Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

MANAJEMEN KONFLIK

KELOMPOK 2

Nama/NIM:
Ketua : Putri Wati Saleky/1317134031
Anggota : - Melfilia Mercy Papalangi/1317134025
- Heldi Sambo/1317134029
- Aldrin Tamalene/1317134004
- Marinda Wati/1317134034
- Gamaliel A Wattimena/1317134032
- Naldo Salakay/1317134030

Kelas :
VII/A – ABT – D4

PRODI D-4 ABT


ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN
POLITEKNIK NEGERI AMBON
2020
1. Menurut saudara perlukah konflik didalam penyelesaian tugas kelompok saudara,
berikan alasannya :
 Perlu adanya konflik.
Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan pendapat. Hal ini sering terjadi dan
sangat dibutuhkan untuk menghasilkan pemecahan persoalan yang lebih baik atau
hasil akhir yang lebih baik. Tetapi pada saat kita diperhadapkan dengan suatu
konflik, jangan sampai terjadi pertengkaran. Jika misalnya terjadi perbebatan
dalam kelompok maka harus ada pihak ketiga yang menjadi penengah, dalam hal
ini ketua atau pimpinan kelompok.

2. Berikan contoh konflik yang pernah saudara alami dalam kerja kelompok, kehidupan
keluarga, dan kehidupan sosial :
 Konflik dalam kerja kelompok :
 Perbedaan pendapat antara anggota kelompok, pembagian tugas yang tidak
merata pada masing-masing anggota kelompok, sikap acuh tak acuh atau masa
bodoh.
 Konflik kehidupan keluarga :
 Pertengakaran antara adik dan kakak (saling iri), konflik antara orang tua
(perbedaan pendapat, tidak menghargai satu sama lain), konflik antara orang
tua dan anak (orang tua tidak memahami keinginan anak atau memaksakan
kehendak orang tua terhadap anak, anak bersikap tidak sopan kepada orang
tua)
 Konflik kehidupan sosial :
 Hutang piutang, gosip antara teman / tetangga.

3. Bagaimana upaya yang selama ini saudara lakukan dalam menyelesaikan konflik
tersebut :
 Konflik dalam kerja kelompok :
 Saling menghargai dan menerima pendapat dari masing-masing anggota
kelompok, sebagai pemimpin kelompok harus adil dalam memberikan tugas
yang merata kepada setiap anggota kelompok, dan sangat diperlukannya
kesadaran diri dari masing-masing anggota kelompok untuk melakukan tugas
dan tanggung jawab yang sudah diberikan.
 Konflik kehidupan keluarga :
 Orang tua tidak membeda-bedakan dalam memberikan perhatian kepada
kakak dan adik, kakak seharusnya lebih mengalah kepada adiknya, saling
berdiskusi antara anggota keluarga untuk berdamai dan tidak saling
menyalahkan.
 Konflik kehidupan sosial :
 Pada konflik hutang piutang seharusnya pihak penagih hutang dapat meminta
dengan baik dan sopan, dan pada konflik gosip antara teman/tetangga
seharusnya sebagai makhluk sosial kita harus memiliki kesadaran untuk tidak
mengurusi urusan orang lain dan tidak iri kepada kehidupan orang lain
sehingga dapat tercipta kehidupan yang harmonis dengan orang-orang
disekitar kita.

4. Apakah dampak buruk konflik yang pernah saudara alami tersebut :


 Dalam kerja kelompok : Pertengkaran satu sama lain antara anggota kelompok,
kerja sama antara anggota kelompok terhalang, terjadi salah paham, dan rasa tidak
nyaman dalam kelompok.
 Dalam keluarga : Keluarga menjadi tidak harmonis. Contohnya : kakak adik saling
tidak bertegur sapa, iri hati, orang tua dan anak tidak saling berkomunikasi, orang
tua (mama dan papa) tidak saling berkomunikasi, perceraian orang tua, anak
menjadi pemberontak terhadap orang tua, adanya rasa tidak nyaman didalam
rumah, anak lebih memilih untuk berada diluar rumah dan mengikuti pergaulan
bebas. Dan yang paling buruk, berdampak tidak baik bagi kesehatan mental anak.

 Dalam kehidupan sosial : Kehidupan sosial tidak harmonis. Contohnya : tidak


saling bertegur sapa antar tetangga atau teman, akan sering terjadi perkelahian dan
pertengkaran.

5. Apabila dalam kehidupan dikampus atau dikeluarga, saudara melihat ada konflik dan
saudara berusaha menjadi penengah. Upaya apa yang akan saudara lakukan untuk
mengelola konflik tersebut :
 Jika terjadi konflik dikampus, contoh konflik : Terjadi konflik antara mahasiswa
dan dosen. Pada saat dosen mengajar didalam kelas, ada mahasiswa yang tidak
beretika baik, tidak memperhatikan dosen saat mengajar didepan kelas dan
akhirnya dosen tersebut mengusir mahasiswa tersebut keluar kelas dan tidak dapat
mengikuti perkuliahan di mata kuliah tersebut. Yang berindak sebagai penengah
adalah ketua kelas. Jika kami adalah ketua kelas, kami akan berusaha berbicara
dengan dosen yang bersangkutan dan memberikan jalan untuk mahasiswa yang
bermasalah tersebut untuk bisa bertemu dengan dosen yang bersangkutan untuk
meminta maaf.

Anda mungkin juga menyukai