Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DASAR-DASAR PERAWATAN ROHANI ISLAM


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perawatan Rohani Islam
Dosen Pengampu : Asriyanti Rosmalina M.Ag

Disusun Oleh:
Lidia Farokah
(2008306146)

KELAS E
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkah kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas struktural dari mata kuliah Dasar-dasar keperawatan rohani
Islam.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masihlah jauh dari kata sempurna karena
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, kemudian apabila terdapat
kesalah pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung
atas tersusunnya makalah ini.

Cirebon, 20 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. Latar
Belakang .........................................................................................................
B. Rumusan
Masalah ....................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................
A. Pengertian Perawatan Rohani
Islam .........................................................................
B. Landasan Perawatan Rohani Islam ..........................................................................
C. Tujuan dan Fungsi Perawatan Rohani
Islam ............................................................
D. Metode Perawatan Rohani Islam .............................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................................................
B. Saran ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu yang sedang sakit (pasien) baik dirawat di rumah sakit maupun dirawat di
rumah masing-masing biasanya memperoleh nasihat-nasihat yang bersifat medis dari dokter
atau perawatnya. Tetapi jarang sekali para pasien mendapatkan nasihat-nasihat yang bersifat
keagamaan dari keluarganya, dokter atau perawatnya. Padahal seseorang yang sedang sakit
umumnya tidak hanya mengeluhkan penderitaan fisiknya tetapi juga sering disertai gangguan
psikis berupa kecemasan atau ketakutan yang berhubungan dengan penyakitnya. Hal ini
wajar karena secara fisik seorang pasien akan dihadapkan kepada tiga alternative
kemungkinan yang akan dialaminya, yaitu sembuh sempurna, cacat sehingga terdapat
kemunduran menetap pada fungsi-fungsi organ tubuh, dan meninggal dunia.
Gangguan psikis lainnya yang sering dialami oleh orang sakit adalah rasa putus asa
terutama pada pasien yang menderita penyakit kronis yang susah sembuh karena tipisnya
aqidah, kemudian muncul keinginan pada diri seseorang yang sakit untuk mengakhiri hidup
dengan jalan yang tidak diridhai Allah SWT sehingga kadang kala ada pasien yang sengaja
meninggalkan ibadah sehari-hari seperti berdoa atau shalat (Sebahagian hal ini terjadi karena
kurang pengetahuan mereka tentang beribadah bagi orang sakit). Metode pengobatan di dunia
kedokteran pada umumnya memang hanya mengandalkan terapi fisik belaka tanpa melihat
pasien dari segi ruhaninya meskipun diakui bahwa kondisi psikis yang stabil sangat
menunjang penyembuhan diri pasien terlebih lagi pada pasien yang tergolong menderita
penyakit psikosomatik yaitu penyakit fisik yang diakibatkan oleh stress psikis.
Dalam diri seseorang mungkin lebih menyadari akan pentingnya aspek spiritual bagi
kehidupannya yaitu dengan lebih menyadari tentang makna tujuan dan nilai hidup, maka dari
itu perlu mengadakan bimbingan spiritual bagi seorang yang menderita penyakit stress dan
stress karena penyakit, disini adalah peranan perawat rohani Islam sangat dibutuhkan untuk
menciptakan rasa keharmonisan antara diri dengan kehidupan yang lebih tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud perawatan rohani Islam?
2. Apa landasan dari perawatan rohani Islam?
3. Apa tujuan dan fungsi dari perawatan rohani Islam?
4. Apa metode perawatan rohani Islam?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian perawatan rohani Islam
2. Menjelaskan landasan perawatan rohani Islam
3. Menjelaskan tujuan dan fungsi perawatan rohani Islam
4. Menjelaskan metode perawatan rohani Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perawatan Rohani Islam
Menurut Rogers rohani merupakan serangkaian hubungan langsung dengan individu
yang bertujuan untuk membantu dalam mengubah sikap dan perilaku. Menurut Hidayanti
(Adiluhung, 2022) Rohani berasal dari kata bahasa Arab ‫ روحانى‬yang memiliki arti “mental”
sedangkan pengertian bimbingan rohani Islam menurut Musnamar (Alawiyah, 2016) yaitu
suatu proses pemberian bantuan terhadap individu atau pasien dan keluarganya yang ada di
rumah sakit dimana tengah mengalami kelemahan iman dalam spiritualnya supaya mereka
bisa hidup dengan selaras sesuai ketentuan dari Allah SWT serta bisa menerima segala ujian
dengan ikhlas agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Menurut pendapat lain, Yahya (Aryanto, 2017) menjelaskan bahwa perawatan rohani
Islami adalah layanan dukungan yang diberikan oleh seorang perawat spiritual Muslim
profesional untuk pasien dan keluarganya yang menderita sakit dan mengalami masalah
dalam kehidupan dari segi keagamaannya yang kemudian ingin mengembangkan dimensi
keimanannya tersebut baik secara individu maupun kelompok, untuk menjadi pribadi yang
dewasa secara agama dan mandiri, berpedoman pada keimanan, taat beribadah, baik dalam
akhlak dan muamalah, dengan melalui kegiatan pelayanan dan dukungan yang dilandasi
keimanan dan ketakwaan yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadist. .
Perawatan rohani Islam berfokus pada membahas pengalaman hidup dalam
hubungannya dengan Allah SWT atau dengan kata lain kehidupan beragama yang
diprioritaskan. Selain itu, perawatan rohani Islam juga berbicara tentang kehidupan pribadi
dalam masalah kehidupan dan bagaimana mengubah sikap untuk membuka hubungan pribadi
dengan Allah. Di sinilah penyembuhan, penjelasan dan panduan hidup dapat dicari. Lebih
khusus lagi, dapat dikatakan bahwa “Allah bersama manusia” merupakan titik sentral dari
tuntunan spiritual Islam.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang perawatan
rohani Islam pada umumnya merupakan proses pendampingan individu berdasarkan ajaran
Islam agar individu dapat hidup selaras dengan kecenderungan dan petunjuk Allah, sehingga
dapat mencapai cita-cita. Kebahagiaan dunia dan akhirat. Sedangkan pengertian perawatan
rohani Islam adalah suatu bentuk pelayanan yang diberikan kepada pasien untuk
membimbingnya kepada keikhlasan, kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi penyakit,
guna mengembangkan potensi dirinya dan menyadari keberadaannya sebagai makhluk
Tuhan, serta membimbing cara beribadah selama sakit dengan dzikir untuk menghilangkan
rasa cemas karena penyakit untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di kemudian
hari.
B. Landasan Perawatan Rohani Islam
Perawatan rohani Islam diperlukan sebagai dasar, karena landasan merupakan titik
tolak ukur untuk mencapai suatu tujuan. Perawatan rohani Islam dilakukan oleh manusia
untuk manusia kembali. Maka dari itu, Al-Qur’an dan hadis menganjurkan agar manusia
memberikan petunjuk dan nasehat yang masuk akal. Keduanya adalah sumber dari segala
sumber petunjuk bagi kehidupan umat Islam, Al-Qur’an dan sunah Nabi dapat disebut
sebagai landasan ideal dan konseptual dari perawatan rohani Islam. Dari Al-Qur’an dan
sunah Nabi dari mana ide-ide, tujuan dan konsep arah spiritual Islam diambil. Hal ini sesuai
dengan firman Allah dalam QS. Al-Imran ayat 104:
ٰۤ ُ
َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬
َ ‫ول ِٕى‬ ِ ْ‫َو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬
‫ف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۗ َوا‬
Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung.” {QS. Al-Imran:104}
Dari ayat tersebut terlihat bahwa kita wajib untuk saling mengingatkan dalam hal
kebaikan. Dan kita bisa melakukan ini melalui perawatan rohani Islam. Karena agama dapat
menuntun kita pada jalan kebenaran sehingga kita dapat mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. Menurut (Sahputra, 2020), memberikan bimbingan atau perawatan rohani menurut
norma Islam sepenuhnya sesuai dengan fungsi Al-Qur’an dan tugas kenabian Nabi
Muhammad. Keberadaan Al-Qur’an bagi manusia adalah salah satu fungsinya sebagai
nasihat dan obat atau penawar bagi segala macam penyakit, sebagaimana firman Allah:
َ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم َّموْ ِعظَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَ ۤا ٌء لِّ َما فِى الصُّ ُدوْ ۙ ِر َوهُدًى َّو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين‬
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an)
dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang yang beriman.” {QS. Yunus:57}
Selain dari ayat di atas, umat Islam juga dianjurkan untuk menjenguk orang sakit,
seperti sabda Rasulullah: “Barang siapa menjenguk orang sakit, atau menjenguk saudara
muslimnya (karena Allah), maka nanti akan ada yang memanggilnya, bahwa kamu telah
berbuat baik dan perjalananmu juga baik dan bahwa kamu telah disiapkan tempat tinggal di
surga.” (HR. At-Tirmidzi IV/365 No.2008, dan dicanangkan oleh pernyataan sahih Syekh Al-
Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib II/349 No.2578)
Demikian ini adalah dasar atau landasan dari perawatan rohani Islam yang diberikan
oleh seorang pembimbing rohani kepada pasien rawat inap, dengan bentuk penyembuhan
tergantung pada kondisi dan keadaan psikologis pasien.
C. Tujuan dan Fungsi Perawatan Rohani Islam
1. Tujuan Perawatan Rohani Islam
Diketahui bahwa perawatan rohani Islami bertujuan untuk membantu pasien
yang mengalami masalah dalam hidupnya, bimbingan ini ditujukan kepada pasien dan
keluarganya. Tujuan perawatan rohani Islam menurut (Adiluhung, 2022) antara lain:
a) Meyakinkan pasien agar optimis terhadap kesembuhan penyakitnya.
b) Membujuk pasien untuk mengikuti prosedur pengobatan yang benar sampai
sembuh.
c) Mendidik pasien tentang berbagai konsep sehat dan sakit menurut ajaran Islam.
d) Pasien memahami bahwa keadaan mental memiliki pengaruh besar pada
kesehatan fisik.
Menurut (Khoirunnisa, 2017) tujuan perawatan rohani Islam adalah:
a) Membantu orang untuk tidak perlu khawatir tentang masalah penyakit yang
dideritanya.
b) Membantu individu mengatasi masalah yang mereka hadapi.
c) Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang
baik agar tetap baik atau baik untuk tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga
tidak menjadi sumber masalah bagi diri sendiri dan orang lain.
Tujuan perawatan rohani Islam menurut (Sutoyo, 2007) dalam bukunya
Bimbingan dan Konseling Islam menjelaskan bahwa tujuan perawatan kerohanian
Islam adalah:
a) Agar manusia menyadari bahwa tidak ada manusia yang kebal terhadap masalah,
maka hendaknya manusia berusaha dan berdoa agar dapat menyelesaikan
masalahnya dengan adil dan dapat menyelesaikan masalahnya sesuai dengan
petunjuk Allah SWT.
b) Biarkan orang percaya bahwa Allah SWT adalah penolong utama dalam semua
kesulitan.
c) Agar manusia menyadari bahwa akal dan segala sesuatu yang diberikan oleh
Tuhan harus bekerja sesuai dengan ajaran Islam.
d) Merampingkan proses pencapaian tujuan pendidikan nasional dan meningkatkan
kebahagiaan lahir dan batin serta kebahagiaan umat kelak berdasarkan ajaran
Islam.
e) Tujuan pendampingan spiritual bersifat pribadi, baik untuk membantu
mengembangkan potensi pribadinya, membantu mengembangkan potensi
individunya maupun untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Menurut (Adz-Dzaky, 2004) tujuan perawatan rohani Islam adalah:
a) Ciptakan sesuatu yang berubah, meningkatkan, kesehatan, pikiran dan jiwa. Jiwa
menjadi tenang dan tenteram (mutmainah), terbuka dan menjadi taufik serta
hidayah Allah.
b) Menciptakan perubahan, perbaikan dan kesantunan perilaku dapat bermanfaat
bagi diri sendiri, lingkungan sosial dan lingkungan sekitar.
c) Menciptakan kecerdasan (emosional) dalam diri individu sehingga muncul rasa
toleransi, loyalitas kelompok, saling mendukung dan cinta kasih.
d) Mewujudkan kecerdasan spiritual dalam diri individu sehingga timbul dan
berkembang keinginan untuk taat kepada Allah SWT, serta tabah menerima
cobaan-Nya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan mengenai tujuan
perawatan rohani Islam adalah untuk membimbing umat Islam dalam memelihara dan
meningkatkan ajaran agama mereka. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa tujuan
tuntunan spiritual Islam adalah untuk membantu individu menyadari dirinya sebagai
manusia seutuhnya guna mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan tujuannya
adalah untuk membantu individu menghilangkan faktor psikopatogen dan gangguan,
dengan cara ini, pasien akan menemukan kedamaian dalam hidupnya. Selain itu,
individu dapat dibantu untuk menghadapi masalah dengan tekad dan tanggung jawab,
sehingga ia dapat mengembangkan dan mempertahankan dirinya dalam situasi yang
baik dan dalam kondisi yang lebih baik untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain.
2. Fungsi Perawatan Rohani Islam
Fungsi bimbingan rohani di rumah sakit (Samsudin dalam Khoirunnisa, 2017)
adalah sarana peningkatan religiusitas pasien, yang mempengaruhi penyembuhan dan
motivasi pasien, melengkapi perawatan dan pelayanan medis rumah sakit, serta
mempromosikan Bio-Psyco-Socia-Spiritual sebagai empat aspek kesehatan yang
perlu diperhatikan. Tujuan pendidikan spiritual Islam di rumah sakit adalah
memberikan ketenangan dan ketenteraman batin pasien dalam menghadapi penyakit,
motivasi dan dorongan untuk tetap sabar dan percaya meskipun ada cobaan dari Allah
SWT untuk memberikan dan memelihara keimanan dan ketakwaan pasien. Saat
menjalani pemeriksaan pasien.
Menurut (Sukardi, 2000) fungsi perawatan rohani islami meliputi:
a) Fungsi preventif, layanan bimbingan ini berfungsi sebagai pencegahan yang
merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
b) Fungsi pemahaman, yaitu membimbing, membuat pihak tertentu memahami
sesuatu.
c) Fungsi restoratif (perbaikan), yaitu bimbingan yang mengarah pada kegagalan
atau penyelesaian masalah yang dialami manusia.
d) Fungsi konservatif dan perkembangan (pemeliharaan), yaitu bimbingan yang
membantu individu untuk memelihara dan mengembangkan seluruh
kepribadiannya secara berkelanjutan. Stabil, fokus dan berkelanjutan.
Berdasarkan penjelasan fungsi-fungsi di atas, dapat disimpulkan bahwa
perawatan rohani Islam memiliki fungsi membantu orang memecahkan masalah
mereka, sehingga tidak dapat menjadi penyebab masalah. Perawatan rohani Islam
juga merupakan motivator, penstabil, dan penggerak (dynamizer), mengenali bakat
dan minat sesuai tumbuh kembang klien, dan melaksanakan konseling untuk
mencapai tujuan yang diinginkan klien.
D. Metode Perawatan Rohani Islam
Secara umum, ada metode dan teknik untuk perawatan rohani Islam. Metode
didefinisikan sebagai cara mendekati suatu masalah sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
yang memuaskan. H.M. Barrie Isham berpendapat bahwa selain pasien membutuhkan
perawatan dan pengobatan medis, pasien juga membutuhkan keseimbangan mental. Hal ini
karena seberapa ringan penyakit yang dideritanya mempengaruhi spiritualitasnya sedikit
banyak (Platiknya dan Sofro, 1985).
Perawatan rohani Islam datang dalam banyak cara (Ya’qub dalam Hidayati, 2014)
membagi penyampaian metode perawatan rohani Islam menjadi lima kelompok utama: lisan,
tulisan, gambar, audiovisual dan moral. Hal ini sesuai dengan pendapat (Aziz, 2000) bahwa
ada lima modalitas penggembalaan dalam Islam. Bentuk ini meliputi: 1) Lisan seperti
khutbah, orasi, ceramah, ceramah, debat, seminar, musyawarah, nasehat, orasi, dsb. 2)
Tulisan misalnya, buku, majalah, koran, ceramah, pamflet, spanduk, dll. 3) Lukisan/gambar,
yaitu gambar seperti lukisan, foto, dll. 4) Audio-visual, mode transmisi yang merangsang
penglihatan dan pendengaran secara bersamaan. Format ini dapat berupa televisi, teater,
radio, film, dll. 5) Moralitas/Akhlak adalah cara yang memanifestasikan dirinya dalam bentuk
tindakan nyata. Misalnya menjenguk orang sakit, mengadakan arisan, membangun masjid,
sekolah dan klinik.
Di sisi lain, menurut (Khoirunnisa, 2017), perawatan rohani Islam bisa dilakukan
dengan metode secara langsung, yaitu panduan untuk berkomunikasi langsung dengan orang
yang mereka rawat. Hal ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok.
1. Metode Individu
Dalam hal ini, perawat rohani islam berkomunikasi secara individu dengan orang
yang dirawat.
a) Wawancara tatap muka, yaitu supervisor berinteraksi tatap muka dengan orang
yang disupervisi.
b) Kunjungan dan observasi kerja. Artinya, supervisor melakukan wawancara
individu dan mengamati pekerjaan dan lingkungan klien.
2. Metode kelompok
Dalam hal ini, perawat rohani islam berkomunikasi langsung di dalam kelompok.
a) Diskusi kelompok, seorang perawat memberikan konseling dengan berdiskusi
dengan sekelompok klien yang memiliki masalah yang sama.
b) Sekelompok perawat yang telah menyiapkan motivasi kepada pasien, diharapkan
dapat merangsang dan mempengaruhi jiwa pasien, menenangkan jiwa dan
mempercepat pemulihan.
Metode-metode penyampaian bimbingan rohani dapat menggunakan sarana-sarana di
atas untuk membantu penyembuhan pasien. Dengan tindakan kerohanian di atas yang
disampaikan oleh perawat rohani Islam kepada pasiennya, diharapkan akan menggugah dan
memengaruhi kejiwaan pasien sehingga jiwa menjadi tenang dan akan mempercepat
kesembuhannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan bimbingan rohani Islam di rumah sakit sangat penting karena kondisi
pasien sangat membutuhkan perawatan rohani Islam atau bimbingan rohani dari kekuatan
spiritual, agar pasien tersebut dapat menyelesaikan kewajiban shalatnya dan dapat tetap
berdzikir atau beribadah kepada Allah dan pasien mampu menerima apa yang menjadi ujian
baginya dengan ikhlas sesuai takdir Tuhan. Pemberian bimbingan dan nasehat oleh perawat
rohani islam dapat dilakukan melalui berbagai cara tergantung dari kondisi pasien.
Diantaranya melalui sarana komunikasi lisan yaitu berdoa dan mengajari pasien berdoa,
menulis dan menggambar, termasuk memberikan petunjuk shalat dan menempatkan gambar
di dinding secara strategis, rumah sakit, dan akhlak yang disampaikan oleh perawat rohani
islam kepada pasien dengan cara yang sopan dan santun. Selain itu perawat rohani islam
dapat mengembangkan cara-cara tersebut sesuai jadwal dan kondisi rumah sakit setempat.
B. Saran
Setiap manusia tidak ada yang sempurna, kesempurnaan itu hanya milik Allah
semata, sebagai kesempurnaan tulisan ini dengan senang hati bisa mendapatkan kritik, saran
dan motivasi yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, Tuti. (2016). Metode Pelayanan Bimbingan Rohani Islam Rumah Sakit bagi PPL
Mahasiswa Jurusan BKI (Bimbingan Konseling Islam). Vol 7(2), 1–10.
Aryanto, Ihsan. (2017). Pelaksanaan Bimbingan Perawatan Rohani Islam (Warois) untuk
Memenuhi Kebutuhan Spiritual Pasien. Jurnal Bimbingan Penyuluhan Konseling dan
Psikoterapi Islam, Vol 5(3), 241–260.
Adiluhung, Sahid. (2022). Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam dalam Menumbuhkan
Penerimaan Diri (Self Acceptance) bagi Pasien Gagal Ginjal Kronis di Rumah Sakit
Amal Sehat Wonogiri. Skripsi. UIN Walisongo, Semarang.
Sahputra, Dika. (2020). Buku Ajar Bimbingan Kerohanian Islam di Rumah Sakit. Medan
Adz-Dzaky, Hamdani Bakran. (2004). Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogyakarta: Fajar
Pustaka Baru.
Khoirunnisa, Rini. (2017). Peranan Bimbingan Rohani Islam dalam Memotivasi Kesembuhan
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu. Skripsi. UIN
Raden Intan, Lampung.
Sutoyo, Anwar. (2007). Bimbingan dan Konseling Islami. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Sukardi, Dewa Ketut. (2000). Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Praktiknya, Ahmad Watik dan Abdul Salam M Sofro. (1985). Islam, Etika, dan Kesehatan.
Jakarta: CV Rajawali.
Hidayati, Nurul. (2014). Metode Bimbingan Rohani Islam di Rumah Sakit. Konseling Religi:
Jurnla Bimbingan Konseling Islam, Vol 5(2), 207–222

Anda mungkin juga menyukai