Anda di halaman 1dari 20

TEKNIK

PEMERIKSAAN
CYSTOGRAPHY
KELOMPOK II
Aulia A.L. TRISTANTI S.
Ari S.H. Ghena I.A.
Adinda R.F. Nur I.W.
SUSUNAN PEMBAHASAN
 ANATOMI SISTEM URINARIA
 PEMERIKSAAN CYSTROGRAPHY
 INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
 ALAT DAN BAHAN
 PERSIAPAN PASIEN
 PROYEKSI PEMERIKSAAN
ANATOMI SISTEM
URINARIA
A. Sepasang ginjal (2 buah)
B. Sepasang ureter (2 buah)
C. Vesica urinaria
D. Uretra
ANATOMI SISTEM URINARIA
A. GINJAL
Sruktur Ginjal 1. Korteks: merupakan bagian terluar dari ginjal,
dikelilingi oleh kapsul renal dan lapisan lemak yang
berfungsi untuk melindungi struktur dalam organ dari
kerusakan.
2. Medula renal: terdiri dari lengkung henle serta
pyramid renal, yaitu struktur kecil yang berisi nefron
dan tubulus. Tubulus berfungsi untuk mengangkut
cairan yang masuk dan mengeluarkan urine dari renal.
3. Pelvis renal: bagian terdalam ginjal berbentuk
corong. Fungsinya sebagai jalur bagi cairan untuk
berpindah dari renal menuju kandung kemih.
Selain itu ginjal terdiri dari nefron yang terletak
disepanjang korteks hingga medula renal, fungsi
nefron ialah menyaring darah, menyerap nutrisi, dan
mengalirkan zat-zat buangan ke urine.
ANATOMI SISTEM URINARIA
B. URETER
Struktur Ureter Letaknya membentang pada posisi retroperitonium dan
rongga panggul (pelvis). Panjanganya kurang lebih 25cm,
memiliki fungsi menyalurkan urine dari ginjal ke VU.
Penyempitan normal pada ureter:
1. Uretropelvico Junction: yaitu ureter bagian proximal mulai
dari renal pelvis sampai bagian ureter yang mengecil.
2. Pelvic Brim: yaitu persilangan antara ureter dengan
pembuluh darah arteri iliaca.
3. Vesicouretro Junction: yaitu ujung ureter yang masuk ke
dalam VU.
ANATOMI SISTEM URINARIA
C. VESICA URINARIA

Struktur Vesica Urinaria Merupakan kantong berotot yang


dalam keadaan kosong akan terlihat
kolaps. Pada laki-laki terletak dibagian
anterior dari rektum, sedangkan pada
perempuan terletak anterior dari
vagina dan uterus. Fungsi VU yaitu
sebagai tempat penampungan
sementara urine.
ANATOMI SISTEM URINARIA
Struktur Uretra D. URETRA
Merupakan suatu tabung yang
mempunyai dinding otot yang tipis. Yaitu
saluran yang menghubungkan VU
dengan luar tubuh, yang memiliki fungsi
sebagai saluran pembuangan ekskresi.
Pada pria uretra dibagi menjadi 4 bagian
yaitu pars pra prostatica, pars prostatica,
pars membranosa, dan pars
spongiosa/cavernosa.
PEMERIKSAAN CYSTOGRAPHY
Pemeriksaan cystography merupakan pemeriksaan radiograf
untuk memperlihatkan tractus urinarius terutama pada vesica
urinaria atau kandung kemih dengan menggunakan media
kontras positif berupa iodin secara retrograde melalui kateter
yang dipasang pada uretra.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
KONTRAINDIKASI
INDIKASI PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
CYSTOGRAPHY CYSTOGRAPHY
1. BPH (Benigna Prostat 1. Hipersensitif terhadap media
Hyperplasia)yaitu pembesaran kontras.
prostat jinak. 2. Tumor ganas.
2. Blader calculi yaitu batu kandung 3. Gangguan pada hepar.
kemih. 4. Gagal jantung.
3. Polinepritis yaitu peradangan pada 5. Gagal ginjal.
ginjal dan renal pelvis.
6. Anuria.
4. Ren calculi yaitu batu pada ginjal.
5. Cystitis yaitu peradangan pada
vesica urinaria
ALAT DAN BAHAN
1. Pesawat sinar-x
2. Kaset dan film sesuai ukuran
3. Media kontras (iopamidol dan aquades 1:4 sebanyak 150 cc)
4. Spuit 50 cc
5. Bengkok steril
6. Klem
7. Handscoon
Kontras media yang digunakan biasanya senyawa yang mengandung
iodium seperti urografin 76% yang telah diencerkan dengan aquadestilata
dengan perbandingan 1:8.
PERSIAPAN PASIEN
Tidak ada persiapan pasien pada Setelah vesica urinaria terisi, kira-
pemeriksaan ini, tapi kira membutuhkan 150-500 ml
bagaimanapun pasien harus kontra media. Radiographer bisa
mengosongkan Vesica Urinaria. mengatur posisi pasien untuk
Kemudian vesica urinaria diisi mendapatkan suatu radiograf.
dengan kontras media. Tidak boleh Posisi pasien pada saat
memasukkan kontras media secara pemeriksaan cystography yaitu AP
tergesa-gesa, karena bisa berakibat dengan sinar 15 derajat caudal dan
ruptur pada vesica urinaria. bilateral posterior oblique.
(Ballinger, 2003) (Bontrager, 2005).
PROYEKSI PEMERIKSAAN
Media kontras yang digunaakan ialah iopamidol dan aquades
dengan perbandingan 1:4 sebanyak kurang lebih 150 cc (30 ml
iodine dan 120 ml aquades). Dimasukkan melalui kateter yang
telah dipasang dokter urologi sebelumnya menggunakan spuit 50
cc. setelah media kontras masuk, kateter tersebut di klem agar
media kontras tidak keluar. Lalu dilakukan pengambilan foto
proyeksi AP. RPO,LPO dan lateral.
PROYEKSI PEMERIKSAAN
Plain Foto
 Posisi pasien: pasien supine diatas
mp dengan MID ditengah kaset,
kedua kaki dan tangan berada
disamping tubuh.
 CP: pada MSP tubuh, dengan batas
atas kaset setinggi crista iliaca.
 CR: vertikal tegak lurus mp.
 FFD: 100 cm
 Kaset: 35 x 35 cm
PROYEKSI PEMERIKSAAN
1. Proyeksi AP Axial
 Posisi Pasien: Pasien supine di atas
meja pemeriksaan.
 Posisi Objek:MSP tubuh pasien
berada pada pertengahan garis
meja.Posisikan bahu dan panggul
pada garis yang sama dengan
kaset.Posisikan lengan pasien agar
menjauh dari kaset.Posisikan
pertengahan kaset 2 inchi (5cm)
diatas symphisis pubis.
PROYEKSI PEMERIKSAAN
 Central Ray:
AP Axial:10-15 derajat caudal padapertengahan
kaset. Ketika diperlukan leher VU dan bagin
proximal uretra penyudutan dilakukan 5 derajat
caudal.
PA Axial: arahkan sinar pada daerah leher VU
dengan sudut 10-15 derajat cephalad, pada 1 inchi
pada titik distal coccyx
 Kaset: 24 x 30 cm.
 Kv dan mAs: 70-73 kv dan 10-12,5 mAs
 Kriteria Radiograf: Vesica urinaria, distal ureter
dan proximal uretra terisi media kontras.
PROYEKSI PEMERIKSAAN
2. Proyeksi RPO/LPO
 Posisi Pasien: Pasien supine diatas meja
pemeriksaan.
 Posisi Objek: miringkan tubuh pasien 40-60
derajat RPO/LPO. Atur agar arcus pubis
berada pada pertengahan meja. Atur bagian
atas femur ekstensi dan abduksi untuk
mencegah superposisi dengan daerah VU.
 Central Ray: tegak lurus pada kaset, 2 inchi
diatas symphisis pubis dan 2 inchi dari medial
ASIS (Anterior Superior Iliaca Spine).
Penyudutan 10 derajat dari CR biasanya
digunakan untuk memproyeksikan leher
vesica urinaria dan proximal uretra.
PROYEKSI PEMERIKSAAN

 Kaset: 24 x 30cm
 Kriteria Radiograf: media
kontras mengisi daerah VU,
distal ureter dan proximal
uretra.
PROYEKSI PEMERIKSAAN
3. Proyeksi Lateral
 Posisi pasien: posisikan pasien true
lateral.
 Posisi objek: fleksikan lutut pasien
untuk kenyamanan, atur
midcoronal tubuh pasien sejajar
dengan midline mp. Fleksikan elbow
joint dan letakkan dibawah kepala.
 CR: tegak lurus pada kaset dan 2
inchi diatas symphisis pubis pada
midcoronal plane.
PROYEKSI PEMERIKSAAN

 Kriteria Radiograf: media


kontras mengisi VU, distal
ureter dan proximal uretra.
VU dan distal ureter
tergambar di dalam pelvis.
 Proyeksi lateral
menggambarkan anterior dan
posterior dinding VU dan
dasar VU.
TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai