Anda di halaman 1dari 103

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PADA KELAINAN SISTEM


UROGENITALIA

By: dr. Metrila Harwati, M.Kes, Sp.Rad


Tujuan umum

Mahasiswa diharapkan:
1. mengetahui anatomi traktus urinarius.
2. Mengetahui kelainan pada traktus urinarius
3. Mengetahui pemeriksaan Radiologi yang tepat pada kelainan traktus urinarius
Tujuan khusus

Mahasiswa dapat mengetahui


 Anatomi ginjal, ureter, buli2/vesica urinaria, dan uretra
 Penyakit kongenital maupun di dapat pada sistem urinarius
 Pemeriksaan BNO-IVU, USG, CT SCAN, MRI, Angiografi, dll
INDIKASI

 Kolik abdomen/nyeri perut


 urine
 Kolik Ureter
 Mass di abdomen/pinggang, pelvis disertai nyeri dan atau hematuri.
 Infeksi (yang berulang)
 Kelainan kongenital
TRAKTUS URINARIUS (TU)

Pemeriksaan-pemeriksaan Radiologi :
1. Ultrasonografi (USG)
2. BNO
3. IVU
4. Uretrosistografi
5. Sistografi
6. RPG (Retrograde Pyelografi)
7. CT scan
8. MRI
9. Kedokteran nuklir
10. Arteriografi
11. MCU (Micturation cystouretrografi)
Dapat menemukan adanya :

 Kelainan kongenital : Ectopic Kidney, Horse Shoe Kidney,


Bipelvic, biureter.
 Infeksi saluran kemih (ISK) : PNC, Ureteritis, Sistitis
 Batu saluran kemih (Urolitiasis) : Nefrolitiasis, ureterolitiasis,
Vesikolitiasis dan Uretrolitiasis
 Tumor Ginjal : Tumor Wilm, Neuroblastoma, Tumor
Grawitz
 Post Trauma: Ruptur Ginjal/Vesica Urinaria/Uretra
 Refluks
BNO = BUIK NIER OVERZICHT
KUB = KIDNEY URETER BLADDER
PLAIN PHOTO ABDOMEN = FOTO POLOS PERUT

INDIKASI
 Mendahului foto IVP atau Foto kolon
 Untuk melihat batu berkapur (Kalsifikasi), bayangan mass intraperitoneal /
retroperitoneal /mass ginekologi
Persiapan BNO

Usus dibersihkan dengan jalan : laksantia/garam Inggris 30 gr atau dulcolax 3-4 tablet
untuk orang dewasa, kadang-kadang perlu dulcolax supp atau sejenisnya atau
Lavement/klisma air sabun 12 jam –
1 – 2 jam sebelum pemeriksaan , sementara pasien puasa.
Pasien difoto dalam keadaan berbaring/ AP
Hasil BNO yang baik :

● Tidak tampak lagi gas atau sisa-sisa fecal


mass sehingga kontur ginjal, hepar,lien
dan garis psoas jelas kelihatan.
● Bila ada mass atau kalsifikasi dapat
kelihatan .
● Bayangan batu radiopak yang bisa
terlihat .
Penilaian : BNO normal / BNO abnormal
 Foto polos abdomen:
1. Deteksi batu opaq dan semi opaq
2. Soft tissue mass
 Batu berkapur kelihatan pada BNO sebagai kalsifikasi
sedangkan pada IVP biasanya tidak kelihatan lagi, yang
kelihatan tanda-tanda bendungan.
 Sedangkan batu asam urat (batu lusen) tidak tampak pada
BNO dan pada IVP kelihatan Filling defect dan tanda-
tanda bendungan.
 batu akibat proses infeksi terlihat pada BNO sebagai batu
semi opaq
IVU =INTRAVENOUS UROGRAPHY

Syarat :
-Fungsi ginjal (ureum ,kreatinin) normal
-Didahului dengan BNO
-Disuntik IV bahan kontras (Kontras media) yang
non ionik water soluble.
-Kemudian diambil foto :
5’bendung; 15’buka; foto 16’ atau lepas sambut 
30’
bila pcs belum terlihat foto 45’, 1 jamsampai 2 jam post
injeksi kontras.
IVP : melihat fungsi sekresi & ekskresi
- Sekresi-eksresi normal :
5’  kelihatan sistem pelviokaliseal,
15’  sudah terisi ureter dan VU
30’  V.U bertambah banyak.
- Normal ujung kaliks minor bentuk mangkuk (cupping), bendungan ureter
oleh batu -- hidronefrosis dan/ hidro-ureter.
- Bisa batu di kaliks - Kaliektasis
 IVU:
1. Evaluasi fungsi sekresi dan ekskresi ginjal
2. Evaluasi ginjal, ureter, dan buli2
3. Anatomi ureter bisa terlihat
4. Menentukan derajat hidronefrosis.
Kelainan yang terlihat pada IVP :

 Hidronefrosis (k/ batu pelvis / ureter, pendesakan


massa rongga pelvis,kingking ureter)
 Pendesakan pelvis renis (o/ tumor ginjal)
 Biureter / bipelvis
 Hipertropi prostat (BPH) : indentasi kaudal VU,
bentuk VU seperti pohon pinus (Pine tree
appearance) dan ujung distal ureter seperti mata
kail (Fishhook appearance).
 Tumor VU
RETROGRADE PYELOGRAFI(RPG)

 Dilakukan bila :
1.Dengan USG,CT tdk dapat dilakukan
1.Non visualisasi satu/dua ginjal setelah IVP
2.Melihat gambaran kaliks sec.terperinci
yang tidak terlihat pada IVP.
3. Melihat lokasi obstruksi setelah IVP.
4.Kalsifikasi di ureter yang tidak terlihat IVP
5.Alergi terhadap kontras.
■ Kontras masuk via kateter yang terpasang melalui sistoskopi..
URETROSISTOGRAFI

Biasanya dilakukan pada kasus-kasus gangguan miksi


misalnya post trauma atau radang yang menyebabkan ruptur
atau striktur pada uretra. Kontras media dimasukkan dari
bawah, lalu dibuat foto.
USG TR.URINARIUS

 Mudah dilakukan
 Pasien disuruh tahan kencing
 Dengan mudah bisa melihat nefrolith,

batu ureter tidak bisa dilihat langsungyang terlihat akibatnya


(bendungan) pelebaran ureter (Hidroureter) dan pelebaran
sistem pelviokaliseal ( Hidronefrosis)
 Tumor Ginjal, Kista Ginjal, Tumor V.U(tumor disekitar VU)
dan Hipertropi prostat.
 Pemeriksaan usg:
1. Ukuran dan echogenitas ginjal
2. Diagnosis hidronefrosis
3. Deteksi penyakit ginjal polikistik
4. Kelainan kongenital
5. Diagnosis oklusi a.renalis (usg doppler)
CT SCAN

- Dapat melihat parenkim ginjal.


- Dilakukan bila pada pemeriksaan USG, IVP belum jelas
kelainannya, misalnya pada tumor ginjal, tumor anak ginjal atau
tumor vesica urinaria, dan kista ginjal.
- Dapat menilai & mengukur jenis tumor (HU).
 Pemeriksaan ct scan:
1. Kriteria standar untuk nefrolithiasis
2. Evaluasi massa tumor dan staging
3. Evaluasi penyakit polikistik ginjal
 Indikasi pemeriksaan MRI:
1. Anatomi ginjal dapat terlihat lebih detail
2. Evaluasi massa ginjal lebih jelas
KEDOKTERAN NUKLIR

Terutama pada kasus dengan tanda-tanda gagal ginjal kronik


( CRF) untuk melihat sampai dimana fungsi ginjal terganggu
dengan melihat renogram (pakai kurva)
ARTERIOGRAFI RENALIS

 Dilakukan untuk melihat tumor ganas ginjal sebagai


persiapan operasi
 Untuk keperluan transplantasi ginjal, dilakukan arteriografi
renalis untuk donor dan arteriografi iliakal untuk resepien
 Untuk melihat ada tidaknya stenosis arteri renalis pada
kasus yang diduga hipertensi renovaskuler, dan selanjutnya
bisa dilakukan tindakan radiologi intervensi : Ballooning
dan/ Stenting
MCU (Micturation Cystouretrografi)

 Dilakukan pada pasien ISK berulang-ulang.


 Masukkan kontras sampai VU penuhmiksi foto  lihat ureter (bendungan /
tidak)
Nefrolith dan ureterolith

 BNO: Batu opaq/semi opaq


 USG:
1. Hiperechoic disertai posterior attenuation
Pyelonefritis kronik

 USG:
 Ukuran ginjal mengecil
 Corteks menipis dan echo meningkat
 CT Scan: ukuran ginjal mengecil
Abses ginjal

 BNO : Soft tissue mass regio lumbal


 USG :
1. Lesi hipoechoic dinding tebal
2. Bisa ditemukan internal echo intralesi.
3. flow vaskuler di tepi lesi (doppler)
 CT Scan:
1. Lesi hipodens dinding tebal
2. Tidak menyerap kontras
Penyakit ginjal polikistik

 BNO: Soft tissue mass regio lumbal


 IVU:
 USG: multiple lesi kistik pada corteks
 CT Scan: multiple densitas kistik pada korteks
Wilm’s tumor/Nephroblastoma

 BNO: soft tissue mass regio lumbal


 IVU: distorsi calyx
 USG:
1. massa hipoechoic ginjal
2. Flow vaskuler.....(doppler)
 CT Scan
1. Massa hipo/isoechoic ginjal
2. Menyerap kontras
Neuroblastoma

 BNO: soft tissue mass regio lumbal


 IVU: calyx bentuk droping lily.
 USG: massa hi/isoechoi di suprarenal
 CT Scan:
1. massa hipo/isodens di supearenal
2. Menyerap kontras
Renal cell carcinoma (RCC)

 BNO: soft tissue mass regio lumbal


 IVU:
 USG:
1. massa hipo/isoechoic
2. Flow vaskuler terlihat intralesi.
 CT Scan:
1. Massa hipo/isodens
2. Menyerap kontras
Horshoe kidney

 Foto polos abdomen


 IVU
 CT Scan
 MRI
 Angiografi
 Kedokteran nuklir
Pyonephrosis

 USG
Ureteritis

 IVU
 CT urography
Cystitis kronik

 IVU
 USG
 CT Scan
Divertikel

 IVU: additional shadow


 USG
Vesicolith

 BNO: Batu opaq di rongga pelvis, khas bentuk lamellar.


 USG: hiperechoic disertai posterior acoustic shadow di buli2.
Tu.buli2

 IVU
 USG
 CT scan
Hipertrofi prostat

 IVU
Macam-macam gambaran urolitiasis, batu VU dan Hipertropi prostat.
MCU (Micturation Cystouretrografi)

 Dilakukan pada pasien ISK berulang-ulang.


 Masukkan kontras sampai VU penuhmiksi foto  lihat ureter (bendungan /
tidak)

Anda mungkin juga menyukai