PENDAHULUAN
manusia yang tidak dapat di raba dan dilihat oleh mata secara langsung
mungkin dijumpai pada organ-organ yang diperiksa .Pada saat ini hampir
semua organ dan sistem didalam tubuh kita dapat diperiksa secara
1
pada pasien. Batu ginjal dapat terjadi di sepanjang saluran urine, dari
ginjal, ureter (saluran kemih membawa urine dari ginjal menuju kandung
kemih), kandung kemih, serta uretra (saluran kemih yang membawa urine
2010.).
2
Berdasarkan hasil pengamatan dan latar belakang diatas maka
Pada laporan study kasus ini penulis membatasi permasalahan hanya pada
3
1.4 Tujuan Penelitian
masukan dan saran yang berguna bagi Rumah Sakit, dalam hal ini
4
1.5.2 Bagi Institusi ATRO Patriot Bangsa
Patriot Bangsa.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI
1. Struktur BNO
tubuh manusia dan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian
yang lain nya,atau ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh
A. Ginjal
lebih tinggi daripada ginjal kanan, karena adanya organ hati yang
mendesak ginjal kanan. Ginjal juga dilindungi oleh tulang rusuk dan
6
otot punggung. Selain itu, jaringan adiposa (jaringan lemak)
a) Fungsi Ginjal :
yaitu:
fosfat).
7
c) Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh.
dalam urin.
8
B.Ureter
2009:323).
Jika karena sesuatu sebab terjadi sumbatan pada aliran urine, terjadi
2011:17).
9
Ureter memasuki kandung kemih menembus otot detrusor di daerah
pada oran dewasa sekitar 300-450 ml, dan anak-anak antara 50-200
10
uterus dan didepan vagina. Pada keadaan penuh akan memberikan
melalui uretra.
D. Uretra
11
uretra, serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada perbatasan
(Tarwoto,2009:327).
sesuaidengan letaknya:
bulbouretralis
spongiosumpenis.
12
2.2 Patologi
Batu ginjal adalah suatu keadaandimana terdapat satu atau lebih batu
didalam pelvis atau kaliks dari ginjal dan merupakan penyebab kelainan di
keras yang merupai batu di dalam ginjal Material tersebut berasal dari sisa
zat limbah dalam darah yang dipisahkan ginjal yang kemudian mengendap
lain yang mendasar.Gejala batu ginjal bisa terasa jika batu berukuran lebih
besar dari diameter saluran ureter.Batu yang besar akan bergesekan pada
urin bisa mengandung darah batu ginjal juga bisa tersangkut didalam
1. Indikasi Pemeriksaan
a) Nefrolithiasis
pembentuknya
13
1. Batu Kalsium
beberapa buah dan sayuran, kacang dan coklat. Hati anda juga
menjadicukupbesar.
Batu ginjal jenis ini memiliki kasus yang sedikit. Batu ini terbentuk
14
b) Uretrolithiasis
c) Tumor
pertumbuhan dan regenerasi sel. Selain itu juga biasanya tidak berguna
dan tidak diperlukan oleh tubuh. Tumor berbeda dengan kista (cairan)
ataupun abses (bisul). Tumor ada 2 yaitu tumor jinak dan tumor ganas
tumor jinak.
membahayakan jiwa
d) Colic renal
terjadi pada ginjal atau saluran kemih (ureter). Sering juga disebut
dengan kolik ureter. Nyeri biasanya dirasakan di daerah antara iga dan
15
panggul, yang menjalar sepanjang abdomen/perut dan dapat berakhir
pada area genital dan paha bagian dalam. Bila merasakan nyeri
pinggang yang timbul tiba–tiba dan semakin nyeri seiring waktu bisa
jadi itu merupakan gejala Kolik. Penyebaran nyeri ini bergantung pada
(testis pada pria dan labia mayor pada wanita). Sumbatan yang terjadi
menimbulkan gejala nyeri saat buang air kecil. Penderita kolik renal
yang nyaman.
e) Vesicolithiasis
vesika urinaria atau kandung kemih oleh batu penyakit ini juga disebut
16
tinggi yang berlebihan. Batu vesika urinaria terutama mengandung
2. Etiologi
pada usia 30-50 tahun, dan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari
pada perempuan.
asupan air (bila jumlah air dan kadar mineral kalsium pada air yang
(daging, susu, kaldu, ikan asin, dan jeroan), dan pekerjaan (kurang
bergerak).
17
2) Stasis obstruksi urine
3) Suhu
4) Kurang minum
18
2.3. Teknik Pemeriksaan BNO Polos
b. Posisi objek :
4) Kaki diekstensikan
19
6) Tidak ada rotasi ada pevis.
pemeriksaan.
c. FFD : 100 cm
f. Kaset : 30x 40 cm
20
i. Kriteria gambar :
pubis.
2. Proyeksi Lateral
a. Posisi Pasien :
21
b. Posisi Objek :
lebih nyaman.
pubis.
c. FFD :100 Cm
d. Arah sinart (CR) :Arah sinar tegak lurus dengan kaset dan meja
pemeriksaan.
f. Kaset : 30x 40 cm
i. Marker R/L
22
Gambar 2.8 hasil gambaran posisis lateral
j. Kriteria gambar :
sympisis pubis.
23
2.4. Computer Radiogrtafi ( CR)
Computed radiography adalah satu sistem atau proses untuk mengubah
pasien. .
energi sinar-x, dan energi tersebut dapat di bebaskan atau dikeluarkan melalui
dengan ditempatkan dalam cassette imaging plate. Ukuran imaging plate yang
paling banyak digunakan adalah 18x24, 24x30, 35x35, dan 35x43 cm. ukuran
30x40 cm tidak ada lagi karena ukuran tersebut akan digunakan 35x43
24
dengan imaging plate, karena pada imaging plate berfungsi untuk mencatat
melindungi IP.
pengikatnya.
cahaya.
ketajaman gambaran.
25
2) Cassette
terbuat dari carbon fiber dan bagian belakang terbuat dari aliminium.
3) Image reader
yang dilakukan tidak terpotong atau obyeknya bergerak. Pada kasus ini
memori dari image reader semakin cepat waktu yang diperlukan untuk
tersebut
4) Image console
Pada image console juga dilengkapi dengan menu yang lebih dari 200
macam pilihan gambar yang sesuai dengan bagian anatomi yang akan
26
bentuk digital, bermacam-macam jenis processing gambar dapat
5) Imager (printer)
Pada proses pencetakan ini tidak memerlukan kamar gelap lagi karena
dapat dicetak langsung didalam dry imager tanpa harus di kamar gelap,
dan juga tidak memerlukan lagi cairan seperti fixer dan developer
27
3) Cahaya yang dikeluarkan dari permukaan plate, akan ditangkap
komputer.
28
2.5. Proreksi Radiasi
bagian yaitu :
lima tahun.
c. Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 150 mSv (seratus lima
d. Dosis ekivalen untuk tangan dan kaki atau kulit sebesar 500 mSv
dalam 1 tahun.
29
c. Waktu penyinaran diusahakan sesingkat mungkin.
radiologi.
tahun.
30
BAB III
Nama : TN. K
Ruangan : RUANGAN
Umur : 70 TH
Alamat : BANYUWANGI
31
3.2. Prosedur Pemeriksaan
Sebelum dilakukan pemeriksaan perlu dipersiapkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Persiapan Pasien
Membebaskan objek yang akan difoto dari benda-benda yang menggangu dan
1. Pesawat Sinar x
Merk : Hitachi
Type : ZHF-AD-155H3(4)
Model : Stationary
32
2. Kaset
3. Marker R
4. Processing CR
33
3.3. Prosedur Penghidupan Alat
meja control
radiografi)
34
3.4 Teknik pemeriksaan radiografi
a. Proyeksi BNO ( AP )
Posisi obyek : 1. Atur MSP tubuh sejajar dengan garis tengah meja
FFD : 100 cm
Marker : R/L
35
3.5 Pembahasan
membawa surat pengantar dokter dengan pemeriksaan BNO . Pasien saat itu
datang dengan brangkar dengan klinis Kolik Renalis Dextra. Dengan klinis
Saluran kemih baik dalam ginjal, ureter maupun buli-buli. Kondisi ini
faktor eksposi sesuai dengan ketebalan objek, kemudian kaset yang sudah di
Setelah melakukan pemeriksaan BNO, pasien menunggu hasil foto keluar, dan
36
3.6. Ekspertise Dokter
Kesan :
nephrolithiasis/ klasifikasi
inferior
37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
exspertise.
4.2 Saran
BNO, sebaik nya kita tetap harus memperhatikan proteksi radiasi terhadap
Nmmmmmmmmmmmmmmnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
38
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn.C,.2000
www.anatomi dan fisiologi,com
BAPETEN, 2011. Perka No 8
39
LAMPIRAN
40
HASIL EXPERTISE
41