Anda di halaman 1dari 12

KONSEP SEHAT SEBAGAI

ANUGRAH
KONSEP SAKIT SEBAGAI UJIAN
Berkumpul bersama adalah permulaan,
menjaga kebersamaan adalah kemajuan,
dan bekerja bersama adalah keberhasilan.

-HENRY FORD
Kelompok 3

SISCA MULIYA WULANDARI (139STYC21)


SAHIDA EVA NURPAINI (133STYC21)
SABILA HANIFA YULIANTI (132STYC21
SIRRIL ISLAMI (134STYC21)
SELBY YUDISTA SILFINA UTAMI (137STYC21)
SANDI APRIA MAULANA (136STYC21)
SAHRUL (135STYC21)
Siti Nurhijriah (140STYC21)
Seti Karlina suliastiningsih(138STYC21)
Pembahasan
1. Konsep Sehat Secara Medis
2. Konsep Sakit Secara Medis
3. Kesehatan Adalah Anugrah
4. Sakit Adalah Ujian
1. Konsep Sehat Secara Medis

Definisi sehat menurut “World Health Organization”


(WHO) merumuskan dalam cakupan yang sangat luas, yaitu
“keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak
hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”.
Diantaranya, seperti sehat jasmani dan rohani tanpa
melibatkan unsur eksternal, Sehat berkaitan dengan lingkungan
internal atau eksternal, sehat spritual, sehat mental. Serta sehat
sebagai hidup kreatif dan produktif.
Konsep Sakit Secara Medis

Dalam setiap perjalanan hidup manusia, dipertemukan dalam tiga kondisi


dan situasi yakni sehat, sakit atau mati. Dalam perspektif Islam, setiap
penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Sang Pencipta Allah SWT
kepada hamba-Nya untuk menguji kepastiannya. Sabda Rasulullah SAW
yang artinya "Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum,
dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka
dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak
ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT" (HR Ibnu Majah dan At
Turmudzi).
Kesehatan Adalah Anugrah

Kesehatan itu penting meski bukan segalanya, tapi tanpa kesehatan yang baik maka segalanya bisa
tak berarti, uang banyak tidak bisa dinikmati ketika sakit, kita tidak bisa beraktifitas mencari nafkah
bila sakit. Menjaga kesehatan artinya kita harus selalu berhati-hati dalam mengelola kesehatan tubuh
kita agar tidak diserang penyakit atau kecelakaan yang menyebabkan organ tubuh kita jadi sakit
sehingga menghambat aktifitas hidup. Cara menjaga kesehatan yaitu dengan menerapkan pola hidup
sehat dan pola makan sehat.
Pola hidup sehat yaitu serangkaian aktifitas yang biasa kita lakukan setiap hari, seperti tidak
merokok, tidak begadang , berolah raga dsb. Sedangkan pola makan sehat yaitu selalu menerapkan
kebiasaan mengkomsumsi makanan yang bergisi, tidak suka makan yang berlemak, makan tepat
waktu.
Sakit Adalah Ujian
Hidup initidak lepas daricobaan danujian, bahkan cobaan danujian merupakan sunatullah dalam kehidupan.
Manusia akandiuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidakdisukainya ataubisa pula pada perkara yang
menyenangkannya.

Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika diabersabar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang
artinya, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan,
danhalini tidakterjadi kecuali bagi orang mukmin. Jikadiamendapat kegembiraan, maka diabersyukur danitu
merupakan kebaikan baginya, danjikamendapat kesusahan, maka dia bersabar danini merupakan kebaikan
baginya. (HR. Muslim)
➢ Sakit akan menghapuskan dosa
Ketahuilah wahai saudaraku, penyakit merupakan sebab pengampunan atas
kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati,
pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu.
Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah
dilakukan. Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci maki
penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka
pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai
saudaraku, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api Neraka.” (HR.
Al Bazzar, shohih)
Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya
jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan,
kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya
selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri.
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para
rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan)
kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk
merendahkan diri. (QS. al-An’am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku,
memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan
cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)

➢ Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah


➢ Terdapat hikmah yang banyak di balik berbagai musibah

nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini: “Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah
yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang
dapat kita gali, -ed). Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu
semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang
sia-sia di bawah sinar matahari.” (Lihat Do’a dan Wirid, Yazid bin Abdul Qodir Jawas)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai
suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, shohih).

Anda mungkin juga menyukai