejuangan yang telah ada sebelumnya terutama rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka, semangat
untuk berkorban demi tanah air, bangsa dan negara.

Periode IV : Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan.

Perjuangan masa ini tidak terbatas waktu karena perjuangan bermaksud mencapai tujuan akhir nasional
seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Dalam periode ini jiwa, semangat dan nilai - nilai kejuangan
yang berkembang sebelumnya tetap lestari, yaitu nilai - nilai dasar yang terdapat pada Pancasila,
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

2. Rumusan Jiwa, Semangat dan Nilai - nilai kejuangan 45


Rumusan Jiwa, Semangat dan Nilai - nilai Kejuangan 45 adalah sebagai berikut :

Jiwa adalah sesuatu yang menjadi sumber kehidupan dalam ruang lingkup makhluk Tuhan yang maha
esa. Jiwa bangsa adalah kekuatan batin yang terkandung dalam himpunan nilai – nilai pandangan hidup
suatu bangsa.

Semangat adalah manifestasi dinamis atau ekspresi jiwa yang merupakan dorongan untuk bekerja dan
berjuang. Jiwa dan semangat suatu bangsa menentukan kualitas nilai kehidupannya.

Nilai adalah suatu penyifatan yang mengandung konsepsi yang diinginkan dan memiliki keefektifan yang
mempengaruhi tingkah laku.

Jiwa 45 adalah Sumber kehidupan bagi perjuangan bangsa Indonesia yang merupakan kekuatan batin
dalam merebut kemerdekaan, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.

Semangat 45 adalah Dorongan dan manifestasi dinamis dari Jiwa 45 yang membangkitkan kemauan
untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan
mempertahankannya.

Nilai 45 adalah nilai - nilai yang merupakan perwujudan jiwa dan Semangat 45 bersifat konseptual yang
menjadi keyakinan, keinginan dan tujuan bersama bangsa Indonesia dengan segala keefektifan yang
mempengaruhi tindak perbuatan Bangsa dalam merebut kemerdekaan, menegakkan kedaulatan rakyat
serta mengisi dan mempertahankannya.

3. Nilai - nilai Dasar dan Nilai Operasional JSN 45

Nilai - nilai dasar dari JSN 45 dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Semua nilai yang terdapat dalam setiap Sila dari Pancasila.

2) Semua nilai yang terdapat dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

3) Semua nilai yang terdapat dalam Undang - Undang Dasar 1945, baik pembukaan, batang tubuh,
maupun penjelasannya.

b. Nilai - nilai operasional yaitu nilai - nilai yang lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa
Indonesia selama ini dan merupakan dasar yang kokoh dan daya dorong mental spiritual yang kuat
dalam setiap tahap perjuangan Bangsa seterusnya untuk mencapai tujuan nasional akhir.

c. Metode Kelestarian Jiwa, Semangat dan Nilai - nilai 45


1) Metode pelestarian jiwa, semangat dan nilai - nilai 45

a) Metode Edukasi: Metode dimana tujuannya untuk menanamkan dasar yang kuat ;

untuk penghayatan dan pengamalan jiwa, semangat dan nilai - nilai 45.

b) Metode Keteladanan : Melalui metode ini kita bisa memberikan keteladanan kepada

orang lain dalam menghayati dan mengamalkan jiwa, semangat dan nilai - nilai 45.

c) Metode Informasi dan Komunikasi :

Metode informasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sifatnya searah.

Tujuannya tidak hanya terbatas memberikan penjelasan saja, tetapi dapat memberi

ajakan, dorongan dan motivasi pada orang lain.

d) Metode Sosialisasi : Metode ini merupakan upaya untuk menyampaikan pesan yang

terkandung dalam jiwa, semangat dan nilai - nilai 45 dalam ruang lingkup masyarakat.

2) Pola penerapan metode jiwa, semangat dan nilai - nilai 45.

a) Pendekatan Edukasi

Jalur keluarga :Orang tua berkewajiban mendidik anak anaknya supaya tanggap dan

peka terhadap keadaan dan perkembangan lingkungan, pertumbuhan anak - anaknya,

penyebarluasan JSN 45

Jalur masyarakat: Sejalan dengan pendidikan formal melalui jalur sekolah hendaknya

pendidikan diluar sekolah juga dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya.

Jalur Sekolah : Pendekatan edukasi melalui jalur pendidikan formal (sekolah) yang terikat

pada ruang, waktu, mata pelajaran (kurikulum) dan jenjang persekolahan bertujuan untuk

menanamkan JSN 45 melalui proses belajar mengajar.

b) Pendekatan Keteladanan

Jalur Keluarga : Pendekatan ini menyangkut sikap, tingkah laku, serta penghayatan

dan pengamalannya
Jalur Sekolah: Merupakan forum pendidikan formal yang memegang peran utama dalam

usaha melestarikan JSN 45 terutama dalam upaya guru sebagai pendidik dan tokoh

panutan yang sangat berperan menciptakan kondisi yang memungkinkan para anak

didik akan dapat menghayati dan mengamalkan JSN 45.

Jalur Masyarakat: Melalui jalur masyarakat peranan dan keteladanan tokoh -

tokoh masyarakat, para pemimpin informal yang berada ditengah - tengah lingkungan

masyarakat sangat membantu dan menentukan untuk penghayatan dan pengamalan JSN

45.

c) Pendekatan Informasi dan Komunikasi.

Jalur Keluarga : Iklim yang sejuk dalam keluarga akan membantu dalam pelaksanaan

kelestarian JSN 45.

Jalur Sekolah : Dalam lingkungan sekolah perlu adanya iklim keterbukaan dari kedua

belah pihak yaitu pendidik dan peserta didik dan diharapkan mereka mampu mendalami

dan mengerti JSN 45.

Jalur Masyarakat: Penyampaian pesan melalui keteladanan kepada masyarakat juga

menyangkut hubungan timbal balik antara; pemimpin dan yang dipimpin.

d) Pendekatan Sosialisasi : Tujuan pendekatan sosialisasi agar masyarakat mengerti,

menghayati dan mengamalkan JSN 45.

e) Pendekatan jalur Agama : Pendekatan jalur agama adalah dimana pelestarian JSN 45

akan lebih mudah dalam kehidupan; beragama, demikian pula Alim ulama dan tokoh -

tokoh agama sangat menentukan kelestarian JSN 45.

Jiwa, Semangat dan Nilai nilai 45 atau yang disebut dengan JSN 45 dilihat sebagai nilai perjuangan
bangsa Indonesia memiliki tugas : tetap melestarikan jiwa, semangat dan nilai - nilai 45 sebagai nilai
perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya pembangunan watak dan kepribadian bangsa sebagai bangsa
pejuang melalui pelaksanaan gerakan nasional, juga dijadikan sebagai kesadaran kebangsaan guna
mempersiapkan warga negara terutama calon – calon pemimpin bangsa yang berkualitas dan
menciptakan pemimpin sesuai cita - cita kebangsaan yang mampu mengemban citra Proklamasi 1945
dan menjadi perekat berbangsa dan bernegara. Salah satu contoh JSN yang ada pada masa kini yaitu
masih diadakannya lomba-lomba pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Hal ini dapat memupuk
jiwa , semangat, serta nilai 45 pada diri anak-anak dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia.

Di SMP Negeri 19 Semarang pelaksanaan JSN'45 dilaksanakan dalam bentuk:

Kegiatan Salam Sapa saat Siswa datang

Kegiatan Upacara

Kegiatan Ekstrakurikuler

Terintegrasi dengan Kegiatan Intrakurikuler

Kegiatan Keagamaan

Lomba Lomba HUT Kemerdekaan

Kerja Bakti/Gotong royong

Kebersihan dan lain lain

Anda mungkin juga menyukai