Anda di halaman 1dari 85

RADIOGRAFI

KONTRAS
PADA SISTEM
TRAKTUS
URINARIUS
Audina Maharani Putri Adivita 2310070200079
Atiiqah Naadirah Tanjung 2310070200165
Aisyah Tusaddiyah 2310070200097
Aridea Rahma Fadilla 2310070200126

Preseptor: dr. Vina Tri Septiana, Sp.Rad


ANATOMI TRAKTUS URINARIUS
Ginjal merupakan organ yang
terletak di bagian posterior cavum
abdominalis di rongga retroperitoneum
pada kanan kiri columna vertebra sekitar
vertebra T12-L3.
Bentuk ginjal seperti kacang merah,
jumlahnya ada dua buah (kanan dan
kiri).
Panjangnya sekitar 7-12 cm dan
tebal 1,5-2,5 cm. Berat ginjal normal
sekitar 120-170 gram.
ANATOMI TRAKTUS URINARIUS
Ureter terletak di posterior dan anterior terhadap ginjal.
Ureter mengikuti kelengkungan columna vertebra. Kedua
ureter awalnya melengkung ke depan mengikuti lengkungan
lordosis lumbal.

Terdapat tiga daerah penyempitan anatomis pada ureter,


antara lain sebagai berikut:
• Ureteropelvic junction, yaitu ureter bagian proksimal
mulai dari renal pelvis sampai bagian ureter yang
mengecil.
• Pelvic brim, yaitu persilangan antara ureter dengan
pembuluh darah arteri iliaca.
• Ureterovesical junction, yaitu ujung ureter yang masuk
ke dalam vesika urinaria.
ANATOMI TRAKTUS URINARIUS
Vesica urinaria berfungsi untuk menampung urine dari
ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam
mekanisme miksi (berkemih). Dalam menampung urine, vesica
urinaria mempunyai kapasitas maksimal, yang volumenya untuk
orang dewasa kurang lebih 300-450 ml.

Uretra, yaitu saluran yang mengalirkan urine ke luar dari


vesica urinaria melalui proses miksi. Uretra laki-laki panjangnya
mencapai 20 cm dan melalui kelenjar prostat dan penis,
sedangkan uretra perempuan memiliki panjang 3 cm sampai 4
cm. Uretra pada laki-laki terdiri dari uretra prostaria, uretra
membranosa, dan uretra kavernosa.
01
Intravenous
Pyelography
INTRAVENOUS PYELOGRAPHY

Intravenous Pyelography adalah salah satu


pemriksaan radiografi pada sistem urinaria
(dari ginjal hingga vesical urinaria) dengan
menyuntikkan media kontras positif melalui
secara intravena untuk melihat anatomi
fisiologi dan juga kelainannya. Biasanya menggunakan media kontras yaitu
Conray (Meglumine Iothalamate 60% atau
Hypaque Sodium atau Sodium Diatrizoate
50%) dan Urografin 60 – 70 mg%. Sebelum
pasien disuntik Urografin 60 mg% harus
dilakukan skin test, dengan pengujian
intravena.
Indikasi Pemeriksaan Intravenous Pyelography

 Benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat yang


mungkin disebabkan karena penyempitan uretra.
 Bladder calculi adalah batu pada vesica urinaria.
 Bladder carcinoma adalah tumor pada vesica urinaria.
 Congenital anomalies adalah tidak terbentuknya struktur tubuh secara lengkap sejak
lahir.
 Cystitis adalah peradangan pada vesica urinaria.
 Glomerulonephritis adalah inflamasi pada glomerulus.
 Polycystic kidney disease adalah suatu penyakit ginjal yang ditandai dengan
banyaknya kista yang tidak teratur pada satu atau kedua ginjal.
Indikasi Pemeriksaan Intravenous Pyelography

 Pyelonephritis adalah peradangan pada ginjal dan renal pelvis.


 Renal calculi adalah batu yang terdapat pada ginjal atau pada parenkim ginjal.
 Renal cell carcinoma adalah tumor ganas pada ginjal.
 Prostate carcinoma adalah tumor pada prostat.
 Hydronephrosis adalah pembesaran ginjal
 Renal hypertension adalah meningkatnya tekanan darah pada ginjal melalui arteri
renalis.
 Renal obstruction adalah obstruksi pada ginjal yang disebabkan oleh batu,
thrombosis, trauma.
 Vesicorectal fistula adalah fistel yang berada di antara vesica urinaria dan rectum.
Komplikasi Pemeriksaan Intravenous Pyelography

 Sensitif atau alergi media kontras


 Anuria atau tidak adanya ekskresi urine
 Multiple myeloma
 Diabetes
 Penyakit hati atau ginjal
 Gagal jantung kognitif
 Pheochromocytoma
 Anemia sel sabit
 Pasien yang memakai metformin
 Gagal ginjal akut maupun kronik
Teknik Radiografi

Proyeksi AP Plain Abdomen

Posisi : Supine
Dapat menampakkan organ abdomen
secara keseluruhan, tidak tampak
pergerakan tubuh, kedua crista iliaca
simetris kanan dan kiri, gambaran
vertebra tampak di pertengahan radiograf.
Teknik Radiografi
Penyuntikan Media Kontras
Pasien terlebih dahulu dilakukan tes
sensitivitas sebelum disuntikkan media
kontras. Tes langsung dilakukan dengan
cara memasukkan media kontras sebanyak
2 cc melalui intra vena.
Foto Nefrogram (1 menit Post Kontras)

untuk melihat kondisi dan trauma pada


parenkim ginjal, melihat kemungkinan
adanya kista atau massa adrenal.
Kriteria radiograf : Menampakkan seluruh
parenkim ginjal, menampakkan sedikit Radiograf Nefrogram (1 menit Post Kontras)
gambaran media kontras.
Teknik Radiografi

Proyeksi AP 5 menit Post Kontras

Tujuan : Untuk melihat fungsi ginjal dan


melihat pengisian media kontras pada
pelvico calical system (PCS).

Kriteria radiograf : Dapat menampakkan


kedua kontur ginjal yang terisi media
kontras.

Radiograf AP 5 menit Post Kontras


Teknik Radiografi

Proyeksi AP 10-15 menit Post Kontras

Tujuan : Untuk melihat pengisian media


kontras pada ureter.

Kriteria radiograf : Dapat menampakkan


media kontras mengisi kedua ureter.

Radiograf AP 10-15 menit Post Kontras


Teknik Radiografi
Proyeksi RPO/LPO 20 menit Post Kontras

Tujuan : Untuk melihat


pengisian media kontras pada
ureter.

Kriteria radiograf : Dapat


menampakkan media kontras
mengisi kedua ureter.

Radiograf Proyeksi RPO Radiograf Proyeksi LPO


20 menit Post Kontras 20 menit Post Kontras
Teknik Radiografi

Proyeksi AP 30 menit Post Kontras

Tujuan : Untuk melihat pengisian ureter


dan vesica urinaria

Kriteria radiograf : Dapat menampakkan


batas bawah symphysis pubis terlihat
jelas, tampak kontras mengisi ureter
hingga vesica urinaria

Radiograf Proyeksi AP 30 menit Post Kontras


Pyelo-Ureteric Junction Obstruction,
dilatasi pelvis dan kaliks ginjal kanan

Dilatasi pelvis dan kaliks ginjal kiri


Benign Prostat Hyperplasia Round shadow on right side of bladder later
shown to be a bladder cancer
02

URETROGRAFI
URETROGRAFI
Pemeriksaan Uretrografi adalah pemeriksaan radiologi untuk uretra dengan
menggunakan media kontras positif dengan tujuan untuk melihat anatomi, fungsi dan
kelainan pada uretra.

Indikasi pemeriksaan uretrografi :


• Striktur Media kontras yang digunakan adalah
• retensi urine media kontras positif iodine water souluble.
• kelainan kongenital Media kontras dicampur larutan fisiologis
• Fistule, tumor aquabidest dengan perbandingan 1:1.
• batu uretra
Kontraindikasi :
• infeksi akut
• radang uretritis akut
• radang prostat
• penderita terdapat riwayat alergi kontras
Persiapan Pasien
Pada dasarnya tidak ada persiapan khusus
hanya saja pasien disuruh kencing
sebelum pemeriksaan, fungsinya agar
kontras tidak bercampur dengan urine
Prosedur pemeriksaan
yang menyebabkan densitas tinggi,
kontras rendah menyebabkan gambaran 1. Pasien tidur telentang di atas meja
lusent sehingga vesika urinaria tidak dapat pemeriksaan, setelah disuruh buang
dinilai. air kecil.
2. Daerah orifisium uretra diolesi
dengan gliserin.
3. Masukkan media kontras melalui
kateter, sebanyak 12 cc.
4. Lakukan pemotretan dengan beberapa
proyeksi.
Teknik Radiografi

FOTO POLOS
Posisi : Supine
Kriteria : Terlihat seluruh bagian
dari kandung kemih, uretra dan
gambaran daritulang pelvis.
Teknik Radiografi

PROYEKSI AP
Pengambilan radiograf dilakukan pada saat
bersamaan media kontras dimasukkan ke
uretra.
Kriteria : Tampak tulang pelvis, ilium,
ischium, sacrum dan symphisis pubis.
Tampak rongga pelvis, tampak kandung
kemih dan uretra yang terisi media kontras
dengan kandung kemih tidak superposisi
dengan symphisis pubis.
Teknik Radiografi

PROYEKSI OBLIQUE
RPO/LPO
Tujuan dari proyeksi oblik kanan atau
kiri adalah untuk menilai bagian uretra
dan kandung kemih tidak superposisi
dengan simpisis pubis dan
memperjelas adanya ekstravasasi
(rupture) ke daerah skrotum.
Hasil radiografi post kontras proyeksi RPO, Striktur Uretra
03

Uretrocystografi
Defenisi
Uretrocystografi (UCR) adalah pemeriksaan pencitraan radiografi yang dapat memperlihatkan
malformasi atau refluks pada vesiko-uretro dengan cara memasukkan bahan kontras secara antegrad
dari buli-buli dan secara retrograde dari urethra melalui spuit atau kateter kemudiaan difoto dengan
menggunakan X-ray konvensional.

Teknik Indikasi Pemeriksaan:


Teknik yang digunakan adalah uretrocystografi
1) Striktur Uretra
retrograde, uretrocystografi anterograde,
2) Obstruksi pada uretra
uretrocystografi dengan pungsi suprapubik dan
3) Massa pada vesica urinaria
voiding uretrocystografi intravena tergantung
pada kondisi pasien. Pemeriksaan dilakukan 4) Rupture uretra
dengan proyeksi Antero Posterior (AP) supine, Kontraindikasi Pemeriksaan:
proyeksi Right Posterior Oblique (RPO), dan
proyeksi Left Posterior Oblique (LPO).
5) Riwayat alergi kontras
6) Radang urethritis akut
Persiapan alat dan bahan: Persiapan pasien
Pada pemeriksaan uretrocystografi dilakukan
1) Pesawat Sinar X tanpa persipan khusus, hanya saja pasien di
2) Imaging Plate
instruksikan untuk buang air kecil terlebih
3) Computed Radiography
dahulu, cek riwayat alergi terhadap kontras,
4) Apron
kemudian petugas menginstruksikan pasien
5) Media kontras iodine 76% 20 cc
untuk mengganti baju dengan baju pasien.
6) Spuit20 cc Penjelasan Tindakan yang akan dilakukan
7) Aquades
dan penandatanganan inform consent.
8) Hand scoon
9) Mangkok
10) Handuk atau lap
Teknik:
Foto polos proyeksi AP Supine

Posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan. Posisi objek berada pada aderaah pelvis
ditempatkan persis dipertengahan kaset, kedua kaki lurus, kedua tangan di samping tubuh
dengan arah sumbu sinar veertikal tegaak lurus degan kaset. Eksposisi pada saat ekspirasi
dan tahan nafas.
Foto Proyeksi AP Supine

Proyeksi AP post kontras bertujuan untuk melihat media kontras mengisi uretra dilihat dari
anterior. Posisi pasien supine di ats meja pemeriksaan. Posisi objek daerah pelvis dan uretra di
tempatkan persis di atas kaset, kedua kaki direnggangkan dengan arah sumbu sinar vertikal
tegak lurus meja pemeriksaan. Setelah memasukkan media kontras ke dalam uretra kemudian
memasukkan media kontras ke dalam vesika urinaria. Eksposi pada saat ekspirasi dan tahan
nafas.
Foto Proyeksi AP Supine

Hasil foto Proyeksi AP Supine


Foto Proyeksi Right Posterior Oblique (RPO) post Kontras

Proyeksi RPO post kontras bertujuan untuk melihat lumen uretra dari sisi samping, melihat kelaainan
dan anatomi vesika urianaria daari samping. Posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan, tangan kiri
menyilang di depan dada dan berpegangan dengan tepi meja, tangan kanan lurus di samping tubuh,
lalu sisi tubuh di rotasikan 45 derajat ke kanan serta kaki kiri ditekkuk untuk fiksasi. Posisi objek pada
daerah pelvis, dengan arah sumbu sinar vertikal tegak lurus terhadap kaset. Eksposi pada ekspirasi
tahan nafas.
Foto Proyeksi Right Posterior Oblique (RPO) post Kontras

Hasil Foto Proyeksi Right Posterior Oblique (RPO)post Kontras


Foto Proyeksi Left Posterior Oblique (LPO) post Kontras

Proyeksi LPO post kontras bertujuan untuk melihat kelainan dan anatomi uretra dan vesika
urinaria dari sisi samping. Posisi pasien supine di atas meja pemeriksaan, tangan kanan
menyilang di depan dada dan berpegangan dengan tepi meja, tangan kiri lurus di samping tubuh,
lalu sisi tubuh dirotasikan 45 derajat ke kanan serta kaki kiri ditekuk untuk fiksasi. Posisi objek
daerah pelvis di Tengah kaset dengan arah sumbu sinr vertical tegk lurus terhadap kaset. Eksposi
saat ekspirasi tahan nafas.
Foto Proyeksi Left Posterior Oblique (LPO) post Kontras

Hasil Foto Proyeksi Left Posterior Oblique (LPO) post Kontras


Foto Proyeksi AP post Miksi

Hasil Foto Proyeksi AP post Miksi


Uretrocystografi

Hasil Uretrocystography Normal Hasil Uretrocystography


menunjukkan stenosis lengkap pada
uretra posterior
05

Bipolar Voiding
Uretrocystografi
Defenisi
Bipolar Voiding Uretrocystografi merupakan pemeriksaan radiologi dengan kontras untuk melihat
fungsi dari uretra dan vesica urinaria yang mengalami gangguan berupa penyempitan atau sumbatan
sehingga menimbulkan gangguan pada uretra dan vesica urinaria. Pemeriksaan ini dikatan bipolar
voiding uretrocystografi karena teknik pemasukan kontras memlalui dua saluran yaitu uretra daan
kandung kemih dilakukan secara cystotomi.
Indikasi Pemeriksaan Indikasi Pemeriksaan
1) Striktur uretra 1) Cystitis akut
2) Retensi urine 2) Alergi terhadap media kontras
3) Kelainan congenital
4) Fistule
5) Tumor
6) Neurogenic blader
7) Rupture uretra
8) Vesico ureter reflux
9) Diverticulum
Pemasukan Media Kontras Persiapan Alat dan Bahan Persiapan Pasien
1) Pasien tidur terlentang di atas meja 1) Pesawat sinar X 1) Penjelasan Tindakan
pemeriksaan untuk dilakukan 2) Kaset dan film ukuran yang akan dilakukan dan
pemeriksaan kateter suprapubic 24 x 30 cm beserta penandatanganan inform
dengan cystotomy. marker consent.
2) Daerah orificium urethra diolesi 3) Media kontras
dengan gliserin 4) Gliserin 2) Tidak ada persiapan
3) Masukkan media kontras melalui 5) Kateter khusus, hanya saja
kateter sebanyak 12 cc untuk 6) Spuit pasien di instruksikan
uretrography. 7) Kassa steril untuk buang air kecil
4) Lakukan pemotretan dengan 8) Bengkok atau mangkuk terlebih dahulu, cek
beberapa proyeksi steril riwayat alergi terhadap
5) Masukkan media kontras sebanyak 9) Kapas alcohol kontras, kemudian
150-500cc melalui kateter cystotomi 10) Plester petugas
untuk cystography. 11) Baju pasien menginstruksikan pasien
untuk mengganti baju
6) Lakukan pemotretan dengan 12) Handscoon dengan baju pasien.
beberapa proyeksi.
Teknik Radiografi Bipolar Voiding Uretrocystography (BVUC)
Plain Foto
Posisi Pasien:
Pasien tidur terlentang di atas meja pemeriksaan.
Posisi Objek:
1) Tubuh di Tengah meja pemeriksaan
2) Kedua tangan diletakkan di samping tubuh
3) Daerah pelvis dan urethra ditempatkan persis di
pertengahan meja pemeriksaan serta kedua kaki
diregangkan.
4) Batas bawah: tampak urethra.
Teknik Radiografi Bipolar Voiding Uretrocystography (BVUC)
Plain Foto

Hasil Foto Polos Bipolar Voiding


Uretrocystography (BVUC) tanpa kontras
Teknik Radiografi Bipolar Voiding Uretrocystography (BVUC)
Proyeksi AP Post Kontras

Posisi Pasien:

Pasien tidur telentang di atas meja pemeriksaan.

Posisi Objek:

1) MSP tubuh di Tengah meja pemeriksaan.


2) Kedua tangan diletakkan di samping tubuh
3) Daerah pelvis dan urethra ditempatkan persis di
pertengahan meja pemeriksaan serta kedua kaki
diregangkan.
4) Batas bawah: tampak urethra.
Teknik Radiografi Bipolar Voiding Uretrocystography (BVUC)
Proyeksi AP Post Kontras

Hasil Foto Polos Bipolar Voiding Uretrocystography


(BVUC) tanpa kontras
Teknik Radiografi Bipolar Voiding Uretrocystography (BVUC)
Proyeksi Right Posterior Oblique (RPO) post Kontras
Tujuan dari proyeksi 30˚ Right Posterior Oblique (RPO)
adalah mencegah adanya superimposisi daari struktur
tulang pelvis yang lainnya kecuali lower pelvis dan
proximal femur.

Posisi Pasien:
Pasien tidur terlentang di atas mejaa pemeriksaan dan
daerah panggul dimiringkan 30˚.

Posisi Objek
1) Daerah panggul diatur miring kira-kira 30˚ ke kanan
dengan kaaki kiri ditekuk sebagai tumpuan namun
tidakmenutupi gambaran.
2) Daeraah pelvis dan urethra ditempatkan persis di
pertengahan meja pemeriksaan.
Teknik Radiografi Bipolar Voiding Uretrocystography (BVUC)
Proyeksi Right Posterior Oblique (RPO) post Kontras

Tampak kontras mengisi:

1. Vesica Urinaria

2. Urethra

Hasil Proyeksi Right Posterior Oblique (RPO) post Kontras


06
Micturating
cystourethro-
graphy (MCU)
Normal MCU
Defenisi
Micturating cystourethrography (MCU)/Voiding cystourethrography (VCUG) adalah pemeriksaan
fluoroskopi pada saluran kemih bagian bawah terutama untuk menilai kandung kemih, uretra, anatomi pasca operasi
dan berkemih untuk menilai kelainan kandung kemih dan uretra. Sering pada anak-anak

Indikasi
● Refluks vesikoureter (VUR) dan evaluasi lanjutan trauma, kandung kemih neurologis.
VUR. ● Kelainan kongenital saluran kemih (malformasi
● Pemeriksaan uretra saat berkemih untuk mengetahui anorektal, myelodysplasia, atau sindrom prune-
adanya striktur, katup uretra posterior, atau trauma belly) pada saluran genitourinari.
uretra. ● Hematuria.
● Kelainan kandung kemih seperti divertikulum, ● Evaluasi pasca operasi saluran kemih.
benda asing dan fistula, obstruksi saluran keluar
kandung kemih, ruptur kandung kemih pasca

Kontraindikasi
Kontraindikasinya meliputi infeksi saluran kemih akut, alergi media kontras, dan kehamilan.
PERSIAPAN
Psychological Preparation
● Memperkenalkan prosedur kepada pasien dan orang tua
● Sedasi ringan dapat dipertimbangkan jika pasien tidak kooperatif
● Pasien dianjurkan untuk miksi sebelum pemasangan kateter sehingga volume residu pasca miksi dapat diukur ketika
kateter urin dipasang.
Persediaan
● Kontras untuk VCUG dibuat dengan melapisi kateter
mencampurkan 30 mL kontras yang mengandung ● pipa ekstensi plastic
yodium (300 atau 350 mg I/mL) + 100 mL saline. ● jarum suntik untuk regurgitating kandung kemih,
● Five-French feeding tubes untuk bayi, 8-French ● selotip duk steril.
feeding tubes untuk anak-anak, or a catheter larger ● Penghangat untuk menjaga suhu tubuh bayi dan
than 8-French feeding tube untuk remaja cahaya
digunakan.
● Clorhexidine balls untuk sterilisasi kulit, gel untuk
Memasang Kontras Pada Kandung Kemih yang Kosong Sampai Terisi Dekat
Kapasitas
● Perkiraan kapasitas kandung kemih yang hampir penuh berbeda-beda
pada anak-anak dari berbagai usia
Proyeksi berikut harus diperoleh dengan prinsip ALARA:
● AP dengan kandung kemih penuh untuk menunjukkan ada tidaknya VUR
● Gambar miring kiri dan kanan untuk menunjukkan persimpangan
vesikoureter bilateral
● Film pasca berkemih untuk memeriksa apakah ada ureterokel
Interprestasi
Refluks Vesiko-Ureter (VUR)
VUR mengacu pada aliran retrograde urin dari
kandung kemih ke ginjal.
- Penyebab utama: Komponen intravesika ureter
yang pendek atau tidak ada, tidak adanya
dukungan detrusor yang memadai, perpindahan
lubang ureter yang tidak normal, perubahan
konfigurasi lubang ureter.
- Penyebab sekunder: Termasuk infeksi pada
sistem saluran kemih, obstruksi saluran keluar
kandung kemih, ketidakstabilan detrusor, sistem
pengumpulan dupleks, divertikulum paraureteral
(Hutch).

“Penilaian yang utama adalah refluks vesicoureter”


Menurut sistem International Reflux Grading, ada 5 tingkatan refluks:
● Derajat 1 - Refluks kontras ke sepertiga bagian ● Derajat 3 - Kontras refluks ke dalam sistem
bawah ureter, tidak mencapai panggul ginjal dan pelviokalises dengan dilatasi ringan/ tidak.
memiliki dampak klinis yang dipertanyakan.

● Derajat 2 - Refluks kontras mencapai panggul


ginjal tetapi tidak melebarkan forniks.3
● Derajat 4 - Kontras refluks ke dalam sistem pelvicalyceal dengan dilatasi sedang. Dilatasi ureter sedang
dengan tortuositas dini terlihat. Forniks tumpul, namun kesan papila tidak terlihat pada sebagian besar
papilla.

● Derajat 5 - Kontras refluks ke dalam sistem pelviokalises dengan dilatasi yang signifikan. Terlihat ureter
berliku-liku yang melebar. Hilangnya cetakan papiler.
Kontras Reflux atau Pemasangan Katheter
Secara Tidak Sengaja Ke Dalam Vagina
● Jika kateter masuk ke dalam vagina, segera lepaskan.
● Ada berbagai penyebab refluks vagina yang tidak jelas.
Namun, perlengketan labia minora, insersi ureter ektopik,
dan disfungsi otot dasar panggul
. Refluks kontras pada vagina.

Reflux Intra-renal
● Refluks intra-renal mengacu pada refluks kontras ke papila
ginjal melalui saluran Bellini.
● Lokasi utama terjadinya refluks intrarenal masing-masing
adalah kutub atas dan kutub bawah ginjal, karena adanya papila
majemuk.
refluks intra-ginjal
Divertikulum Paraureteral (Hutch).
● Divertikulum di UVJ disebut divertikulum paraureteral (Hutch)
● Hal ini terkait dengan VUR karena kelemahan otot detrusor
anterolateral lubang ureter

Divertikulum Paraureter (Hutch).

Fisiologi dan perjalanan waktu refluks vesikoureteral berhubungan dengan


divertikulum paraureteral (tanda bintang).
● direkomendasikan untuk mengambil gambar kandung kemih
dalam proyeksi miring dengan fokus UVJ .
● Divertikula kandung kemih dapat bersifat kongenital atau
dapat terbentuk akibat obstruksi saluran keluar kandung
kemih.

Divertikulum uretra anterior

● Sistitis kronis-TBC genitourinari kapasitas kandung kemih


yang rendah dengan jaringan parut

TBC kandung kemih


Katup Urethal Posterior (PUV)
● PUV mengacu pada selaput yang menyumbat di uretra posterior.
● pada bayi laki-laki sering terjadi
1. Kasus ringan, satunya kelainan tanpa adanya perubahan
sekunder pada kandung kemih atau refluks
2. Kasus sedang-berat, akan terjadi penebalan dinding kandung
kemih, trabekulasi, dan divertikula dengan uretra posterior
berbentuk kerucut yang melebar.
Katup uretra posterior

Katup uretra posterior yang parah Katup uretra posterior dengan trabekulasi kandung
kemih dan divertikulum
● Hal ini dapat bersifat fisiologis dan sekunder akibat tekanan kandung kemih yang tinggi.

Katup uretra posterior dengan refluks bilateral

● Refluks juga dapat bersifat anatomis, bila terdapat kelainan posisi lubang ureter akibat
perkembangan tunas ureter yang tidak normal selama embryogenesis.
Kelainan Kandung Kemih
● Kandung kemih neurogenik sering pada anak-anak
● MCUG dapat menggambarkan bentuk kandung kemih,
kontur, dan menentukan adanya refluks terkait.

● Adanya kontraksi fasa juga dapat dinilai pada fluoroskopi,


yang merupakan tanda ketidakstabilan detrusor.

Kandung kemih neurogenik dengan refluks


bilateral. Anak perempuan dengan dinding
kandung kemih trabekulasi dan refluks bilateral
07
RETROGRADE
PYELOGRAPH
Y
Pielografi retrograde menunjukkan dilatasi ureter, kaliks, dan panggul ginjal (A)
dan setelah pemasangan kateter ke dalam panggul ginjal (B).
Defenisi
adalah pencitraan sistem urinaria bagian atas dengan cara memasukkan bahan kontras
radioopak langsung melalui kateter ureter yang dimasukkan transuretra.

Indikasi
Indikasi Umum
● Evaluasi urothelium pada pasien yang tidak dapat menerima
kontras radiografi intravena.
● riwayat hematuria (gross atau mikroskopis)
● obstruksi ureter
● Membantu penempatan stent
● Ureteroskopi dan riwayat kanker urothelial.
● Mengevaluasi sistem pyelocalyceal atau ureter untuk menunjukkan
kecerugiaan tumor urothelial.

Indikasi Tambahan
● Evaluasi sisa ureter pada pasien yang telah menjalani nefrektomi
Pielografi retrograde pada sistem pengumpulan kiri
sederhana untuk penyakit jinak atau karsinoma sel ginjal menunjukkan hidronefrosis sedang dan hidroureter
dengan perubahan ureter yang berliku-liku
Teknik Retrograde Pyelography
● Pemasangan kateter retrograde minimal
memerlukan anestesi atau sedasi sadar,
pasien disarankan untuk berpuasa
semalaman.
● Sebelum pemasukan media kontras,
dilakukan pengambilan foto pertama yaitu
foto polos abdomen. Pengambilan foto ini
bertujuan untuk mengetahui persiapan
pasien, letak ujung kateter dan ketepatan
faktor eksposi.
● Media kontras yang digunakan adalaha
media water soluble dengan jenis non ionic,
contohnya adalah omipaque dan isovtic

Radiografi pasca prosedur. Terdapat kolom kontras


penuh pada sistem pengumpulan kanan dan ureter
Neoplasma Urothelial
● Metode utama untuk mendeteksi neoplasma urothelial.
● Kebanyakan kanker kandung kemih adalah karsinoma sel transisional.
● Karsinoma urothelial diidentifikasi melalui dua pola utama pada
pielogram retrograde: defek pengisian intraluminal atau penyempitan
lumen. Karsinoma urothelial pada sistem
pengumpulan kiri
● Tumor terlihat sebagai cacat pengisian yang tidak bergerak dan
tidak teratur yang menempel pada dinding sistem pengumpulan.
● Tonjolan papiler dan kalsifikasi berbintik dapat terlihat pada permukaan
tumor.
● Jika kerusakan pengisian bersifat mobile atau bersifat sementara,
kemungkinan besar hal tersebut merupakan gelembung udara atau
bekuan darah.

A–B Gelembung udara pada pielogram


retrograde
● Sistem pengumpulan diperlukan dalam beberapa kemiringan untuk
evaluasi optimal.

A. Tampak terlihat penyempitan, B. pada


pemeriksaan yang sama, lesi dikaburkan

● Batu juga dapat muncul sebagai cacat pengisian pada sistem


pengumpulan

● Dilatasi ureter distal dari defek pengisian menunjukkan adanya


neoplasma urothelial, dan disebabkan oleh dorongan antegrade dari
tumor ureter tingkat rendah oleh peristaltik ureter, yang
menyebabkan dilatasi pasif ureter distal tumor ureter Ureter distal dari defek pengisian melebar, temuan ini terlihat
pada neoplasma dan bukan pada batu yang menyumbat
● Kemunculan neoplasma urothelial yang kedua
adalah penyempitan lumen. Penyempitan yang tidak
teratur sangat menandakan adanya tumor, sedangkan
penyempitan yang halus, terutama pada ureter
disebabkan oleh penyebab inflamasi.

● Polip fibroepitel jinak adalah tumor jinak yang paling


umum terjadi pada saluran atas,

● Jika proyeksi bergerak seperti jari terlihat pada


permukaan lesi, diagnosis dapat dicurigai secara
radiologis dan dikonfirmasi dengan biopsi yang
diarahkan secara ureteroskopi.6
Polip fibroepitel. Lesi akan terlihat mobile pada fluoroskopi,
dan dapat prolaps ke dalam ureter proksimal atau
sambungan ureteropelvis
Kondisi Peradangan
● Pielografi retrograde tidak diindikasikan dalam
evaluasi kondisi inflamasi atau infeksi pada sistem
pengumpulan, namun kelainan pencitraan dapat
mengindikasikan proses inflamasi yang
mendasarinya.

● Pyeloureteritis cystica kondisi yang berhubungan


dengan infeksi kronis, namun juga dapat terlihat pada
pasien dengan kateter nefrostomi kronis atau stent
ureter dan pada pasien dengan batu yang sudah lama
ada.
● Defek pengisian yang multipel, halus, dan berbatas
tegas merupakan gambaran yang khas
● Kista biasanya menetap dan dapat bertambah besar
● Pseudodivertikulosis ureter pada ureter lumbal distal, Invaginasi lumen yang berbentuk kantong yang
menyerupai “divertikular” tidak memuat seluruh lapisan dinding ureter,

Panah menunjuk ke beberapa pseudodivertikula


kecil di ureter tengah

● Selain neoplasma urothelial dan pyeloureteritis cystica, kerusakan pengisian pada sistem pengumpulan dan
ureter dapat terlihat pada kondisi langka seperti malkoplakia, leukoplakia, amiloidosis, dan metaplasia
skuamosa.
Penampilan Pasca Operasi

● Pasien postoperasi pengangkatan batu ureter secara


terbuka (ureterolitotomi) menunjukkan karakteristik
kekusutan lateral fokal pada ureter.

Angulasi ureter (panah) akibat operasi pengangkatan


kalkulus ureter terbuka sebelumnya (ureterolitotomi).

● Setelah pembedahan untuk fibrosis retroperitoneal yang


menyebabkan obstruksi ureter dan ditangani dengan
pembedahan intraperitonealisasi ureter, terdapat
karakteristik deviasi lateral ureter
Deviasi ureter akibat ureterolisis dan intraperitonealisasi
ureter pada fibrosis retroperitoneal.
08
Antegrade
Pyelografi
Teknik atau prosedur pemeriksaan sinar X
pada sistem urinaria bagian atas dengan
menggunakan media kontras yang dimasukkan
melalui kateter yang telah dipasang oleh dokter
urologi dengan cara nefrostomi perkutan
(pembedahan langsung).
Tujuan Antegrade Pyelografi

● Memperlihatkan anatomi dan lesi-lesi tract urinarius


bagian proksimal
● Dilakukan setelah IVP gagal menghasilkan diagnosa
yg kurang akurat
● Menunjukkan gambaran renal pelvic dan ureter
● Menunjukkan obstruksi ureter akibat batu
Indikasi dan Kontra indikasi Pemeriksaan
Antegrade Pyelografi
Indikasi Kontra Indikasi
• Nefrolitihiasis - Kontra indikasi mutlak, yaitu alergi
• Urethrolitiasis terhadap media kontras yang
• Nefritis digunakan.
• Pyelonefritis - Kontra indikasi relative, terdiri dari
• Trauma akut tractus urinarius kelainan jantung, riwayat alergi
• Hidronefrosis terhadap obat-obatan dan makanan
tertentu, kehamilan dengan risiko
berbahaya bagi janin, dan lain-lain.
Komplikasi Pemeriksaan Antegrade
Pyelografi
- Alergi media kontras
- Perdarahan perirenal dan intrarenal
- Hematuria
- Pneumotoraks
- Infeksi
- Nyeri
- Urinoma
- Fistula arteriovenal
- Luka tusuk pada organ sekitar
Prosedur Pemeriksaan
1 Kateter yang telah terpasang di klem kemudian 5 Terdapat 3 seri pemotretan dengan
selang yang terhubung dengan urin dicabut. menggunakan film 30x40 dan 1 foto terakhir

2 Kontras medis disiapkan dengan mencampur 6 Foto 1 fokus pada renogram dan pelviocalyceal
MK dan NaCl dengan perbandingan 1:3 sistem

3 Sebelum pemasukan media kontras, lakukan 7 Foto 2 fokus pada ureter bagian proksimal dan
plain foto dengan kaset 30 x 40 orientasi ginjal pelviocalyceal sistem

4 Masukkan media kontras yang sudah 8 Foto 3 fokus pada ureter distal dan vesika
diencerkan melalui kateter yang langsung urinaria
terhubung dengan pelviocalyces Foto terakhir dibuat untuk melihat sekresi
ginjal
Teknik Pemeriksaan
Plain Foto
Dilakukan dengan foto pelvis tampak ureter
dengan proyeksi AP

Hasil radiografi posisi AP


Tampak gambaran tulang pelvis (ilium, ischium,
sacrum, dan symphysis pubis). Tampak rongga
pelvis, tampak kandung kemih dan uretra yang
Posisi plain foto dengan posisi AP terisi media kontras kandung kemih tidak
superposisi dengan symphysis pubis
Teknik Pemeriksaan
Proyeksi Obliq (RPO)
Dilakukan dengan cara daerah panggul
dimiringkan 35-400

Hasil radiografi proyeksi RPO

Tampak kontras mengisi uretra (pars


Posisi pasien RPO
cavernosa, pars membranacea, pars
prostatica).
Teknik Pemeriksaan
Proyeksi Lateral (optional)

Hasil radiografi proyeksi lateral

Posisi pasien lateral kiri Hip joint dan femur superposisi serta
tampak vesica urinaria terisi dengan
kontras
09

Cystografi

Pemeriksaan tractus urinarius yang


dikhususkan untuk memeriksa vesika urinaria,
dengan cara memasukkan suatu bahan kontras
positif melalui uretra dengan menggunakan kateter
Indikasi dan Kontra indikasi Pemeriksaan
Antegrade Pyelografi
Indikasi Kontra Indikasi
• Benign Prostatica Hyperplasia • Hipersensitif terhadap media
• vesico lithiasis kontras
• Hematuria • Tumor ganas
• Ren calculievaluasi pasca operasi • Gangguan pd hepar
pada saluran genitourinari • Gagal jantung
• Hidronefrosis • Multiple myeloma
• Cystisis • Anuria
• Defek pengisian intervesika • Perforasi ureter
• Anomali kongenital salurah kemih
bawah
Prosedur Pemeriksaan

- Bahan kontras dicampur dengan aqua steril dengan perbandingan 1:3 atau
1:4 ( 1 kontras dan ¾ aqua steril)
- Plain foto khusus daerah blass ( setelah pasien kencing)
- Pasang kateter, menuju blass melalui uretra
- Masukkan kontras yang telah dicampur aqua 100 – 200 cc
Teknik Pemeriksaan
• Masukkan kateter Foley ke dalam kandung kemih, atau gunakan kateter
Foley atau kateter suprapubik yang menetap
• Memasukkan kontras yang larut dalam air melalui kateter (seperti Isovue-
300 atau Cystografin)
• Jika mencari kebocoran kandung kemih setelah trauma, isi hingga kontraksi
detrusor atau setidaknya 300 mL
• Jika mencari cedera pasca operasi, maka isi dengan volume yang lebih kecil
(~100-150 mL atau sampai terasa ada resistensi
• Hindari pengisian yang berlebihan, agar tidak merusak jahitan anastomosis
• Untuk mencoba memastikan kontraksi detrusor, usahakan pasien berkemih,
jika memungkinkan
Teknik Pemeriksaan Cystografi
Kontras dimasukkan melalui kateter Foley di
kandung kemih. Kandung kemih berubah bentuk
karena halangan psoas. Pada gambar progresif,
terdapat gumpalan kontras yang memanjang dari
kandung kemih ke panggul kiri, sesuai dengan
kebocoran kandung kemih. Tidak ada refluks
vesikoureteral.
Setelah kateter Foley dimasukkan, kandung kemih diisi
dengan kontras dan diperoleh sistogram. Kandung kemih
memiliki konfigurasi vertikal "berbentuk buah pir".
Dindingnya tidak tampak trabekulasi dan pasien tidak
mempunyai riwayat obstruksi saluran keluar kandung
kemih. Kombinasi gambaran dan riwayat penyakit ini
sesuai dengan efek massa bilateral pada kandung kemih,
yang kemungkinan disebabkan oleh hematoma panggul.
Jika kandung kemih terus diisi, kebocoran kecil di leher
kandung kemih akan terlihat.
Panah merah menunjukkan cedera dasar
kandung kemih dengan kontras yang
keluar dari leher kandung kemih kanan.
Kateter harus dibiarkan di tempatnya
untuk mendekompresi kandung kemih dan
membantu pemulihan cedera leher
kandung kemih.

Anda mungkin juga menyukai