Anda di halaman 1dari 28

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

TRAKTUS URINARIUS

OLEH :

Mira Kurnia

TRAKTUS URINARIUS
Beberapa cara pemeriksaan antara lain:

Foto Polos Abdomen


Pielografi Intravena (IVP)
Pielografi Retrograd
Cystogram
USG

ANATOMI GINJAL

Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 170 gr pada Laki-laki,


115 155 gr pada perempuan); panjang 5 7,5 cm; tebal 2,5 3 cm.

Letak retroperitoneal sebelah dorsal cavum abdominale, ginjal


kiri bagian atas V.Lumbal I, bagian bawah V.Lumbal IV pada posisi
berdiri letak ginjal kanan lebih rendah
Ginjal dilapisi :
Luar : Capsula Adiposa
Dalam : Capsula Renalis

Struktur ginjal :
Bila dibuat irisan memanjang dari medial ke lateral tampak dua
bagian Cortex sebelah luar dan medulla sebelah dalam

Cortex
Tampak agak pucat
Terdapat :
Corpusculi Renalis
Tubuli Contorti
Permulaan Tubulus Collectus

Medulla :
Terdiri bangunan berbentuk piramid disebut Piramid Renalis, ujung
piramid akan menjadi Calix Minor, beberapa Colix Minor bergabung
menjadi Calix Major, beberapa Colix Major bergabung menjadi
Pelvis Renalis dan berlanjut sebagari ureter.

Vaskulerisasi Ginjal
Mendapat darah dari A.Renalis merupakan cabang dari Aorta
Abdominalis.
Sebelum memasuki ginjal A.Renalis bercabang dua yaitu :
Ramus Anterior dan
Ramus Pasterior
Ramus ini bercabang 5 :
A. Segmentalis yang memvasculerisasi satu segmen ginjal.
A. Segmentalis memberi cabang A.Interlobaris dan memberi
cabang A. Arcuata
A. Arcuata memberi cabang dalam cortex ginjal disebut A.
Interlobularis.
A. Interlobularis bercabang-cabang menjadi Arteriole Afferent

1.

Foto polos abdomen (BNO)


o Setiap pemeriksaan
o Hal-hal yang diperhatikan:
- Bayangan & besar (ukuran)
- Posisi ke 2 ginjal
- Kalsifikasi
- Batu radio opaq
- Batu radio opaq di daerah ureter, bulibuli &
ke 2 ginjal
o Foto BNO/ polos abdomen persiapan:
- Pencahar ( Dulcolax, Garam Inggris)
- Makan bubur / lembek
- Minum dikurangi (dehidrasi ringan)

Prinsipnya :

Dalam keadaan dehidrasi ringan


Usus bersih (dari: udara >> & fecal mass)

2. IVP
Pemeriksaan radiografi dari tractus Urinariusdengan
pemberian zat kontras yang dimasukan melalui Vena
sehingga dapat menunjukan fungsi Ginjal dan dapat
mengetahui apabila terdapat kelainan kelainan secara
radiologis.

Lanjutan persiapan BNO


Disuntikkan zat kontras
zat kontrasnya yaitu iodium
Dosis dewasa; 20 ml - 40 ml
Pengambilan foto: 5 , 15 , 30
Pada kasus-kasus tertentu : 1 jam, 2 jam 24 jam

Indikasi IVP :

Renal agenesis
Polyuria
BPH (benign prostatic
hyperplasia)
Congenital anomali :
duplication of ureter n renal
pelvis
ectopia kidney
horseshoe kidney
malroration
Hydroneprosis
Pyelonepritis
Renal hypertention

Kontraindikasi IVP :

Alergi terhadap media kontras


Pasien yang mempunyai
kelainan atau penyakit jantung
Pasien dengan riwayat atau
dalam serangan jantung
Multi myeloma
Neonatus
Diabetes mellitus tidak
terkontrol/parah
Pasien yang sedang dalam
keadaan kolik
Hasil ureum dan creatinin tidak
normal

Gambaran IVP normal:

Kedua ginjal kacang


Lokasi Thorakal 11 Lumbal 3

Ginjal kanan rendah dari kiri ( 2cm)

Ginjal

Calix Mayor
Calix Minor
Pelvis Renalis
Ureter
Vesika Urinaria

Cara Pemeriksaan IVP :


1.
2.
3.

4.

5.

6.

Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan pasien


Jika persiapan pasien baik/bersih, suntikkan media kontras melalui
intravena 1 cc saja, diamkan sesaat untuk melihat reaksi alergis.
Jika tidak ada reaksi alergis penyuntikan dapat dilanjutkan dengan
memasang alat compressive ureter terlebih dahulu di sekitar SIAS
kanan dan kiri.
Setelah itu lakukan foto nephogram dengan posisi AP supine 1 menit
setelah injeksi media kontras untuk melihat masuknya media kontras
ke collecting sistem, terutama pada pasien hypertensi dan anakanak.
Lakukan foto 5 menit post injeksi dengan posisi AP supine
menggunakan ukuran film 24 x 30 untuk melihat pelviocaliseal dan
ureter proximal terisi media kontras.
Foto 15 menit post injeksi dengan posisi AP supine menggunakan
film 24 x 30 mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder
mulai terisi media kontras

7.

8.

9.

Foto 30 menit post injeksi dengan posisi AP supine melihat


gambaran bladder terisi penuh media kontras. Film yang
digunakan ukuran 30 x 40.
Setelah semua foto sudah dikonsulkan kepada dokter
spesialis radiologi, biasanya dibuat foto blast oblique untuk
melihat prostate (umumnya pada pasien yang lanjut usia).
Yang terakhir lakukan foto post void dengan posisi AP supine
atau erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi
di daerah bladder. Dengan posisi erect dapat menunjukan
adanya ren mobile (pergerakan ginjal yang tidak normal)
pada kasus pos hematuri.

Kelebihan IVP :
1. Bersifat invasif.
2. IVP memberikan gambaran
dan informasi yang jelas,
sehingga dokter dapat
mendiagnosa dan
memberikan pengobatan
yang tepat mulai dari
adanya batu ginjal hingga
kanker tanpa harus
melakukan pembedahan
3. Diagnosa kelainan tentang
kerusakan dan adanya batu
pada ginjal dapat
dilakukan.
4. Radiasi relative rendah 5.
relative aman

Kekurangan IVP :
1. Selalu ada kemungkinan
terjadinya kanker akibat
paparan radiasi yang
diperoleh.
2. Dosis efektif pemeriksaan
IVP adalah 3 mSv, sama
dengan rata-rata radiasi
yang diterima dari alam
dalam satu tahun.
3. Penggunaan media kontras
dalam IVP dapat
menyebabkan efek alergi
pada pasien, yang
menyebabkan pasien harus
mendapatkan pengobatan
lanjut.
4. Tidak dapat dilakukan pada
wanita hamil.

3. Pielografi Retrograd
Dilakukan bila dgn IVP dalam 24 jam PCS ginjal belum
tampak
Caranya :
a. Memasukan cateter melalui uretrae -> VU -> Ureter
kanan atau kiri (tergantung kelainannya) -> ujung
kranial cateter di dorong sampai ke PCS ginjal.
b. Posisi trendenbergt -> kontras di masukan ->
sampai mengisi ke PCS ginjal.
c. Posisi foto supine AP.

4. Cystogram
Adalah teknik atau prosedur pemeriksaan urinary bladder (blass) setelah
memasukkan media kontras melalui kateter dengan menggunakan sinar-x
untuk menegakkan diagnosa.
Indikasi (Klinis):

Trauma

Calculi

Tumor

Inflamantory urinary bladder

kecurigaan (BPH, massa intra vesika urinaria, batu VU, divertikel dinding VU,
refluks ureter, radang mukosa ruptur dinding VU)
Persiapan Alat dan Bahan

Media kontras iodium 50 cc

Aqua steril 100 cc

Poly cateter 16 G

Spuit 50 cc (spuit kaca 200cc)

Needle 19 G

Pesawat sinar-X, kaset dan film 24x30 cm

Prosedur Pemeriksaan

Bahan kontras dicampur dengan aqua steril dengan perbandingan 1 :


3 atau 1 : 4 (1 kontras dan aqua steril).

Plain foto khusus daerah blass (setelah pasien kencing).

Pasang kateter , menuju blass melalui uretra

Masukkan kontras yang telah dicampur aqua 150 500 cc


Teknik Pemotretan
a. Proyeksi Foto AP
Posisi pasien : Supine, kedua kaki lurus, MSP // pertengahan
bucky (meja pemeriksaan)
Central Ray : 10 - 15 ke caudal (agar blass tdk superposisi
symphisis pubis)
CP : 2 inchi (5 cm) superior symphisis pubis.
Eksposi : ekspirasi tahan nafas.
Kriteria gambar : Urinary blader tidak superimposisi dengan
symphisis pubis

b. Proyeksi Oblique bilateral (kanan dan kiri)


Semi supine (bagian posterior menempel meja)
Rotasikan tubuh 45- 60
Tekuk lutut yang jauh dari ET,luruskan kaki yang dekat dengan
ET, tangan yang dekat dengan ET gunakan sebagai ganjalan
kepala, yang jauh dari ET diletakkan di depan tubuh.
CR : tegak lurus IR
CP : 2 inchi superior symphisis pubis dan 2 inchi medial SIAS
Eksposi : ekspirasi tahan nafas
CATATAN : digunakan untuk menunjukkan bagian posterolateral
blass, khususnya UV junction.
Kriteria gambar : Urinari blader tidak superimposisi dengan
bagian kaki yang ditekuk

c. Proyeksi Lateral
Proyeksi ini tidak umum dilakukan.
Proyeksi ini umumnya dilakukan dengan klinis : fistel vesicorectal
atau vesicouteral .
Posisi pasien : True lateral (lateral recumbent), kedua tangan
digunakan sebagai bantalan kepala, kedua lutut ditekuk, dan
letakkan bantal diantara lutut.
CR : tegak lurus IR
CP : 2 inchi superior dan posterior symphisis pubis.
Eksposi : ekspirasi tahan nafas.
Kriteria gambar : Hip dan femur superimposisi.

5. USG
- Praktis,

mudah dilakukan, cepat akurat, tanpa


kontra indikasi, tanpa persiapan, tanpa sinar
pengion, menggunakan gelombang suara
- Organ2 tractus urinarius yang bisa di periksa : ginjal
kanan kiri , VU / buli 2 , prostat
- sangat spesifiks sekali membedakan massa
kistik atau solid
- Bila tdp batu maka tanda khas Acoustic shadow
- Bila tdp cairan , maka tanda khas yaitu posterior
enhanche

Gambar 3. Penilaian hasil IVP


menunjukkan adanya filling
defect pada vesica urinaria kiri
yang disertai dengan

Gambar 4. Ekskretori urogram menunjukkan


filling defect yang persisten pada dinding kiri
superior vesika urinaria (arah panah)

Gambar 6
Penampakan karsinoma vesika urinaria dapat berupa defek
pengisian pada vesika urinaria yang terisi kontras atau pola
mukosa yang tidak teratur pada film kandung kemih pascamiksi

ambar 7.Longitudinal USG menunjukkan


pembesaran vesica urinaria,hipoechoid karsinoma
urotelial didalam v.urinaria(9) ct axial
menampakkan pembesaran berupa massa lobular
didalam v.urinaria(10) axial ct menunjukkan
gambar karsinoma yang besar di v.urinaria(11)
Terdapat penyebaran jaringan lunak karena
metastasis dari kanker menuju perivesical fat(12)
G

Gambar 8. Squamous cell carcinoma Axial T1weighted MRI menunjukkan penebalan lobular
pada dinding samping vesica urinaria (panah).
Pemeriksaan patologi anatomi menunjukkan
inflamasi kronik yang telah berdiferensiasi
menjadi squamous cell carcinoma yang
menyebar dengan invasive

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai