Anda di halaman 1dari 24

Peran Perawat Dalam Pemeriksaan

Penunjang Rontgen
Pengertian Rontgen atau Sinar X

 Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang  berkisar antara 10 nanometer
ke 100 pikometer dan memiliki energi dalam rentang 100  eV - 100 Kev

 Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis. Sinar-X


adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Sejarah Rontgen

 Rontgen berasal dari kata Roentgen (Wilhelm Conrad Rontgen, seorang


dokter berkebangsaan Jerman) yg menemukan suatu bentuk sinar, oleh
karena tidak mengetahui namanya, maka ia memberi nama sinar X, yg
dikenal dengan sinar Roentgen.

 Rontgen (sinar X) mrpk pemeriksaan yg memanfaatkan peran sinar X dlm


mendeteksi kelainan pd berbagai organ diantaranya dada, jantung,
abdomen, ginjal, ureter, kandung kemih, tengkorak, rangka.
Sejarah Rontgen

 Pemeriksaan ini dilakukan dgn menggunakan radiasi sinar X yg sedikit


karena tingginya kualitas film sinar X & digunakan utk melakukan
skrinning dari berbagai kelainan yg ada pd organ.

 Sinar X mrpk pancaran gelombang elektromagnetik yg sejenis dgn


gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang
gelombang yg sangat pendek shg dpt menembus benda-benda.
Manfaat Rontgen Dalam bidang kesehatan

a. Sinar-X digunakan utk mengambil gambar yg dikenal sbg Radiograf.


Sinar-X bisa menembus badan manusia tetapi diserap oleh bagian yg
lebih tepat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk
menunjukkan jika ada kelainan tulang, adanya tulang yang patah dan
keadaan organ-organ dalam badan.

b. Sinar-X digunakan utk memusnahkan sel-sel kanker yg dikenal sbg


Radioterapi
Jenis-Jenis Pemeriksaan Rontgen

Thorax
Pemeriksaan secara radiologi organ dada

Kepala
Pemeriksaan secara radiologi organ dada

1. Konvensional
Ekstremitas
Pemeriksaan Pemeriksaan secara radiologi organ ekstremitas
radiologi tanpa
bahan kontras.
Vertebra
Pemeriksaan radiologi organ tulang belakang : v. servikal,
v. torakal, v. lumbal, v. sakral, v. koksigius.

Mamography
Pemeriksaan secara radiologi organ payudara
Jenis-Jenis Pemeriksaan Rontgen
Oesophagus
Pemeriksaan secara radiologi organ traktus digestivus pd daerah oesophagus dgn
menggunakan bahan kontras melalui oral  (barium sulfat yg dilarutkan dlm air 1:1)

Maag Duodenum
Pemeriksaan secara radiologi pd organ lambung dgn menggunakan bahan
kontras melalui oral (barium sulfat yg dilarutkan dalam air

2. Khusus
Follow Through
Pemeriksaan Pemeriksaan secara radiologi pd organ usus halus dgn menggunakan
bahan kontras melalui oral (barium sulfat yg dilarutkan dalam air
radiologi dengan
bahan kontras.
Intra Vena Pyelography (IVP)
Pemeriksaan secara radiologi pada organ traktus urinarius (ginjal ,
urether, buli & buli) dengan menggunakan bahan kontras melalui
penyuuntikan intravena

Appendikogram
Pemeriksaan secara radiologi pada daerah appendik dgn menggunakan bahan kontras
barium sulfat yang di larutkan dalam air yang kemudian di minum
Jenis-Jenis Pemeriksaan Rontgen
Retrograde Pyelography (RPG)
Pemeriksaan secara radiologi pada organ traktus urinarius (ginjal, urether, buli &  buli)
 dengan menggunakan bahan kontras yang dimasukan melalui kateter kedalam ginjal dan
saluranya

Bipoler Uretrogram
Pemeriksaan secara radiologi pd organ traktus urinarius (ginjal, uretra, buli-
buli) dgn menggunakan bahan kontras yg dimasukan mll kateter sistomi
kedlm buli-buli & secara retrograde melalui urether

2. Khusus
Hystero Salvingography
Pemeriksaan Pemeriksaan secara radiologi pada organ genitalia wanita dengan
menggunakan  bahan kontras yang dimasukan melalui uterus dan tuba
radiologi dengan uterine
bahan kontras.
Myelography
Pemeriksaan secara radiologi pada organ. canalis medulla spinalis dengan
menggunakan bahan kontras yang dimasukan melalui lumbal fungsi

Fistulography
suatu Teknik pemeriksaan radiologi dengan menggunakan Media Kontras yang
berfungsi untuk melihat saluran abnormal yang terjadi di dalam organ yang biasanya
mengalami kebocoran cairan tertentu
Contoh Pasien yang Membutuhkan Pemeriksaan
Rontgen

Kanker Tulang Kanker Payudara Disfagia Tumor tulang (kanker dan


non-kanker)

Pembengkakan Pembuluh darah Permasalahan paru- Masalah


jantung tersumbat paru pencernaan
Contoh Pasien yang Membutuhkan Pemeriksaan
Rontgen

Patah tulang Osteoporosis Skoliosis

Radang Sendi Kerusakan gigi


Persiapan Pemeriksaan Rontgen
1. Radiografi konvensional tanpa persiapan.
saat pasien datang langsung bisa di foto. Biasanya ini untuk pemeriksaan tulang atau toraks.

2. Pemeriksaan Konvensional dengan persiapan


Pemeriksaan Radiografi Konvensional yg memerlukan  persiapan diantaranya untuk foto
rontgen perut. Sebelum  pelaksanaan, pasien diminta untuk puasa beberapa jam atau hanya
makan bubur kecap. Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya dapat dengan jelas
memperlihatkan kelainan yang diderita oleh pasien.

3. Pemeriksaan dengan kontras


Sebelum dirontgen, kontras dimasukan kedalam tubuh dengan cara diminum, atau dimasukan
lewat anus, atau disuntikan kepembuluh vena, ataupun melalui kateter
Persiapan Pemeriksaan Rontgen

1. Radiografi konvensional tanpa persiapan.


saat pasien datang langsung bisa di foto. Biasanya ini untuk
pemeriksaan tulang atau toraks.

2. Pemeriksaan Konvensional dengan persiapan


Pemeriksaan Radiografi Konvensional yg memerlukan  persiapan
diantaranya untuk foto rontgen perut. Sebelum  pelaksanaan, pasien
diminta untuk puasa beberapa jam atau hanya makan bubur kecap.
Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya dapat dengan jelas
memperlihatkan kelainan yang diderita oleh pasien.
Persiapan Pasien Sebelum Pemeriksaan Rontgen
Sebelum menjalani pemeriksaan sinar X, sebaiknya pasien melakukan beberapa
hal agar pemeriksaan berjalan lancar dan meminimalisasi risiko yang bisa
ditimbulkan. Beberapa hal tersebut adalah:
 Menggunakan pakaian yang nyaman dan menghindari penggunaan
perhiasan;
 Memberitahu dokter apabila dalam keadaan hamil atau mengalami sakit
tertentu;
 Memberitahu dokter apabila pernah merasakan alergi saat penggunaan
cairan kontras;
 Tidak makan dan minum (berpuasa) selama beberapa jam sebelum
pemeriksaan jika digunakan bantuan cairan
Prosedur Pemeriksaan Rontgen
 Pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian dan menggantinya dengan
pakaian khusus pemeriksaan.
 Pasien juga akan diminta untuk melepaskan perhiasan yang dikenakan.
 Pasien akan diminta untuk berbaring di atas meja atau berdiri di atas
permukaan yang rata untuk memastikan tubuh pasien berada di tempat sinar X
melewati bagian yang akan diperiksa.
 Pasien akan diminta untuk tidak bergerak agar hasil dari pemindaian sinar X
terlihat jelas.
 Dokter atau radiolog yang menjalankan pemeriksaan akan pergi ke bagian
belakang layar untuk menyalakan mesin.
 Dokter atau radiolog akan mengganti posisi bagian tubuh yang akan dipindai
untuk mendapat beberapa gambar dari beberapa sudut pandang.
Prosedur Pemeriksaan Rontgen
 Pada dada, foto dgn posisi posterior anterior (PA) dpt dilakukan dgn posisi berdiri dan foto anterior
posterior (AP) lateral dpt juga dilakukan. Dlm pelaksanaanya, baju harus diturunkan sampai ke
 pinggang

 Pada jantung, foto PA dan lateral kiri dapat diindikasikan utk mengevaluasi bentuk & ukuran
jantung. Dlm pelaksanaanya,  perhiasan pada leher harus dilepaskan, baju diturunkan hingga ke
 pinggang

 Pada Abdomen, pelaksanaan foto harus dilakukan sebelum pemeriksaan IVP, Baju harus
dilepaskan, pasien tidur terlentang dgn tangan dijauhkan dari tubuh, serta testis harus dilindungi.

 Pada tengkorak, sebelum pemeriksaan harus dilepaskan penjepit rambut, kaca mata, dan gigi palsu

 Pada rangka, jika dicurigai fraktur, maka anjurkan puas dan immobilisasi pada daerah fraktur.
Prosedur Pemeriksaan Rontgen
 Prosedur ini hanya akan berlangsung dalam hitungan beberapa menit, kecuali digunakannya
cairan kontras sebagai alat bantu.

 Jika pasien akan diberikan cairan kontras, maka pemeriksaan bisa saja berlangsung selama
satu jam atau lebih.

 Kontras yang digunakan untuk membantu dalam pemeriksaan sinar X biasanya


mengandung yodium atau gadolinium.

 Pasien yang memiliki masalah ginjal akan menghadapi risiko yang lebih besar dibanding
pasien lain, jika saat pemeriksaan digunakan bantuan kontras.

 Beberapa orang juga bisa saja alergi terhadap kontras. Oleh karena itu, penting untuk pasien
memberi tahu dokter jika ia memiliki riwayat penyakit tertentu.
Paska Pemeriksaan Rontgen

 Setelah pemeriksaan, tidak ada tahapan medis lain yang harus dikerjakan oleh
pasien. Pasien dapat kembali pada kegiatan seperti semula.

 Hasil tes biasanya dapat diperoleh setelah dokter memeriksa dan


mendiskusikan gambar yang telah didapat.

 Pasien mungkin akan diminta untuk menunggu beberapa jam atau hari
kemudian dan kembali lagi. Barulah dokter akan memberi tahu pengobatan
atau pemeriksaan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Peran Perawat Dalam Pemeriksaan Rontgen

 Perawat radiologis biasanya mengembangkan dan mengelola rencana


perawatan untuk membantu pasien memahami prosedur dan kemudian,
memulihkan diri dari prosedur.
 Hal ini mungkin juga termasuk bekerja dengan keluarga pasien. Perawat dapat
melakukan pemeriksaan atau melaksanakan tindakan kesehatan preventif dalam
pedoman yang ditetapkan dan instruksi dari ahli radiologi.
 Selain itu, perawat dapat merekam temuan dokter dan mendiskusikan kasus
dengan baik ahli radiologi atau profesional kesehatan lainnya.
 Seringkali, seorang perawat radiologis akan membantu selama pemeriksaan
atau terapi
Risiko Pemeriksaan Rontgen
 Rontgen memang berguna bagi dunia kedokteran. Akan tetapi,  pada radiasi Rontgen
dapat menimbulkan efek-efek samping pada tubuh. Beberapa efek merugikan dapat
muncul pada tubuh manusia karena terpapar sinar-X dan gamma

 Efek radiasi terhadap jaringan tubuh manusia terus dilakukan oleh para ahli biologi
radiasi, hingga akhirnya secara pasti diketahui bahwa radiasi tsb dpt menimbulkan
kerusakan somatik berupa kerusakan sel-sel jaringan tubuh dan kerusakan genetik
berupa mutasi sel-sel reproduksi.

 Radiasi dapat memberikan ancaman terhadap kesehatan manusia yang perlu


diwaspadai. Resiko kerusakan somatik dalam bentuk munculnya penyakit kanker
dialami langsung oleh orang yang sel somatiknya terkena penyinaran.
Risiko Pemeriksaan Rontgen
 Pasien yang telah menjalani pemeriksaan X-ray biasanya bisa langsung pulang dan
melakukan kegiatannya seperti semula.
 Namun, memang terkadang terjadi efek samping yang akan dirasakan oleh pasien
khususnya jika digunakannya kontras, seperti:
 Gatal-gatal;
 Mual;
 Pusing;
 Rasa logam di mulut.
 Pasien dapat menghubungi dokter jika setelah menjalani pemeriksaan tubuh merasa
reaksi yang parah.
 Bagi pasien yang mengalami patah tulang mungkin bisa merasakan rasa sakit atau
rasa tidak nyaman. Kemungkinan dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit
sebelum pemeriksaan dilaksanakan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai