Anda di halaman 1dari 4

Konsep Sehat dan Sakit Menurut Islam

Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak jaman
Nabi Adam. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit pun merupakan
takdir. Lantas kalau sakit merupakan takdir, kalau kita sakit kenapa harus mencari sehat
/kesembuhan? Lantas bua apa dan apa manfaat berobat? Dari sinilah landasan kita berpijak
dalam memahami sehat, sakit, obat dan upaya pengobatan.
SEHAT SAKIT PANDANGAN ALQURAN
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: (Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku
telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua
Penyayang. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit
yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan
bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua
yang menyembah Allah.
(Al Quran Surah Al Anbiyaa [21]:83-84)
Ayat diatas mengisahkan Nabi Ayub yang ditimpa penyakit, kehilangan harta dan anak-anaknya.
Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa penyakit, karena dua organ
inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi Ayub untuk berzikir dan
memohon keridhoan Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayub
sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya.
Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah, tidak
berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita sebagai
manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah mentakdirkan sakit maka kita akan sakit, begitu
pula apabila Allah mentakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-Nya kita
sembuh.
(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku. Dan Tuhanku,
yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu. Dan apabila aku sakit, Dialah yang
menyembuhkan Aku. Dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku
(kembali). Dan yang Amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat. (Al
Quran surah Asy Syuaraa [26]: 78 82)
KONSEP SAKIT
Di hadapan Allah, orang saki bukanlah orang yang hina. Mereka justru memiliki kedudukan
yang sangat mulia.
Tidak ada yang yang menimpa seorang muslim kepenatan, sakit yang berkesinambungan
(kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai pun duri yang ia tertusuk
karenanya, kecuali dengan itu Allah menghapus dosanya.:
(Hadist diriwayatkan oleh Al-Bukhari)

Bahkan Allah menjanjikan apabila orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtirar dalam
sakitnya, selain Allah menghapus dosa-dosanya.
Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan
dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon
menggugurkan daunnya.
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim)
Jika kamu menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar berdoa kepada Allah untukmu,
karena doa orang yang sakit seperti doa para malaikat.
(HR. Asy-Suyuti)
KONSEP SEHAT
Nabi Muhammad SAW lewat sunnahnya memberi perhatian yang serius terhadap kesehatan
manusia. Sunnah Nabi menganggap keselamatan dan kesehatan sebagai nikmat Allah yang
terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.
Firman Allah dalam Al Quran Surah Ibrahim [14]:7
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
Bentuk syukur terhadap nikmat Allah melalui kesehatan ini adalah senantiasa menjaga kesehatan
sesuai dengan sunnatullah.
Rasulullah bersabda. Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyaka manusia yaitu
kesehatan dan waktu luang. (HR. Bukhari yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas).

KONSEP SEHAT SAKIT MENURUT AGAMA HINDU


BADAN MANUSIA TERDIRI DARI DUA UNSUR JAITU JASMANI DANROHANIBADAN
JASMANI BILA SAKIT MAKA PENYEMBUHANNYA MELALUIOBAT-OBATAN,
TETAPI BILA JASMANI YANG SAKIT MAKA BISA D I S E M B U H K A N
D E N G A N J A L A N A G A M A M A U P U N S U P R A NATURAL ATAU
MELALUI PSIKOLOG
T E TAP I M E N U R U T AG A M A H I N D U , M A N U S I A S E H AT M A U P U N SAKIT
TERGANTUNG JUGA PADA JIWANYA, JIWAINI DIPENGARUHIOLEH PIKIRAN MANUSIA
ITU SENDIRI, OLEH KARENA ITUPIKIRAN PENYEBAB DARI SENGSARA DAN
BAHAGIA, PENYEBAB SAKITATAUSEHAT.PIKIRAN DAN PERKATAAN BAGAI MINYAK DAN
API- PIKIRAN POSITIF , PERKATAAN POSITIF-PIKIRANNEGATIF,PERKATAANNEGATIFPENYAKIT
DARI DALAM:DIAKIBATKAN OLEH DASENDRIA ( 10 INDRIA ) YANG MEMBENTUK

KEINGINAN, KEMUDIAN MEMPENGARUHI PIKIRAN, YANG KEMUDIAN BERWUJUD DALAM


BENTUK PERKATAAN DAN PERBUATAN.BILA KEINGINAN TIDAK TERKENDALI AKAN
TIMBUL BERBAGAI PENYAKIT :PUTUS ASA, STRESS DAN KEGILAAN ATAU MARAH YANG
MENGAKIBATKAN STROKE DAN PENYAKIT LAINNYA.ORANG YANG TERLALU BANYAK
PIKIRAN HIDUPNYATIDAK PERNAH TENANG, KEINGINAN DALAM PIKIRAN TIDAK
AKAN PERNAH TERPUASKAN,INILAH YANG MENIMBULKAN PENDERITAAN DAN
PENYAKIT. OLEH KARENA ITU YANG PERLU DIKENDALIKAN ADALAH KEINGINAN DAN
PIKIRAN ITU SENDIRI. DALAM KONSEP AGAMA HINDU ADA BEBERAPACARA ANTARA
LAIN :

MENELUSURI HAKIKAT SEHAT DAN SAKIT


Sehat dan sakit adalah keadaan biopsikososial yang menyatu dengan kehidupan
manusia. Pengenalan manusia terhadap kedua konsep ini kemungkinan bersamaan
dengan pengenalannya terhadap kondisi dirinya. Keadaan sehat dan sakit tersebut
terus terjadi, dan manusia akan memerankan sebagai orang yang sehat atau sakit.
Konsep sehat dan sakit merupakan bahasa kita sehari-hari, terjadi sepanjang
sejarah manusia, dan dikenal di semua kebudayaan. Meskipun demikian untuk
menentukan batasan-batasan secara eksak tidaklah mudah. Kesamaan atau
kesepakatan pemahaman tentang sehat dan sakit secara universal adalah sangat
sulit dicapai.
Pengertian
Sehat (health) adalah konsep yang tidak mudah diartikan sekalipun dapat kita
rasakan dan diamati keadaannya. Misalnya, orang tidak memiliki keluhankeluahan
fisik dipandang sebagai orang yang sehat. Sebagian masyarakat juga beranggapan
bahwa orang yang gemuk adalah otrang yang sehat, dan sebagainya. Jadi faktor
subyektifitas dan kultural juga mempengaruhi pemahaman dan pengertian orang
terhadap konsep sehat.
Sebagai satu acuan untuk memahami konsep sehat, World Health Organization
(WHO) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu keadaan yang
sempurnan baik fisik[2], mental maupun sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit
atau kelemahan/cacat. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas dari
penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum tentu
dikatakan sehat. Dia semestinya dalam keadaan yang sempurna, baik fisik, mental,
maupun sosial.
Pengertian sehat yang dikemukan oleh WHO ini merupakan suatau keadaan ideal,
dari sisi biologis, psiologis, dan sosial. Kalau demikian adanya, apakah ada
seseorang yang berada dalam kondisi sempurna secara biopsikososial? Untuk

mendpat orang yang berada dalam kondisi kesehatan yang sempurna itu sulit
sekali, namun yang mendekati pada kondisi ideal tersebut ada.[3]

Anda mungkin juga menyukai