Ulama Fiqh
Ahmad Dahlan
ahmaddahlan@stisabuzairi.ac.id
Dosen Program Studi Hukum Keluarga Islam STIS Abu Zairi Bondowoso
Mulyadi
ibramulyadi@gmail.com
Dosen Program Studi Hukum Keluarga Islam STIS Abu Zairi Bondowoso
Abstrak
Untuk mewujudkan Tujuan pernikahan, maka calon suami maupun
calon istri sebelum menentukan pilihan untuk membangun rumah tangga
diperlukan adanya kesetaraan dan kesamaan visi dan misi, minimal memiliki
kesetaraan dalam hal agama, keyakinan, status sosial, dan lain sebagainya.
Kesamaan dan kesetaraan antara suami dan istri dalam lingkup dan konteks
pernikahan disebut kafaah. Kafaah dalam pernikahan sangatlah penting
karena Kafaah sebagai pondasi dan penunjang utama tercapainya tujuan
pernikahan yaitu terbangunnya keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
Kafaah bukanlah merupakan syarat sahnya sebuah pernikahan, namun
Kafaah memiliki peran penting terbentuknya keluarga harmunis.
Kafaah dalam pernikahan adalah keseimbangan dan keserasian antara
calon istri dan calon suami sehingga masing-masing calon tidak merasa
berat untuk melangsungkan perkawinan. Atau laki-laki sebanding dengan
calon istrinya, sama dengan kedudukan, sebanding dalam tingkat sosial dan
sederajat dalam akhlak serta kekayaan. Oleh sebab itu, maka bagi calon
suami maupun calon istri sebelum melangsungkan pernikahan dianjurkan
untuk saling mengenal dan mengetahui masing-masing pribadinya
termasuk kesamaan agamanya, kesamaan status sosialnya, maupun kondisi
kehidupannya.
A. PENDAHULUAN
Tujuan Pernikahan adalah membentuk dan membangun keluarga
harmunis, sakinah, mawaddah, warahmah. Untuk mewujudkan Tujuan
pernikahan, maka calon suami maupun calon istri sebelum menentukan
pilihan untuk membangun rumah tangga diperlukan adanya kesetaraan
dan kesamaan visi dan misi, minimal memiliki kesetaraan dalam hal
agama, keyakinan, status sosial, dan lain sebagainya. Kesamaan dan
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 29
Ulama Fiqh kesetaraan antara suami dan istri dalam lingkup dan konteks pernikahan
disebut kafaah. Kafaah dalam pernikahan sangatlah penting karena
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 30
Ulama Fiqh
1
Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap , (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2008), 56.
2
Salim Bahreisi dan Abdullah bahreysi, Tarjamah Bulughul Maram Min adillatil Ahkam,
(Surabaya: Balai Buku), 494
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 31
Ulama Fiqh
3
Ahmad Royani, Kafa’ah dalam Perkawinan Islam : Tela’ah Kesederajatan Agama dan Sosial
(Jurnal Al-Ahwal. Vol. 5, No. 1, April 2013), 105.
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 32
Ulama Fiqh
merupakan kata yang terpakai dalam bahasa Arab dan terdapat dalam
al-Qur’an dengan arti “sama” atau setara.4 Kafaah berasal dari kata
asli al-Kufu’ diartikan al-Musawi (keseimbangan). Ketika dihubungkan
dengan nikah, Kafaah diartikan dengan keseimbangan antara suami
istri dari segi kedudukan, agama, keturunan, dan semacmnya.5 Dalam
kamus bahasa Arab kafaah berasal dari kata اوﻟﻔﻜﻲةء, واﻟﻜﻔﻲء,اﻟﻜﻔﻮء
artinya adalah yang menyamai.6 Adapun yang dimaksud adalah sama,
sepadan, dan setara.
Secara Terminologi, kafaah adalah kesesuaian atau kesepadanan
antara laki-laki dan perempuan yang akan melangsungkan pernikahan
baik menyangkut agama, ilmu, akhlak, status sosial maupun
hartanya.7 Mengutip pendapat Abu Zahro, Siti Fatimah
mengemukakan bahwa kafaah adalah suatu kondisi di mana dalam
suatu perkawinan haruslah didapatkan adanya keseimbangan antara
suami dan istri mengenai beberapa aspek tertentu yang dapat
mengosongkan dari krisis yang dapat merusak kehidupan
perkawinan.8 kafa’ah adalah adanya keseimbangan, keharmonisan
dan keserasian, terutama dalam hal agama yaitu ahklak dan ibadah.
Persoalan kafa’ah dalam perkawinan menjadi salah satu faktor penting
dalam rangka membinan keserasian kehidupan suami istri. Posisi yang
setara antara pasangan suami istri diharapkan mampu meminimalisir
perselisihan yang berakibat fatal bagi kelanggengan hubungan rumah
4
Ahmad Royani, Kafa’ah dalam Perkawinan Islam : Tela’ah Kesederajatan Agama dan Sosial
(Jurnal Al-Ahwal. Vol. 5, No. 1, April 2013), 106
5
Siti Fatimah, Konsep kafaah dalam pernikahan menurut Islam: kajian Normatif, sosiologis,
dan historis, (As-Salam: Vol. VI, No. 2, Th. 2014), 110
6
Munawwir, , Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progresif,
1997),1216
7
Ibrahim Muhammad Jamal, Fiqh al-Mar‟ah al-Muslimah, Terjemahan Ansari Umar
Sitanggal (Semarang: Asy-Syifa, 1986), 369
8
Siti Fatimah, Konsep kafaah dalam pernikahan menurut Islam: kajian Normatif, sosiologis,
dan historis, (As-Salam: Vol. VI, No. 2, Th. 2014), 110
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 33
Ulama Fiqh
9
Ahmad Royani, Kafa’ah dalam Perkawinan Islam : Tela’ah Kesederajatan Agama dan Sosial
(Jurnal Al-Ahwal. Vol. 5, No. 1, April 2013), 107
10
Salim Bahreisi dan Abdullah bahreysi, Tarjamah Bulughul Maram Min adillatil Ahkam,
(Surabaya: Balai Buku), 494
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 34
Ulama Fiqh
وﻻ ﺗﻧﻛﺣوا ﺷﻣﻟارﻛﺎت ﺣﺗﻰ ﯾؤﻣن وﻷﻣﺔ ﻣؤﻣﻧﺔﺔ ﺧﯾر ﻣن ﺷﻣرﻛﺔ وﻟو
أﻋﺟﺑﺗﻛم وﻻ ﺗﻧﻛﺣوا ﺷﻣﻟارنﯾﻛ ﺣﺗﻰ ﯾؤﻣﻧوا وﻟﻌﺑد ﻣؤﻣن ﺧﯾر نﻣ ﺷﻣﻛ ر ووﻟ
11
Departemen Agama Republik Indonesia, al_Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Al-
Hidayah, 1971),644
12
Departemen Agama Republik Indonesia, al_Qur’an dan Terjemahannya,,,. 547
13 Departemen Agama Republik Indonesia, al_Qur’an dan Terjemahannya, 543
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 35
Ulama Fiqh
أﻋﺟﺑﻛم أوﻟﺋك ﯾوﻋدن إﻰﻟ رﺎﻧﻟا وا ﯾدﻋو إﻟﻰ ﻟاﺟﻧﺔ واﻐﻣﻟﻔرة ﺑﺈذﻧﮫ وﯾﺑﯾن
ﯾآﺎﺗﮫ ﻟﻠﻧﺎس ﻌﻟﻠﮭم ﯾﺗذﻛرون
Artinya: “Janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang
mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik
hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik
(dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang
musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka mengajak ke
neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-
perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran”.14
14
Departemen Agama Republik Indonesia, al_Qur’an dan Terjemahannya, 53
15
Salim Bahreisi dan Abdullah bahreysi, Tarjamah Bulughul Maram Min adillatil Ahkam,
(Surabaya: Balai Buku), 494
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 36
Ulama Fiqh
ﻻإ ﺋﺎﺣك وأ ﺟﺣﺎم، اوﻣﻟاوﻟﻲ مﮭﺿﻌﺑ أﻛءﺎﻔ ﺑﻌض،ﺑ رﻌﻟا ﺿﻌﺑﮭم ءﺎﻔﻛأ ضﻌﺑ
Artinya; “Orang Arab setengahnya pada setengahnya kufu’
(setara) dan turunan maula setengahnya pada setengahnya juga
setara, Kecuali penyimak kulit atau canduk”.17
16
Ibnu hajar al-Asqolani, Bulughul Maram Min adillatil Ahkam, (Surabaya: Nurul Huda),
215
17
Syekh Abi abdillah Abdissalam, Ibanah al-Ahkam Syarh Bulughul Maram, (Darul Fikri),
279
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 37
Ulama Fiqh
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 38
Ulama Fiqh
18
Otong Husni Taufik, Kafâah Dalam Pernikahan Menurut Hukum Islam, (Volume 5 No. 2
- September 2017), 174-177
19
http://menaraislam.com/fiqih-islam/kafaah-dalam-pernikahan, diakses pada tanggal 25
Agustus 2021
20
Wahbah Zuhayli, Fiqh Islam wa adillatuhu, (Jakarta: Gema Insani, 2007), 218
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 39
Ulama Fiqh
21
http://menaraislam.com/fiqih-islam/kafaah-dalam-pernikahan, diakses pada tanggal 25
Agustus 2021
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 40
Ulama Fiqh
DAFTAR RUJUKAN
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021
Dahlan, Mulyadi, Kafaah dalam Pernikahan Menurut 41
Ulama Fiqh
http://menaraislam.com/fiqih-islam/kafaah-dalam-pernikahan, diakses
pada tanggal 25 Agustus 2021
Tihami dan Sohari Sahrani, 2008. Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah
Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
ASA : Jurnal Pengembangan Hukum Keluarga Islam, Vol 2 Tahun 3, Agustus 2021