Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN INDIVIDU

SATUAN ACARA EDUKASI


PENTINGNYA DIET PADA HIV

Disusun untuk Memenuhi Syarat Penugasan Individu Program Profesi Ners


di Ruang 27 Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar Malang

Disusun oleh
AGUS TRIONO
180070300011043

PROGRAM PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2019
SATUAN ACARA EDUKASI
PENTINGNYA DIET PADA HIV

a. Topik
֊ Diet pada penderita HIV - AIDS
b. Sasaran dan target
֊ Sasaran : Tn. A dan keluarga
֊ Target : Tn. A dan keluarga
c. Materi
֊ Terlampir
d. Metoda
֊ Diskusi
e. Media dan Alat
֊ Leaflet
֊ Gambar
f. Waktu dan Tempat
֊ Hari/tanggal : Selasa/ 11 Mei 2019
֊ Waktu : 13.00 WIB
֊ Tempat : Ruang 27 RSSA (Bed 31)

g. Tujuan edukasi
֊ Setelah dilakukan edukasi diharapkan klien paham tentang diet pada penderita HIV-AIDS

h. Pelaksanaan

Satuan Acara Edukasi SLE


TINDAKAN AKTIVITAS IMPLEMENTASI
STEP 1: Perawat Prinsip Edukasi yaitu menggunakan OARS (Open, Affirmasi,
Establishing Reflection, Summary)
memperkenalkan diri
Perawat memperkenalkan diri dan menyebutkan profil
Trust
Perawat: “Selamat siang Pak, perkenalkan nama saya
perawat Agus, yang siang dapat shift jaga,
boleh saya duduk disebelahnya Bapak?”
Pasien: “Iya Pak, silahkan”.,
Perawat : “Bagaimana kabar Bapak hari ini? Sudah
bertemu dengan Dokter yang merawat ya?”
TINDAKAN AKTIVITAS IMPLEMENTASI
Pasien: “Kabar baik Pak, Alhamdulillah sudah
bertemu dengan dokter Pak, kata Dokter
kondisi saya saat ini masih kurang stabil,
dan perlu perawatan istirahat disini”.
Perawat menjelaskan Perawat: “Kurang stabil seperti apa Pak yang
perannya disampaikan oleh Dokter? Saya dan
teman-teman dirawat inap ini akan
berusaha membantu permasalahan atau
kesulitan yang Pak alami untuk
meningkatkan kesehatan Bapak”.
Pasien: “Iya Pak, sebenarnya saya juga kurang
mengerti apa pentingnya diet, soalnya saya
merasa saya menjaga banyak makanpun
berat badan saya juga tetap menurun”.
Informed consent dan Melakukan kontrak waktu dan tempat
kontrak Perawat: “Baik Pak, saya ada beberapa menit
sebelum pergantian shift, kira-kira sekitar
20 menit, bagaimana kalau kita berdiskusi
tentang masalah yang Bapak nyatakan
belum mengerti tadi?”
Pasien : ”Iya Pak, saya sangat setuju, karena
masalah ini saya jadi kebingungan”
Menciptakan interaksi Perawat: “Luar biasa sekali semangat Bapak, dalam
yang “trust-honest” berdiskusi ini,Bapak silahkan ceritakan apa
saja yang dikeluhkan, dalam diskusi ini
tenang saja, akan dijaga kerahasiaannya.”
Pasien : “Iya Pak, terimakasih banyak, tapi saya
harap keluarga saya, terlebih suami saya
jangan sampai tahu”
STEP 2: Menyusun list Perawat: “Baik Pak, Bapak sudah menderita penyakit
Assess masalah yang akan HIV berapa lama?”
Patient’s dijadikan topik Pasien : “Sudah 5 tahun sepertinya, dan sejak saat
Needs edukasi itu sering keluar masuk rumah sakit,”
Perawat: “Selama 5 tahun tersebut apakah ada
keluhan yang paling Bapak rasakan
TINDAKAN AKTIVITAS IMPLEMENTASI
mengganggu aktivitas?”
Pasien : “Saya rasa masalahnya adalah saya masih
sering diare, tidak satu minggu berturut
turut, walaupun makan banyak masih tetap
saja berat badan saya turun”
Perawat: “Saya bantu mencatat ya Pak, Selain itu,
apakah ada permasalahan lain Pak?”
Pasien : “Iya mas, saya lupa mas HIV itu dapat
menular lewat makanan atau tidak
Perawat: “Baik Pak, apakah ada hal lain lagi Bapak
yang menjadi permasalahan?
Pasien : “Kemudian masalah pengobatan saya
kurang paham bagaimana cara manajemen
agar saya semangat minum obatnya”
Perawat: “Baik Pak, apakah ada hal lain lagi Bapak
yang menjadi permasalahan?
Pasien : “Sudah Pak, saya rasa sudah cukup””
STEP 3: Mengarahkan klien Perawat: “Ada 3 masalah ya Pak, Dari masalah-
Setting untuk menentukan masalah tadi, mana yang menurut Bapak
Priorities topik yang dinilai perlu paling ingin segera diatasi?”
And Time untuk segera diatasi Pasien : “Yang masalah pentingnya nutrisi mas, saya
Frame merasa saya sudah makan banyak, namun
berat badan saya tetap turun, saya jadi
merasa malas untuk makan.”
Menyusun deadline Perawat: “Baik Pak, untuk masalah tersebut Bapak
pencapaian inginnya dapat melakukan perawatan
dengan benar selama berapa lama Pak?”
Pasien : “Semoga saat persiapan pulang saya sudah
bisa memahami nya Pak, mungkin 3 hari
lagi batasnya”

STEP 4: Memberikan edukasi Metode diskusi dan demonstrasi


Delivering kepada klien Media Leaflet
TINDAKAN AKTIVITAS IMPLEMENTASI
The mengenai topik yang
Perawat: “Baik Pak, saya akan berusaha membantu
Education telah diseIbuati
ibu dalam berdiskusi, kira-kira apa yang ibu
Contents
ketahui tentang gizi untuk HIV?”
Pasien : “Saya hanya tahu kalau saya harus makan
yang tinggi protein, namun masih tetap saja
berat badan turun, jadi saya merasa makan
itu tidak penting”
Perawat: “Meskipun begitu Bapak harus tetap makan,
selama ini apa yang Bapak ketahui tentang
tujuan dari menjaga diet untuk orang
dengan HIV?”
Pasien : ”Saya belum banyak mengetahuinya Pak?”
Perawat :“Saya harap Bapak masih tetap semangat
walaupun mungkin secara kondisi berat
badan selalu turun terus, tujuan diet itu
antara lain: 1)Meningkatkan status gisi dan
daya tahan tubuh, 2) Mencapai dan
mempertahankan berat badan, 3)
Mengatasi gejala diare, mual & muntah, 4)
Menjaga interaksi obat dan makanan agar
penyerapannya lebih optimal”
Pasien : “Ohh, baik Pak, kira-kira apakah ada yang
perlu diperhatikan dalam memilih makanan
dan minuman yang aman?
Perawat, : “Beberapa yang perlu Bapak ketahui untuk
memilih makanan yang aman antara lain
adalah: a) Untuk makanan & minuman
kaleng sebelum dibuka periksa kemasan
kaleng & tanggal kedaluarsa, b).Hindari
konsumsi daging, ikan, telur, ayam &
unggas lainnya dalam keadaan mentah /
setengah matang, c) Hindari
mengkonsumsi sayuran mentah / lalapan,
d) Mencuci sayur & buah dengan air bersih
& mengalir, e) Hindari susu & produk susu
TINDAKAN AKTIVITAS IMPLEMENTASI
yang tidak dipasteurisasi, f)Sebaiknya
memanaskan makanan sebelum dimakan
g) Hindari makanan yang sudah berjamur /
basi, h) Sebaiknya pisahkan makanan yang
belum dimasak dengan makanan yang
sudah dimasak, i) Selalu cuci tangan
sebelum & sesudah menyentuh makanan.
j) Selalu minum air masak, k)Memakai air
panas & sabun untuk membersihkan
semua alat dapur, l) Hindari makan
makanan jajanan.”
Pasien : ”Untuk bahan makanan yang bagus saya
konsumsi bagaimana Pak?”
Perawat :”Untuk pemilihan makanan pada intinya
adalah memilih makanan yang memiliki gizi
seimbang, namun ada beberapa literatur
yang menyebutkan bahwa untuk bahan
makanan di Indonesia yang dapat
disarankan antara lain tempe, kelapa,
wortel, kembang kol, sayuran dan kacang-
kacangan, dan buah alpukat”
Pasien : ”Oh begitu ya Pak, saya paham sekarang,
terima kasih banyak ya Pak”
Perawat memberi Perawat: “Sama-sama Pak, Mungkin ada yang Bapak
kesempatan kepada tanyakan?”
klien untuk Pasien : “Saya rasa sudah cukup itu saja Pak”
menyampaikan Perawat: “Kalau begitu. Bagaimana Pak, apakah bisa
feedback diulangi lagi apa saja yang telah kita
diskusikan tadi?
Pasien : “Tujuan diet itu antara lain: 1)Meningkatkan
status gisi dan daya tahan tubuh, 2)
Mencapai dan mempertahankan berat
badan, 3) Mengatasi gejala diare, mual &
muntah, 4) Menjaga interaksi obat dan
makanan agar penyerapannya lebih
optimal, dan untuk hal yang perlu
TINDAKAN AKTIVITAS IMPLEMENTASI
diperhatkan dalam melihih makanan yang
baik dan aman akan saya baca lagi mas”.
Perawat: “Bagus sekali Pak. Nanti tinggal direview
ulang ya.”
Pasien : “Siap Pak sekali lagi terima kasih banyak”.
STEP 5: Perawat Perawat: “Kira-kira apakah akan ada hambatan saat
Evaluation- mengevaluasi mempraktikkan di rumah nanti Pak?”
Re implementasi materi Pasien: “Sepertinyatidak ada Pak, mungkin hanya
Evaluation- edukasi oleh klien saya hanya perlu sedikit lebih semangat
Follow Up lagi”
Strategies Perawat melakukan Perawat: “Syukurlah kalau begitu. Kalau misalkan
rencana tindak lanjut Bapak perlu bantuan, Bapak bisa
atau modifikasi memanggil saya kembali.”
pembelajaran Pasien: “Baik Pak, semoga lancar tidak ada masalah,
dan saya bisa mengingat”
Terminasi sesi Perawat : “Saya mengulangi ya Pak beberapa hal
edukasi yang telah kita diskusikan antara lain tujuan
diet itu antara lain: 1)Meningkatkan status
gisi dan daya tahan tubuh, 2) Mencapai
dan mempertahankan berat badan, 3)
Mengatasi gejala diare, mual & muntah, 4)
Menjaga interaksi obat dan makanan agar
penyerapannya lebih optimal.”.
Pasien : “Terima kasih banyak Pak, sangat jelas
sekali”
Perawat: “Sama-sama Pak, semoga bisa membantu,
BaikIbu, saya rasa diskusi kita cukup ya
Ibu, kalau misalkan dirasa nanti ada hal
yang perlu didiskusikan lagi kami perawat
di ruang rawat inap siap membantu.”
Pasien : “Aamiin, terima kasih banyak do’anya Pak”
Perawat: “Sama-sama Pak.”
Diet untuk pasien HIV 3. Mengatasi gejala diare, mual & muntah
4. Menjaga Interaksi obat & makanan agar
Diit yang baik untuk pasien HIV adalah diit TKTP.
penyerapan obat lebih optimal
Syarat diet ini adalah tinggi kalori, tinggi protein, cukup
vitamin dan mineral, serta mudah dicerna.

Apakah HIV itu?


HIV (Human Immuno-deficiency Virus)
adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia dan menimbulkan AIDS.
Keamanan makanan & minuman

a. Untuk makanan & minuman kaleng sebelum


dibuka periksa kemasan kaleng & tanggal
Tujuan diet
kedaluarsa.
1. Meningkatkan status gizi & daya tahan tubuh. b. Hindari konsumsi daging, ikan, telur, ayam &
2. Mencapai & mempertahankan berat badan unggas lainnya dalam keadaan mentah /
Apakah AIDS itu?
normal setengah matang.
AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome) Merupakan kumpulan gejala penyakit c. Hindari mengkonsumsi sayuran mentah /
akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh lalapan
virus HIV. d. Mencuci sayur & buah dengan air bersih &
mengalir
e. Hindari susu & produk susu yang tidak
dipasteurisasi
f. Sebaiknya memanaskan makanan sebelum
dimakan
g. Hindari makanan yang sudah berjamur / basi 2. Kelapa
h. Sebaiknya pisahkan makanan yang belum
dimasak dengan makanan yang sudah dimasak. Nutrisi Pada HIV AIDS
i. Selalu cuci tangan sebelum & sesudah
menyentuh makanan.


j. Selalu minum air masak
k. Memakai air panas & sabun untuk
membersihkan semua alat dapur
l. Hindari makan makanan jajanan 3. Wortel

Bahan makanan Indonesia yang


dianjurkan dikonsumsi

1. Tempe

4. Kembang kol,
5. Sayuran hijau dan kacang-kacangan,

6. Buah alpukat
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRASIJAYA
MALANG

2019

Anda mungkin juga menyukai