Anda di halaman 1dari 4

Euthanasia

Menurut Agama
• Islam : Euthanasia dalam keadaan aktif maupun dalam keadaan
pasif, menurut fatwa MUI, tidak diperkenankan karena berarti
melakukan pembunuhan atau menghilangkan nyawa orang lain.
Ajaran Islam memberi petunjuk yang pasti tentang kematian.
Firman Allah:
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-
Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah
kamu dikembalikan”
Islam mengajarkan bahwa kematian datang tidak seorang pun yang
dapat memperlambat atau mempercepatnya. Allah menyatakan
bahwa kematian hanya terjadi dengan izin-Nya dan kapan saat
kematian itu tiba telah ditentkan waktunya oleh Allah
• Kristen : Penggunaan teknologi kedokteran untuk memperpanjang
kehidupan pasien terminal membutuhkan suatu keputusan yang dapat
dipertanggung jawabkan tentang hingga kapankah peralatan penyokong
kehidupan tersebut benar-benar dapat mendukung kesempatan hidup
pasien, dan kapankah batas akhir kesempatan hidup tersebut. Dalam kasus
dimana perawatan medis tersebut menjadi sia-sia dan memberatkan, maka
secara tanggung jawab moral dapat dihentikan atau dibatalkan dan
membiarkan kematian terjadi.
• Katolik : Para Uskup Gereja Katolik mengukuhkan bahwa eutanasia
itu pelanggaran berat hukum Allah, karena berarti pembunuhan manusia
yang disengaja dan dari sudut moril tidak dapat diterima” (Evangelium
Vitae, No. 65).
• Hindu : Berdasarkan kepercayaan umat Hindu, apabila seseorang
melakukan bunuh diri, maka rohnya tidak akan masuk neraka ataupun
surga melainkan tetap berada didunia fana sebagai roh jahat dan berkelana
tanpa tujuan hingga ia mencapai masa waktu dimana seharusnya ia
menjalani kehidupan setelah itu maka rohnya masuk ke neraka menerima
hukuman lebih berat dan akhirnya ia akan kembali ke dunia dalam
kehidupan kembali (reinkarnasi) untuk menyelesaikan “karma” nya
terdahulu yang belum selesai dijalaninya kembali lagi dari awal
• Buddha :Euthanasia atau mercy killing baik yang aktif atau pasif
tidak dibenarkan dalam agama Buddha karena perbuatan membunuh atau
mengakhiri kehidupan seseorang ini, walaupun dengan alasan kasih
sayang, tetap melanggar sila pertama dari Pancasila Buddhis. Perbuatan
membunuh atau mengakhiri hidup seseorang ini sesungguhnya tidak
mungkin dapat dilakukan dengan kasih sayang atau karuna.

Anda mungkin juga menyukai