BUTA WARNA
IDENTITAS PASIEN
Nama :-
Umur : 19 Tahun
Tanggal Lahir :-
Suku :-
Agama :-
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Tidak mampu membedakan warna tertentu
Anamnesis Terpimpin :
Pasien Perempuan 19 tahun datang dengan keluhan tidak
mampu membedakan warna tertentu. Keadaan mata normal,
Pasien tidak memiliki keluhan nyeri pada mata kanan dan
kiri, Tidak terdapat riwayat trauma mata kanan dan kiri.
Pasien memiliki riwayat keluarga yang mengalami keluhan
PEMERIKSAAN FISIK
normal.
PEMERIKSAAN MATA
Pemeriksaan mata dilakukan dengan menggunakan tes Ishihara, Tes dilakukan dalam ruangan
dengan pencahayaan cukup dan pasien dalam posisi duduk. Prosedur tes meliputi:
1. 12 12
2. 8 3
3. 29 70
4. 5 2
5. 3 5
6. 15 17
7. 74 21
8. 6 X
9. 45 X
10. 5 X
11. 7 X
12. 15 X
13. 73 X
14. X 5
15. X 45
DIAGNOSIS
Pasien didiagnosis dengan buta warna parsia
TERAPI
Tidak ada pengobatan atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengobati masalah
gangguan persepsi warna.
RESUME
Pasien Perempuan 19 tahun datang dengan keluhan sulit membedakan warna tertentu.
Keadaan mata normal, Pasien tidak memiliki keluhan nyeri pada mata kanan dan kiri,
Tidak terdapat riwayat trauma mata kanan dan kiri.
Riwayat penggunaan obat‐obatan dalam jangka waktu lama baik obat lokal mata
maupun sistemik serta riwayat alergi disangkal. Pasien mengatakan memiliki riwayat
keluarga yang mengalami keluhan serupa.
Tidak ada pengobatan atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengobati masalah
gangguan persepsi warna.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Buta warna merupakan kelainan penglihatan yang disebabkan oleh ketidakmampuan sel-
sel cone (cone cells) pada retina mata untuk menangkap suatu spectrum warna tertentu
sehingga warna yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Buta warna juga dapat
diartikan sebagai ketidakmampuan secara herediter untuk membedakan warna, akibat
absence atau difisiensi dari satu atau lebih dari tiga tipe sel cone
EPIDEMIOLOGI
Hampir 5% laki-laki dinegara barat menderita buta warna yang diturunkan, lebih sering terda-
pat pada laki-laki dibanding perempuan
No Type Name Cause of Preva-
defect lence
1 Anomalous Protanimaly L-cone de- 1,3%
trichomaly fect
Deuteronomaly M-cone de- 4,9%
fect
Tritanomaly S-cone de- 0,01%
fect
2 Dichromacy Protanimaly L-cone de- 1%
fect
Deuteronomaly M-cone de- 1,1%
fect
Tritanomaly S-cone de- 0,002%
fect
3 Monochro- Red Nofunction- Very
macy monochro- ing cones rare
Klasifikasi gangguan penglihatan warna dan prevalensi pada ras western
macy
ETIOLOGI
Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik. Dibawa oleh kromosom X pada
perempuan, buta warna diturunkan kepada anak-anaknya.
Ketika seseorang mengalami buta warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan keselu-
ruhan pigmen yang dibutuhkan untuk mata berfungsi dengan normal.
Cacat mata ini merupakan kelainan genetik yang diturunkan oleh ayah atau ibu.
Dari semua jenis buta warna, kasus yang paling umum adalah anomalus trikromasi, khusus-
nya deutranomali, yang mencapai angka 5% dari pria.
PATOFISIOLOGI
Buta warna adalah kondisi yang diturunkan secara genetik. Dibawa oleh kromosom X pada
perempuan, buta warna diturunkan kepada anak-anaknya. Ketika seseorang mengalami buta
warna, mata mereka tidak mampu menghasilkan keseluruhan pigmen yang dibutuhkan untuk
mata berfungsi dengan normal
Pada bagian tengah retina, terdapat photoreceptor atau cone yang memungkinkan kita untuk
bisa membedakan warna. Photoreceptor ini terdiri dari tiga pigmen warna ; yaitu merah,
hijau dan biru. Gangguan persepsi terhadap warna terjadi apabila satu atau lebih dari pigmen
tersebut tidak ada atau sangat kurang
DIAGNOSIS
Tidak ada pengobatan atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengobati
masalahgangguan persepsi warna. Namun penderita buta warna ringan dapat be-
lajar mengasosiasikan warna dengan objek tertentu. Untuk mengurangi gejala
dapat digunakan kacamata berlensa dengan filter warna khusus yang memu-
ngkinkan pasien melakukan interpretasi kembali warna
PROGNOSIS
Buta warna tidak akan bertambah parah sesuai meningkatnya usia, tidak
berbahaya, akan tetapi akan membatasi aktifitas, karis serta pendidikan.
Penyakit ini adalah penyakit herediter, sehingga harus dilakukan konseling dan
screening sedini mungkin untuk mengetahui apakah terdapat kelainan buta
warna. Prognosis yang lebih buruk pada buta warna total karena penderita
hanya dapat melihat warna hitam,putih, dan abu-abu saja
PENCEGAHAN
Tidak ada cara untuk mencegah buta warna genetik. Tidak ada cara juga untuk
mencegah buta warna didapat yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer, dia-
betes mellitus, leukemia, penyakit hati, degenerasi makular, multipel sklerosis,
penyakit Parkinson, anemia sel bulan sabit, dan retinitis pigmentosa. Beberapa buta
warna didapat dapat dicegah. Membatasi penggunaan alkohol dan obat, seperti an-
tibiotik, barbiturat, obat anti tuberkulosis, pengobatan tekanan darah tinggi dan be-
berapa pengobatan yang digunakan untuk penyakit saraf danpsikologis, ke level yang
dibutuhkan untuk keuntungan terapeutik dapat membatasi buta warna didapat.
PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang dilakukan pada pemeriksaan yaitu menguji pasien un-
tuk melihat kemampuannya membedakan warna dengan menulis apa yang
terlihat pada buku test butawarna pada kolom-kolom yang telah disediakan di
buku petunjuk, kemudian mencocokkan hasil yang diperoleh dengan angka/
gambar yang sebenarnya lalu langkah yang terakhir yaitu menghitung berapa
persen kesalahan yang dibuat dalam tes tersebut. Alat dan bahan yang digu-
nakan dalam pemeriksaan ini adalah buku test buta warna (ishihara’s test).
Thank you