Anda di halaman 1dari 20

REFARAT

BUTA WARNA
OLEH :
ASY SYIFA’UL HAYAT ZAINAL PRIO
K1A113123

Pembimbing
dr. Nevita Yonnia Ayu Soraya, Sp.M

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
PENDAHULUAN
Buta warna adalah ketidak mampuan seseorang
untuk membedakan warna tertentu .

Prevalensi buta warna di Indonesia adalah


sebesar 0,7% (Riskesdas 2007).

Faktor utama yang sampai saat ini dipercaya sebagai


penyebab utama buta warna adalah faktor genetik yang
sex-linked, artinya kelainan ini dibawa oleh kromosom X

Buta warna besifat kongenital (tetap, terdapat sejak


lahir, dan biasanya mengenai sama pada kedua mata)
dan didapat yaitu tidak terlihat waktu lahir, biasanya
berjalan progresif, dan mengenai satu mata lebih dari
mata sebelahnya.
ANATOMI MATA
Tunika atau selubung terdiri dari 3 lapisan,
yaitu :

•Tunika Fibrosa (lapisan luar), terdiri dari


kornea dan sclera.

•Tunika Vasculosa (lapisan tengah) yang


mengandung pembuluh darah, terdiri dari
chorioidea, corpus ciliaris, dan iris yang
mengandung pigmen dengan musculus
dilatator pupillae dan musculus spchinter
pupillae.

•Tunika Nervosa (lapisan paling dalam), yang


mengandung reseptor teridir dari dua lapisan,
yaitu : Stratum Pigmenti dan Retina
Retina

1. Epitel pigmen
2. Lapisan fotoreseptor terdiri atas sel
batang dan sel kerucut
3. Membran limitan eksterna yang
merupakan mebran maya
4. Lapisan nukleus luar, susunan lapis sel
kerucut dan sel batang
5. Lapisan pleksiform luar, tempat sinapsis
sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan
sel horizontal
6. Lapisan nukleus dalam
7. Lapisan pleksiform luar, tempat sinaps
bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion
8. Lapisan sel ganglion, lapis badan sel
daripada neuron kedua
9. Lapisan serabut saraf
10. Membran limitan interna, membran hialin
antara retina dan badan kaca
Ada 2 tipe umum reseptor cahaya retina :
1. Sel cone
• Jumlahnya sekitar 6,5 juta dimasing-
masing mata.
• Digunakan untuk penglihatan siang hari
atau fotopik
• Berguna untuk melihat detail harus dan
mengenali beragam warna.
• Tersebar di seluruh retina, terutama di
fovea sentralis.
• Memiliki sensitifitas maksimum di panjang
gelombang sekitar 550 nm pada region
kuning – hijau.

2. Sel Batang
• Jumlahnya sekitar 120 juta dimasing-
masing mata.
• Digunakan untuk penglihatan malam hari
atau skotopik.
• Berguna untuk penglihatan perifer
• Tidak tersebar merata di retina, namun
memiliki kepadatan maksimum di sudut
sekitar 20 derajat.
• Memiliki sensitivitas maksimum di
panjang gelombang sekitar 510 nm pada
region biru-hijau.
Mekanisme Pengenalan
Tiga Warna

Sel kerucut yang menyerap long-wavelength light


(red)

Sel kerucut yang menyerap middle- wavelength


light (green)

Sel kerucut yang menyerap short-wavelength light


(blue)
Definisi
Buta Warna

“ Buta warna merupakan kelainan penglihatan yang disebabkan oleh ketidakmampuan


sel-sel cone (cone cells) pada retina mata untuk menangkap suatu spectrum warna
tertentu sehingga warna yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya. Buta warna

juga dapat diartikan sebagai ketidakmampuan secara herediter untuk membedakan
warna, akibat absence atau difisiensi dari satu atau lebih dari tiga tipe sel cone

Your Text Here


Contents
Epidemiologi
Hampir 5% laki-laki dinegara barat menderita buta warna yang
diturunkan, lebih sering terdapat pada laki-laki dibanding
perempuan.
Prevalensi buta warna di Amerika Serikat pada tahun 2006
menurut Howard Hughes Medical Institute, terdapat 7% pria,
atau sekitar 10.5 juta pria, dan 0.4
Sedangkan prevalensi buta warna di Indonesia menurut
Riskesdas pada tahun 2007 adalah sebesar 0,7%.
Etiologi

Buta warna disebabkan oleh kelainan genetik atau bawaan yang


diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga
disebut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X.
Klasifikasi
Anomalous trichromacy

Dichromacy

Monochromacy
Anomalous trichromacy

Trikromat anomali
kelainan terdapat pada short-wavelenght pigment (blue)

Deutronomali
kelainan bentuk pigmen middle-wavelenght (green)

Protanomali
kelainan terhadap long-wavelenght (red) pigmen
Penderita anomalous trichromacy memiliki tiga sel kerucut
yang lengkap, namun terjadi kerusakan mekanisme
sensitivitas terhadap salah satu dari tiga sel reseptor warna
tersebut.
Dichromacy

Protanopia
salah satu tipe dichromacy yang disebabkan oleh tidak
adanya photoreceptor retina merah.

Deutranopia
gangguan penglihatan terhadap warna yang disebabkan
tidak adanya photoreceptor retina hijau.

Tritanopia
Keadaan dimana seseorang tidak memiliki short-
Dichromacy adalah jenis buta warna di mana salah satu wavelength cone.
dari tiga sel kerucut tidak ada atau tidak berfungsi
Monochromacy
kebutaan warna total dimana
semua warna dilihat sebagai
tingkatan warna abu-abu

Monokromatisme rod (batang) Monokromatisme cone (kerucut)


Diagnosis

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Penunjang
Fisis
Anamnesis
Pemeriksaan Buta Warna

•Tes ishihara
• Nagel Anomaloskop
•Uji Farnsworth-Munsell
•Uji Holmgren
Pemeriksaan Penunjang

Test sensitivitas kontras

Oftalmoskop
Penatalaksanaan

Memakai lensa kontak berwarna. Hal ini dapat membantu


membedakan warna, tetapi lensa ini tidak menjadikan
penglihatan menjadi normal dan objek yang dilihat dapat
terdistorsi.

Memakai kacamata yang memblok sinar yang


menyilaukan. Orang dengan masalah penglihatan dapat
membedakan warna lebih baik saat ada penghalang sinar
yang menyilaukan.
Prognosis

Buta warna tidak akan bertambah parah sesuai meningkatnya usia,


tidak berbahaya, akan tetapi akan membatasi aktifitas, karis serta
pendidikan. Penyakit ini adalah penyakit herediter, sehingga harus
dilakukan konseling dan screening sedini mungkin untuk mengetahui
apakah terdapat kelainan buta warna. Prognosis yang lebih buruk
pada buta warna total karena penderita hanya dapat melihat warna
hitam,putih, dan abu-abu saja.
Pencegahan

Tidak ada cara untuk mencegah buta warna genetik. Tidak ada cara
juga untuk mencegah buta warna didapat yang berhubungan dengan
penyakit Alzheimer, diabetes mellitus, leukemia, penyakit hati,
degenerasi makular, multipel sklerosis, penyakit Parkinson, anemia
sel bulan sabit, dan retinitis pigmentosa. Beberapa buta warna
didapat dapat dicegah. Membatasi penggunaan alkohol dan obat,
seperti antibiotik, barbiturat, obat anti tuberkulosis, pengobatan
tekanan darah tinggi dan beberapa pengobatan yang digunakan untuk
penyakit saraf danpsikologis, ke level yang dibutuhkan untuk
keuntungan terapeutik dapat membatasi buta warna didapat
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai