Anda di halaman 1dari 2

LSesi 3: Mengeksplorasi Potensi Diri

Hari Pelaksanaan: Minggu, 4 Desember 2022


Pukul: 14.00 WIB (± 45 menit)
Tempat: Di kediaman konselor
Gambaran Umum Tempat: Di tamu 3x4 yang terdapat sofa panjang 1 dan terdapat 3 single
sofa, juga ada satu meja panjang di tengah.
Observasi Umum :
N datang dengan penampilan yang cukup rapi dan formal, dengan mengenakan kemeja polos
warna navy dan bawahannya menggunakan celana jeans warna cream. Untuk alas kakinya N
mengenakan sepatu berwarna hitam putih.
Proses Intervensi :
Pembukaan dan Pembahasan Positive Quality Survey
Pada awal sesi ini, peneliti menjelaskan secara singkat tujuan dan proses yang akan terjadi
selama sesi ketiga ini. Setelah itu, peneliti merangkum kembali hal-hal yang telah dibahas di
sesi sebelumnya serta menanyakan tugas rumah (homework) yang telah diberikan. N
memberikan kertas tugas rumah tersebut sambil mengatakan bahwa N tidak menyangka ketika
mengetahui hasilnya.
Jawaban tak terduga tentang kualitas positif dalam dirinya datang dari keluarga. Menurut
mereka, N adalah orang yang penurut, kuat, bisa di andalkan dan banyak tingkah.
Sementara bagi N sendiri, ia justru merasa sering membangkang dan berperilaku nakal.
Dari sifat-sifat tersebut, N juga menambahkan bahwa apa yang ia tampilkan dalam keseharian
sama dengan persepsi orang sekitar.
Diantara sifat-sifat positif tersebut, yang menurut N dapat membantunya dalam mengatasi
masalah adalah sifat tidak mudah menyerah, to the point, tegas, dan mudah bergaul.
N memberikan skor 5 ketika diberikan scaling questions mengenai seberapa besar pengaruh
dari penilaian orang lain tersebut terhadap kondisinya saat ini serta seberapa yakin bahwa
opini dari mereka bisa membantu menyelesaikan masalahnya. N beralasan memberikan skor
tersebut bahwa pada dasarnya ia merasa tidak terlalu peduli dengan pandangan orang lain
terhadap dirinya dan juga tidak terlalu yakin, karna opini orang lain hanya untuk
bahan pertimbangan N saja, yang menyelesaikan masalah tetap N sendiri.

Menggali Potensi Positif dalam Diri Partisipan


Kali ini peneliti meminta N untuk menuliskan tiga sifat “Positive Personal Qualities” yang
berasal dari opini pribadi. N lalu menuliskan beberapa sifat tidak gampang menyerah,
peduli sama orang lain, dan mudah berteman dengan siapapun. Ketiga sifat ini selain
berasal dari keyakinan dirinya sendiri, juga diperkuat oleh orang-orang terdekatnya yang
menyetujui bahwa N memang memiliki sifat seperti itu. N menjelaskan masing-masing ketiga
sifat tersebut dalam kegiatan kesehariannya. Misal sifat humble mempengaruhi saat ada di
lingkungan baru, karena bisa cepat berbaur dengan orang-orang yang ada di lingkungan
tersebut.
Usaha yang N lakukan agar sifat-sifat positif tersebut dapat terus bertahan dalam
dirinya adalah dengan tetap menjadi dirinya sendiri, karena sifat-sifat positif tersebut
telah tertanam dalam diri N sejak kecil sampai sekarang.
N memberikan skor 8 ketika peneliti memintanya untuk menilai seberapa yakin dirinya bahwa
potensi-potensi positif tersebut dapat menyelesaikan semua masalah. Alasannya, karena 80%
ia yakin bisa menyelesaikan masalah dan untuk 20% lainnya ia membutuhkan masukan dari
orang lain, untuk meyakin kan apa keputusan N sudah tepat atau belum.

Mengidentifikasi Coping Skills saat Menghadapi Situasi yang Tidak Nyaman


Peneliti menanyakan kepada N situasi-situasi yang tidak nyaman untuknya dan bisa
memunculkan kembali perasaan negatif serta bagaimana N mengatasinya. N lalu
menceritakan mengenai kondisi saat ia merasa terlalu banyak permintaan atau pertanyaan dari
orang lain, tapi kondisi pikiran aku sedang cape dan kacau. Maka perasaan emosi dan marah
muncul. Untuk mengatasi kondisi dan perasaan tersebut, N akan melakukan istirahat atau
meluapkan emosi-emosi itu dengan mengikuti hal-hal yang disukai oleh N. Biasa setelah
melakukan itu, N pada akhirnya akan berpikir bahwa semuanya kembali baik-baik saja, dan
bisa menghadapi segala permintaan-permintaan tersebut dengan tenang. Ia juga memanfaatkan
momen-momen lain seperti waktu luanya ketika bekerja dan ketika nongkrong bersama teman.
Peneliti lalu memberikan exception question kepada N dimana ia diminta mengingat kembali
situasi dimana ia memiliki komunikasi yang baik dengan lingkungan dan memperoleh cara
coping yang efektif dalam menghadapi masalah, lalu meminta N mengira-ngira apa yang akan
terjadi pada dirinya dan lingkungan. Menurut N, komunikasi yang baik antara dirinya
dengan pacar, kaka perempuan, atau teman dekat terjadi saat N butuh teman curhat
yang bisa menjadi pendengar yang baik dan membantu memberikan opsi saran
mengenai permasalahan yang dihadapinya.

Penutup
N memberikan komentar bahwa dari sesi ini ia mendapatkan fakta-fakta yang biasa saja terkait
dengan pendapat orang-orang terhadap dirinya. N juga baru menyadari lebih lanjut teknik-
teknik yang ia pakai selama ini dan masih ada beberapa diantaranya yang tidak efektif.
Dengan adanya insight tersebut, N memberikan nilai 8 terhadap scaling question dari peneliti
akan penilaiannya terhadap sesi kali ini dan efek yang ditimbulkan kepadanya.
Peneliti menutup sesi dengan memberikan sebuah tugas rumah bersifat eksperimental, dimana
N diminta untuk mempraktekkan teknik komunikasi yang dianggap efektif terhadap salah satu
atau lebih orang terdekat seputar kekhawatirannya akan masalah relasi interpersonal. Hasil
dari berhasil atau tidaknya penerapan teknik komunikasi tersebut akan dibahas di sesi
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai