Anda di halaman 1dari 6

A. Nn S usia 28 tahun dirawat di RSJ X.

Saat dikaji, Nn S mengatakan kalau dirinya adalah


wanita yang paling tidak beruntung. Sejak ditinggal pacarnya untuk menikah dengan
sahabatnya setahun yang lalu, Nn S merasa bahwa ia tidak akan bisa mendapatkan pasangan
lagi, bahkan tidak mau menikah meskipun ada yang mengajaknya. Enam bulan yang lalu, Nn
S berhenti dari bekerja karena merasa malu, setiap pekerjaannya selalu tidak pernah benar
dan mendapatkan peringatan dari atasannya. Saat ini didapatkan Nn S sering menunduk
saat berbicara, kontak mata ada tetapi minimal, serta tampak tidak bersemangat dan malas
melakukan kegiatan apapun.

1. Masalah Keperawatan utama

Harga diri rendah

2.

Data Obyektif Data Subyektif

 sering menunduk saat berbicara  Nn S mengatakan kalau dirinya adalah


wanita yang paling tidak beruntung.
 kontak mata ada tetapi minimal
 Nn S merasa bahwa ia tidak akan bisa
 tampak tidak bersemangat dan malas
mendapatkan pasangan lagi
melakukan kegiatan apapun.
 Nn S berhenti dari bekerja karena merasa
malu

SP II HARGA DIRI RENDAH (HDR)


1. Fase orientasi
 Salam terapeutik
Assalamualaikum ibu. Apakah ibu masih ingat dengan saya? Sesuai janji saya kemarin saya
datang lagi.
 Evaluasi / validasi :
Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Bagaimana dengan perasaan negatif yang ibu
rasakan? Bagus sekali berarti perasaan tidak berguna yang ibu rasakan sudah berkurang.
Bagaimana dengan kegiatan merapikan tempat tidurnya?,boleh saya lihat kamar tidurnya?
Tempat tidurnya rapi sekali.
Sekarang mari kita lihat jadwalnya, wah ternyata ibu telah melakukan kegiatan
merapikan tempat tidur sesuai jadwal, lalu apa manfaat yang ibu rasakan dengan melakukan
kegiatan merapikan tempat tidur secara terjadwal?
 Kontrak :
 Topik :
Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua. Hari kita mau latihan
cuci piring kan?
 Waktu :
Kita akan melakukan latihan cuci piring selamaa 30 menit bu
 Tempat :
Dimana tempat mencuci piringnya bu?

2. Fase kerja
Baik, sebelum mencuci piring, kita persiapkan dulu perlengkapan untuk mencuci piring.
Menurut ibu apa saja yang kita perlu kita siapkan saat mencuci piring?, ya bagus, jadi sebelum
mencuci piring kita perlu menyiapkan alatnya yaitu sabun cuci piring dan spoons untuk mencuci
piring. Selain itu juga tersedia air bersih untuk membilas piring yang telah kita sabuni
Nah sekarang bagaimana langkah-langkah atau cara mencuci yang biasa ibu lakukan?
Benar sekali, tapi sebaiknya sebelum kita mencuci piring pertama kita bersihkan piring dari sisa-
sisa makanan dan kita kumpulkan disuatu tempat atau tempat sampah. Kemudian kita basahi
piring dengan air, lalu sabuni seluruh permukaan piring, dan kemudian dibilas hingga bersih
sampai piringnya tidak teras licin lagi. Kemudian kita letakkan pada rak piring yang tersedia. Jika
ada piring dan gelas, maka yang pertama kali kita cuci adalah gelasnya, setelah itu baru
piringnya. Sekarang bisa kita mulai bu. Bagus sekali, ibu telah mencuci piring dengan cara yang
baik. Menurut ibu bagaiman perbedaan setelah piring dicuci dibandingkan tadi sebelum piring
belum dicuci?

3. Fase terminasi
 Eavaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan mencuci piring?
 Evaluasi objektif :
Nah coba ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci piring yang baik bu? Bagus bu.
 Rencana Tindak Lanjut
Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ibu, mau berapa kali ibu melakukannya?
Bagus 3 kali…setelah selesei makan sarapan, siang dan malam ya bu. Jika ibu melakukannya
tanpa diingatkan perawat ibu beri tanda M, tapi kalau ibu mencuci piring dibantu atau
diingatkan perawat ibu beri tanda B, tapi kalau ibu tidak melakukannya ibu buat T.
 Kontrak
 Topik :
Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan ibu yang ketiga.
 Waktu :
Ibu mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya.
 Tempat :
Tempatnya dimana ibu? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam
10 ya . Assalamualaikum ibu.

B. Ny L 56 tahun di bawa ke RSJ A setelah selama dua minggu tidak mau keluar kamar, tidak
mau mandi, dan tidak mau bicara. Saat dilakukan pengkajian, Ny L hanya diam, tidak mau
menatap mata perawat, dan sesekali menghembuskan nafas dengan panjang lalu kembali
tidur. Keluarga mengatakan hal ini terjadi semenjak anaknya pergi dari rumah dan
membawa seluruh uang yang dimilikinya.

1. Masalah Keperawatan utama

Isolasi social : menarik diri

2.

Data Obyektif Data Subyektif

 Ny L hanya diam  Pasien selama dua minggu tidak mau


keluar kamar
 Ny L tidak mau menatap mata perawat
 Pasien tidak mau mandi
 Ny L sesekali menghembuskan nafas
dengan panjang lalu kembali tidur  Pasien tidak mau bicara

 Keluarga mengatakan hal ini terjadi


semenjak anaknya pergi dari rumah dan
membawa seluruh uang yang dimilikinya

SP II Isolasi Sosial : Menarik diri


1. Fase Orentasi
 Salam Terapeutik.
Assalamualaikum, Selamat pagi ibu, Masih ingat dengan saya? Cobat tebak siapa?
 Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana perasaannya hari ini bu? Ibu masih ingat tidak pembicaraan kita yang
sebelumnya tentang cara berkenalan dengan orang lain? Iya, bagus sekali bu. Apakah ibu
sudah mulai berkenalan dengan orang lain? Iya, bagus sekali bu. Bagaimana perasaan ibu
setelah mulai berkenalan?
 Kontrak :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan bagaimana berkenalan
dan berbicara saat melakukan kegiatan harian. Waktunya sekitar 15 menit. Tempatnya
disini saja. Apakah ibu bersedia?

2. Fase Kerja
Baiklah bu sekarang saya akan memberikan kesempatan kepada ibu, untuk berkenalan dengan
orang lain. Apakah ibu masih ingat bagaimana cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih
ingat, jika pasien lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan)
Sekarang coba saya ingin lihat ibu berkenalan dengan Ny. S dan Ny. D, wah bagus sekali ibu,
selain nama, nama panggilan, hobby, apakah ada yang ingin ibu ketahui tetang Ny. S dan Ny.
D? (bantu pasien mengembangkkan topik pembicaraan) wah bagus sekali bu.
Baiklah bu apa kegiatan yang biasa ibu lakukan pada jam ini? Bagaimana kalau kita
menemani teman ibu yang sedang menyiapkan makan siang di ruang makan sambil menolong
teman ibu bisa bercakap-cakap dengan teman yang lain. Mari bu.. (dampingi pasien ke ruang
makan) apa yang ingin ibu bincangkan dengan teman ibu. ooh tentang cara menyusun piring
diatas meja silahkan ibu (jika pasien diam dapat dibantu oleh perawat) coba ibu tanyakan
bagaimana cara menyusun piring di atas meja kepada teman ibu? apakah harus rapi atau
tidak? Silahkan bu, apalagi yang ingin bu bincangkan.. silahkan.
Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagaimana kalau ibu dengan teman ibu melakukan
menyusun gelas diatas meja bersama… silahkan bercakap-cakap ibu.

3. Fase Terminasi
 Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan Ny. S dan Ny. Dbercakap-cakap
dengan teman ibu saat menyiapkan makan siang di ruang makan? Coba ibu sebutkan
kembali bagaimana caranya berkenalan?
 Rencana Tindak Lanjut
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu jadwal kegiatan bercakap-cakap
ketika membantu teman sedang menyiapkan makan siang. Mau jam berapa ibu latihan?
Oo ketika makan pagi dan makan siang.
 Kontrak yang akan datang :
Baik lah ibu bagaimana kalau besok saya kan mendampingi ibu berkenalan dengan 4 orang
lain dan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian lain,
apakah ibu bersedia? Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00? Baiklah ibu besok
saya akan kesini jam 10:00 WIB. Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau di ruang tamu? Baiklah sampai jumpa besok ya bu, terima kasih atas kerjasamanya.
Saya permisi Assalamualaikum WR,WB.

Anda mungkin juga menyukai