Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ESSAI KEPERAWATAN DALAM ISLAM

Disusun oleh :
Aditya Nugroho
22020122140160

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKETRAN UNIVERSITAS
DIPONEGORO
Konsep Sehat, Sakit, Pengobatan ,dan keperawatan dalam Islam

A. Konsep sehat dalam islam


Dalam setiap perjalanan hidup manusia, senantiasa dipertemukan pada tiga
kondisi dan situasi yakni sehat, sakit atau mati. Sebagian manusia
memandang sehatdan sakit secara berbeda. Pengertian sehat secara umum
adalah kedaan tubuh yang seimbang antara fisik, mental, dan sosial. Jadi
manusia dapat dikatakan sehat hanya jika memenuhi keseimbangan antara
tiga hal tersebut, tidak boleh hanya sehatsecara fisik saja.
Sehat fisik adalah kondisi badan atau fisik yang sehat, jauh dari penyakit,
danseluruh organ berfungsi dengan normal. Sehat jiwa, yaitu sehat
secaraspiritual, emosional, dan pikiran. Yang terakhir adalah sehat sosial,
sehat sosial berkaitan dengan kemampuan seseorang berhubungan dan
berinteraksi dengan orang lain.

Menurut islam sendiri, sehat adalah perkara yang penting, ia merupakan


nikmat besar yang harus disyukuri oleh setiap hamba. Terkait pentingnya
kesehatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah
kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari: 6412, at-Tirmidzi: 2304,
Ibnu Majah: 4170)
Makna hadits ini adalah seseorang tidak dikatakan memiliki waktu luang
hingga ia juga memiliki badan yang sehat. Barangsiapa yang memiliki hal
tersebut (waktu luang dan badan yang sehat) hendaknya ia bersemangat
agar jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur kepada Allah
atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Termasuk bersyukur kepada Allah
adalah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Dengan kita bersyukur atas nikmat sehat yang kita peroleh
dari Allah SWT., tentu kita juga akan mendapat kenikmatan lainnya,
seperti yang dijelaskan Q.S. Ibrahim ayat 7 yang berbunyi :
‫وَِإ ْذ تََأ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَِئن َشكَرْ تُ ْم َأَل ِزي َدنَّ ُك ْم ۖ َولَِئن َكفَرْ تُ ْم ِإ َّن َع َذابِى لَ َش ِدي ٌد‬
Arab-Latin: Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum
wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;


"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih".

Dari ayat tersebut, kita bisa mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan
apabila kita telah diberi nikmat, yaitu nikmat sehat. Seharusnya kita
senantiasa bersyukur agar akan nikmat sehat tersebut. Dan apabila kita
tidak mensyukuri akan nikmat sehat tersebut maka akan datang pula azab
Allah SWT. Kepada kita.

B. Konsep sakit menurut islam


Tentu kita semua pernah merasakan apa itu yang namanya sakit, dimana
keadaan tidak seimbang atau sempurna seseorang dari aspek medis, fisik,
mental, sosial, psikologis danbukan hanyan kesakitan tetapi juga
kecacatan.
Tetapi konsep sakit dalam perpektif islam sendiri merupakan cobaan yang
diberikan oleh Sang Pencipta Allah SWT kepada hamba-Nya untuk.
Tetapi sakit juga bisa juga dipandang sebagai musibah ataupun hukuman
dari Allah SWT kepada hamba-Nya yang telah melakukan dosa-dosa
mereka. Lalu kenapa orang yang beriman tetap diberikan sakit oleh
Allah?. Tentu rasa benci Allah bukanlah alasan untuk memberikan cobaan
berupa sebuah penyakit kepada hamba-hambanya yang beriman,
melainkan ini adalah bukti rasa kasih sayang Allah kepada mereka yang
telah diberikan sebuah cobaan untuk menguji seberap kuat keimanan
mereka kepada Allah SWT. Dan sakit ini pula juga bisa menjadi sarana
penghapus dosa-dosa kita dengan syarat kita ikhlas dan berbaik sangka
kepada Allah dalam menerima penyakit yang kita derita, seperti yang
pernah Nabi Muhammad katakan "Tidaklah seorang muslim ditimpa
musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada
dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan dosa-dosanya" (H.R. Bukhari
dan Muslim).
Karena sesungguhnya setiap cobaan yang Allah berikan pasti kita mampu
untuk melewatinya, karena Allah lebih tau batasan dari hamba-hambanya.
Namun perlu diingat sebagai manusia kita tentu tidak tau, apakah setiap
penyakit didalam diri kita ini adalah suatu cobaan atas keimanan kita
ataukah teguran dari Allah atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Oleh
sebab itu kita harus senantiasa bertaubat agar penyakit kita cepat diangkat
dan dosa-dosa kita bisa digugurkan pula.

C. Pengobatan menurut islam


Berobat di dalam islam sendiri tentu diperbolehkan bahkan dianjurkan
selama proses serta segala aspek di dalam pengobatan tersebut tidak
melenceng dari anjuran islam, bahkan Nabi Muhammad pernah bersabda
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya dan menjadikan
bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan
kalian berobat dengan yang haram.”(HR. Abu Dawud dari Abu Darda)

Daari hadist tersebut kita bisa simpulkan bahwa disaat kita menderita
penyakit, ikhtiarlah dalam mencapai kesembuhan dan jangan langsung
berpasrah diri akan penyakit tersebut. Dikarenakan disetiap Allah
menciptakan suatu penyakit, disitu pula Allah menciptakan obat tersebut
seperti hadist yang mengatakan bahwa “Telah menceritakan kepada kami
Harun bin Ma’ruf dan Abu Ath Thahir serta Ahmad bin ‘Isa mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan
kepadaku ‘Amru, yaitu Ibnu al-Harits dari ‘Abdu Rabbih bin Sa’id dari
Abu Az Zubair dari Jabir dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
beliau bersabda: “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat
yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin
Allah ‘azza wajalla.”(HR Muslim).
Tetapi kita sebagai umat muslim didalam kita berobat, dan disetiap kita
mencapai kesembuhan dari hasil pengobatan tersebut, kita harus
mengetahui dan mengimani bahwa setiap obat dan proses pengobatan
tersebut sampai bisa mencapai kesembuhan adalah izin dari Allah. Hal ini
kita perlu perhatikan agar kita tidak terjatuh ke dalam kemsyurikan.
Kembali lagi bahwa semua obat serta ilmu pengobatan yang ada di dunia
ini ditemukan juga karena izin Allah.

D. Keperawatan dalam islam


Keperawtan dalam islam sendiri sama halnya dalam tanggung jawab setiap
umat muslim dapat saling membantu antar manusia. Sama dengan para
tugas perawat yang merawat dan membantu memenuhi kebutuhan para
pasien juga implementasi dari perintah Allah untuk berbuat baik antar
sesama manusia.
Keperawatan sendiri telah ada lama di dalam islam. Pada jaman Rasullulah
juga dikenal seorang perawat yang bernama Rufaidah Al-Anshoriyah. Dia
juga berperan sebagai penggerak bagi kaum ibu untuk membentuk tim
kesehatan guna membantu kebutuhan kaum muslimin serta memberikan
perawatan. Dia adalah perawat yang selalu dekat dengan pasiennya dan
merawat mereka sejak datang sampai pulangnya, mengurusi makanan dan
keperluan-keperluannya. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh
Bukhori, yang berbunyi ”Kami (para wanita yang ikut ke medan perang)
merawat dan mengobati orang-orang sakit dan luka-luka.”
Ini membuktikan praket keperawatan sudah terjadi di dalam islam sejak
dulu.
Beberapa bukti bahwa keperawatan merupakan implementasi dari perintah
Allah bisa kita lihat dari beberapa ayat serta hadist yang
“…Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan
taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran,
dan bertawalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah maha berat siksa-
Nya”. (Q.S. Al-Midah ayat 2)
rasullulhah pun pernah mengatakan dalam hadistnya “Barang siapa yang
berkeinginan untuk diselamatkan oleh Allah dari
bencana pada hari kiamat, maka bantulah orang yang dalam
kesulitan/hindarkan kesulitannya”. (HR. Muslim)

dari ayat dan hadist tersebut sangat jelas bahwa praktek keperawatan
sangatlah berkesinambungan dengan islam. Karena pada dasarnya tugas
seorang perawat ialah menolong dan menyelamatkan orang lain.
Daftar Pustaka

https://www.rsimadiun.com/home.php?page=kajian.html&id=6
https://tafsirweb.com/4053-surat-ibrahim-ayat-7.html
https://www.kompasiana.com/oomkomarudin/55003edda33311d07550fe9e/hikmah-di-
balik-sakit
https://alhasanah.or.id/artikel/menurut-islam-setiap-penyakit-pasti-ada-obatnya-apa-
dasarnya/
https://rsi.co.id/artikel/item/84-asuhan-keperawatan-islami#:~:text=Keperawatan
%20dalam%20Islam%20merupakan%20manifestasi,dasarnya%20baik%20aktual
%20maupun%20potensial%20.

Anda mungkin juga menyukai