Mengidentifikasi masalah
Ketika dimintai pendapatnya tentang dimensi penilaian diri yang negatif yang menjadi dimensi
skor tertinggi, EB menjawab:
EB ini memiliki masalah terhadap penilaian dirinya yang negatif, karena ia merasa tidak
kestabilan dalam segi perekonomian sebab banyak tanggung jawab yang harus di embannya.
Ia juga merupakan tipe orang yang tidak terlalu yakin pada kemampuan yang di miliki dirinya
sendiri, EB terlalu takut untuk gagal ketika ingin memulai hal baru. Dari permasalahan
tersebut membuatnya menjadi pribadi yang lebih pesimis, ia jadi lebih sering di rumah ketika
libur kerja, yang dimana melakukan kegiatan tidak produktif seperti rebahan seharian sambil
memainkan game online.
Sementara ketika disinggung mengenai putus asa yang menjadi dimensi dengan skor
terendah, menurut EB, yaitu:
Menurut keterangan EB, ia merasa belum terlalu tua untuk prestasi di bidang pekerjaan. EB
merasa setelah terlaksananya proses konseling ini akan memperoleh pribadi dirinya versi lebih
baik lagi untuk menciptakan berbagai karya ataupun hal-hal yang bermanfaat sehingga ia tak
merisaukan masa tuanya hanya karena kegagalan semu. Untuk masalah karir, memang ia
tengah mengalami kerisauan mengingat ia hanya sebagai pegawai pabrik, walaupun ia
pegawai tetap. Akan tetapi EB berkeinginan untuk memberikan inovasi baru untuk
memperoleh karier yang lebih baik kedepannya. EB juga telah memiliki planning, bahwa
dirinya akan menikah sebelum usia 30 tahun.
Menurut X, masalah yang ia alami mulai muncul sejak dua tahun terakhir. Dan hingga
sekarang ini, tidak ada perubahan yang berarti.
Usaha-usaha yang sudah dilakukan EB antara lain:
1. Mencari pekerjaan yang sesuai minatnya.
2. Mencoba membuat usaha baru.
3. Melakukan kegiatan yang produktif, walaupun pada akhirnya tidak bertahan lama.
4. Berusaha meminimalisir perilaku negatif.
Ketika peneliti meminta EB untuk menilai dari rentang 0 (paling buruk) hingga 10 (paling
baik) tentang perasannya terhadap masalah yang dihadapi, EB memberi nilai 8. Sementara
untuk keyakinannya bahwa masalah ini akan berhasil diatasi, EB memberi nilai 10.
Sementara aspek emosi yang berubah saat ini adalah mood yang berubah-ubah akibat setres.
Di sisi lain, ada juga perasaan tidak nyaman karena perubahan mood tersebut, yang dimana
berimbas kepada orang-orang disekitar lingkungannya. Dalam bentuk ciri fisik yang muncul,
EB merasa belakangan ini ia merasa berat badannya turun, pusing, merasa cepat lelah padahal
tidak melakukan apa-apa. Cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan
fisiknya adalah dengan tidur, istirahat seharian apabila libur kerja.
Beberapa pandangan dan pikiran-pikiran negatif juga ikut muncul, antara lain:
1. Memikirkan hal-hal negatif yang belum tentu terjadi.
2. Merasa cemas akan masa depan.
EB juga mencoba mengidentifikasi situasi kehidupannya dulu dan saat ini. Jika dulu EB ketika
masa sekolah masih melakukan hal produktif, dengan ikut organisasi, kegiatan sosial, kajian,
jualan online. Sekarang ia lebih sering bermalas-malasan, ia tidak ikut kajian lagi, alasannya
karena teman yang seumurannya sudah tidak ada yang datang jadi ia merasa malu, ia tidak
melanjutkan jualan online karena tidak ada kendaraan untuk mengantarkan pesanan, dan juga
tidak sempat untuk menyiapkan orderan setelah menjadi pegawai pabrik.
X lalu menjawab:
Menurut keterangan EB ia akan merasa tidak memiliki tekanan, ketika memulai hari dan
menjalani aktivitas dengan mood yang baik, perasaannya lebih lega, pikirannya lebih terasa
fresh, dan tentunya bersemangat menjalani hari.
Penutup
Tanggapan, kesan, dan saran EB mengenai sesi 1.
Kesan: Menurut EB ternyata terasa menyenangkan apabila kita membicarakan masalah tengah
di hadapi kepada orang yang tidak terlalu dekat, ia merasa penilaian orang tersebut lebih
objektif, dan ia merasa terbantu sekali dengan adanya proses konseling ini. EB bisa
mengeluarkan semua jenis keluh kesahnya tanpa harus takut di judge.
Pesan: Harapannya semoga-semoga terbaik untuk diri EB ini yaitu bisa menjalani proses
konseling hingga akhir dan tertuntaskannya segala permasalahan yang menimpanya.