Anda di halaman 1dari 2

Nama: Lidia Farokah

NIM: 2008306146
Kelas: BKI 5/C

JAWABAN UAS WAROIS


1. Saya setuju dengan pernyataan tersebut, karena di dalam islam, setiap pekerjaan atau
profesi haruslah dilakukan dengan profesional, dimana harus dilakukan sebaik-baiknya
oleh orang yang telah ahli di bidangnya, termasuk warois. Seorang warois yang berjiwa
profesional harus menunaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan aturan, dan perjanjian
yang telah ditetapkan, serta mampu menunaikan amanat yang telah di sepakati, tentunya
dibarengi dengan keikhlasan, karena hal tersebut merupakan bentuk dukungan aktivitas
ibadah. Ketika melakukan suatu pekerjaan harus ikhlas untuk membantu pasien tanpa
memandang latar belakang atau harkat dan martabat pasien tersebut, dan menerima segala
keadaan pasien serta situasi dan kondisi tempat bekerja dengan tulus tanpa mengeluh
mengenai. Maka dari itu, sikap profesional dan asas keikhlasan saling terhubung untuk
menjadi ladang ibadah dalam suatu pekerjaan.

2. Tahapan yang harus dilakukan oleh petugas warois diterima perawatannya di rumah
sakit, yaitu dengan melakuan interaksi komunikasi interpersonal dengan pasien dan
keluarganya, seperti melakukan perkenalan, wawancara atau interview serta
mendengarkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien. Petuagas Warois melakukan
interaksi tersebut secara pribadi pada setiap pasien yang dirawat di rumah sakit, untuk
memperoleh data serta informasi, yang sekiranya dibutuhkan oleh pasien dari segi
rohaninya. Proses interaksi komunikasi tersebut dilakukan dengan cara bertanya, baik itu
berupa pertanyaan terbuka ataupun pertanyaan tertutup, mendengarkan dan
memperhatiakan keluhan serta curahan hati dari sang pasien. Setelah itu petugas Warois
memberikan layanan tausiah, seperti nasihat, bimbingan untuk beribadah, berdo’a, dzikir
dan konseling. Kemudian petugas Warois mengajak pasien dan keluarganya untuk
melakukan do’a bersama, setiap mengakhiri dan menutup pertemuan untuk memohon
keberkahan dan kesembuhan kepada Allah SWT.

3. Perawatan Rohani Islam dengan terapi Islam dalam menjawab persoalan psikis pasien,
yaitu dimana pelayanan warois ini bertumpu pada pasien, bahwa datangnya kesehatan dan
kesembuhan itu berasal dari kekuasaan serta rahmat Allah SWT. Maka dari itu petugas
warois hanyalah perantara dari jalan ikhtiar pasien untuk memperoleh kesembuhan.
Terdapat dua pelayanan warois di rumah sakit, yaitu pelayanan aspek fisik, dimana
perawatan dan pengobatan dengan menggunakan medis dan ada pelayanan aspek rohani.
Nah dari kedua bentuk layanan tersebut harus dilaksanakan secara terpadu (holistik)
supaya mendapatkan hasil yang baik yaitu menolong dan membina manusia dengan
seutuhnya dengan fitrah dan iman yang ada di dalam dirinya. Pemberian motivasi,
memberikan tuntunan do’a, cara bersuci, shalat, dan amalan ibadah lainya merupakan hal
yang diperlukan oleh pasien. Dan sebagai seorang rohaniawan perlu juga memberikan
layanan konseling untuk pasien supaya dapat mengeluarkan segala kecemasan, ketakutan,
dan keluh kesah yang pasien rasakan. Maka rohaniawan di rumah sakit harus memiliki
Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam mekanisme pelayanan bimbingan rohani
Islam tersebut.

4. Gangguan-gangguan pasien yang menjadi objek Perawat Rohani Islam dengan terapi
Islam pada pasien di Rumah Sakit, yaitu ketika pasien sedang mengalami dan merasakan
penyakit yang sedang dideritanya, maka pada saat itulah mental/jiwanya terganggu.
Karena kondisi fisik dan psikis manusia itu saling mempengaruhi. Sehingga semakin jelas
bahwa setiap pasien yang sedang sakit, maka gangguan psikisnya pun cenderung
terpengaruhi oleh kondisi fisik masing-masing. Pada saat psikisnya terganggu, manusia
akan merasakan khawatir, cemas, stres, takut tidak bisa memeperoleh kesembuhan,
merasa putus asa yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, hilangnya semangat,
dan proses penyembuhannya berjalan dengan lambat.
 Doa Nabi Ayub
Berikut ini adalah doa Nabi Ayub a.s yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT
untuk memperoleh kesembuhan dari penyakitnya. Doa ini ada di dalam Al-Qur’an
surat Al-Anbiya ayat 83:
َ‫َأنِّي َم َّسنِ َي الضُّ رُّ َوَأنتَ َأرْ َح ُم الرَّا ِح ِمين‬
Robbi innii massaniyadh-dhurru wa anta arhamurroohimiin
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah
Tuhan yang maha Penyayang di antara semua penyayang.”
Manfaat dari mengamalkan doa Nabi Ayub a.s supaya diberikan kesembuhan dan
kesehatan dari penyakit yang di derita oleh pasien. Bisa juga digunakan sebagai salah
satu usaha untuk tetap menguatkan iman selama sakit. Harapannya dengan membaca
doa tersebut, segala penyakit yang tengah dirasakan dapat menjadi penggugur dosa
bagi yang bersangkutan.
 Do’a menghilangkan rasa sakit:
‫ أعوذ بعزة هللا وقدرته من شرما اجد وأحادر‬...‫ بسم هللا‬..‫ بسم هللا‬..‫بسم هللا‬
“Dengan nama Allah (baca 3x)saya berlindung dengan kebesaran Allah dan
kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang aku derita dan aku khawatirkan.”
5. WAROIS memiliki peran yang sangat berpengaruh dalam proses Perawatan di rumah
sakit, karena warois memberikan pengaruh terhadap kondisi psikis yang diderita oleh
pasien sehingga terjadi sebuah perubahan, atau disebut dengan intervensi. Meskipun
peranan yang dilakukan oleh warois berbeda dengan perawat medis, akan tetapi
keberadaan Warois bagi masyarakat yang sedang sakit sangatlah penting dan diperlukan,
sebab tugas Warois itu sendiri untuk memberikan pelayanan Rohani, karena Warois
memiliki motto Waidza Maridltu Fahuwa Yasyfin (dan ketika engkau sakit maka dia
(Allah SWT) yang akan menyembuhkan), sehingga bisa dipahami bahwa Warois
merupakan perawat yang fungsinya menangani kegiatan non medis.

Anda mungkin juga menyukai