Anda di halaman 1dari 56

REFRESHING

RADIOANATOMI TRACTUS
URINARIUS
Fahima Albaar
2008730009

Pembimbing : dr. Rachmat Mulyana, Sp.Rad
Anatomi:
Fungsi Utama Traktus Urinarius
Tujuan Utama: mempertahankan keseimbangan
internal atau Homeostatis;
Ginjal menyaring darah agar tetap murni bebas dari
Toksin
Sisa metabolisme
Air yang berlebih
Ion yang berlebih
Membuang sampah nitrogen dari darah dalam bentuk:
Urea
Asam Urat
Creatinine
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit, asam dan basa

3
Ginjal merupakan organ retroperitoneal
Pada regio lumbaris superior pada
dinding abdomen posterior

Ginjal kanan lebih rendah dan lebih tebal
Letak ginjal kanan setinggi Lumbal I,
ginjal kiri setinggi Thorakal XI & XII

4
. Ginjal
Ren memiliki 2 regio
cortex: bagian lebih luar
Kolumna renalis membagi cortex renalis menjadi banyak piramis
renalis
Medulla: bagian lebih dalam
Bagian yang lebih gelap pyramis renalis
Kumpulan tubulus collectivus yang paralel

Ginjal manusia tersusun atas lobus-lobus renalis
Dikelilingi oleh pyramis renalis dan cortex renalis
Ada 5-11 lobus per ginjal

Pelvis Renalis (=basin)
Saluran bentuk cerobong asap yang melebar, bagian superior ureter
Bercabang membentuk 2-3 calices rmayor enalis
Calyx mayor akan bercabang lagi menjadi caltx minor yang
berhadapan dengan 1 pyramis renalis

5
Fungsi ginjal antara lain :

Memegang peranan penting dalam pengeluaran
zat-zat toksik atau racun
Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
Mempertahankan keseimbangan kadar asam
dan basa dari cairan tubuh
Mempertahankan keseimbangan garam-garam
dan zat-zat lain dalam tubuh
Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir
dari protein ureum, kreatinin, dan amoniak
Tubulus Uriniferus merupakan struktural utama dan
unit fungsional dari ginjal
7
Berikut ini gambaran tubulus
seminiferus

Lebih dari satu juta tubulus bekerja
untuk membentuk urin

Ada 3 mekanisme kerja
a. Filtrasi Glomerular
b. Reabsorbsi Tubulus
c. Sekresi Tubulus distal

Ada 2 bagian utama
1. Nefron: pembentuk urin
2. Ductus collectivus: memekatkan
urin



Pembentukan Urin
merupakan larutan kompleks yang terdiri dari sebagian besar air (96%)
air dan sebagian kecil zat terlarut (4%) yang dihasilkan oleh ginjal,
disimpan sementara dalam kandung kemih dan dibuang melalui proses
mikturisi.
Proses pembentukan urin, yaitu :
a. Filtrasi (penyaringan) : capsula bowman dari badan malpighi menyaring
darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat
bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat
glomerulus (urin primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat seperti glukosa,
asam amino dan garam-garam.
b. Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal
zat dalam urin primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang
dihasilkan filtrat tubulus (urin sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
c. Augmentasi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh
darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi
aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Selanjutnya akan disalurkan ke
tubulus kolektifus ke pelvis renalis. ( Roger Watson, 2002 )


Ureter
f/: menyalurkan urine dr
ginjal ke vesica
Tabung ramping
sepanjang 25 cm dari
pelvis renalis
Menghubungkan
masing2 ren ke vesica
urinaria
Turun secara
retroperitoneal dan
melewati tepi os pelvis
Masuk dari sebelah
posterolateral vesica
urinaria
Memiliki arah oblik saat
memasuki vesica
urinaria untuk
mencegah aliran balik
dari urin

9
Vesica Urinaria
Saccus muscularis
yang bisa kempes
Menyimpan dan
mengeluarkan urin
Terdapat pada lantai
pelvis sebelah
posterior simfisis pubis
Pria : sebelah anterior
rectum
Wanita: sebelah
anterior vagina dan
uterus
10
See also brief atlas
11
Urethra
Otot polos dengan mukosa di sebelah dalam
Terjadi perubahan epitel sel transisional menjadi squamous berlapis di ujung
akhirnya
Mengalirkan urin keluar dari vesica urinaria dan tubuh
Pria : panjang sekitar 20 cm
Wanita : panjang 3-4 cm
Wanita sering mengalami infeksi saluran kemih dari kontaminasi feses
12
Urethra____
urethra
PEMERIKSAAN TRACT URINARIUS:
Metode pemeriksaanRadiologi yg dipakai utk
Mengetahui kelainan tract Urinarius:
1.BNO
2.IVP( Excretion Urography)
3.Retrograde Pyelography
4.Cystography
5.Uretrocystography .
6. Ultrasonography (USG)
7. Renal Scanning /Renogram dengan
Radioisotop
8. Computed Tomography (CT Scan) dengan
tanpa kontras
9.Arteriography ( Renal Arteoriography)
10.Venography Vena Renalis
Tehnik memeriksa dan menilai
hasil foto BNO dan IVP
Tehnik Radiologi BNO (Blass Nier Oversich)

Tehnik radiografi IVP (Intra Venous Pyelography)/
IVU (Intravenous Urography)
BNO-IVP
IVU (IVP) merupakan studi radiografik yang menyediakan informasi anatomik dan
fisiologik mengenai tractus urinarius. Kontras radiologis diinjeksi secara intravena dan
sebuah serial film-film dibuat untuk mendemonstrasikan ginjal, ureter dan kandung
kemih
Indikasi
Bila terdapat kelainan pada ginjal, ureter,
dan vesica urinaria
Mencari secara tepat gangguan aliran urine
pada traktus uropoitika
Batu saluran kemih merupakan penyebab
tersering
Menilai fungsi ginjal
Nyeri Abdomen
Persiapan Pasien
Cek Laboratorium KADAR:
Ureum
Kreatinin

Bila terdapat kelainan dengan hasil
Laboratorium pada saat dilakukan Radiologi
BNO Kontras tidak dapat terlihat maka
dilakukan:
USG
MRI
Persiapan Pasien
Untuk membersihkan sisa- sisa feses di colon,
pasien diminta untuk makan bubur kecap
selama 2 hari agar feses tidak keras
1 hari sebelum dilakukan pemeriksaan
Bersihkan daerah colon dengan
menggunakan laxativa atau enema biasanya
dengan Garam Inggris
Serta berpuasa selama 8- 12 jam, sebelum
persiapan foto.
Pada saat pemeriksaan Pasien diminta untuk
tidak berbicara , karena udara akan banyak yang
masuk kerongga usus .

- Tehnik pemotretan : Supine/AP.
Batas Cranial : processus xyphoid.
Caudal : Symphisis pubis.
Batas Lateral : terlihat seluruh perut.
Langkah-langkah dalam menentukan pencitraan
terhadap pasien secara efisien dan tepat
BNO : Foto Polos Abdomen
IVP: Untuk melihat fungsi ginjal, dapat melihat
batu radioopak (Putih) tapi batu lusens tidak
terlihat
USG : untuk melihat batu yang lusens (batu yang
berwarna hitam) dan opak (batu yang berwarna
putih)
CT SCAN
MRI
BNO (Foto Tidak Kontras)
((Blass Nier Oversich))
Adalah foto polos abdomen/ perut

Persiapan Pasien :
Setelah melakukan fase persiapan,
penderita langsung menuju ke ruang
foto untuk pengambilan foto
abdomen. Sebelum pemberian
Kontras/Dye
INTERPRETASI/PENILAINAN BNO
Ginjal : Shape, posisi, size
Psoas Line : simetris,obliteratie
Bowel gas : distribusi, +/- dilatasi
Sistem Tulang : +/- Kalsifikasi di abdomen.
BNO FOTO POLOS ABDOMEN

FOTO BNO
Psoas line
*
L 1
L2
L3
L4
L5
* Kontur ginjal baik tetapi nampak kurang
jelas. (*)

1. Foto BNO dengan pencitraan X-ray
2. Atas nama pasien tgl/bln/thn
3. Dengan posisi foto anterior posterior
4. Terdapat marker
5. Foto BNO dengan posisi dan kondisi yang
baik (gradasi
hitam dan putih baik)
6. Sehingga foto ini layak dibaca
7. Terlihat T12
8. Tidak tampak distribusi udara dalam usus
9. Tidak tampak konkremen opak (putih)
sepanjang tractus urinarius
10. Psoas line normal
11. Vertebrae normal (tidak nampak fraktur, ,
osteoblast)
12. Peritoneal fat normal

*
Tractus urinarius
Peritoneal fat adalah batas dinding peritoneal, berisi bantalan lemak, jika
Tampak ada massa densitas putih bisa terjadi tumor Atau peritonitis
INTRA VENOUS PYELOGRAPHY
Indikasi
- kelainan Congenital.
- BPH (benign prostatic hyperplasia)
- Batu Tract Urinarius ( kolik, haematuri)
- Trauma Abdomen ( Rupture ginjal/ureter)
- Tumor Kandungan, staging Ca cervix
Kontra indikasi : Alergi trhdp media kontras,
DC,Multi myeloma, Infeksi acute Tract urinarius,
retensi cairan berlebihan
Kelainan yang dapat terlihat
dgn IVP
Kel Congenital : Double pelvis-calyces sistem,
horse shoe kidney,ectopic kidney,polycystic
kidney ,dsb.
Inflamasi ; Pylonephrits chronis (PNC)
Tumor Ginjal : nephroblastoma(wilms tumor),
hypernephroma, adenoma,kista
Batu (stone) ; nephrolithiasis,ureterolithiasis,
vesicolithiasis.
Metastasis tumor pelvic ke ureter dan
vesicaurinaria
IVP (Intra Venous
Pyelography)
Foto dengan Kontras
Persiapan Pasien :

Penderita diminta untuk mengosongkan Kandung
Kemih
Penderita berbaring
Pemasangan Infus Kontras media lewat pembuluh
darah vena ditangan.
Kemudian foto akan dilakukan pada interval 5 menit,
10 menit, dan 30 menit.
Tes ini selesai, bila setelah 30 menit telah didapatkan
gambar kedua ginjal, ureter, dan vesica urinaria.

Tehnik Pemeriksaan
Bahan kontras Conray (Meglumine iothalamat
60% atau hypaque sodium/ sodium diatrizoate
50%, urografin 60 atau 76 mg % (methyl
glucamine diatrizoate), dan urografin 60-70 mg
%.
- Dosis urografin 60 mg % untuk orang dewasa
adalah 20 ml. Kalau perlu dapat diberikan dosis
rangkap yaitu 40 ml.
Tehnik Pemeriksaan
1.Pasien di injeksi zat Kontras IV ( biasanya vena
cubiti)
2.Foto I: 5 menit sesudah injeksi kontras AP :
menilai neprogram ( sekresi kontras ke parenchyme
ginjal )
3.Foto II : 15 menit sesudah injeksi AP; menilai
excresi pelvicalyces sistem dan ureter
4.Foto III: release film ( 30 menit) : utk mendptkan
gambran slrh tract urinarius
5.Foto IV : post miksi AP : untuk mengukur
residual urine /kontraksi vesica-urinaria
PEMERIKSAAN IVP
INTERPRETASI/PENILAIAN IVP
Nephrogram : simetris,shape,size,posisi,renal
orientasi( paralel ke psoas margin), countour
(smooth,lobulated), parenchyme.
PCS (pelvicocalics system): waktu, adequate,
opaq homogen, shape, caliber, single/double
Ureter : caliber, no abnormal displacement, no
obstruksi drainage
Blass : shape, countour (smooth/sharp),
indentasi, homogen, filling/additional defect,
residu urine minimal
FOTO IVP (INTRA VENOUS PYELOGRAPHY)
FOTO KONTRAS PADA WAKTU 5 MENIT


1. Tampak kontras mengisi ke 2
sistem pelviocalises pada
menit ke 5
2. Ke 2 sistem pelviocalises
tidak melebar (konkaf)=baik

3. Drainase ke 2 ureter baik
(normal)


Menit 5
FOTO IVP DENGAN KONTRAS
PADA WAKTU 15 MENIT
1. Tampak kontras mengisi ke 2
sistem pelviocalises pada
menit ke 15
2. Ke 2 sistem pelviocalises
tidak melebar pada menit ke
15
3. Drainase ke 2 ureter normal
Menit 15
FOTO FULL BLASS (KONTRAS)
FOTO DALAM WAKTU 30 MENIT
1. Buli/vesica urinaria tampak terisi
kontras
2. Dinding buli reguler , tidak tampak
ada filling defek
*
*
FOTO PV (POST VOIDING)
FOTO SETELAH MEMBUANG AIR KECIL
ACSENDING URETHROGRAPHY (laki-laki)
Indikasi : Striktur urethra, trauma urethra,
periurethral abses,fistel atau false routre
Konta indikasi:Infeksi acute tract urinarius,
dilakukan intrumentasi
Tehnik pemeriksaan:
1.Foto Polos supine ( sentrasi di blaas)
2.Foley kateter dimskkan +/- 2 cm ke penis,balon
kateter dikembangkan ( +/- 2cc) dlm fossa
navicularis urethrae. Kontras dimasukkan dengan
spuit 30 cc lalu dibuat foto AP,LAO/RAO ( 30 0 )
MIXURATING CYSTOURETHROGRAPHY
Indikasi : Vesico-ureteric reflux, mengetahui keadan
urethra saat miksi , mengetahui kelainan Vu
Konta indikasi ; Infeksi acute tract urinarius
Persiapan: pdrt kencing sblm pemeriksaan
Tehnik pemeriksaan:
1.Pdrt tidur (supine) , kontras dimasukkan ke Vu dgn
kateter yg disambung infus set berisi kontras yg
diencerkan dgn Nacl 1:4 .Tetesan pelan.
2.Diamati dgn fluoroscopy setiap kelainan reflux di foto
3.Jk sdh mau miksi, kateter dilepas dan penderita
berdiri sambil menekuk lutut diberi penampung
kencing. Foto dibuat pd saat pdrt miksi
CYSTOGRAPHY
Indikasi : Tumor VU, trauma pelvic, cystitis, curiga
metastasis ca prostat ke VU
Tehnik :
1. Dibuat foto polos AP (supine) didaerah pelvic
2. Melalui kateter dimasukkan kontras yg diencerkan dgn Nacl
+/- :250 350 cc.
3. Kateter dilepas lalu difoto AP,RAO/LAO
Gambaran RO
Filling defect dengan tepi irregular Carcinoma
Filling defect batas tegas / smooth Haematoma
Additional defect Divertikel,cystocele
Ddg Vu irregular Cystitis,neurogenic bladder
RETROGRADE PYELOURETHROGRAPHY
Indikasi :
1. Melihat anatomi traktus urinarius bagian atas dan lesi-
lesinya, stlh di IVP tdk baik
2.Mengetahui letak, panjang ,tinggi dan etiologi obstruksi
Kontra indikasi : Infeksi acute tract urinarius
Tehnik Pemeriksaan :
1. Kateter ureter dipasang dgn cystokopi
Oleh ahli urologi dikirim ke radiologi
2. Kontras dimasukkan melalui kateter sambil diamati dgn
fluoroskopi dan foto diambil pada tempat yg perlu (25%
bahan kontras yang mengandung jodium, dengan dosis 5-
10 ml)
DIAGNOSA PENUNJANG RADIOLOGIS
1. Foto BNO : Tampak jika densitas batu radioopaque. Batu
Radioopaque : Ca Oxalat dan phosphate ( 70 %) , batu
Struvit (20 %) mengandung magnesium ammonium
hexahydrate,batu Cystine ( 1 %). Batu Oxalat biasanya
lebih dens dp tulang. Batu Cystine kurang dens mendekati
tulang costae atau processus transversus
2. IVP/PIV/IVU memeastikan apakah dugaan batu pd BNO
terletak pd saluran kemih, menyebabkan obstruksi atau
tidak .
3. USG :Utk batu Radiolusen yg tidak dapat dideteksi dgn
BNO atau batu radioopaque yg sangat kecil.
4. CT scan : Lebih akurat jika batu terletak di ureter yg sulit
dideteksi dg USG atau batu non opaque pada IVP
SISTEM REPRODUKSI WANITA
ANATOMI ALAT GENITAL.
- Vulva : tempat muara sistem urogenital ,
luar vulva dikelilingi oleh labia mayor keblkng jadi
satu kommisura posterior & perineum. Medial
labia mayor terdapat labia minor
-Vagina : menghub genitalia externa &
interna
-Uterus : dewasa bebtuknya buah peer , pjg :
7 8 cm 0,8 ,Lebar : 5,1 2,8. Tdd Corpus uteri :
2/3 bgn atas & cervix :1/3 bgn bawah.
Didalam corpus tdpt cavum uteri yg membuka
keluar melalui Saluran yg terletak di cervix ( kanalis
cervicalis). Bgn bwh Cervix yg terltk divagina
disebut porsio.
Tuba Falopii : saluran telur yg pjgnya : 11 14 cm
tdd atas Pars intersyisioalis,pars isthmika & pars
ampularis.

SISTEM REPRODUKSI WANITA
1. OBSTETRI
2. GINEKOLOGI
OBSTETRI
1.ULTRASONOGRAFI (USG)
Aman tdk/blm diket efek samping pd janin
Mendeteksi kehamilan awal dari kehamilan 5 minggu
Gestational sach (GS), 7 mgg Fetal pole, tampak heart
activity, 7 9 mgg CRL(crown-rump-length) , 10 mgg BPD
dapat diukur.
2.AMNIOGRAFI Kontras diinjeksi ke kantong amnion cairan
aminion jadi opaq
TDK Dilakukan
3.Pelvimetri mengukur pelvic : kasus disproporsi antara kepala
janin dan panggul ibu dilakukan pd kehamilan aterm
Foto polos : proyeksi thoms setengah duduk
Radiogram PAP
CT Scan pelvic
Ukuran rata-rata pelvis :
PAP: Diameter AP : 12,5 cm,transvers:13 cm
PTP: Diameter AP :12,5 cm ,transvers: 11 cm
PBP : AP: 7,5 cm ,intertuberosum : 10,5 cm

GINEKOLOGI
1. ULTRASPONOGRAFI (USG)
2. Persiapan full blass utk melihat keadaan normal maupun
kelainan yg terdapat pd Uterus dan adnexa
HYSTEROSALPINGOGRAFI (HSG)
Pemeriksaan cavum uterina dan tuba fallopi
Pemeriksaan ini berguna untuk diagnosa & terapi
Indikasi :
1. Infertilitas patency tuba fallopii
2. Abortus yang berulang ( Rercurrent abortion) apakah ada kel
congenital dari cavum uteri atau incompetence uterus.
3. Follow up efek dari tubal surgery cth occlusion in sterilization
procedure atau patency tuba stlh sterillisasi dibuka kembali
4. Translokasi IUD

Kontra indikasi : Inflamasi acute, hamil muda, perdarahan
berat.
Teknik Pemeriksaan
Pasien diposisi ginekologis (litotomi) daerah
Kelamin luar di antiseptik -- spekulum dipasang , inspekulo
vagina bgn dalam dan porsio Porsio di antiseptik
dilakukan sonde pemasangan cunam di porsio. Kanul yg
telah disambung dgn spuit yg berisi kontras dimasukkan ke
canalis cervicalis cunam dikaitkan pd kanul untuk fiksasi
pasien pasien diposisi kmdn kontras diinjeksikan ke
cavum uteri.

Gambaran Imaging
Pelimpahan kontras dari tuba fallopii ke cavum peritonii
Tuba paten ( Normal).
Filling defect Tumor ( mioma uteri dsb)

Anda mungkin juga menyukai