Anda di halaman 1dari 34

REFERAT PEMERIKSAAN RADIOLOGI

PADA BATU SALURAN KEMIH

AYU AMALIAH
KARTIKA SEPTYANINGRUM
SHELLA
NOOR ISTY FAUZIAH ULHAQ
PENDAHULUAN
• Batu saluran kemih di golongan menjadi batu
ginjal dan batu kandung kemih.

• Mengandung komponen kristal serta matriks


organik.

• Lokasi batu ginjal dijumpai khas di kaliks atau


pelvis dan bila akan keluar dapat terhenti di
ureter atau di kandung kemih.
EPIDEMIOLOGI
• Pada tahun 2008, dari jumlah populasi di
dunia ditemukan 45,2% mengalami salah satu
gangguan saluran kemih bagian bawah.

• Diperkirakan hal ini akan meningkat menjadi


63,6% pada tahun 2018.

• Kondisi ini paling tinggi dialami Asia.


ANATOMI
DEFINISI
Batu saluran kemih ( urolitiasis ) :
Adanya batu dalam saluran kemih, mulai dari
ginjal hingga uretra.
• Komposisi batu yang terbentuk dapat terdiri
atas salah satu atau campuran dari asam urat,
kalsium oksalat, kalsium fosfat, sistin, struvit
atau santin
ETIOLOGI
• gangguan aliran urin
• gangguan metabolic
• infeksi saluran kemih
• dehidrasi
• keadaan-keadaan lain yang masih belum
terungkap (idiopatik).
EPIDEMIOLOGI
• Negara industri.
• Beberapa keadaan seperti gaya hidup, pola
makan dan akses terhadap pelayanan
kesehatan berdampak terhadap formasi batu
saluran kemih.
• Lebih sering terjadi pada usia 30-50 tahun
• Laki laki tiga kali lebih banyak dibandingkan
pasien perempuan
Manifestasi Klinis
Gejala Akibat Pemeriksaan

Nefrolithiasis Nyeri pinggang non peregangan kapsul ketuk CVA positif


kolik ginjal karena
hidronefrosis hidronefrosis ->
ataupun infeksi ballottement (+)
pada ginjal
Ureterolithiasis Nyeri kolik pada peningkatan hematuria
pinggang yang dilewati tekanan intralumen
batu karena usaha
gerakan peristaltik
ureter ataupun
sistem kalises
Cystolithiasis Kesulitan memulai Pengecilan vesika Hematuria
BAK. Dapat merasakan urinaria
sensasi keluarnya pasir
saat berkemih.
KLASIFIKASI
• Komposisi :
- kalsium oksalat
- asam urat
- ammonium urat
- magnesium ammonium fosfat
- Sistein
- Xantin
- 2,8-dihidroksiadenin.
Klasifikasi (2)
Lokasi batu
• Nefrolithiasis : Batu yang terbentuk
pada pielum, tubuli hingga calyx ginjal.
• Ureterolithiasis : Batu yang terdapat pada
ureter.
• Cystolithiasis : Batu yang terdapat pada
vasika urinaria.
• Urethrolithiasis : Batu pada saluran uretra
Klasifikasi (3)
Karakteristik radiologi
• Radiopaque: kalsium oksalat dihidrat, kalsium
oksalat monohidrat, kalsium fosfat.
• Poor radiopaque: magnesium ammonium
fosfat, apatit, sistein.
• Radiolucent: usam urat, ammonium urat,
xantin, 2,8 dihidroxy-adenine.
Klasifikasi (4)
Etiologi
• Non-infeksi: kalsium oksalat, kalsium fosfat,
asam urat.
• Infeksi: magnesium ammonium fosfat, apatit,
ammonium urat.
• Genetik: sistein, xantin, 2,8 dihidroksiadenin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan darah
• Pemeriksaan urin
• Pemeriksaan radiologi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
• Urogram ekskretorik atau pyelogram intravena
(IVP) merupakan pemeriksaan radiologi ginjal
yang terpenting, paling sering dilakukan, dan
biasanya dilakukan pertama kali.
• Pemeriksaan lainnya adalah ultrasonografi dan
CT scan
Penilaian Batu Ginjal
• Jumlah, densitas, dan bayangan batu
• Lokasi
• Komplikasi (obstruksi, parut ginjal atau
pembentukan striktur)
• Terjadi anomaly
• Nefroklasinosis
IVP
• Foto polos radiografi yang kemudian dilanjutkan
dengan penyuntikan media kontras intravena.
• Yang perlu diperhatikan ; bayangan, besar (
ukuran ), dan posisi kedua ginjal
• Malam sebelum pemeriksaan diberikan kastor oli
(catharsis) atau laksan untuk membersihkan
kolon dari feses yang menutupi daerah ginjal.
• Pasien dipuasakan, untuk bayi dan anak
diberikan minum yang mengandung karbonat,
tujuannya untuk mengembangkan lambung dan
gas.
• Sesudah disuntikkan, maka setiap menit selama
lima menit pertama dilakukan pengambilan foto
untuk memperoleh gambaran korteks ginjal.
• Pengisian yang adekuat dari kaliks akan
terevaluasi pada pemeriksaan radiografi menit ke
-3 dan ke -5.
• Foto lain yang diambil pada menit ke -15 dapat
memperlihatkan kaliks, pelvis dan ureter
IVP Normal
• bentuk kedua ginjal kacang.
• Kutub (pool) atas ginjal kiri setinggi Th11, batas bawah setinggi korpus
vertebra L3.
• Ginjal kananl letaknya kira kira 2 cm lebih rendah daripada kiri.
• Arah sumbu ke bawah dan lateral sejajar dengan muskuli Psoas kanan dan
kiri.
• Pelvis renis kemudian dilanjutkan dengan kalik mayor, biasanya dua. Dari
kalik mayor dilanjutkan dengan kalik minor, jumlahnya bervariasi antara 6 -
14.
• Kedua ureter berjalan lurus dari pelvis renis ke daerah pertengahan
sacrum dan berputar ke belakang lateral dalam suatu arkus, turun ke
bawah dan masuk ke dalam dan depan untuk memasuki trigonum buli-
buli.
• Tiga tempat penyempitan ureter yang normal, yaitu pada sambungan
pelvis dan ureter, ureter dengan buli –buli, dan pada persilangan
pembuluh darah iliaka.
Gambar Keterangan
Foto : Foto polos abdomen
Deskripsi : lesi radiopaque multiple pada medulla ginjal
sebelajh kiri
(11)
Kesan : Nephrocalcinosis

Foto : Foto polos abdomen


Deskripsi : lesi radiopaque berbentuk bulat pada ginjal
kanan
Kesan : Nephrolithiasis(11)

Foto : Foto polos abdomen


Deskripsi : lesi radiopaque seperti tanduk setinggi
thorakal 11 sebelah lateral iliopsoas kiri
(11)
Kesan : Staghorn calculus/ Nephrolithiasis
Foto : Foto polos abdomen
Deskripsi : lesi radiopaque seperti tanduk setinggi
thorakal 11 sebelah lateral iliopsoas kiri
(11)
Kesan : Staghorn calculus/ Nephrolithiasis

Foto : BNO – IVP 5 menit


Deskripsi : lesi radiopaque berbentuk bulat pada ginjal
kanan
(11)
Kesan : Nephrolithiasis

.Foto : BNO – IVP 10 menit


Deskripsi : tampak lesi multiple radiolusen filling defect
pada ginjal kanan
(11)
Kesan : Nephrolithiasis
Foto : BNO IVP menit ke - 10
Deskripsi : pelebaran pelviocalises dan ureter kiri,
terdapat lesi radiolusen berbentuk bulat pada
ureterovesico junction sebelah kiri
Kesan : Hidroureteronephrosis dan ureterolithiasis(11)

Foto : BNO IVP menit ke - 10


Deskripsi : pelebaran pelviocalises dan ureter kiri,
kontras tampak ureterovesico junction sebelah kiri
Kesan : Hidroureteronephrosis dan
ureterolithiasis(11)

Foto : BNO IVP menit ke - 15


Deskripsi : lesi radiopaque di ureterovesiko
junction berbentuk bulat
Kesan : Ureterolithiasis
Foto : BNO – IVP 30 menit
Deskripsi : tampak pelebaran pelviokalises
berbentuk blunting dan kontras terhenti di
vesikoureter junction serta opasitas setinggi lumbal
3 dextra
Kesan : Hidronefrosis, hidroureter dan
(11)
ureterolithiasis dextra

Foto : BNO IVP menit ke - 30


Deskripsi : pelebaran pelviocalises dan ureter
kanan, terdapat lesi radiopaque multiple pada ureter
sebelaj kanan
Kesan : Hidroureteronephrosis dan ureterolithiasis
(11)
USG
• Gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasonic) yang diarahkan ke
abdomen dipantulkan oleh permukaan jaringan yang densitasnya berbeda
– beda.
• Gelombang pantul atau echo digunakan untuk membentuk bayangan
(sonogram) yang menyatakan bagian – bagian ginjal.

• Mmanfaat:
- membedakan tumor padat dengan kista yang mengandung cairan.
- Ukuran ginjal
- adanya obstruksi
- penilaian ginjal unilateral yang tidak dapat dilihat
- penilaian cangkok ginjal
- letak ginjal guna menetukan tempat jarum pada biopsy ginjal perkutan.

Gambar Deskripsi
Sonodensitas kortek yang lebih rendah (hipoekoik)
dibandingkan dengan sonodensitas hati,limpa dan
sinus renalis. Tebal kortek kira-kira 1/3 – 1/2 sinus
renalis dengan batas rata atau bergelombang pada
ginjal yang lobulated.
Sinus renalis yang terletak ditengah ginjal
memberikan sonodensitas yang tinggi (hiperekoik)
disebabkan karena komposisinya yang terdiri atas
lemak dan jaringan parenkim ginjal.
Gambaran batu ginjal “echogenic shadowing” pada
(11)
pelviocalises dengan hydronephrosis

Gambaran longitudinal ginjal didapatkan


nephrocalcinosis dengan “echogenic shadowing
diffuse” pada medulla ginjal (11)
Gambaran longitudinal ginjal didapatkan
nephrocalcinosis dengan “echogenic shadowing
diffuse” pada medulla ginjal (11)

USG kandung kemih menunjukka ada nya batu


kandung kemih sebesar 1,6 cm pada ureterovesiko
junction sebelah kiri dengan gambaran acoustic
shadow
CT SCAN
• CT Scan memberikan pemecahan masalah
dalam penggunaan media kontras jauh lebih
baik bila dibandingkan dengan radiografi yang
konvensional, karena menghasilkan potongan
melintang anatomi yang lebih terperinci
• Ginjal akan tampak transversal oval pada kedua
kutub dan bayangan bulan sabit di daerah hilus.
• Pada foto polos tampak densitas yang homogeny.
Dengan menyuntikkan kontras urografin 50 ml,
maka di daerah korteks tampak opak; medulla
pyramid, hipodens pada fase arterial yang dini,
analog dengan arteriografi. Korteks yang opak
akan berkurang pada fase lanjut.
• CT scan berperan penting dalam penetapan
stadium neoplasma ginjal dan telah mengganti
IVP dalam kasus trauma ginjal.
• CT Scan dapat memperlihatkan batu pada traktus
urinarius yang tidak terlihat dengan radiografi.
• CT helical dapat menggambarkan pembuluh
darah arteri dan ganguan perfusi, serta
memperlihatkan thrombosis vena renalis.

Gambar Deskripsi
Foto CT Scan normal

CT –scan dengan kontras menunjukkan batu ginjal


(11)
sebelah kanan dengan hydronephrosis

CT –scan dengan kontras menunjukkan lesi radiopaque


(11)
staghorn pada pelviocalises ginjal sebelah kiri
(a) kidneys/ureters/bladder (CT-KUB) axial
image menunjukkan batu pada
vesikouretero junction sebelah kanan
(b) CT-KUB otongan korona menunjukkan
hydronephrosis pada ginjal kanan akibat batu

CT –scan tanpa kontras menunjukkan batu pada


kedua ginjal dengan hydronephrosis ginjal kanan
dan cairan perinephric moderate (11)
KESIMPULAN
• Batu saluran kemih ( urolitiasis ) adalah adanya batu
dalam saluran kemih, mulai dari ginjal hingga uretra.
• Sejumlah tindakan radiologi dapat dipakai ntuk
mengevaluasi system urinarius.
• Urogram ekskretorik atau pyelogram intravena (IVP)
Pemeriksaan pencitraan lainnya adalah ultrasonografi
dan CT scan.
• Penilaian batu ginjal, penting diperhatikan adalah
jumlah, densitas, dan bayangan batu, lokasi, komplikasi
(obstruksi, parut ginjal atau pembentukan striktur),
anomaly serta nefroklasinosis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai